Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA II
PERCOBAAN 4
PENENTUAN BERAT MOLEKUL POLIMER

Dosen Pengampu:
Dr. Sumari, M.Si.
Dr. Yahmin, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh : Kelompok 8


Jonava Oktavia (140332605633)
Mahrullina Mahirotul A (140332601763)
Ita Desi Susilowati (140332600825)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
September 2016
A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menentukan Berat Molekul Polimer secara viskosimeter

B. DASAR TEORI

Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul,adalah molekul


besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Hal ini
yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer
bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama. Salah satu
cara untuk menentukan berat molekul polimer adalah metode viskositas Brookfield.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida.
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Viskositas terbagi tiga jenis yaitu viskositas spesifik (sp ), kinematik, dan
intrinsik (). Viskositas spesifik dihitung berdasarkan perbandingan antara kecepatan
aliran suatu larutan dengan pelarutnya. Untuk menentukan viskositas lautan dapat
digunakan alat viskosimeter Brookfield.

Viskosimeter Brookfield

Berat molekul polimer dapat dihubungkan dengan viskositas larutan polimer.


Hubungan tersebut dapat digambarkan oleh persamaan Mark-Houwink berikut:

keterangan:
[] = viskositas intrinsik
sp = viskositas spesifik

= - 1 atau
0
t
= 1
t0
= viskositas larutan polimer
0 = viskositas pelarut murni
t = waktu alir larutan polimer antara 2 tanda pada viskosimeter
t0 = waktu alir pelarut murni antara 2 tanda pada viskosimeter.
A & K = tetapan, yang harganya tergantung jenis polimer dan pelarutnya.
M = berat molekul polimer.
Perbandingan antara viskositas larutan polimer terhadap viskositas pelarut murni
dapat dipakai untuk menentukan massa molekul nisbi polimer. Keunggulan dari
metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih
sederhana. Dengan cara mengalurkan grafik antara sp/C versus C diperoleh intercept
[]. Viskositas intrinsik adalah titik pada grafik yang menunjukkan nilai C=0.
Kemudian dengan memasukan nilai viskositas intrinsik ke dalam persamaan (1) di
atas, berat molekul polimer dapat ditentukan.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
- Labu ukur (500 mL dan 250 mL)
- Kaca arloji
- Viskosimeter Brookfield
- Gelas kimia 250 mL

Bahan yang digunakan :

- Polivinil Alkohol(PVA)
- Aquadest

D. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan larutan PVA
- Ditimbang 5,000 g polivinil alkohol
- Dilarutkan dengan 200 mL aquadest panas sampai semua PVA larut
- Dipindahkan ke dalam labu takar 500 mL dan ditambah aqudest dingin
sampai tanda batas
- Dipindahkan separuhnya ke dalam labu takar 250 mL dan sisanya
dimasukkan dalam gelas beker 250 mL. Larutan dalam gelas beker
ditandai sebagai C
- Dipindahkan larutan PVA dari labu takar 250 mL kedalam labu ukur 500
mL dan diencerkan dengan aquadest dingin sampai tanda batas.
- Dipindahkan separuhnya ke dalam labu takar 250 mL dan sisanya
dimasukkan ke dalam gelas beker 250 mL serta ditandai sebagai 0,5C
- Diulangi langkah kelima dan keenam untuk membuat larutan PVA 0,25C
dan 0,125C
2. Mengukur Viskositas larutan PVA
- Dimasukkan 250 mL aquadest dalam sample container
- Diukur biskositasnya berkali-kali sampai diperoleh nilai yang konstan
- Dibilas sample container yang baru dipakai dengan larutan yang akan
diukur viskositasnya.
- Diukur larutan PVA berturut-turut dari konsentrasi 0,125C; 0,25C;0,5C;
dan C

