KIMIA FISIKA II
PERCOBAAN 4
PENENTUAN BERAT MOLEKUL POLIMER
Dosen Pengampu:
Dr. Sumari, M.Si.
Dr. Yahmin, S.Pd., M.Si.
B. DASAR TEORI
Viskosimeter Brookfield
keterangan:
[] = viskositas intrinsik
sp = viskositas spesifik
= - 1 atau
0
t
= 1
t0
= viskositas larutan polimer
0 = viskositas pelarut murni
t = waktu alir larutan polimer antara 2 tanda pada viskosimeter
t0 = waktu alir pelarut murni antara 2 tanda pada viskosimeter.
A & K = tetapan, yang harganya tergantung jenis polimer dan pelarutnya.
M = berat molekul polimer.
Perbandingan antara viskositas larutan polimer terhadap viskositas pelarut murni
dapat dipakai untuk menentukan massa molekul nisbi polimer. Keunggulan dari
metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih
sederhana. Dengan cara mengalurkan grafik antara sp/C versus C diperoleh intercept
[]. Viskositas intrinsik adalah titik pada grafik yang menunjukkan nilai C=0.
Kemudian dengan memasukan nilai viskositas intrinsik ke dalam persamaan (1) di
atas, berat molekul polimer dapat ditentukan.
- Polivinil Alkohol(PVA)
- Aquadest
D. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan larutan PVA
- Ditimbang 5,000 g polivinil alkohol
- Dilarutkan dengan 200 mL aquadest panas sampai semua PVA larut
- Dipindahkan ke dalam labu takar 500 mL dan ditambah aqudest dingin
sampai tanda batas
- Dipindahkan separuhnya ke dalam labu takar 250 mL dan sisanya
dimasukkan dalam gelas beker 250 mL. Larutan dalam gelas beker
ditandai sebagai C
- Dipindahkan larutan PVA dari labu takar 250 mL kedalam labu ukur 500
mL dan diencerkan dengan aquadest dingin sampai tanda batas.
- Dipindahkan separuhnya ke dalam labu takar 250 mL dan sisanya
dimasukkan ke dalam gelas beker 250 mL serta ditandai sebagai 0,5C
- Diulangi langkah kelima dan keenam untuk membuat larutan PVA 0,25C
dan 0,125C
2. Mengukur Viskositas larutan PVA
- Dimasukkan 250 mL aquadest dalam sample container
- Diukur biskositasnya berkali-kali sampai diperoleh nilai yang konstan
- Dibilas sample container yang baru dipakai dengan larutan yang akan
diukur viskositasnya.
- Diukur larutan PVA berturut-turut dari konsentrasi 0,125C; 0,25C;0,5C;
dan C
E. ANALISIS PROSEDUR
Penentuan berat molekul PVA dilakukan dengan menggunakan alat
viskosimeter Brokkfield, pertama ditimbang 5 gram polivinil alkohol menggunakan
timbangan digital agar diperoleh berat yang akurat kemudian dimasukkan ke dalam
gelas kimia untuk dilarutkan dengan aquades panas sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Tujuan digunakannya aquades panas adalah untuk mempercepat kelarutan
PVA. Setelah semua padatan larut, larutan tersebut dimasukkan dalam labu ukur 500
mL dan ditambah aquades hingga garis batas labu takar, lalu ditutup dan dikocok
hingga larutan tercampur secara homogen. Larutan ini berkonsentrasi sebesar 1C.
Kemudian dibuat larutan dengan konsentrasi sebesar 0,5C; 0,25C; dan 0,125C dengan
cara pengenceran dari larutan sebelumnya yaitu dengan cara membagi dua larutan
berkonsentrasi C setengah bagian digunakan untuk pengukuran dan setengah bagian
lagi digunkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi separuhnya. Begitu pula
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 0,25C dan 0,5C.
Selanjutnya dilakukan pengukuran viskositas dengan viskosimeter Brookfield
dengan cara memasukkan larutan yang akan diukur sebanyak 200 mL pada sample
container dan diukur viskositasnya dengan memperhatikan kecepatan dari spindle
sampai diperoleh nilai yang konstan, pada percobaan ini spindle yang digunakan
adalaha spindle satu. Spindle yang telah digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan tissu atau lap.Tempat sample container dicuci dengan larutan
yang akan diuji, agar sample container mengandung sampel dengan konsentrasi yang
sama. Jika dalam sample container terdapat sedikit larutan yang diukur sebelumnya,
maka akan membuat nilai viskositasnya berubah. Untuk itu, pembilasan wadah
sampel dan pengeringan spindel perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekeliruan data hasil pengukuran. Untuk larutan dengan konsentrasi 0C sampel yang
digunakan adalah aquades.
F. DATA PENGAMATAN
sebagai sumbu x. Dari grafik tersebut, dapat ditentukan regresi linearnya. Kedua,
dihitung viskositas intrinsik yang didapatkan dari nilai intercept pada persamaan
regresi linear. Selanjutnya, yaitu dihitung berat molekul polimer PVA dengan
a
memasukkan nilai ke dalam persamaan [ = KM , dimana pada polimer
PVA nilai K = 15.6 x 102 dan a = 0.76.
Perhitungan untuk menentukan berat molekul PVA
polimer
Maka : = x [ o ]
aquades
2,17
1 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] =145,9686 x 104 g mm1 s1
1,5
3,25
2 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] =218,6167 4
x 10 g mm s
1 1
1,5
3,42
3 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] = 230,0520 x 104 g mm1 s1
1,5
4,5 4 1 1
4 = x [100.9 x 10 g mm s ] = 302,7000 x 104 g mm1 s1
1,5
Konsentrasi rata-rata sp
0C 1,5000 100.9 x 10 4
- -
2,1700 145,9686
0.125 C 4 0,4466 3,5728
x 10
0.25 C 3,2500 218,6167 x 104 1,1667 4,6668
3,4200
0.5 C 230,7 x 104 1,2800 2,5600
5
4.5
4
f(x) = - 2.46x + 4.35
3.5 R = 0.66
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Dari kurva diatas, didapatkan intercept sebesar 4,3545. Kemudian dengan intercept
tersebut kita dapat menghitung berat molekul polivinil alkohol (PVA) menggunakan
persamaan Mark-Houwink
[ = KM a
a [ ]
M =
K
[ ]
Ma =
K
0.76
4,3545
M =
15.6 x 102
M = 79,8705 g/mol
Jadi berat molekul polivinil alkohol(PVA) yang diperoleh dari hasil percobaan adalah
sebesar 79,8705 g/mol. Kesalahan mungkin disebabkan karena alat viskosimeter yang
digunakan sudah tidak terlalu bagus sehinggan hasil pembacaan viskositas tidak tepat.
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Sutiah, K, dkk. 2008. Studi kualitas minyak goreng dengan Parameter viskositas dan
indeks bias, Berkala Fisika Vol 11 ,No.2, April 2008, hal 53-58. FMIPA
UNDIP
Sumari., Nazriati., dan Muhadi. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Jurusan
Kimia: FMIPA UM
J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimanakah struktur kimia polivinil alkohol?
Polivil alkohol merupakan polimer dari monomer vinil alkohol yang memiliki
struktur sebagai berikut.
Dari struktur tersebut maka rumus struktur dari polivil alkohol adalah (C2H4O)n