Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENGUKURAN DEBIT SUNGAI

Metode Float dan Current Meter

Disusun Oleh :

RIOMAS HARJUNO AJI

111.150.132

PLUG 2

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


YOGYAKARTA

2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Hidrogeologi

Pengukuruan Debit Sungai Menggunakan Metode

Float dan Current Meter

Yogyakarta, September 2016

Disusun Oleh:

Nama : RIOMAS HARJUNO AJI

NIM : 111.150.132

Plug :2

Kelompok :2

Mengetahui,
Asisten
Hidrogeologi

( )
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan-NYA Laporan


Pengukuran Debit Sungai dengan tepat waktu pada Kegiatan Lapangan Pengukuran
Debit Sungai dapat diselesaikan.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menyelesaikan tugas Praktikum
Hidrogeologi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

Laporan Pengukuran Debit Sungai ini tentunya masih terdapat beberapa


kekurangan dalam penyusunan , baik dalam secara penyajian maupun yang lainnya,
yang kurang memuaskan di hati para pembaca. Oleh karena itu, saya mohon maaf
kepada para pembaca semua.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga tugas Praktikum Hidrogeologi


ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Yogyakarta, September
2017
Penyusun,

RIOMAS HARJUNO AJI


111.150.132
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrologi adalah studi tentang air, meliputi distribusi, pergerakan serta
proses, dan kandungan unsur-unsur kimia seluruh air di bumi. Sedangkan
Hidrogeologi adalah suatu interaksi kerja batuan dengan air tanah yang dalam
prosesnya menyangkut aspek-aspek kimia, fisika yang terjadi didekat permukaan
atau dibawah permukaan. Salah satu pengaplikasian ilmu hidrogeologi adalah
perhitungan debit aliran sungai. Debit air adalah satuan besaran air yang keluar dari
Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubik per
detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak,2002). Debit
sungai dapat diperoleh setelah melakukan pengukuran kecepatan aliran sungai dan
kemudian mengalikan dengan luas penampangnya (Sosrodarso dan Taminango,
1984). Ada beberapa cara mengukur debit air yaitu pengukuran secara langsung dan
pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran secara tidak langsung contohnya
dengan metode Current Meter dan Metode Float.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud pada kegiatan lapangan ini bermaksud untuk mempraktikan teori
pengukuran dan perhitungan debit aliran sungai yang didapat selama di
Laboratorium dalam aplikasinya pada sungai babarsari. Sedangkan tujuannya,
yaitu:

- Untuk mengetahui luas penampang sungai


- Untuk mengetahui kecepatan aliran sungai
- Mengetahui Debit aliran sungai Babarsari
- Mengaplikasikan Metode Current Meter dan Float

1.3 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di daerah Sungai Babarsari, Kelurahan
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
1.4 Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Dua buah bola pingpong
3. Satu set alat Current meter
4. Penggaris kayu
5. Blangko lembar data
6. Stop watch untuk mengukur waktu
7. Kalkulator
8. Kertas milimeter block
9. Kamera

Gambar 1. Alat dan Bahan

1.5 Langkah Kerja Penelitian


1.5.1 Metode Float
1) Menyiapkan bola pingpong atau sejenisnya sebagai benda pelampung.
2) Tetapkan satu titik pada tepi sungai lalu berikan tanda , lalu bentangkan meteran
dari titik tersebut ke tepi sungai lainnya untuk mengukur panjang lintasan
hanyutan benda pelampung.
3) Hanyutkan media atau benda pelampung yang dalam hal ini berupa bola
pingpong, lalu hitung lamanya waktu yang digunakan oleh bola pingpong untuk
sampai ke garis akhir dengan menggunakan stopwatch.
4) Catatlah data yang kita dapatkan berupa jarak (m) dan waktu (s).
5) Hitunglah kecepatannya dengan rumus: V = s/t, Dimana s = jarak dan t = waktu.
1.5.2 Metode Current Meter
1) Tarik meteran dari satu titik di tepi sungai ke tepi sungai lainnya sepanjang
10m.
2) Mengukur lebar sungai dengan meteran .
3) Bagilah lebar sungai tersebut sehingga menjadi beberapa segmen
4) Kemudian melakukan pengukuran kecepatan aliran dengan menggunakan alat
Current meter pada setiap segmen tersebut dikedalaman tertentu.
5) Ambil data kedalaman sungai setiap jarak tertentu dengan menggunakan
penggaris kayu.
6) Catat data kecepatan (m/s) yang didapat dari alat Current meter pada tabel
pengukuran.
7) Mebuatlah sketsa penampang sungai.
8) Menghitung luas penampang sungai (A) dengan melakukan pendekatan pada
model trapesium dan segitiga.
9) Menghitung debit aliran sungai dengan persamaan Q = v. A, dimana Q =
debit aliran; v = kecepatan aliran; A = luas penampang sungai.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Dasar Pengukuran Debit


