Anda di halaman 1dari 5

Laporan Percobaan Fislab Optoelektronika 1

Analisis Pola Radiasi pada Antena Patch dengan


Menggunakan Network Analyzer
Aprilya Hartinah W , Clarissa Amelia Sitorus, Suyatno
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: aprilyahardani@gmail.com
AbstrakTelah dilakukan percobaan analisis pola mengarahkan energi pancaran pada suatu arah dan menekan
radiasi antenna patch dengan network analyzer yang pada arah yang lain.[1]
bertujuan untuk menentukan pola radiasi antenna patch Secara umumnya antena terdiri dari elemen atau
dalam skala logaritmik dan linier, meamahami sifat-sifat
susunan bahan logam yang terhubung dengan saluran
prinsip dari antena dan memahami jenis-jenis pola radiasi
transmisi dari pemancar maupun penerima yang berkaitan
antena. Alat dan bahan yang digunakan adalah antenna
patch, network analyzer, kabel port penghubung dan papan
dengan gelombang elektromagnetik. Pada antena terdapat
lingkaran penunjuk sudut. Antena patch dipasang di papan return loss, yaitu perbandingan antara amplitudo dari
sudut dan dihubungkan ke Network Analyzer dengan kabel gelombang yang direfleksikan terhadap amplitudo
port penghubung. Network Analyzer dihubungkan dengan gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi
sumber tegangan listrik. Pada sudut antenna divariasi dengan karena adanya diskontinuitas di antara saluran transmisi
setiap 5o dari 0o sampai 360o. Nilai rentang frekuensi dibatasi dengan impedensi masukan beban (antena).[2]
antara 100 Hz sampai 850 Hz. Puncak sinyal tertinggi dipilih Berdasarkan pola radiasinya antena dibedakan
pada tampilan Network Analyzer. Nilai sudut dan besar sudut
menjadi 2 jenis, yaitu antena directional dan antena omni-
didapatkan. Dari percobaan yang sudah dilakukan dapat
directional. Antena directional disebut juga antena pengarah
disimpulkan bahwa pola radiasi pada antena secara
logaritmik (radian) adalah pola radiasi omnidirectional dan
merupakan jenis antena yang memiliki sudut pemancaran
pola radiasi antena secara linier adalah pola radiasi yang kecil sehingga daya yang dipancarkan oleh antena
unidirectional. lebih terarah dan relatif mampu menjangkau jarak yang
jauh. Antena directional mengirim dan menerima sinyal
Kata Kunciantenna patch, network analyzer, pola radiasi radio hanya pada satu arah yang menjadi tujuan dan pada
umumnya digunakan untuk koneksi point to point dan
I. PENDAHULUAN point to multiple point. Jenis dari antena direktional seperti
Dengan perkembangan teknologi, juga berdampak antena grid, parabolic dan yagi.[2]
pada perkembangan komunikasi nirkabel dikalangan Antena omni-directional mempunyai pola pancaran
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sinyal 360 derajat dalam bidang tegak lurus berdasarkan
menyebabkan dibutuhkannya standar komunikasi yang pada medan magnetnya dan sering digunakan sebagai
mendukung. Hal ini dapat terjadi karena adanya standar alat access point. Antena jenis ini tidak dianjurkan untuk
komunikasi yang mendukung. Pada perangkat multimedia digunakan pada saluran transmisi jarak jauh, dikarenakan
handphone, terdapat komponen antena yang memiliki pola pancaran antena akan menangkap sinyal lain jika
peranan cukup penting. Antena merupakan komponen berada di dalam coverage area pola radiasi nya, sehingga di
penyedia daerah transmisi gelombang yang dihasilkan oleh khawatirkan akan menyebabkan terjadinya interferensi.
perangkat keras dan gelombang yang ada di udara. Antena omni-directional mengirim dan menerima sinyal
Berdasarkan uraian diatas, antena memiliki fungsi yang radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan
begitu banyak sehingga untuk lebih memahaminya maka untuk koneksi multiple point atau hotspot.[2]
dilakukan Pola radiasi antena merupakan representasi grafik dari
Antena didefiinisikan sebagai suatu piranti transisi sifat radiasi antena sebagai fungsi dari koordinat arah. Pada
antara saluran transmisi dengan ruang hampa dan sebagian besar kasus, pola radiasi ditentukan pada luasan
sebaliknya. Antena terbuat dari bahan logam yang wilayah dan direpresentasikan sebagai fungsi dari koordinat
berbentuk batang atau kawat dan berfungsi untuk directional. Pola radiasi antena adalah plot 3 dimensi
memancarkan atau menerima gelombang radio, atau distribusi sinyal yang dipancarkan (transmit) oleh sebuah
sebaliknya. Selain itu, antena juga dapat didefinisikan antena, atau plot 3 dimensi penerimaan sinyal yang diterima
sebagai piranti pengarah karena digunakan untuk (receive) oleh sebuah antena.[1]
Laporan Percobaan Fislab Optoelektronika 2

