Disusun Oleh :
NAMA : ADITYA RIVAN PRAMANA
NIM : 14 644 061
TAHUN 2017
1
LEMBAR PENGESAHAN I
Menyetujui,
Pembimbing Magang
PT.PLN (PERSERO) WIL.KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN
MAHAKAM, PLTGU TANJUNG BATU
Mengetahui,
i
LEMBAR PENGESAHAN II
Menyetujui,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan Magang Industri dan
menyelesaikan Laporan Magang Industri di PLTGU Tanjung Batu tepat pada waktunya.
Tujuan pelaksanaan Magang Industri serta penulisan Laporan Magang Industri ini
untuk memenuhi kurikulum pendidikan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Jurusan Teknik Kimia di Politeknik Negeri
Samarinda. Dalam pelaksanaan serta penulisan Laporan Magang Industri, penulis
mendapat dukungan dan masukan yang tak ternilai dari banyak pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan baik lahir maupun
batin sehingga magang ini berjalan baik sampai penyusunan Laporan Magang
ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua yang telah banyak men-support baik secara materil maupun
moril. Terima kasih atas segala doa, dukungan, pengertian, serta kasih sayang
yang diberikan selama ini.
3. Bapak Ghani Wahyu Nugroho, ST selaku Manajer di PLTGU Tanjung Batu.
4. Bapak Herdi Sumbaryono selaku Spv.Lingkungan, K2 dan Adm di PLTGU
Tanjung Batu.
5. Ibu Paramitha Ayuningtyas Anggraini selaku Pembimbing Lapangan di Water
Treatment Plant
6. Bapak Drs. Harjanto, M.Sc selaku dosen Pembimbing Magang S1-Terapan
Jurusan Teknik Kimia di Politeknik Negeri Samarinda.
7. Seluruh dosen S1-Terapan jurusan Teknik Kimia, staff pengajar dan akademisi
Politeknik Negeri Samarinda.
8. Serta seluruh regu Pemeliharaan Listrik di PLTGU Tanjung Batu yang tidak
bisa penulis sebutkan satu-persatu.
9. Serta seluruh regu Pemeliharaan Mesin di PLTGU Tanjung Batu yang tidak
bisa penulis sebutkan satu-persatu.
10. Segala pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian dan tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
iii
Akhirnya, mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Maka
dengan senang hati penulis menanti kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan sederhana ini dapat
berguna bagi pembaca.
11.
iv
DAFTAR ISI
v
2.3.2 Pengolahan Limbah atau Waste Water Treatment Plant 30
TUGAS KHUSUS
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
Limbah yang dihasilkan oleh PLTG Peaking adalah limbah cair yang berupa campuran
antara air dan minyak (solar dan oli). Limbah tersebut kemudian dipisahkan antara air
dan solar-oli pada oil trap tank dengan menggunakan scrapper. Air limbah tersebut
memiliki bau yang tidak sedap, memiliki turbidity yang tinggi serta masih sedikit
mengandung komponen solar dan oli. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian
koagulan dan flokulan pada limbah air. Tujuan penelitian ini diharapkan saat air limbah
dibuang ke sungai tidak ada komponen solar dan oli yang terikut karena dapat
mencemari sungai.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM 2
PLTGU Tanjung Batu
Tugas Umum
Gambar 2.3 Water Treatment Plant Gambar 2.4 Lokasi Steam Turbin
Gambar 2.5 Generator Turbin Gambar 2.6 Heat Recrovery Steam Generator
3.1 Bahan
3.1.1 Bahan Utama
Bahan utama yang diguanakan oleh PLTGU Tanjung Batu adalah HSD
(High Speed Diesel). HSD merupakan bahan bakar jenis solar yang digunakan
untuk mesin diesel yang memiliki performa untuk jumlah cetane 45-48. Pada
dasarnya bahan bakar ini diperuntukkan untuk kendaraan bermotor dan bahan
bakar peralatan industri.
HSD (High Speed Diesel) pada Pembangkit Listrik di Tanjung Batu
disuplai oleh PT.AKR. Penggunaan HSD di PLTGU Tanjung pada bulan
Februari 2017 mencapai 1990,769 kiloLiter. Jumlah Pemakaian HSD tidak tentu
jumlahnya, bergantung pada lamanya operasi dan beban pembangkit yang
dihasilkan karena semakin besar beban yang dihasilkan maka putaran turbin
akan semakin cepat sehingga memerlukan pembakaran yang lebih besar.