E. ANALISIS PROSEDUR
Penentuan berat molekul PVA dilakukan dengan menggunakan alat
viskosimeter Brokkfield, pertama ditimbang 5 gram polivinil alkohol menggunakan
timbangan digital agar diperoleh berat yang akurat kemudian dimasukkan ke dalam
gelas kimia untuk dilarutkan dengan aquades panas sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Tujuan digunakannya aquades panas adalah untuk mempercepat kelarutan
PVA. Setelah semua padatan larut, larutan tersebut dimasukkan dalam labu ukur 500
mL dan ditambah aquades hingga garis batas labu takar, lalu ditutup dan dikocok
hingga larutan tercampur secara homogen. Larutan ini berkonsentrasi sebesar 1C.
Kemudian dibuat larutan dengan konsentrasi sebesar 0,5C; 0,25C; dan 0,125C dengan
cara pengenceran dari larutan sebelumnya yaitu dengan cara membagi dua larutan
berkonsentrasi C setengah bagian digunakan untuk pengukuran dan setengah bagian
lagi digunkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi separuhnya. Begitu pula
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 0,25C dan 0,5C.
Selanjutnya dilakukan pengukuran viskositas dengan viskosimeter Brookfield
dengan cara memasukkan larutan yang akan diukur sebanyak 200 mL pada sample
container dan diukur viskositasnya dengan memperhatikan kecepatan dari spindle
sampai diperoleh nilai yang konstan, pada percobaan ini spindle yang digunakan
adalaha spindle satu. Spindle yang telah digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan tissu atau lap.Tempat sample container dicuci dengan larutan
yang akan diuji, agar sample container mengandung sampel dengan konsentrasi yang
sama. Jika dalam sample container terdapat sedikit larutan yang diukur sebelumnya,
maka akan membuat nilai viskositasnya berubah. Untuk itu, pembilasan wadah
sampel dan pengeringan spindel perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekeliruan data hasil pengukuran. Untuk larutan dengan konsentrasi 0C sampel yang
digunakan adalah aquades.

F. DATA PENGAMATAN

Konsentrasi Viskositas Viskositas


1 2 3
Larutan Rata-rata
0C 1,50 1,50 1,50 1,50
0,125C 2.00 2,00 2,50 2,17
0,25C 3,25 3,25 3,25 3,25
0,5C 3,50 3,25 3,50 3,42
C 4,25 4,75 4,50 4,50

G. ANALISIS DATA DAN EMBAHASAN


Pada percobaan ini, penentuan berat molekul polimer Dilakukan
menggunakan viskosimeter Brookfield. Polimer yang akan diukur berat molekulnya
adalah Polivinil alkohol (PVA) dan didasarkan pada kekentalan larutan. Berat molekul
PVA yang diperoleh merupakan berat molekul rata-rata. Viskositas larutan PVA
dihitung menggunakan variasi konsentrasi larutan sebesar 0,125C; 0,25C; 0,5C; dan
C. Sebagai larutan pembanding, digunakan aquades. Proses pelarutan serbuk PVA
dilakukan melalui pemanasan untuk mempercepat pelarutannya. Kemudian dilakukan
pengenceran.
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa semakin besar
konsentrasi dari larutan PVA maka viskositas yang dihasilkan semakin besar pula.
Dalam larutan PVA, dengan bertambahnya konsentrasi berarti semakin besar pula
kekentalan larutan PVA, sehingga kecepatan berputar dari spindle akan semakin
lambat.
Untuk menentukan berat molekul polivinil alkohol (PVA) dilakukan dengan
cara, yaitu pertama, dibuat kurva hubungan antara sp/C (viskositas tereduksi)
dengan C. Dimana /C sebagai sumbu y dan konsentrasi larutan PVA (C)
sp

sebagai sumbu x. Dari grafik tersebut, dapat ditentukan regresi linearnya. Kedua,
dihitung viskositas intrinsik yang didapatkan dari nilai intercept pada persamaan
regresi linear. Selanjutnya, yaitu dihitung berat molekul polimer PVA dengan
a
memasukkan nilai ke dalam persamaan [ = KM , dimana pada polimer
PVA nilai K = 15.6 x 102 dan a = 0.76.
Perhitungan untuk menentukan berat molekul PVA

1. Menetukan viskositas larutan polimer (

Diketahui : o = viskositas murni aquades (100.9 x 104 kg m1 s1 atau


100.9 x 104 g mm1 s1 pada suhu 20o C).

polimer
Maka : = x [ o ]
aquades
2,17
1 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] =145,9686 x 104 g mm1 s1
1,5

3,25
2 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] =218,6167 4
x 10 g mm s
1 1
1,5