Parameter antena terdapat tiga yaitu bandwith, return ini, digunakan data berdasarkan nilai peak frequency dari
loss, VSWR, dan impedansi masukan. Bandwith tiap variasi sudut yang diberikan yaitu sebesar 5 derajat.
merupakan rentang frekuensi dimana kinerja antena yang Perhitungan dimulai dari sudut 0 derajat hingga 360 derajat.
Untuk meningkatkan akurasi, pengambilan nilai peak
berhubungan dengan beberapa karakteristik seperti
dibatasi hanya pada rentang 100 MHz hingga 850MHz.
impedansi, masukan, polarisasi, beamwith, dan polarisasi. Selanjutnya dengan mengoperasikan fungsi multimarker
Return loss merupakan perbandingan antara amplitudo dari dan peak search pada Network Analyzer, nilai puncak
gelombang yang direfleksikan terhadap amplitudo (peak) frequency dari tiap variasi sudut didapatkan secara
gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi otomatis.
akibat adanya diskontinuitas di antara saluran transmisi
dengan impedansi masukan beban (antena). VSWR
merupakan perbandingan antara tegangan maksimum dan 1
minimum pada suatu gelombang berdiri akibat adanya 2
pantulam gelombang yang disebabkan tidak matching-nya
impedansi input antena dengan saluran feeder. Adapun 3
impedansi masukan yaitu impedansi pada terminal- 4
terminalnya. Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-
antena lain atau objek yang dekat dengannya. Gambar 2 Rangkaian percobaan
Keterangan gambar:
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang 1. Network Analyzer
yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya. 2. Antena Patch
Gelombang elektromagnetik merambat dalam vakum 3. Sudut Putar
denganlaju c. spektrum gelombang EM amat luas, mulai 4. Kabel port

dari panjang gelombang 108m untuk gelombang panjang Hasil data yang berupa data besar frekuensi, intensitas
,lalu ada gelombang radio, inframerah, cahaya tampak, dan sudut radiasi. Kemudian data yang diperoleh diproses
ultraviolet, sinar-x, sampai radiasi gama. Gelombang EM dan dibuat grafik antara sudut dengan intensitas radian
yang merambat sebagai gelombang planar memiliki sifat- (intensitas yang terbaca pada network analyzer). dimana
sifat yanng pertama, medan listrik (E) dan medan magnetik besarnya intensitas linier dapat ditentukan dengan
(B) selalu tegak lurus dengan arah perambatan gelombang, menggunakan persamaan

oleh karena itu gelombang EM termasuk dalam jenis I = 10 10 (1)
gelombang transversal. Kedua, medan listrik selalu tegak
lurus dengan medan magnetik, Ketiga, perkalian vektor (E
xB) selalu memberikan arah perambatan gelombang EM.
Dan keempat, kedua medan (listrik dan magnetik) selalu
bervariasi (berubah dengan waktu) secara sinusoida dan
sefasa dengan frekuensi yang sama. [3]
Polarisasi antena didefinisikan sebagai arah vektor
medan listrik yang diradiasikan oleh antena pada arah
propagasi. Jika jalur dari vektor medan listrik maju dan
kembali pada suatu garis lurus dikatakan berpolarisasi
linier. sebagai contoh medan listrik dari dipole ideal.
Sehingga yang mempengaruhi polarisasi diantaranya vektor
medan listrik (E) dan medan magnetik (B). [1]

II. METODE
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
yaitu sebuah antena patch sebagai objek yang akan diukur
pola radiasinya, sebuah network analyzer untuk melihat
frekuensi dan intensitas antena, kabel port penghubung
yang digunakan untuk menghubungkan antena dan network
analyzer dan sebuah papan sudut yang digunakan untuk
membantu pengambilan variasi sudut yang akan digunakan.
Data dalam percobaan diperoleh dari pembacaan yang
ditampilkan oleh network analyzer. Dalam percobaan kali
Laporan Percobaan Fislab Optoelektronika 3

