Is I 2930369064932
Is I 2930369064932
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. BEKISTING
konstruksi yang bersifat sementara, yang digunakan untuk mencetak beton yang
kesatuan konstruksi tertentu dengan sistem yang praktis, artinya sesuai dengan
sifatnya yang hanya sementara, konstruksi bekisting harus mudah dikerjakan dan
mudah pula untuk dibongkar. Hal terpenting yang perlu di perhatikan adalah
bekisting, maka bekisting dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
- bekisting kayu, yaitu bekisting yang bahan pembuatnya berasal dari kayu
- bekisting metal, yaitu bekisting dengan bahan baku metal, seperti dari
baja, seng dan alumunium yang pada umumnya dibuat dan distel di pabrik
berasal dari fiber glass, dan bahan jenis ini sangat menunjang pada
II-1
Bab II Kajian Pustaka
a. Kualitas baik
ukuran dan bentuk beton jadi yang dicetak sesuai dengan yang dirancang.
b. Keamanan terjamin
Bekisting dibangun kokoh sehingga mampu menopang seluruh beban mati dan
beban hidup tanpa terjadi deformasi yang berarti atau membahayakan bagi
pekerja dan struktur beton yang dicetak dengan cara dituangkan kepadanya.
c. Ekonomis
bangunan.
a. Bekisting harus kuat dan mampu mendukung beban kerja dan getaran
bentuk dan dapat mencetak struktur beton yang sesuai dengan rancangan.
c. Bekisting harus cukup stabil dan kuat untuk dapat mempertahankan garis
II-2
Bab II Kajian Pustaka
ulang.
merembesnya air semen, sehingga jumlah Faktor Air Semen (FAS) tidak
berkurang.
f. Permukaan bekisting harus terbuat dari bahan baik dan tidak mudah
beton.
yang besar, maka penggunaan bekisting harus ditinjau dari hal hal sebagai
berikut :
beban kejutan.
II-3
Bab II Kajian Pustaka
a. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan akan sangat menentukan tipe bekisting yang akan digunakan.
Untuk bangunan tinggi misalnya, dimana tinggi dan bentuk tiap lantai
biasanya sama/typical, begitu juga untuk bangunan lain yang memiliki volume
horisontal yang luas maka perancah dengan tipe sistem akan sangat ideal
digunakan karena tidak memerlukan pekerjaan pabrikasi ulang dan juga dapat
Saat ini dipasaran banyak tersedia berbagai macam model alat bantu/alat
Ketersediaan barang atau bahan untuk perancah dan bekisting di suatu lokasi
II-4
Bab II Kajian Pustaka
d. Pertimbangan Ekonomi
diambil ketika menentukan tipe bekisting. Hal ini disebabkan sebagai fungsi
pekerjaan sementara, maka harus dipilih sistem bekisting yang paling effisien
untuk suatu jenis pekerjaan. Bila pekerjaan bekisting hanya dilakukan satu kali
dan dilakukan setelah dapat persetujuan dari Pengawas Ahli. Saat pembongkaran
keadaan cuaca dan keadaan lain yang mempengaruhi waktu ikat beton, komposisi
bahan-bahan yang digunakan pada adukan beton, metoda perawatan keras dan
penyempurnaan akhir.
dengan sistem bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup
untuk memikul berat sendiri dan beban beban pelaksanaan yang bekerja
padanya.
II-5
Bab II Kajian Pustaka
antara lain:
a. Bekisting Kolom
penampang relatif kecil dan penuangan adukan beton ke dalam bekisting kolom
umumnya dilakukan lebih cepat dari lainnya. Pada kolom tinggi, untuk
berbentuk bulat, persegi, persegi panjang, bentuk-L, atau berbagai bentuk tak
b. Bekisting dinding
dinding beton, seperti dinding penahan tanah (Retaining Wall), dinding geser
besar, yaitu :
II-6
Bab II Kajian Pustaka
yang diperlukan.
membuat/mencetak pelat dan balok beton. Pada umumnya struktur pelat beton dan
balok beton menjadi satu kesatuan yang monolit, maka bekisting pelat dan balok
juga menjadi satu kesatuan yang tergantung dari sistem pelat yang dipilih.