Teori yang mendasari pengukuran debit ini adalah percobaan Darcy, yaitu
Hukum Darcy, bahwa banyaknya volume air yang mengalir dari suatu tubuh sungai
adalah hasil kali antara kecepatan aliran dengan luas penampang media yang dialirinya
atau luas penampang bangun alur yang dialirinya.
Dapat ditulis dengan rumus: Q = v. A
Dimana:
Q = debit aliran (m3/s)
v = kecepatan aliran (m/s)
A = luas penampang (m2)
Pada umumnya pengukuran debit aliran air sungai dilakukan pada waktu-waktu
tertentu. Pengukuran ini biasanya berkaitan erat dengan maksud untuk mencari rating
curve. Semakin banyak lokasi pengukuran debit maka semakin akurat hasil analisis
datanya. Jumlah pengukuran debit pada waktu periode tertentu, tergantung dari:
Tujuan pengukuran
Tingkat ketelitian yang ingin dicapai
Pada dasarnya pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Pengukuran debit secara langsung, contohnya metode volumetric method dan
ambang / pintu-ukur
2. Pengukuran debit secara tidak langsung, contohnya velocity head rod, trupps
ripple meter, pitot meter, pengapungan (float), V Nocth, dan current meter

2.2 Metode Float


Pengukuran kecepatan aliran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara kasar,
karena hanya meliputi kecepatan aliran di permukaan saja. Padahal sesungguhnya
kecepatan rerata aliran di sungai tidak hanya terdiri atas kecepatan aliran bagian zat cair
yang ada di permukaan saja, tetapi juga kecepatan di setiap kedalaman sungai, padahal
besar kecepatan itu berbeda-beda.
Persamaan yang digunakan: v = s / t, dimana:
v = kecepatan aliran
s = jarak yang ditempuh
t = waktu yang ditempuh

Gambar 2. Sketsa Metode Float

2.3 Metode Current


Prinsip kerja dari alat current meter adalah mengukur besarnya kecepatan arus
berdasarkan jumlah putaran kincir angin dalam alat. Selain itu dibutuhkan parameter
luas penampang sungai (A) untuk menghitung debit, dimana:
Q= v .A
Alat ini dilengkapi dengan counter, yang menunjukkan jumlah putaran baling-
baling. Alat ini banyak dipergunakan karena mudah dioperasikan untuk pengukuran
kecepatan aliran sungai untuk berbagai kedalaman. Selain itu untuk berbagai kondisi
lapangan, dapat dioperasikan langsung dengan memegang stangnya atau untuk kondisi
yang tidak memungkinkan alat dapat diturunkan dengan kabel/batang, pada dasarnya
cara kerjanya sama hanya untuk cara kalibrasinya berbeda (kalibrasi stang dan kalibrasi
bandul).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode Float


