Anda di halaman 1dari 3

Edisi 195/Tahun ke-5 (17 Mei 2004)

Trik Melawan Cowok Penggoda


Suitsuitmau ke mana Neng? Pernah nggak sih kamu sebagai cewek mendapat godaan seperti ini?
Disuitin (emangnya burung?), disapa menggunakan kata-kata yang sepertinya sangat dipaksakan,
hingga keluar kata-kata tidak senonoh or dua nonoh. Nah lho.
Mungkin yang beginian kamu alami ketika pulang sekolah dan melewati sekelompok cowok yang
nongkrong di pinggir jalan. Bisa juga lagi asyik nunggu bis sekolah or mikrolet yang akan mengantar
kamu pulang les. Bahkan ketika disuruh ibumu untuk beli garam di warung sebelah rumah pun nggak
lepas dari godaan para cowok iseng. Oya, tempat yang rawan godaan juga buat cewek adalah mal. Di
sini banyak penggoda! Ati-ati euy!
Buat kamu yang udah berkerudung en berjilbab pun, godaan itu adakalanya datang tak undang.
Meski bisa dibilang skalanya agak sedikit beda dari yang nggak berjilbab. Bentuk godaan bisa berupa
basa-basi dengan pura-pura mengucapkan salam. Hihihi, ini taktik standar cowok usil lho. Yup, trik
andalan anak cowok untuk menggoda cewek berkerudung atau yang udah berjilbab.
Hebohnya lagi, dan ini sangat mungkin lho, kalo para cowok usil itu nekatz godoain kita-kita
sampe menempuh sentuhan fisik segala. Waduh! Ati-ati deh. Sayangnya, fenomena kayak gini sudah
jadi menu sehari-hari kita. Coba deh lihat di sinetron. Isinya kalau nggak cowok yang ngegodain para
cewek, ya, anak ceweknya yang keganjenan minta digodain. Walah?

Cowok penggoda=cewek jail?


Nah lhoapa pula ini? Yang cowok kalau ditanya kenapa kok hobi ngegodain cewek yang lewat,
jawabnya karena ceweknya pasang aksi minta digoda. Eh, yang cewek nggak mau disalahkan dengan
tuduhan pasang aksi minta digoda. Kaum cewek bilang, Dasar cowoknya aja tuh yang nggak punya
iman, pake jelalatan mata segala sabil mulutnya usil godain. Wah, kalo diterusin bisa jadi mirip-mirip
tebakan tentang telor dan ayam. Hehehe, pertanyaan-nya: duluan mana; telor apa ayam? Mbulet!
Sobat muda muslim, sekarang coba dengan kepala dingin kita kupas satu per satu masalah ini. Di
sini ada dua pihak yang ingin kita bahas, pihak cowok dan pihak cewek. Ada aksi dan ada reaksi, itu
prinsip kimia kan? Dan dua makhluk berlainan jenis ini memang sudah dari sononya menyimpan energi
kimia yang dahsyat. Jadi be carefull aja dalam menyikapi-nya. Kenapa ini bisa terjadi?
Pertama, munculnya cowok penggoda bisa jadi merupakan reaksi dari aksi yang diberikan si
cewek sendiri. Pernah dengar istilah cowok, godain kita dong? Nah, kalimat ini populer sejak
beberapa tahun yang lalu karena para cewek merasa garing kalo nggak ada cowok yang godain
mereka. Gatel!
Atau dengan aksi dalam bentuk lain, yakni tanpa kata-kata (bukan bisu lho). Ada lho cewek yang
nekat me-launching bahasa tubuhnya. Mereka sengaja minta digoda kaum cowok. Bisa jadi dari gaya
berjalan mere-ka, cara bicara yang dibuat-buat, lirikan mata, atau apa pun yang mengarahkan agar
mereka digoda oleh kaum adam. Bahaya!
Belum lagi gaya ber-busananya yang kayaknya kurang kain banget. Jadi asset berharganya malah
dipamerin ke mana-mana. Giliran dia yang digodain sama cowok sampe level pelecehan, eh
berkelitnya dengan menga-takan Tuh cowok emang piktor alias pikiran kotor, nggak bermoral de el
el. Waduh!
Lalu kemungkinan kedua, emang sudah dari sononya tuh cowok hobi ngegodain cewek.
Bawaannya gatel mulu bila ada cewek di dekatnya cuma dianggurin (dianggurin? Emangnya obat
nyamuk?). Jadi biar ceweknya udah nutup aurat hingga rapet sekali pun, tetap aja tuh cowok tipe
begini selalu punya celah untuk bisa ngegoda cewek. Ya itu tadi, tidak bisa dengan suitan, dengan
ucapan salam pun jadi. Padahal kenal juga nggak. SKSD banget tuh cowok ya? Hehehe...