HP CIRCUIT LP CIRCUIT
Appearance Clear & colourless Clear & colourless
Total hardness Not detectable Not detectable
Molar ratio (Na)/(PO4) < 2.8 < 2.8
Dissolved oxygen (ppb)
with reducing agent in Not detectable Not detectable
excess
pH at 25oC 9.5 to 10.5 9.5 to 10.5
Total iron (ppb) < 0.5 < 1.0
Total copper (ppb) < 0.1 < 0.3
Conductivity (S/cm)-
< 1400 < 5000
recommended value
Silica (ppm SiO2) < 10 < 100
Phosphate (ppm PO4) 1 to 15 10 to 20
Sumber : Operation & Maintenance Instruction Samarinda CCPP, 1995
Ph 6.65
Carbon dioxide (as CO2) (mg/l) 24.8
Turbidity (JTU) 1 max
Sumber : Operation & Maintenance Instruction Samarinda CCPP, 1995
Yang dimaksud dengan pengolahan air (Water Treatment) adalah usaha-
usaha teknis yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat air menjadi air yang
dikehendaki atau memiliki batasan-batasan tertentu sesuai dengan yang
dibutuhkan.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM 15
PLTGU Tanjung Batu
Tugas Umum
3.4 Produk
a. Produk utama
Produk utama yang dihasilkan dari unit WTP PLTGU Tanjung Batu
adalah air Demin. Air demin merupakan air dengan kemurnian tinggi yang
digunakan untuk air umpan boiler ( HRSG ). Air demin yang diproduksi oleh
unit WTP Tanjung Batu pada bulan Februari 2017 mencapai 53279 kiloLiter.
b. Produk samping
Produk samping yang dihasilkan dari unit WTP PLTGU Tanjung Batu
adalah air service. Air service merupakan air yang telah melewati proses
penjernihan air terlebih dahulu sampai mendapatkan spesifikasi air service
yang diinginkan, adapun spesifikasi air service yang diinginkan dapat dilihat
di tabel 3.4.
Air service digunakan untuk pembuatan air demin dan untuk memenuhi
kebutuhan air di PLTGU Tanjung Batu. Air service yang diproduksi oleh unit
WTP Tanjung Batu pada bulan Februari 2017 mencapai 74814 kiloLiter. Air
sevice selalu diproduksi setiap hari meskipun unit HRSG tidak aktif karena
selain digunkan untuk pembuatan air umpan HRSG, air service juga digunkan
untuk keperluan sehari-hari baik untuk keperluan kantor PLTGU maupun
untuk masyarkat sekitar.
c. Energi
d. Limbah
Limbah yang dihasilkan dari unit pembangkit PLTGU Tanjung Batu
berupa limbah rembesan oli dan limbah solar yang dipisahkan di alat separator
yang kemudian akan bercampur dengan limbah dari unit pembangkit Peaking.
Adapun limbah yang dihasilkan kemudian akan dikirim ke pihak pengloahan
limabah yang merupakan pihak ketiga di luar PLN. Adapaun limbah yang
berhasil diproduksi pada tahun 2016 berjumlah 95121,6 kg.
Pengolahan air atau Water Treatment Plant di PLTGU Tanjung Batu dapat
dibagi menjadi dua tahap, yaitu Pre-Treatment dan Demineralisasi.
3.5.1 Unit Utilitas atau Water Treatment Plant
Unit utilitas atau Water Treatment Plant di PLTGU Tanjung Batu dapat
dibagi menjadi dua tahap, yaitu Pre-Treatment dan Demineralisasi.
1. Pre-Treament
Pre Treatment adalah proses pengolahan air tahap awal, di mana air
sungai yang tingkat kekeruhannya (turbidity) masih tinggi diproses menjadi air
jernih. Air olahan dari Pre Treatment disebut air service.
Berikut Flow Diagram Pre-Treatment di PLTGU Tanjung Batu:
kotoran yang hanyut bersama air sungai. Bangunan penangkap air terdiri dari 3
bagian yaitu :
endapan berupa kerak yang akan menempel pada mesin-mesin. Untuk itulah
ditambah Lime agar membentuk endapan kapur dan magnesium :
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2CaCO3 + 2H2O (2)
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 MgCO3 + CaCO3 + 2H2O (3)
Pada Reactivator Clarifier ditambahkan pula Polyelectrolyte.
