Anda di halaman 1dari 7

MK.

ARSITEKTUR PERTAMANAN
TAMAN KUPU KUPU, TABANAN, BALI

Oleh :
PUTU NITA MAHARANI CINTYADEWI
1404205045

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
APRIL , 2017
Taman Kupu Kupu Bali

A. Pendahuluan
Bali sebagai pulau yang kaya akan pariwisata dan kebudayaannya. Salah satu yang
menjadi daya tarik wisatawan di Bali adalah penataan landscape di Bali yang asri, indah,
dan memperhatikan kearifan local di lingkungan sekitarnya. Posisi Bali yang berada di
daerah yang tropis dan cukup mendapat penyinaran matahari dan hujan sangatlah cocok
sebagai daerah yang memiliki hutan, bukit, sawah, dan taman yang menarik wisatawan
untuk berkunjung ke Bali, disamping tempat wisata dan budayanya.
Salah satu taman yang terdiri dari berbagai ekosistem dan ditata dengan baik,
adalah Taman Kupu Kupu, Bali. Bali Butterfly Park atau Taman Kupu Kupu, Bali ini
merupakan salah satu bentuk penataan landscape di Bali yang difungsikan sebagai wahana
Pendidikan bagi masyarakat dan penangkaran serangga, seperti kupu kupu, laba laba,
dan lainnya yang semakin langka keberadaanya.

B. Lokasi dan Sejarah


Bali Butterfly Park ini terletak di Jalan Batukaru, Banjar Sandan Lebah Desa
Wanasari, tepatnya 7 km sebelah utara Kota Tabanan ke arah Penebel. Lokasi ini cukup
strategis dan dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat dan wisatawan yang
berkunjung ke Bali.

Gambar 1.1 Lokasi Taman Kupu Kupu Bali


Sumber : analisis pribadi, 22 April 2017
Sejarah berdirinya Taman Kupu-kupu Bali (Bali Butterfly Park) Tabanan berawal
dari penyelenggaraan Konferensi Kupu-kupu Internasional (International Butterfly
Conference) di Ujung Pandang pada tanggal 23-27 Agustus 1993 oleh Departemen
Pariwisata Republik Indonesia. Konferensi yang diikuti oleh para ahli kupu-kupu dari
dalam dan luar negeri tersebut membahas mengenai kekayaan kupu-kupu yang dimiliki
Indonesia serta upaya pengelolaan dan pemanfaatannya secara lestari sekaligus
memperkenalkan taman kupu-kupu alami yang berada di Bantimurung Sulawesi Selatan
kepada dunia pariwisata agar menjadi contoh bagi pendirian taman-taman kupu lainnya.
Setelah konferensi berakhir, beberapa peserta dalam negeri termasuk dari PT Ikas
Amboina berkumpul membahas kembali intisari dari pertemuan tersebut, yaitu pelestarian
dan pemanfaatan kupu-kupu melalui aktivitas pariwisata. Tiga bulan setelah
penyelenggaraan konferensi di Ujung Pandang tepatnya 28 November 1993, dibentuklah
PT. Kupu-kupu Taman Lestari sebagai pengelola dan pendiri taman kupu-kupu yang diberi
nama Bali Butterfly Park.
Pembangunan Bali Butterfly Park oleh PT Kupu-kupu Taman Lestari dimulai
setelah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah serta dari masyarakat
setempat. Setelah hampir tiga tahun membangun, pada tanggal 17 Desember 1996 Bali
Butterfly Park dibuka secara resmi sebagai salah satu objek wisata alam dan edukasi, dan
diresmikan oleh Ibu Asiawati Oka, Ketua Tim PKK Propinsi Bali.