Terdapat beberapa jenis atau tipe struktur pelat lantai beton, antara lain adalah :
Bekisting balok terdiri dari komponen-komponen bidang alas dan dua bidang sisi
II-7
Bab II Kajian Pustaka
beton) baik untuk kolom, dinding, pelat dan balok dan setiap perhitungan volume
dihitung dalam tanda satuan m (luas), bahan atau pedoman untuk menghitung
antara lain :
bangunan.
bangunan.
Dalam menghitung volume bekesting kolom yang dibutuhkan adalah dimensi dan
tinggi kolom. Untuk dimensi kolom diambil panjang dan lebar sedangkan untuk
tinggi diambil dari elevasi lantai sampai dengan bawah (bottom) balok.
II-8
Bab II Kajian Pustaka
Dalam perhitungan volume bekisting dinding yang dihitung adalah luasan beton
jadi, ukuran yang diperlukan adalah panjang dan tinggi serta ukuran/dimensi
opening/bukaan pada dinding. Tinggi dinding adalah tinggi dari lantai sampai
adalah lubang pada dinding yang tidak terkena beton cor seperti opening pintu,
panjang dan lebar dimana panjang dan lebar dimensi pelat didapat setelah
Perhitungan volume balok dibagi menjadi dua, yaitu perhitungan bottom balok
dan side balok. Bottom balok adalah bagian bawah balok dan side balok adalah
bagian samping balok atau tinggi balok. Untuk menghitung bottom balok dimensi
yang diperlukan adalah ukuran lebar dan panjang balok sedangkan dalam
menghitung side balok ukuran yang diperlukan adalah tinggi dan panjang balok.
Untuk tinggi balok diambil tinggi ukuran balok dikurangi dengan tebal slab/pelat
sedangkan untuk panjang balok ukuran yang dipakai adalah ukuran jarak antar
kolom dikurangi dengan dimensi kolom atau jarak antar balok dikurangi ukuran
balok.
II-9
Bab II Kajian Pustaka
Zone pekerjaan adalah luasan area pekerjaan yang biasanya terbagi dalam
beberapa zone dan minimal adalah dua zone. Pembagian zone lantai didasarkan
pada kubikasi beton lantai yang akan di cor, untuk 1 zone pengecoran diambil
150 m beton dengan asumsi bahwa pengecoran dilakukan pada malam hari dan
diharapkan selasai dini hari agar pada pagi atau siang harinya lantai yang malam
tercor sudah dapat dilakukan aktifitas diatasnya untuk mencapai siklus rencana.
lantai. Siklus pekerjaan dibuat berdasarkan data yang didapat dari pihak pemberi
tugas seperti waktu pelaksanaan proyek, siklus perlantai, jarak pengecoran dan
lama pembongkaran bekesting yang diijinkan. Dari data tersebut kemudian dapat
dinding, pelat dan balok serta jumlah reproping yang diperlukan untuk mencapai
II-10
Bab II Kajian Pustaka
yang disusun dengan cara top down, dengan tujuan agar komponen-komponen
kegiatan tetap berorientasi ke tujuan proyek. WBS dapat dipakai untuk membagi
satu format struktur level, fasilitas dan mencakup seluruh item pekerjaan hingga
selesai, pemecahan level sampai pada paket pekerjaan terakhir dengan kegiatan
yang jelas dan cukup untuk perencanaan detail sebagai fase awal proyek.
Perencanaan Bekisting
Siklus Cor
Kolom Dinding
Waktu
Moving Moving Bongkar
Penyediaan
Material
Horisontal
II-11
Bab II Kajian Pustaka
2.3. ANALISIS
II-12
Bab II Kajian Pustaka
Subkontrak : Pekerjaan yang diberikan kepada pihak lain dalam hal ini
perusahaan lain.
dari proyek.
CBS mempunyai prinsip dasar yang sama dengan WBS, hanya saja untuk
CBS lebih di kedepankan masalah biaya (cost) dalam pekerjaan suatu proyek.
