Anda di halaman 1dari 7

Percepatan Proses Pembuatan Garam Dengan Memanfaatkan Heater

Bertenaga Vertical Wind Turbine


Rudi Santoso, Seftian Dwi A, Rara Wicaksono M, Panji Izzul I, Yanuar Islam K.
Universitas Negeri Malang

RINGKASAN
Letak geografis Indonesia yang termasuk negara maritim dan juga negara
katulistiwa dengan garis pantai yang panjang dan juga ditunjang dengan kadar air
laut yang tinggi membuat Indonesia sebagai salah satu garam laut terbaik. Tetapi
dengan realitanya Indonesia masih mengimpor garam untuk menunjang kebutuhan
masyarakat sehari-hari dari negara-negara maju. Untuk mendapatkan hasil garam
terbaik proses penguapan harus berlangsung selama 7 hari. Curah hujan yang
tidak menentu sehingga mengakibatkan banyaknya petani garam yang gagal panen
karena proses pengkristalan tidak terjadi secara sempurna. Sulitnya memprediksi
cuaca adalah salah satu alasan banyak petani garam yang alih profesi menjadi
petani tembakau atau profesi lain sehingga jumlah petani garam semakin lama
semakin berkurang (netralnews.com : 2016). Untuk membantu para petani garam
kami membuat trobosan baru dengan.... gagasan tertulis yaitu heater bertenaga
vertical wind turbine alat ini bisa memaksimalkan proses pengkristalan garam
secara sempurna dan hemat energi karena memaksimalkan kondisi daerah dekat
pantai yang banyak angin laut.Heater disini sebagai wadah menampang air laut
dan merebus air laut menjadikan kristal. Sedangkan dari tenaga disini
menggunakan listrik sebagai perebusan air laut tersebut. Listrik didapat dari
vertical wind turbine sehingga alat ini akan sangat hemat energi.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas lautan lebih dari
2.546 KM2. Luas laut di Indonesia sangat luas sehingga memungkinkan sangat
efektif untuk petani garam. Di indonesia memiliki potensi pembuatan garam yang
sangat besar akan tetapi jumlah petani garam masih sangat sedikit. Banyaknya
keluhan-keluhan dari petani pembuat garam karena hujan di Indonesia yang tidak
stabil.
Garam terbuat dari air laut yang di proses sedimikian rupa menggunakan
panas matahari. Para petani garam masih banyak yang memanfaatkan proses
pembuatan garam dengan menggunakan bantuan panas matahari atau disebut juga
cara tradisional. Jika para petani garam masih banyak yang menggunakan cara ini
maka proses produksi akan terhenti karena musim hujan di indonesia yang sangat
tidak menentu sehingga banyak kemungkinan petani garam akan mengalami gagal
panen.

1
Garam merupakan komponen sangat penting untuk menjaga stabilitas
tubuh. Manusia membutuhkan asupan gizi berupa yodium dan fosfor yang
dibutuhkan untuk pembentukan tulang.Yodium ini sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Jika tubuh manusia mengalami kekurangan kandungan garam akan
menderita penyakit gondok. Garam juga sangat dibutuhkan di dalam kehidupan
sehari hari untuk memasak makanan.

TUJUAN dan MANFAAT


Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan gagasan ini adalah :
Tujuan yang ingin di capai di dalam proposal ini merupakan bagaimana cara
mengatasi keluhan para petani garam yang banyak mengalami gagal panen garam
di karena musim hujan di indonesia yang tidak menentu. Di dalam proposal ini
menggunakan energi ramah lingkungan sebagai pengganti panas matahari dengan
memanfaatkan vertical wind sebagai sumber energi dari heater untuk memanaskan
garam.

Manfaat
Manfaatkan yang di harapkan dari penulisan ini adalah
Mempermudah petani garam dalam proses pembuatan garam Karena
dengan adanya gagasan ini petani garam tidak perlu khawatir tentang musim hujan
yang tidak pasti di indinesia. Sehingga di Indonesia memiliki suplay garam yang
banyak untuk dalam negri maupun untuk di ekspor luar negeri.