3.1.1 Perhitungan
Lintasan 1
Setelah dilakukan perhitungan luas pada tiap segmen pada penampang 1
(current meter) maka akan diperoleh luas total semua segmen tersebut sebagai
luas penampang 1 yaitu:
A TOTAL 1 = A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7+A8+A9+A10+A11+A12+A13+A14+A15
+A16+A17 = 7,668 m2
Kemudian carilah kecepatan dan kecepatan rata-ratanya.
V=s/t
trata-rata = (t1 + t2 + t3)/3 = (27,35 + 22 + 26)/3 = 25,117 s
Vrata-rata = s / t = 5 / 25,117 = 0,199 m/s
Kemudian menghitung debit dengan memasukkan ke dalam rumus debit, dengan
k = 1 karena media pelampungnya berupa bola pingpong.
Q TOTAL 1 = Vrata-rata x A TOTAL 1 x k
Q TOTAL 1 = 0,199 x 7,688 x 1
Q TOTAL 1 = 1,5299 m3/s
Lintasan 2
Setelah dilakukan perhitungan luas pada tiap segmen pada penampang 2
(current meter) maka akan diperoleh luas total semua segmen tersebut sebagai
luas penampang 2 yaitu:
A TOTAL 1 = A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7+A8+A9+A10+A11+A12+A13+A14+A15
+A16+A17 = 8,855 m2
Setelah itu dicarilah kecepatan dan kecepatan rata-ratanya.
V=s/t
trata-rata = (t1 + t2 + t3)/2 = (30 + 29)/3 = 29,5 s
Vrata-rata = s / t = 5 / 29,5 = 0,169 m/s
Kemudian menghitung debit dengan memasukkan ke dalam rumus debit, dengan
k = 1 karena media pelampungnya berupa bola pingpong.
Q TOTAL 2 = Vrata-rata x A TOTAL 1 x k
Q TOTAL 2 = 0,169 x 8,855 x 1
Q TOTAL 2 = 1,4964 m3/s
Gambar 3. Sayatan Penampang Sungai Babarsari Metode Float

Kesimpulannya yaitu setelah dilakukan pengukuran debit setiap lintasan dengan


menggunakan metode float, akan didapat rata-rata debit pada Sungai Babarsari seperti

QTOTAL 1+QTOTAL 2 1,5299+1,4964


berikut: QF = = =1,5132 m3 /s
2 2

3.1.2 Tabulasi Data


Data Pengukuran Debit Sungai Lintasan 1
Nama Sungai : Sungai Babarsari
Tempat : Lintasan 1
Tanggal : 16 September 2017
Diukur oleh : Kelompok 2
Metode : Float 1

Tabel 1. Tabel Pengukuran Debit Float Method 1

Waktu
Waktu Jarak Luas
Percobaa Tempuh Debit (Q)
Tempuh Tempuh Penampan
n Rata-Rata 2
m3/s
(t) s (s) m g (A) m
(trata-rata) s
1 27,35 5
2 22 5 25,117
7,668 1,5299
3 26 5
Vrata-rata 0,199
Data Pengukuran Debit Sungai Lintasan 2
Nama Sungai : Sungai Babarsari
Tempat: Lintasan 2
Tanggal : 16 September 2017
Diukur oleh : Kelompok 2
Metode : Float 2

Tabel 2. Tabel Pengukuran Debit Float Method 2

Waktu
Waktu Jarak Luas
Percobaa Tempuh Debit (Q)
Tempuh Tempuh Penampan
n Rata-Rata 2
m3/s
(t) s (s) m g (A) m
(trata-rata) s
1 29 5
29,5
2 30 5 8,855 1,4964
Vrata-rata 0,169