Dengan membuat CBS akan memudahkan kita merinci akan biaya-biaya yang
II-13
Bab II Kajian Pustaka
Biaya
2.4. SIKLUS
proses berakhirnya proyek. Siklus yang dimaksud dalam tulisan ini adalah siklus
pembongkaran bekisting.
II-14
Bab II Kajian Pustaka
36 39 Lantai 3
32 50 35 53
50 57 53 60
32 46 35 49
46 57 49 60
30 33 Lantai 2
26 44 51 29 47 54
44 51 47 54
26 40 29 43
40 51 43 54
24 27 Lantai DSR
20 38 45 23 41 48
38 45 41 48
20 34 23 37
34 45 37 48
18 21 Lantai BSM 1
14 32 39 17 35 42
32 39 35 42
14 28 17 31
28 39 31 42
Bongkar
Pasang
Pasang
ZONE 1 ZONE 2
Jarak pengecoran : waktu cor antara zone yang satu dengan zone lainnya.
pekerjaan.
lantai.
II-15
Bab II Kajian Pustaka
bekisting balok.
bekisting pelat.
Bongkar pipe support : waktu yang diijinkan untuk dapat membongkar pipe
Pembacaan siklus dari contoh diatas adalah sebagai berikut : untuk pekerjaan dari
dimulai pada hari ke-2 di zone 1, pada hari ke-12 lantai basement 2 zone 1 dapat
di cor, pada hari ke-22 yaitu 10 hari setelah pengecoran bekisting pelat dapat
dibongkar dan langsung dipasang reproping, pada hari ke 26 yaitu 14 hari setelah
cor pelat bekisting balok dapat dibongkar dan langsung dipasang reproping, pada
hari ke-33 yaitu 21 hari setelah cor pelat reproping pelat dan balok dapat
dibongkar. Untuk pekerjaan di zone 2 selisih 3 hari dengan zone 1 sesuai dengan
jarak pengecoran.
II-16
Bab II Kajian Pustaka
Form PD.8.
murah dan cepat tanpa mengabaikan mutu dari hasil pekerjaan bekisting
Dari hasil penelitian didapat bahwa dengan jumlah lantai yang sama,
pembagian zone yang sama dan dengan volume perlantai yang hampir
II-17
Bab II Kajian Pustaka
Table Form PD.8 yang mudah dipasang dan dibongkar sehingga siklus
basement 1.
terdapat jarak yang sebenarnya bisa diperlebar, antara lain jarak kaso 5/7
dari 40 cm bisa menjadi 60 cm, jarak balok 6/12 dari jarak 40 cm bisa
jarak pemakaian, material menjadi lebih hemat yaitu pada pekerjaan balok
II-18
Bab II Kajian Pustaka
toleransi.
dengan kinerja waktu proyek bangunan bertingkat struktur beton, ada tiga
II-19
Bab II Kajian Pustaka
ditinjau dari segi biaya dan waktu pelaksanaan pada proyek Apartement
Salemba Residence.
adalah biaya dan waktu pelaksanaan. Murah dari segi biaya dan cepat dari
segi waktu, inilah yang menjadi tujuan setiap pemborong kerja dalam
(dua) buah metode bekisting yaitu sistem PERI dan Konvensional. Hal ini
ditujukan untuk mencari metode bekisting yang paling optimal dari segi
waktu dan biaya. Studi kasus yang diambil pada proyek Apartement
plat lantai, kolom dan dinding. Metode yang digunakan untuk melakukan
pemakaian material dan alat, analisis harga material, alat, dan upah harian
II-20
Bab II Kajian Pustaka
waktu pelaksanaan pada kedua metode itu disebabkan material dan alat
bangunan bertingkat banyak dengan bentuk lantai tipikal pada tiap lantainya
dengan membagi area kerja menjadi zona-zona pekerjaan bekisting atau zona
II-21
Bab II Kajian Pustaka
model tersebut.
sehingga penulis dapat menarik kesimpulan model mana yang paling efisien
II-22