GAGASAN
Kondisi Terkini
Sampai saat ini Indonesia belum bisa swasembada garam khususnya garam
industri meski punya garis pantai terpanjang kedua di dunia. Banyak faktor yang
membuat garam lokal belum bisa memenuhi kebutuhan garam industri dalam negeri.
Pakar Teknik Kimia Universitas Indonesia Misri Gozan, mengungkapkan, Indonesia
masih perlu waktu lama untuk merealisasikan swasembada garam industri.
dalam 1 hektar, sentra produksi garam di Sulawesi Tengah hanya mampu
produksi 75 ton, Gorontalo 30 ton, Sulawesi Utara 11,2 ton, Jawa Barat 98,85 ton,
Jawa Timur 94,29 ton, Jawa Tengah 104,25 ton, Bali 119,28 ton, NTB 98,53 ton,
NTT 44,63, Sulawesi Selatan 63,65 ton.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengimpor garam
konsumsi sebanyak 220.000 ton untuk periode Januari sampai Maret 2017. Impor
tersebut untuk memenuhi kebutuhan garam nasional tahun 2017,
Syarief Widjaja, Sekretaris Jenderal KKP beralasan, produksi garam tahun
ini tidak maksimal akibat tingginya curah hujan. KKP memperkirakan stok garam

2
sampai Desember 2016 hanya sekitar 118.000 ton. Dan, jumlah tersebut hanya cukup
memenuhi kebutuhan pasar sampai akhir Januari 2017 nanti.

Solusi yang Pernah Diajukan


Pada proses pembuatan garam menggunakan TUF Geomembran
membutuhkan modifikasi lahan tambak dengan penambahan ulir pada tahap
peminihan dengan tujuan mempercepat proses penuaan air laut sehingga saat tiba
dipetak penampungan sudah mencapai (20 Be) dan dengan penambahan
geomembran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas garam(Darmadi,2013).

Gagasan yang di ajukan

Motor
Baterai zelio Pompa
Penyedot
Air Laut

Vertical Zelio Smart Garam


wind
wind Rellay

Heater
pemanas air
Baterai bank laut

Dari masalah masalah yang di hadapi para petani garam solusinya nya yaitu
mengganti panas matahari yang di gunakan sebagai energi pembuatan garam
dengan heater yang ramah lingkungan. Prinsip kerja heater itu memanfaatkan angin
yang di lengkapi dengan vertical wind sebagai sumber pensuplay tenaga untuk
pengisian baterai bank dan baterai zelio. Vertical wind secara otomatis akan
mengarahkan turbin angin menuju angina yang lebih kencang. Fungsi dari dari
zalio smart relay adalah untuk mengaktifkan motor pompa penyedot air laut. Air
laut akan di sedot oleh pompa secara otomatis dengan bantuan zelio smart relay.
Selain mengaktifkan pompa motor penyedot air laut, zelio smart rellaay berfungsi
untuk mengaktifkan hetr untuk memanaskan air laut untu di jadikan garam. Dengan
cara ini para petani garam tidak akan terganggu dengan adanya musim hujan yang
trun secara tidak menentu yang mengakibatkna meraka gagal panen.