90 439 78,84
95 439 74,6
100 488 75,2
105 482,5 75,6
110 467,5 75,92
115 460 73,9
120 508 71,04
Berikut ini flowchart percobaan pola radiasi. 125 506,5 74,91
130 496 77,18
Start
135 473 74,91
140 437,5 74,91
antena patch ditentukan 145 511 77,18
dan dipasang pada papan 150 488 72,08
sudut 155 437,5 75,32
antena dihubungkan 160 500,5 74,46
dengan network anayzer 165 458,5 73,68
170 488,5 74,17
network analyzer dihungkan dengan 175 500,5 76,08
sumber tegangan listrik dan 180 484 74,15
dinyalakan 185 505 74,54
190 491 74,59
sudut antena diatur
195 461,5 76,1
200 475 72,5
tombol frekuesnsi dan start
ditekan
205 505 75,28
210 479,5 72,34
rentang frekuensi ditentukan 215 508 75,64
220 505,5 73,97
225 479,5 78,4
dipilih puncak sinyal tertinggi
dan option multi marker ditekan 230 512,5 74,4
235 479,5 75,6
240 476,5 73,6
Nilai sudut dan intensitas dicatat
245 481 73,73
250 485,5 72,01
Belum 255 448 79,51
apakah variasi sudut 260 475 75,05
sudah digunakan? 265 472 73,55
270 475 71,54
Sudah 275 478 75,25
280 440,5 75,61
finish 285 472 72,66
290 499 71,58
Gambar 3. Flowchart percobaan 295 470,5 76,18
300 485,5 74,8
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 305 446,5 74,6
Adapun data yang di peroleh dari percobaan ini sebagai 310 473,5 76,66
315 443,5 71,98
berikut : 320 452,5 74,58
Table 1. Hasil Percobaan Pola Radiasi Antena 325 466 75,57
330 449,5 73,67
Frekuensi Intensitas Radian 335 466 73,41
Sudut (o)
(Hz) (dB) 340 469 73,98
0 469 73,01 345 470,5 75,5
5 448 76,42
350 449 73,29
10 473 75,63
355 461 72,53
15 452 76,68
360 469 74,07
20 478 73,31
25 445 76,63
30 446 76,61 Besaran nilai intensitas yang dapat diterima antena
35 475 76,43
40 446 74,24
tertampil pada table berikut :
45 475 74,23 Tabel 2. Perbedaan Intensitas radional dan Intensitas linier
50 451 76,29 Intensitas Intensitas
Sudut (o)
55 473 75,51 Radian Linier
60 469 74,5 0 73,01 19998619
65 497,5 75,25 5 76,42 43853070
70 475 74,51 10 75,63 36559479
75 487,75 75,35 15 76,68 46558609
80 496 74 20 73,31 21428906
85 467,5 75,21 25 76,63 46025657
Laporan Percobaan Fislab Optoelektronika 4

30 76,61 45814189
35 76,43 43954162
40 74,24 26546056
45 74,23 26485001
50 76,29 42559841
55 75,51 35563132 Dari tabel tersebut didapatkan grafik sebagai berikut:
60 72,84 19230917
65 497,5 28183829
70 475 33496544
75 487,75 28248800
1
80 496 34276779 7273 2 3 4 5
85 467,5 25118864 68697071400 67
67 89
90 439 33189446 6566 300 10
95 439 76559661 64 11
63 12
100 488 28840315 62 200 13
61 14
105 482,5 33113112 60 15
59 100 16
110 467,5 36307805 58 17
115 460 39084090 57 18 sudut
56 0 19
120 508 24547089 55 20 iradian
54 21
125 506,5 12705741 53 22
130 496 30974193 52 23
51 24
135 473 52239619 50 25
49 26
140 437,5 30974193 48 27
47
4645 2928
145 511 30974193
150 488 52239619 4443 3130
32
424140 33
155 437,5 16143586 3938 37363534
160 500,5 34040819
165 458,5 27925438
170 488,5 23334581
175 500,5 26121614
180 484 40550854 Gambar 3. Grafik Radar pada Intensitas Radian
185 505 26001596
190 491 28444611
195 461,5 28773984
200 475 40738028
205 505 17782794
210 479,5 33728731
1
215 508 17139573 70717273
100000000
69
2345
67
6768 89
220 505,5 36643757 66 80000000
65 10
225 479,5 24945947 64 11
63 60000000 12
230 512,5 69183097 62 13
235 479,5 27542287 61 14
60 40000000 15
240 476,5 36307805 59 16
245 481 22908677 58 20000000 17
57 18
250 485,5 23604782 56 0 19
255 448 15885467 55 20 Ilinier
54 21
260 475 89330548 53 22
265 472 31988951 52 23
51 24
270 475 22646443 50 25
275 478 14256076
49 26
48 27
280 440,5 33496544 47 28
4645 3029
285 472 36391504 4443 31
424140 3332
290 499 18450154 3938 37363534
295 470,5 14387986
300 485,5 41495404
305 446,5 30199517
310 473,5 28840315
Gambar 4. Grafik radar pada Intensitas Linier
315 443,5 46344692
320 452,5 15776113
325 466 28707806
Antena patch terdiri dari beberapa bagian, konduktor
330 449,5 36057864 tipis (patch) yang terpisah dari ground plane oleh suatu
335 466 23280913 bahan dielektrik. Patch dapat disebut sebagai elemen
340 469 21928049 peradiasi. Ketika patch dihubungkan dengan sumber listrik
345 470,5 25003454 yang kemudian akan menghasilkan medan listrik. Dari
350 449 35481339 patch medan listrik akan merambat hingga ke tepi dan
355 461 21330449
memanjang (fringing field) dimana medan listrik akan
360 469 17906059
merambat di sebagian besar substrat dan disebagian kecil
Laporan Percobaan Fislab Optoelektronika 5

