1
- lokasi anatomis
- disabilitas secara fungsional
- nilai estetik
- ketersediaan tempat donor (local, jauh)
- Kesesuaian jaringan donor dengan area yang akan direkonstruksii berdasarkan
warna kulit, tekstur, ketebalan, dan kerapatan rambut.
Pemindahan jaringan
bebas
Pemindahan jaringan
jauh
Pemindahan jaringan
lokal
Skin graft
Penutupan luka
langsung
Penyembuhan luka
secara sekunder
2
VI.4. Aplikasi Random Flap
Berdasarkan penelitian telah diketahui bahwa rasio panjang dan lebar flap sangat
mempengaruhi apakah flap akan bertahan hidup atau tidak. Rasio ini juga
tergantung letak flap. Sebagai contoh untuk flap wajah rasio dapat dibuat 3 :1
hingga 5:1, untuk sebagian besar flap daerah lain rasio panjang dan lebar flap tidak
akan setinggi ini. Karena hal tersebutlah penggunaan flap jenis ini terbatas untuk
menutupi area defek yang tidak luas.
3
Penilaian status vaskular dapat dicapai dengan pemeriksaan penunjang non-invasif
seperti ultrasonografi Doppler dan MRA (Magnetic Resonance Angiography). Dapat juga
dilakukan pemeriksaan invasif seperti arteriografi.
- Penilaian perlu tidaknya debridement
Penilaian ini didasarkan seberapa banyak struktur nonviable yang rentan terhadap invasi
bakteri dan vaskularisasinya terganggu. Jika penilaian ini tidak tepat seringkali diperlukan
debridement berulang.
- Desain Flap
Desain flap umumnya dilakukan setelah debridement luka yang adekuat atau reseksi
tumor telah dilakukan.
- Identifikasi pasien risiko tinggi
Faktor sistemik seperti merokok, obesitas, penyakit kardiovaskular (contoh : hipertensi),
imunosupresi, dan penyakit paru.
VI.7. Tatalaksana pasien intraoperasi
- Pengaturan posisi pasien
Intraoperasi diusahakan agar area donor dan resipien tervisualisasi. Jika tidak
memungkinkan maka diusahakan area resipien terlihat secara optimal
4
VI.9. Transposisi
Definisi
Flap dengan melakukan pengangkatan suatu area dari kulit yang longgar ke atas kulit
normal dan defek akibat pebedahan.
Kerugian
Harus dibuat beberapa garis insisi
Aplikasi
Beberapa contoh transposition flap adalah rhombic flap, bilobed flap, nasolabial
flap, dan z plasty.
VI.10. Rotasi
Definisi
Rotation flap adalah flap yang didesain agar dapat digerakkan secara lateral dan
dapat berotasi sesuai titik pivot.
Keuntungan
- tangkai yang lebar
- dapat menyembunyikan insisi dalam garis kerutan
Kerugian
- Rotation flap membutuhkan insisi yang panjang agar jaringan yang dapat
dimobilisasi cukup untuk menutupi defek.
Aplikasi
Hidung atas Merotasi kulit dari area glabela ke defek
Pipi Seringkali membutuhkan undermining
lebar untuk memobilisasi kulit yang cukup
Pelipis Rotation flap di dasar /inferior dengan garis
insisi di dekat garis rambut
Dagu O-Z flap untuk defek di tengah dagu
Dahi O-Z flap
O-Z flap adalah modifikasi dari rotation flap dimana terdapat 2 rotation flap pada
dua sisi yang berlawanan dari defek.
5
VI.11. Advancement Flaps
Definisi
Advancement flap adalah flap yang dilakukan gerakan uniplanar/satu arah langsung
dari jaringan donor untuk mengisi defek.
Teknik
Penutupan defek dapat dilakukan dengan undermining kulit di tiap sisi defek untuk
menutupnya atau dengan menggunakan desain kotak. Desain advancement flaps
dapat juga dilakukan dengan teknik V-Y atau sebaliknya Y-V tergantung dari regio
mana yang defisit dan berlebih.
6
VI.12. Komplikasi
Komplikasi flap dapat berupa seroma, hematoma, nekrosis kulit superficial,
penutupan defek yang tidak adekuat, infeksi, hingga lepasnya flap baik sebagian
maupun total. Komplikasi-komplikasi tersebut umumnya dapat terjadi karena
beberapa penyebab seperti berikut :
- Praoperasi
o Desain flap yang tidak sesuai
o Kurang mempertimbangkan kebutuhan area resipien
o Kondisi premorbid pasien
- Intraoperasi
o Kesalahan teknik
o Kesalahan desain
o Pemilihan pembuluh darah resipien yang tidak sesuai
o Kesalahan judgement
- Pascaoperasi
o Ekstrinsik
Tekanan pada pedicle
Infeksi
Trombosis vaskular
o Intrinsik
Iskemia distal
7
III. RANGKUMAN
Dalam menangani suatu defek kulit ada beberapa hal yang harus dianalisa :
komponen apa yang hilang, penyebab terjadinya defek tersebut ( kanker,trauma,
infeksi), lokasi anatomis, disabilitas secara fungsional, nilai estetik, ketersediaan
tempat donor (lokal, jauh), kesesuaian jaringan donor dengan area yang akan
direkonstruksii berdasarkan warna kulit, tekstur, ketebalan, dan kerapatan rambut.
Penyembuhan luka mengikuti skema berikut : penyembuhan luka secara sekunder
penutupan luka langsung skin graft pemindahan jaringan local
pemindahan jaringan jauh pemindahan jaringan bebas.
Random flap digunakan untuk menutupi area defek yang tidak luas.
Tatalaksana praoperasi mencakup edukasi pasien, anamnesis dan pemeriksaan fisik
menyeluruh, pemeriksaan penunjang serta penilaian perlunya debridement, desain
flap dan identifikasi pasien dengan risiko tinggi.
Tatalaksana intraoperasi mencakup pengaturan posisi pasien
Tatalaksana pasien pascaoperasi mencakup observasi sirkulasi pada flap, drainase
dan penggunaan antibiotik yang tepat.