Biar nggak digoda


Kalau kamu para cewek emang ngerasa sebel digodain cowok, ada tips-tips khusus nih untuk
menghindarinya.
Pertama, tundukkan pandanganmu. Tapi ini bukan berarti jalan sambil nunduk terus kayak orang
nyari recehan ilang sampe kejentus tiang listrik. Menundukkan pandangan maksudnya mata nggak
jelalatan. Mentang-mentang yang godain cakep, kamu jadi enggan berkedip en ridho untuk digodain.
Gubraks! Inget lho firman Allah Swt: Katakanlah kepada mukmin perempuan, hendaklah
menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. . (QS an-Nuur [24] : 31)
Kedua, kamu yang merasa dirinya cewek, perhatikan gaya berpakaianmu. Dalam Islam ada
aturan berbusana khusus bagi cewek ketika keluar rumah yaitu menutup seluruh aurat kecuali muka
dan telapak tangan. Lengkap dengan kerudung dan jilbabnya. Allah Swt. berfirman:Dan janganlah
menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang kelihatan dari-padanya... (QS An- Nuur [24] :
31)
Firman Allah lainnya: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perem-puanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengu-lurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (QS
al-Ahzab [33]: 59)
Perhatikan juga bahwa jilbabmu longgar dan nggak tipis. Jangan kayak lemper, menutup aurat
tapi lekuk tubuhmu kelihatan alias seksi. Sama juga boong, Non.
Ketiga, cuekkin. Kalau godaan itu cuma dengan suitan, atau ucapan-ucapan dan tidak sampai
menyentuh fisik, lebih baik kamu cuekkin aja. Soalnya kalo kamu nanggepin, bukannya kapok mereka
malah akan semakin menjadi-jadi. Cowok penggoda itu bakal senang kalo godaan mereka ditanggapi
atau dijawab. Entah kamu jawabnya dengan ketus, sinis, marah, mencaci-maki, semua itu nggak bikin
cowok penggoda jera. Selain kamu akan terlihat nggak bijak karena berjilbab kok maki-maki, secara
nggak langsung kamu malah menjatuhkan harga diri kamu sendiri di depan umum. Waspadalah!
Kalo godaan itu di jalan umum dan lebar, kamu lewat saja dan berjalan biasa. Jangan pelan-pelan
atau malah berlenggak-lenggok. Kalau itu jalan sempit, usahakan memilih jalan lain untuk menghindari
kemungkinan mereka ngegodain kamu. Kalo memang tidak ada jalan alternatif, usahakan jangan
sendirian. Cari teman yang searah.
Lagipula, umumnya cowok penggoda tuh akan segan menggoda mereka yang diam dalam arti
nggak nanggepin godaan-godaan mereka. Jadi bukan diam yang ridho dan senang digoda lho.
Ketahuan kok itu dari sikap dan ekspresi wajah kamu; mana yang diam tegas bin cuek dengan diamnya
senang bin antusias. Kalau udah begini, biasanya cowok penggoda jadi malas godain cewek yang
nggak bereaksi sama godaannya. Tapi tentunya setelah kamu mengamalkan trik-trik di atas itu dong.