3
Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Menyongsong negara berbasis industri, Indonesia harus memiliki pasokan
bahan baku. Indonesia tidak boleh tergantung kepada negara lain yang labil karena
diperebutkan oleh negara-negara yang lebih maju dengan konsumsi yang jauh lebih
besar. Harga bahan baku garam akan mudah disetir dan sangat merugikan. Metode
baru untuk memperbanyak produksi garam dengan efektif dan efisien harus segera
diwujudkan agar tidak bergantung pada negara lain. Untuk mewujudkan metode
baru tersebut, berikut adalah peran masing-masing elemen atau pihak-pihak yang
terkait, yaitu:
a. Pemerintah. Pemerintah harus dapat membuat kebijakan yang mengatur dan
mengontrol terlaksananya metode baru mempercepat pembuatan garam. Dana-
dana harus diprioritaskan untuk tujuan tersebut di samping harus selalu
mendorong elemen lain untuk bekerja keras mensukseskan program tersebut.
Dana yang berkaitan dengan riset untuk pengembangan teknologi mempercepat
pembuatan garam relatif murah. Para peneliti di pusat-pusat penelitian harus
bersaing untuk mendapatkan dana riset yang tersedia untuk pengembangan
teknologi pengolahan bijih besi lokal karena tidak adanya prioritas yang
mendukung program tersebut.
b. Lembaga penelitian. Sebagian besar lembaga penelitian yang mengembangkan
riset di bidang pengolahan garam sendiri-sendiri dan kurang melakukan
koordinasi dengan lembaga lain atau dengan industri terkait. Walhasil, teknologi
yang dikembangkan tidak bersifat integrated(menyeluruh) dan hasilnya masih
belum bisa diterapkan ke industri terkait. Tidak terfokus dan terpusatnya
program dan lokasi pengolahan garam, semakin menjauhkan dari tujuan dan
harapan yang diinginkan. Oleh karenanya, lembaga-lembaga yang memiliki
fasilitas dan SDM (Sumber Daya Manusia) serta fungsi yang berkaitan dengan
perbajaan harus bersama-sama dan bekerja sama memprioritaskan riset dan
dananya untuk tujuan membuat riset terpadu guna mewujudkan metode baru
mempercepat pembuatan garam.
c. Peneliti. Peneliti merupakan elemen kunci bagi pengembangan teknologi
mempercepat pembuatan garam. Keterbatasan dana penelitian juga masih
menjadi faktor dominan para peneliti untuk tidak kreatif berkarya. Selain itu
arahan masing-masing lembaga kepada para peneliti harus sering diberikan.
d. Industri. Industri adalah pelaku utama yang menjembatani temuan-temuan
teknologi para peneliti kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Atau dengan
kata lain, industri berperan mengubah engineering frontier (teknologi yang
tersedia di laboratotium) menjadi economic knowledge (teknologi bernilai
ekonomi) dalam bentuk produk. Untuk membuat produk, industri akan
menyedot tenaga kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Jadi, industrilah yang berperan langsung meningkatkan taraf hidup

4
masyarakat. Namun, ketika produk tidak berkualitas atau tidak memenuhi
standar di pasar, maka industri akan menerima kerugian. Untuk dapat
memenangkan persaingan, industri harus selalu menjaga kualitas produknya
dengan selalu meningkatkan R&D dengan menjalin kerja sama dengan peneliti
di lembaga penelitian.

Langkah-langkah yang Dapat Dicapai

a. Membuat sampel alat untuk disosialisasikan kepada petani garam


b. Memilih wilayah yang setrategis untuk pengujian alat
c. Melakukan penelitian tentang kecepatan arah angin untuk mengetahui
daya tahan turbin sebagai suplai daya heater
d. Melakukan koordinasi lembaga penelitian dengan lembaga-lembaga
yang lain atau dengan industri terkait
e. Membangun kerja sama memprioritaskan riset dan pengelolaan dana
untuk tujuan membuat riset terpadu guna membangun pengembangan
alat.

KESIMPULAN

Gagasan yang diajukan


Dari masalah masalah yang di hadapi para petani garam solusinya
nya yaitu mengganti panas matahari yang di gunakan sebagai energi
pembuatan garam dengan heater yang ramah lingkungan.
Dengan cara ini para petani garam tidak akan terganggu dengan
adanya musim hujan yang trun secara tidak menentu yang
mengakibatkna meraka gagal panen.

Teknik implementasi yang akan dilakukan


1) Sosialisasi kepada petani garam.
2) Realisasi gagasan yang diajukan.
3) Pemantauan berkesinambungan antar pihak yang membantu
dalam mengimplementasikan gagasan yang diajukan.

Prediksi hasil yang akan diperoleh


1) Manfaat gagasan
Membantu para petani garam agar lebih mudah dalam proses
pembuatan saat terjadi hujan
2) Dampak gagasan
Dampak yang ditimbulkan, sebagian besar akan mengarah
kepada petani garam antara lain yaitu :
a. Mengurangi import garam di Indonesia
b. Memperbanyak petani garam
c. Memaksimalkan hasil panen garam

5
Daftar Rujukan

DITJEN KP3K, 2013. Petunjuk Pelaksana Peningkatan Produksi dan Mutu


Garam dengan system biofilter. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Jakarta.

6
Dir. PMPPU DITJEN KP3K, 2014. Bahan Tayang Presentasi Kebijakan PNPM
Mandiri KP (PUGAR Menuju Swasembada Garam). Kementrian
Kelautan Perikanan (KKP).
Supriyatna, Y. 2012. Modul Pelatihan Pembuatan Garam Pada Revitalisasi
Garam Krosok. DISPERINDAG Kabupaten Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai