Anda di halaman 1dari 3

1.

Objek perumahan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh PNS, ABRI dan para
pensiunan termasuk janda dan dudanya.
Luas Bumi 1.000 m2 dengan nilai jual Rp 840.000/m2
Nilai jual tanah tersebut termasuk kelas 17 dengan nilai jual Rp 802.000/m2
Luas Bangunan 400 m2 dengan nilai jual Rp 1.000.000/m2.
Nilai jual bangunan tersebut termasuk kelas 2 dengan nilai jual Rp 968.000/m2

Jawab:
Penghitungan PBB-nya :
Jumlah NJOP bumi 1.000 x Rp802.000 = Rp 802.000.000
Jumlah NJOP Bangunan 400 x Rp968.000 = Rp 387.200.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp1.189.200.000
NJOPTKP = Rp 8.000.000
NJOP untuk penghitungan PBB = Rp1.181.200.000
NJKP 40% x Rp1.181.200.000 = Rp 472.480.000
PBB yang terutang 0,5% x Rp 472.480.000 = Rp 2.362.400

2. Perhitungan Besaran PBB:


Sebuah rumah dengan bangunan 100 m2berdiri di atas lahan 200 m2. Misalnya, berdasarkan
NJOP (nilai jual obyek pajak) harga tanah Rp700.000 per m2 dan nilai bangunan Rp600.000
per m2. Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut?

* Harga tanah : 200 m2 x Rp. 700.000 = Rp 140.000.000


* Harga Bangunan: 100 m2 x Rp600.000 = Rp 60.000.000
+
* NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000
* NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000
* NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000
* NJKP (Nilai Jual Kena Pajak): 20% x Rp188.000.000
= Rp 37.600.000
* Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang :
0,5% x Rp37.600.000 = Rp 188.000
* Faktor Pengurangan / Stimulus = Rp 15.000
-
PBB YANG HARUS DIBAYARKAN = Rp 173.000

3. Perhitungan Besaran BPHTB


Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m2 dan luas bangunan
100 m2. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per m2 dan nilai bangunan Rp600.000
per m2. Berapa besaran BPHTB yang harus dikeluarkan oleh pembeli rumah tersebut?

* Harga Tanah: 200 m2 x Rp700.000 = Rp 140.000.000


* Harga Bangunan: 100 m2 x Rp600.000 = Rp 60.000.000
+
* Jumlah Harga Pembelian Rumah: = Rp 200.000.000
* Nilai Tidak Kena Pajak *) = Rp 60.000.000

* Nilai untuk penghitungan BPHTB = Rp 140.000.000
* BPHTB yang harus dibayar
5% : 5% x Rp140.000.000 = Rp 7.000.000

*) untuk wilayah Jakarta Rp60.000.000, Bogor Rp40.000.000, Tangerang Rp30.000.000 dan


sebagainya. Besaran ini dapat berubah sesuai peraturan pemerintah setempat.

4. Perhitungan Besaran PPh


Seseorang menjual sebuah rumah di Jakarta dengan tanah 200 m2 dan luas bangunan 100
m2. Berdasarkan NJOP harga tanah Rp700.000 per m2 dan nilai bangunan Rp600.000 per
m2. Berapa besaran PPh yang harus dikeluarkan oleh penjual rumah tersebut?
Jawab:
* Harga Tanah: 200 m2 x Rp700.000 = Rp 140.000.000
* Harga Bangunan: 100 m2 x Rp600.000 = Rp 60.000.000
+
* Jumlah Harga Penjualan Rumah = Rp 200.000.000
* PPh yang harus dibayar 5%: 5% x Rp200.000.000 = Rp 10.000.000

5. Bapak S di blok C perumahan Pulogebang Kirana mempunyai bangunan 119 m2 diatas


tanah 120 m2. Berapa PBB tahun 2015 yang harus dibayar?

Jawabnya:

NJOP tanah tahun 2015 sebesar Rp 4.155.000/m2

NJOP bangunan tahun 2015 sebesar Rp. 2.625.000/m2

Jumlah NJOP tanah 120 x Rp 4.155.000 = Rp. 498.600.000 (A)

Jumlah NJOP bangunan 119 x Rp 2.625.00 = Rp. 312.375.00 (B)

NJOP dasar pengenaan PBB = A + B = Rp. 810.975.000

NJOPTKP = Rp. 15.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP dasar pengenaan PBB dikurangi NJOPTKP = Rp. 810.975.000 -
Rp.15.000.000

= Rp.795.975.000.-

NJKP = 20% x (NJOP untuk perhitungan PBB)


= 20% x Rp. 795.975.000

= Rp. 159.195.000

PBB yang harus dibayar

0,5 % x Rp. 159.195.000

= Rp.795.975.

(tujuh ratus sembilan puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh lima)

Anda mungkin juga menyukai