3.2 Metode Current Meter


3.2.1 Perhitungan
Penampang 1
o Menghitung Luas
d ( n1)+ d n
A n= t
2
0,06+0,125
Segmen I : A 1= 0,5=0,046 m2
2
0,125+0,125 2
Segmen II : A 2= 0,5=0,063 m
2
0,125+0,210
Segmen III : A 3= 0,5=0,084 m2
2
0,21+ 0,33
Segmen IV : A4= 0,5=0,135 m2
2
0,33+0,47
Segmen V : A 5= 0,5=0,2 m2
2
0,47+ 0,64 2
Segmen VI : A 6= 0,5=0,278 m
2
0,64+ 0,9
Segmen VII : A 7= 0,5=0,385 m2
2
0,9+ 0,98
Segmen VIII : A 8= 0,5=0,047 m2
2
0,98+1,22
Segmen IX : A 9= 0,5=0,55 m2
2
1,22+ 1,38 2
Segmen X : A 10= 0,5=0,65 m
2
1,38+1,46
Segmen XI : A 11 = 0,5=0,71 m2
2
1,46+1,47
Segmen XII : A 12= 0,5=0,733m2
2
1,47+1,46
Segmen XIII : A 13= 0,5=0,733 m2
2
1,46+1,5 2
Segmen XIV : A 14= 0,5=0,74 m
2
1,5+1,52 2
Segmen XV : A 15= 0,5=0,755 m
2
1,52+1,51
Segmen XVI : A 16= 0,5=0,758 m 2
2
1,51+0
Segmen XVII : A 17= 0,5=0,378m 2
2
o Menghitung Debit
Qn=V n A n
Segmen I : Q1 = 0 x 0,046 = 0 m3/s
Segmen II : Q2 = 0 x 0,063 = 0 m3/s
Segmen III : Q3 = 0 x 0,084 = 0 m3/s
Segmen IV : Q4 = 0 x 0,135 = 0 m3/s
Segmen V : Q5 = 0 x 0,2 = 0 m3/s
Segmen VI : Q6 = 0 x 0,278 = 0 m3/s
Segmen VII : Q7 = 0 x 0,385 = 0 m3/s
Segmen VIII : Q8 = 0 x 0,42 = 0 m3/s
Segmen IX : Q9 = 0,1 x 0,55 = 0 m3/s
Segmen X : Q10 = 0,1 x 0,65 = 0,065 m3/s
Segmen XI : Q11 = 0,1 x 0,71 = 0,071 m3/s
Segmen XII : Q12 = 0,2 x 0,733 = 0,1466 m3/s
Segmen XIII : Q13 = 0,1 x 0,733 = 0,0733 m3/s
Segmen XIV : Q14 = 0,2 x 0,74 = 0,148 m3/s
Segmen XV : Q15 = 0,1 x 0,755 = 0,0755 m3/s
Segmen XVI : Q16 = 0,1 x 0,758 = 0,0758 m3/s
Segmen XVII : Q17 = 0 x 0,378 = 0 m3/s
Q TOTAL 1 = 1,0137 m3/s

Gambar 4. Sayatan Penampang 1 Sungai Babarsari Metode Current Meter

Penampang 2
o Menghitung Luas
d ( n1)+ d n
A n= t
2
0+0,04
Segemen I : A 1= 0,5=0,01 m2
2
0,04+0,18
Segmen II : A 2= 0,5=0,055 m2
2
0,18+0,42
Segmen III : A 3= 0,5=0,15 m2
2
0,42+ 0,52 2
Segmen IV : A4= 0,5=0,235 m
2
0,52+0,62 2
Segmen V : A 5= 0,5=0,285m
2
0,62+0,73
Segmen VI : A 6= 0,5=0,3375 m2
2
0,73+0,69 2
Segmen VII : A 7= 0,5=0,355 m
2
0,69+0,7
Segmen VIII : A 8= 0,5=0,3475 m2
2
0,7+ 0,78
Segmen IX : A 9= 0,5=0,37 m2
2
0,78+1
Segmen X : A 10= 0,5=0,445 m 2
2
1+1,22 2
Segmen XI : A 11 = 0,5=0,555m
2
1,22+1,38
Segmen XII : A 12= 0,5=0,05 m2
2
1,38+1,53
Segmen XIII : A 13= 0,5=0,7275 m2
2
1,53+1,53
Segmen XIV : A 14= 0,5=0,765 m2
2
1,53+1,47 2
Segmen XV : A 15= 0,5=0,75m
2
1,47+1,46 2
Segmen XVI : A 16= 0,5=0,7325 m
2
1,46+1,24
Segmen XVII : A 17= 0,5=0,675 m2
2
1,24+1
Segmen XVIII: A 18= 0,5=0,56 m2
2
1+ 0,85
Segmen XIX : A 19= 0,5=0,4625 m2
2
0,85+0,35 2
Segmen XX : A 20= 0,5=0,3 m
2
0,35+0,5
Segmen XXI : A 21= 0,5=0,875 m2
2
o Menghitung Debit
Qn=V n A n
Segmen I : Q1 = 0 x 0,01 = 0 m3/s
Segmen II : Q2 = 0 x 0,055 = 0 m3/s
Segmen III : Q3 = 0 x 0,15 = 0 m3/s
Segmen IV : Q4 = 0 x 0,235 = 0 m3/s
Segmen V : Q5 = 0 x 0,285 = 0 m3/s
Segmen VI : Q6 = 0 x 0,3375 = 0 m3/s
Segmen VII : Q7 = 0 x 0,355 = 0 m3/s
Segmen VIII : Q8 = 0 x 0,3475 = 0 m3/s
Segmen IX : Q9 = 0,1 x 0,37 = 0,037 m3/s
Segmen X : Q10 = 0,1 x 0,445 = 0,0445 m3/s
Segmen XI : Q11 = 0,1 x 0,55 = 0,055 m3/s
Segmen XII : Q12 = 0,2 x 0,65 = 0,13 m3/s
Segmen XIII : Q13 = 0,1 x 0,72 = 0,072 m3/s
Segmen XIV : Q14 = 0,1 x 0,765 = 0,076 m3/s
Segmen XV : Q15 = 0,2 x 0,75 = 0,15 m3/s
Segmen XVI : Q16 = 0,2 x 0,7325 = 0,1465 m3/s
Segmen XVII : Q17 = 0,1 x 0,675 = 0,0675 m3/s
Segmen XVIII: Q18 = 0 x 0,056 = 0 m3/s
Segmen XIX : Q19 = 0 x 0,4625 = 0 m3/s
Segmen XX : Q20 = 0 x 0,3 = 0 m3/s
Segmen XXI : Q21 = 0 x 0,0875 = 0 m3/s
Q TOTAL 2 = 0,799 m3/s