C. Taman Kupu Kupu Bali atau Bali Butterfly Park


Taman Kupu-kupu ini memiliki luas 1 ha, terdiri dari 3.700 m untuk habitat
kupu-kupu dan sisanya 6.300 m digunakan untuk taman bunga sebagai tanaman dan
tumbuhan yang digunakan sebagai makanan dan proses membudidayakan kupu-kupu serta
sarana prasarana wisata. Terdapat lima jenis kandang yang digunakan selama proses
menangkarkan kupu-kupu, antara lain kandang reproduksi, kandang pemeliharan telur,
tempat pemeliharaan larva, kandang kepompong, dan kandang kupu-kupu. Selain kupu-
kupu yang dilestarikan di tempat wisata Bali Butterfly Park, juga terdapat berbagai macam
serangga seperti Cobalt Blue Tarantula, Scorpion, Celenocosmia javanensis, dll
Gambar 3.2 Patung Kupu Kupu
sebagai Signage dari Taman Kupu Kupu Bali
Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo

Kolam yang berisi patung seperti gambar di atas sebagai sambutan awal saat tamu
masuk ke Taman Kupu Kupu Bali ini. Patung kupu kupu digunakan sebagai penanda
bahwa tempat ini merupakan penangkaran kupu kupu berbagai species dan serangga
lainnya. Sesuai dengan elemen landscape terdapat hardscape yaitu patung dan kolam,
sedangkan elemn softscapenya berupa tanaman - tanaman yang mengelilingi. Terdapat
tanaman semak dan pepohonan yang lebih banyak yang berfungsi sebagai peneduh.
Sedangkan terdapat rumput rumput dan teratai sebagai tanaman hias. Elemen yang
digunakan pada kolam juga menggunakan finshing beton bermotif batu alam sehingga
menambah kesan alamnya.

Gambar 3.3 Taman Konservasi di Taman Kupu Kupu, Bali


Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo
Taman Konservasi Kupu Kupu ini adalah tempat penangkaran kupu kupu
yang merupakan habitat buatan yang alami untuk tempat hidup kupu kupu. Taman ini
diberi jarring di atasnya seperti sangkar agar kupu kupu tidak berterbangan keluar
taman dan tetap ada dalam habitatnya. Penataan landscapenya cukup baik, dimana
terdiri dari berbagai tanaman sebagai sumber makanan kupu kupu dan tempat
hidupnya. Tanaman yang dominan terdapat disana adalah tanaman bunga karena
ekosistem utama nya adalah kupu kupu. Bunga Kembang sepatu, bunga soka, nusa
indah, mawar, dan masih banyak lainnya. Terdapat tanaman peneduh berupa tanaman
perdu, cemara, palm dan lainnya. Tanaman ini juga sebagai pelindung pad taman.
Untuk elemen hardscape yang terdapat pad ataman yaitu terdapat jalan setapak
dengan motif batu alam, jembatan batu yang membentang pada kolam di sekitar taman,
serta dinding dinding taman yang berada dekat kolam yaitu dengan batu alam
templek. Sehingga suasana alam dan sejuk sangat dirasakan pad ataman ini, apalagi
terdapat kupu kupu yang indah menghiasi taman. Hal inilah yang menjadi daya tarik
wisatawan untuk mengunjungi Taman ini.

Gambar 3.4 Kolam yang ada di dalam Taman Kupu Kupu, Bali
Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo

Gambar 3.5 Terdapat Jembatan sebagai elemen pelengkap Landscape


Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo
Gambar 3.6 Penangkaran Proses Metamorfosa Kupu Kupu
Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo

Gambar 3.7 Rumah Penangkaran Serangga dan Kupu Kupu


Sumber : www.baliglory.com Attractions Tabanan Zoo

Terdapat bangunan yang dibuat seperti berada di gua, namun bentuknya tidak seperti
gua melainkan dindingnya yang difinishing dengan motif dinding tanah dan kasar agar
mengesankan kesan alami dana berada di rumah serangga. Tempat ini sebagai
penangkaran serangga langka.

Gambar 3.8 Kupu Kupu yang diawetkan dan sebagai Souvenir

Anda mungkin juga menyukai