3,42
3 = x [100.9 x 104 g mm1 s1 ] = 230,0520 x 104 g mm1 s1
1,5

4,5 4 1 1
4 = x [100.9 x 10 g mm s ] = 302,7000 x 104 g mm1 s1
1,5

2. Menentukan viskositas spesifik tiap larutan PVA


o
sp =
o
1o ( 145,9686 x 104 ) (100.9 x 104 )
sp 1 = = = 0,4466
o (100.9 x 104)
2o ( 218,6167 x 104 ) (100.9 x 104 )
sp 2 = = = 1,1667
o 4
(100.9 x 10 )
3o ( 230,0520 x 104 ) (100.9 x 104)
sp 3 = = = 1,2800
o (100.9 x 104)
4o ( 302,7000 x 104 ) (100.9 x 104)
sp 4 = = =2,0000
o 4
(100.9 x 10 )

3. Menentukan viskositas reduksi tiap larutan PVA


sp
=
C
sp 1 0,4466
1 = = = 3,5728
C 0.125
sp 2 1,1667
2 = = = 4,6668
C 0.25
sp 3 1,2800
3 = = = 2,5600
C 0.5
sp 4 2
4 = = = 2,0000
C 1
4. Menentukan viskositas intrinsik larutan PVA

Konsentrasi rata-rata sp
0C 1,5000 100.9 x 10 4
- -
2,1700 145,9686
0.125 C 4 0,4466 3,5728
x 10
0.25 C 3,2500 218,6167 x 104 1,1667 4,6668
3,4200
0.5 C 230,7 x 104 1,2800 2,5600

C 4,5000 302,7 x 104 2,0000 2,0000

5
4.5
4
f(x) = - 2.46x + 4.35
3.5 R = 0.66
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Dari kurva diatas, didapatkan intercept sebesar 4,3545. Kemudian dengan intercept
tersebut kita dapat menghitung berat molekul polivinil alkohol (PVA) menggunakan
persamaan Mark-Houwink
[ = KM a
a [ ]
M =
K
[ ]
Ma =
K
0.76
4,3545
M =
15.6 x 102
M = 79,8705 g/mol
Jadi berat molekul polivinil alkohol(PVA) yang diperoleh dari hasil percobaan adalah
sebesar 79,8705 g/mol. Kesalahan mungkin disebabkan karena alat viskosimeter yang
digunakan sudah tidak terlalu bagus sehinggan hasil pembacaan viskositas tidak tepat.
H. KESIMPULAN

Berat molekul polimer dapat ditentukan berdasarkan kekentalan dari larutan


polimer tersebut. Secara viskosimetri Polivinil alkohol (PVA) memiliki berat molekul
sebesar 79,8705 g/mol.

I. DAFTAR PUSTAKA
Sutiah, K, dkk. 2008. Studi kualitas minyak goreng dengan Parameter viskositas dan
indeks bias, Berkala Fisika Vol 11 ,No.2, April 2008, hal 53-58. FMIPA
UNDIP
Sumari., Nazriati., dan Muhadi. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Jurusan
Kimia: FMIPA UM

Tamimah, nimatut, dkk.2012.Laporan Eksperimen Lanjut Penentua Berat Molekul


Mn Polimer Metode Viskositas. Online
(https://entgla.wordpress.com/2012/06/03/laporan-eksperimen-lanjut-
penentuan-berat-molekul-mn-polimer-metode-viskositas/) diakses 03
september 2016

J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimanakah struktur kimia polivinil alkohol?
Polivil alkohol merupakan polimer dari monomer vinil alkohol yang memiliki
struktur sebagai berikut.

Dari struktur tersebut maka rumus struktur dari polivil alkohol adalah (C2H4O)n

2. Berdasarkan berat molekunya, hitung berapa satuan monomer terdapat dalam


molekul tersubut?
Diketahui berat molekul vinil alkohol adalah 44 g/mol.
M Polivinil alkohol
Jumlah satuan monomer dalam molekul PVA =
M Vinil alkohol
72,988 g/mol
Jumlah satuan monomer dalam molekul PVA =
44 g /mol
= 1.658 satuan
LAMPIRAN

Penimbangan PVA PVA memanaskan air untuk


pelarutan PVA

Pengukuran visikositas air memasukkan larutan membagi larutan menjadi dua


campuran ke labu ukur

Pengenceran larutan Larutan dengan konsentrasi yang pengukuran visikositas larutan


bebeda setelah diencerkan
Pengukuran viskositas larutanPembacaan
dengan angka viskositas
viskosimeter Brookfield

Anda mungkin juga menyukai