Gambar 5. Sayatan Penampang 2 Sungai Babarsari Metode Current Meter

Penampang 3
o Menghitung Luas
d ( n1)+ d n
A n= t
2
0+0,31
Segemen I : A 1= 0,5=0,0775 m2
2
0,31+0,5 2
Segmen II : A 2= 0,5=0,2025 m
2
0,5+0,94
Segmen III : A 3= 0,5=0,36 m2
2
0,94+0,75
Segmen IV : A4= 0,5=0,4225 m2
2
0,75+0,22
Segmen V : A 5= 0,5=0,2425 m2
2
0,22+0,29 2
Segmen VI : A 6= 0,5=0,1275 m
2
0,29+0,36
Segmen VII : A 7= 0,5=0,1625 m2
2
0,36+ 0,55
Segmen VIII : A 8= 0,5=0,2275 m2
2
0,55+ 0,68
Segmen IX : A 9= 0,5=0,3075 m2
2
0,68+0,83 2
Segmen X : A 10= 0,5=0,3775 m
2
0,83+ 1,1 2
Segmen XI : A 11 = 0,5=0,4825 m
2
1,1+ 1,06
Segmen XII : A 12= 0,5=0,54 m2
2
1,06+1,18
Segmen XIII : A 13= 0,5=0,555m 2
2
1,16+1,21
Segmen XIV : A 14= 0,5=0,5925m2
2
1,21+ 1,1 2
Segmen XV : A 15= 0,5=0,5775 m
2
1,1+1
Segmen XVI : A 16= 0,5=0,525 m2
2
1+0,82
Segmen XVII : A 17= 0,5=0,455 m 2
2
0,82+0,64
Segmen XVIII: A 18= 0,5=0,365 m2
2
0,64+ 0,43 2
Segmen XIX : A 19= 0,5=0,2675 m
2
0,48+0,25 2
Segmen XX : A 20= 0,5=0,17 m
2
0,25+0,2 2
Segmen XXI : A 21= 0,5=0,1125 m
2
0,2+0
Segmen XXII : A 22= 0,5=0,05m2
2
o Menghitung Debit
Qn=V n A n
Segmen I : Q1 = 0 x 0,0775 = 0 m3/s
Segmen II : Q2 = 0 x 0,2025 = 0 m3/s
Segmen III : Q3 = 0 x 0,36 = 0 m3/s
Segmen IV : Q4 = 0 x 0,4225 = 0 m3/s
Segmen V : Q5 = 0 x 0,2425 = 0 m3/s
Segmen VI : Q6 = 0,1 x 0,1275 = 0,013 m3/s
Segmen VII : Q7 = 0,1 x 0,1625 = 0,0163 m3/s
Segmen VIII : Q8 = 0,1 x 0,2275 = 0,023 m3/s
Segmen IX : Q9 = 0,1 x 0,3075 = 0,031 m3/s
Segmen X : Q10 = 0,1 x 0,3775 = 0,038 m3/s
Segmen XI : Q11 = 0,1 x 0,4825 = 0,0483 m3/s
Segmen XII : Q12 = 0,1 x 0,54 = 0,054 m3/s
Segmen XIII : Q13 = 0,1 x 0,555 = 0,056 m3/s
Segmen XIV : Q14 = 0,1 x 0,5925 = 0,0593 m3/s
Segmen XV : Q15 = 0,1 x 0,5775 = 0,0575 m3/s
Segmen XVI : Q16 = 0,1 x 0,525 = 0,0525 m3/s
Segmen XVII : Q17 = 0,1 x 0,455 = 0,0455 m3/s
Segmen XVIII: Q18 = 0 x 0,365 = 0 m3/s
Segmen XIX : Q19 = 0 x 0,2675 = 0 m3/s
Segmen XX : Q20 = 0 x 0,17 = 0 m3/s
Segmen XXI : Q21 = 0 x 0,1125 = 0 m3/s
Segmen XXII : Q22 = 0 x 0,05 = 0 m3/s
Q TOTAL 3 = 0,493 m3/s
Gambar 6. Sayatan Penampang 3 Sungai Babarsari Metode Current Meter