diudara. Peristiwa tersebut dinamakan fringing effect yang percobaan pola radiasi antena, Clarissa Amelia S. yang
menyebabkan patch mampu meradiasikan gelombang telah membingbing dalam praktikum ini.
elektromagnetik. Radiasi pada bidang antena patch terjadi
pada bidang yang pertama karena bidang rambatannya
DAFTAR PUSTAKA
antara tepi bidang dan bidang dasar (ground plane). Nilai
[1] John D. Krous.1998.Antenas.McGraw-Hill :NewYork
intensitas yang muncul bernilai negatif karena [2] Alydrus, Mudrik,.1992. Sinyal dan Sistem. UMB Press : Jakarta
menunjukkan arah dari medan elektromagnetik yang [3] Halliday, Resnick. 2011. Fundamentals Physics. John Willey :
diterima atau dipancarkan oleh antena. NewYork
Pada antena patch juga terdapat tiga daerah utama, [4] Susilo, Endang C Rahayuningtijas.2003.Optika. FMIPA ITS
yang pertama yaitu receiver yang berfungsi menerima
sinyal listrik yang dialirkan melalui kabel konektor, saat
sumber listrik berasal dari power supply yang dinyalakan.
Selanjutnya sinyal listrik tersebut distabilisasi di dalam
stabilizer dan ditransimikan lewat transmitor.
Antena patch digunakan dalam percobaan ini
bertujuan agar dapat dilakukan polarisasi linier dan
lingkaran dengan pencatuan yang sederhana. Selain itu,
secara fisik antena patch lebih tipis, lebih kecil, dan ringan.
Karena bentuk dan ukuran yang sederhana, antena patch
berpotensi untuk digunakan pada berbagai macam aplikasi
yang membutuhkan spesifikasi antena yang berdimensi
kecil, dapat mudah dibawa dan dapat diintegrasikan dengan
rangkaian elektronik lainnya.
Dalam percobaan ini, tidak boleh ada logam disekitar
antena yaitu karena logam dapat mempengaruhi percobaan
pola radiasi antena karena sifat logam yang dapat
menghantarkan gelombang elektromagnetik maka pada saat
melakukan pengukuran. Hal tersebut memungkinkan
frekuensi mengalami ketidakstabilan. Selain bahan logam,
ketidakstabilan frekuensi juga disebabkan oleh adanya
benda lain yang dapat memancarkan gelombang
elektromagnetik lain selain di percobaan, seperti handpone.
Pada data yang diperoleh selama percobaan, diketahui
bahwa nilai intensitas baik intensitas radian maupun
intensitas linier berubah-ubah seiring berubahnya sudut
putar. Jadi perputaran sudut dapat mempengaruhi besarnya
intensitas, tetapi tidak dapat disimpulkan apakah besarnya
perputaran sudut berbanding lurus atau berdanding terbalik
dengan besar intensitasnya.
Beberapa hal yang menyebabkan pola radiasi antena
pada percobaan ini memiliki pola yang tidak teratur yaitu,
tidak stabilnya posisi antena pada saat pengambilan data.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pola radiasi antena yang
sudah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu pola radiasi
pada antena secara logaritmik (radian) adalah pola radiasi
omnidirectional dan pola radiasi antena secara linier adalah
pola radiasi unidirectional.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya Aprilya Hartinah W mengucapkan terima kasih
kepada asisten laboratorium Optoelektronika untuk

Anda mungkin juga menyukai