Munculnya cowok penggoda


Kalo kita cermati, kok bisa sih muncul cowok penggoda yang semakin merajalela di jaman
sekarang. Itu tak lain dan tak bukan karena ideologi kapitalisme-sekulerisme yang udah jadi gaya
hidup. Sekulerisme emang gak menghiraukan agama untuk mengatur kehidupan. Yang dikejarnya di
dunia ini cuma kenikmatan jasadi atau materi semata. ngegodain cewek salah satunya. Kalo itu
dianggapnya memberi kepuasan dan kebaha-giaan bagi dirinya, maka akan dilakoninya aja aktivitas
sia-sia itu, dengan rasa suka.
Nongkrong di pinggir jalan, di mal-mal, dan di warung-warung sambil gitaran, itu semua kondisi
yang paling strategis untuk menggoda cewek-cewek yang lewat. Seakan-akan hidup tanpa beban (atau
sebetulnya itu adalah cara mereka untuk menghilangkan beban?).
Maklum aja, bisa jadi udah puluhan surat lamaran kerja dimasukkan tapi tak satu pun yang
berhasil. Mau sekolah lagi tak ada biaya. Di rumah mulu juga dimarahi ortu karena cuma jadi
pengangguran yang kerjaannya makan dan tidur.
Nah lho, lingkaran kapitalisme jadi momok. Siapa yang kuat dan berduit dia yang akan survive.
Dan karena lontang-lantung tanpa kegiatan, jadilah pelampiasan ngegodain cewek yang lewat.
Padahal kalo kita mau lihat bagaimana Islam sebagai the way of life ngatur kehidupan, tipe cowok
penggoda nggak bakal muncul. Gimana nggak, kalo sejak awal Islam sudah memberi aturan pergaulan
laki-perempuan, cowok-cewek. Yang cowok nggak boleh jelalatan matanya kalo melihat cewek, begitu
juga sebaliknya. Catet yoo!
Terus, yang cowok juga diajarkan menjadi laki-laki sejati dalam Islam, sebagai pelindung dan
penanggung jawab keselamatan dan harga diri cewek. Suatu ketika di Madinah ada seorang muslimah
yang dikerjain oleh tukang emas di sebuah pasar dengan cara mengkait-kan tali di belakang
jilbabnya. Begitu bangun, tersingkap-lah auratnya. Saat itu, sekelompok pemuda Yahudi yang ada di
sekitar kejadian mener-tawakan dan melecehkan muslimah itu.
Kebetulan, seorang pemuda muslim melihatnya. Dan ia langsung menikam si tukang emas itu
hingga tewas. Para pemuda Yahudi itu nggak terima, lalu mereka mengeroyok pemuda muslim tersebut
sampe tewas. Mendengar berita ini, Rasulullah saw. mengeluarkan perintah untuk membu-nuh seluruh
Yahudi Bani Qainuqa. Tapi niat Rasulullah urung, atas lobi Abdullah bin Ubay bin Salul. Sebagai
gantinya, Rasulullah saw. mengusir seluruh Yahudi Bani Qainuqa dari kota Madinah. See, harga diri
seorang wanita muslimah begitu tinggi.
Lagipula dalam kehidupan di mana Islam diterapkan sebagai aturan praktis, nggak bakal ada
pemuda nongkrong di pinggir jalan yang akhirnya kurang kerjaan godain cewek yang lewat. Karena
dalam kehidupan Islam, setiap pemuda memahami jati dirinya sebagai agent of change, pembawa
perubahan dunia ke arah yang lebih baik. Mereka akan tersibukkan dengan aktivitas positif di sekolah-
sekolah atau majelis-majelis menuntut ilmu, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, berdakwah dan
bahkan berjihad. Sehingga gak ada satu menit pun dalam kehidupan pemuda muslim yang terbuang
sia-sia dengan kongkow-kongkow di pinggir jalan. Apalagi nyuitin or ngegodain cewek, apalagi
muslimah berjilbab yang lewat. Yakinlah!
So, fenomena cowok penggoda bukan sim salabim muncul begitu saja. Tapi lebih merupakan
produk dari suatu sistem, yaitu kapitalisme-sekulerisme. Kalo kita pingin memberangus habis
kebiasaan buruk ini, tak lain dan tak bukan, berangus sistem yang melahirkannya.
Yup, kita enyahkan sejauh-jauhnya ideologi buatan manusia ini dari kehidupan kita. Ambil Islam
saja sebagai the way of life, ideolog, dan pengatur kehidupan. Secara otomatis, budaya cowok
penggoda akan lari terbirit-birit dan kita sebagai cewek muslimah akan beraktivitas dengan nyaman
tanpa khawatir suitan dan godaan nggak bermutu mampir lagi. Kalau sudah begini, ocre nggak sih
melakoni hidup di bawah naungan ideologi Islam? Pasti dong! [ria]

Anda mungkin juga menyukai