Maka kesimpulannya setelah dilaukan pengukuran debit setiap penampang


dengan menggunakan metode current meter, akan didapat rata-rata debit Sungai
Babarsari:
Q TOTAL 1+Q TOTAL2 +QTOTAL 3
Q=
3
1,0137+0,799+0,493
Q=
3

3
Q=0,769 m / s

3.2.2 Tabulasi Data


Data Pengukuran Debit Sungai Penampang 1
Nama Sungai: Sungai Babarsari
Tempat : Stopsite 1
Tanggal : 16 September 2017
Diukur oleh : Kelompok 2
Metode : Current Meter 1

Tabel 3.Tabel Pengukuran Debit Current Method 1

Lebar Lebar Dalamnya Luas Kecepata


Nomor Debit
Sungai Segmen Sungai Segmen n Aliran
Segmen (m3/s)
(m) (m) (m) (m2) (m/s)
8,5 0,5 d0 = 0,06
I 0,046 0 0
d1 = 0,125
II d2 = 0,125 0,069 0 0
III d3 = 0,21 0,084 0 0
IV d4 = 0,33 0,135 0 0
V d5 = 0,47 0,2 0 0
VI d6 = 0,64 0,278 0 0
VII d7 = 0,9 0,385 0 0
VIII d8 = 0,98 0,47 0 0
IX d9 = 1,22 0,55 0,1 0,055
X d10 = 1,38 0,65 0,1 0,065
XI d11 = 1,46 0,71 0,1 0,071
XII d12 = 1,47 0,733 0,2 0,1466
XIII d13 = 1,46 0,733 0,1 0,0733
XIV d14 = 1,5 0,74 0,2 0,148
XV d15 = 1,52 0,755 0,1 0,0755
XVI d16 = 1,51 0,758 0,1 0,0758
XVII d17 = 0 0,378 0 0
Total 1,0137
Data Pengukuran Debit Sungai Penampang 2
Nama Sungai : Sungai Babarsari
Tempat: Stopsite 2
Tanggal : 16 September 2017
Diukur oleh : Kelompok 2
Metode : Current Meter 2

