1. Pelajari surat permintaan dokter dan rekam/catatan medik pengunjung, timbang BB dan ukur TB pengunjung. 2. Tentukan kategori berat badan pengunjung, kurus/normal/gemuk dan hitung kebutuhan kalori sesuai dengan jenis kelamin dan aktivitas. 3. Lakukan anamnesis dan riwayat gizi pengunjung. 4. Apabila tidak ditetapkan jenis diet untuk diet DM, maka digunakan patokan sebagai berikut: a. Pengunjung kurus diberikan diet 2300 2500 kalori. b. Pengunjung dengan berat badan normal 1700 2100 kalori. c. Pengunjung gemuk diberikan 1300 1500 kalori. 5. Pengunjung yang dapat diberikan pelayanan gizi adalah pengunjung dengan kriteria berikut : - reduksi urine positif 1 (+) dan 2 (++) - Tidak dengan komplikasi Bila dijumpai pengunjung diluar criteria ini langsung dirujuk ke RS.
6. Rencanakan diet pengunjung sesuai permintaan dokter/sesuai perhitungan
kebutuhan kalori dan pola makan pengunjung. 7. Siapkan leaflet diet DM (yang sesuai) dan standar diet DM (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII) kemudian tuliskan susunan menu sehari dalam daftar diet DM sesuai standar diet DM. 8. Siapkan daftar padanan bahan makanan, food model dan leaflet diet DM yang telah diisi. 9. Jelaskan diet DM sesuai permintaan dokter dan porsi makan sesuai dengan pembagian makan sehari dengan menggunakan food model. 10. Jelaskan kelompok bahan makanan yang boleh diberikan, yang dibatasi dan yang tidak boleh diberikan. 11. Jelaskan daftar padanan bahan makanan sehingga pengunjung dapat memahaminya. 12. Anjurkan untuk mencatat jenis dan jumlah bahan makanan atau makanan yang dimakan setiap hari. 13. Bila mungkin gunakan timbangan makanan. 14. Buat kesepakatan dengan pengunjung untuk kunjungan ulang dalam rangka evaluasi diet/asupan makanan, berat badan, kadar gula darah setelah 2 minggu. 15. Catat jenis diet, hasil konseling serta materi yang diberikan kepada pengunjung pada kartu status.