Tabel 4.Tabel Pengukuran Debit Current Method 2

Lebar Lebar Luas Kecepata


Nomor Dalamnya Debit
Sungai Segmen Segmen n Aliran
Segmen Sungai (m) 2
(m3/s)
(m) (m) (m ) (m/s)
d0 = 0
I 0,01 0 0
d1 = 0,04
II d2 = 0,18 0,055 0 0
III d3 = 0,42 0,15 0 0
IV d4 = 0,52 0,235 0 0
V d5 = 0,62 0,285 0 0
VI d6 = 0,73 0,3375 0 0
VII d7 = 0,69 0,355 0 0
VIII 10,5 0,5 d8 = 0,70 0,3475 0 0
IX d9 = 0,78 0,37 0,1 0,037
X d10 = 1 0,445 0,1 0,0445
XI d11 = 1,22 0,555 0,1 0,055
XII d12 = 1,38 0,05 0,2 0,13
XIII d13 = 1,53 0,7275 0,1 0,072
XIV d14 = 1,53 0,765 0,1 0,076
XV d15 = 1,47 0,75 0,2 0,15
XVI d16 = 1,46 0,7325 0,2 0,1465
XVII d17 = 1,24 0,675 0,1 0,0675
XVIII d18 = 1 0,56 0 0
XIX d19 = 0,85 0,4625 0 0
XX d20 = 0,35 0,3 0 0
XXI d21 = 0 0,875 0 0
Total 0,799

Data Pengukuran Debit Sungai Penampang 3


Nama Sungai : Sungai Babarsari
Tempat: Stopsite 3
Tanggal : 16 September 2017
Diukur oleh : Kelompok 2
Metode : Current Meter 3

Tabel 5.Tabel Pengukuran Debit Current Method 3

Lebar Lebar Dalamnya Luas Kecepata


Nomor Debit
Sungai Segmen Sungai Segmen n Aliran
Segmen (m3/s)
(m) (m) (m) (m2) (m/s)
d0 = 0
I 0,0775 0 0
d1 = 0,31
II d2 = 0,50 0,2025 0 0
III d3 = 0,94 0,36 0 0
IV d4 = 0,75 0,4225 0 0
V d5 = 0,22 0,2425 0 0
VI d6 = 0,29 0,1275 0,1 0,013
VII d7 = 0,36 0,1625 0,1 0,0163
VIII 11 0,5 d8 = 0,55 0,2275 0,1 0,023
IX d9 = 0,68 0,3075 0,1 0,031
X d10 = 0,83 0,3775 0,1 0,038
XI d11 = 1,1 0,4825 0,1 0,0483
XII d12 = 1,06 0,54 0,1 0,054
XIII d13 = 1,16 0,555 0,1 0,056
XIV d14 = 1,21 0,5925 0,1 0,0593
XV d15 = 1,10 0,5775 0,1 0,0578
XVI d16 = 1 0,525 0,1 0,0525
XVII d17 = 0,82 0,455 0 0,0455
XVIII d18 = 0,64 0,365 0 0
XIX d19 = 0,43 0,2675 0 0
XX d20 = 0,25 0,17 0 0
XXI d21 = 0,2 0,1125 0 0
XXII d22 = 0 0,05 0 0
Total 0,493
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
a) Berdasarkan Pengukuran yang dilakukan di Sungai Babarsari pada 16 September 2017
didapatkan hasil :

Luas penampang 1 : 1,74 m2


Luas penampang 2 :1,78 m2
Luas penampang 3 : 2,39 m2
b) Berdasarkan pengukuran dan perhitungan debit aliran menggunakan metode
Current Meter yang dilaksanakan pada 16 September 2017 didapatkan hasil :
Debit aliran dengan metode Current Meter : 0,769 m3/s
c) Berdasarkan pengukuran dan perhitungan debit aliran menggunakan metode
Float yang dilaksanakan pada 16 September 2017 didapatkan hasil :
Debit aliran dengan metode Float : 1,5132 m3/s
DAFTAR PUSTAKA

DARI TEXTBOOK:

Nama. Tahun. Judul Text book. Kota penerbit: Lembaga penerbit.

DARI JURNAL:

Nama. Tahun. Judul Text book. Kota penerbit: Lembaga penerbit. Volume, No.,
Halaman.

Asdak, Chay. 2002. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Raghunath, H. M. 2006. Hydrology: Principles, Analysis, Design (Revised Second
Edition). New Delhi: New Age International Publisher.
Soemarto. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.
Tim Dosen. 2017. Buku Panduan Praktikum Hidrogeologi. Yogyakarta: UPNVY.
LAMPIRAN

LAMPIRKAN:

Pengerjaan soal di laboratorium (perhitungan dan penampang)


Pengerjaan di lapangan (perhitungan dan penampang)

Anda mungkin juga menyukai