Polyelectrolyte ditambahkan untuk membantu koagulan yang bertindak untuk
menjembatani bergabungnya pratikel dan gumpalan yang sudah terbentuk
menjadi pratikel-partikel yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat
mengendap dengan sendirinya (karena gravitsai), proses flokulasi dilakukan
dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).
Air bersih hasil klarifikasi dialirkan ke Break Tank sebagai tempat
penampungan sementara. Dari Break Tank air dipompa dengan Clarified Water
Pump menuju Dual Media Filter untuk disaring kembali. Bagian isian Dual
Media Filter adalah :
a. Bagian bawah : Bagian ini berisi pasir besar yang memiliki ukuran 8
16 mesh sebanyak 300 liter.
b. Bagian tengah : Bagian ini berisi pasir yang memiliki ukuran 14 25
mesh sebanyak 1900 liter.
c. Bagian atas : Pada bagian ini berisi arang antrachite sebanyak 1100
liter.
Partikel tersuspensi yang ada pada air akan terkumpul di Dual Media
Filter akibat proses filtrasi. Terbentuknya padatan dalam filter secara berahap
akan menyebabkan media filter tersumbat sehingga meningkatkan differential
pressure dan dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan berkurangnya
kecepatan aliran. Oleh karena itu perlu dilakukan backwash secara berkala untuk
menghilangkan padatan yang terakumulasi. Backwash pada Dual Media Filter
di PLTGU Tanjung Batu biasanya dilakukan saat differential pressure pada alat
menunjukkan tekanan sebesar 0.4 bar.
Proses backwash dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dwell
2. Demineralisasi
Untuk menghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi dilakukanlah
proses Demineralisasi. Air ini sering disebut dengan air demin. Di PLTGU
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM 24
PLTGU Tanjung Batu
Tugas Umum
Tanjung Batu, air demin ini digunakan sebagai air umpan untuk boiler.
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,
sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Berikut
Flow Diagram dari proses Demineralisasi di PLTGU Tanjung Batu :
Air Service dari Service Water Storage Tank di pompa oleh Demin Feed
Pump menuju Activated Carbon Filters. Di dalam Activated Carbon Filters
air service kembali di filter dengan bahan karbon seperti arang aktif, air yang
keluar dari unit ini memiliki konduktifitas yang lebih rendah dari pada
sebelummnya, memiliki kadar turbiditi yang lebih rendah dan menghilangkan
bau pada air. Dari Activated Carbon Filter air dialirkan menuju Cation Units.
Cation Unit bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa
ion-ion positif yang terdapat dalam air seperti Ca 2+, Mg2+, dan Na+ ditukar
dengan ion H+ yang dimiliki resin sehingga kation-kation tersebut terikat
dengan resin dan air yang keluar hanya mengandung ion H +. Reaksi reaksi
yang dapat terjadi di Cation Units sebagai berikut :
11. Refill : mengisi ulang tangki dengan air demin yang dipompa melalui
Regen Water Pumps.
12. Rinse : pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah diproses
menggunakan air demin yang dipompa dengan Demin Feed Pumps
selama 2,5 menit.
13. Recycle : tahap terakhir dari proses regen dengan mengalirkan air
dari tangki demin dengan Demin Feed Pump ke unit Mix Bed selama
15 menit sampai memperoleh kondisi terbaik yaitu konduktivitas
0,2 s/cm, silica 0,02 ppm, dan pH 6-7.
3.5.2 Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PLTGU Tanjung Batu dan PLTG
Peaking adalah limbah cair yang berupa campuran antara air, solar, dan oli.
Sumber-sumber dari limbah cair tersebut yaitu :
1. Hasil regenerasi di WTP (Water Treatment Plant)
2. Air bilasan saat pemisahan solar dan impuritsnya di separator yang
dilakukan setiap dua jam sekali, yang mana efisiensi pemisahan tidak
sempurna 100% sehingga ada solar yang terikut keluar bersama air
bilasan
3. Rembesan oli pelumas mesin di unit-unit PLTGU dan PLTG
4. Kebocoran yang terjadi pada pipa-pipa solar dan oli.
Limbah tersebut bercampur menjadi satu karena memiliki aliran drainase
yang sama.
Limbah hasil regenerasi dari unit WTP (Water Treatment Plant)
selanjutnya ditampung di kolam penampungan limbah sementara. Proses
pengolahan limbah yang terjadi di dalam kolam penampung limbah hanya
berupa penambahan senyawa kimia berupa HCl dan NaOH yang bertujuan
untuk menetralkan pH air limbah sebelum dibuang ke sungai Mahakam. Air
limbah yang di tampung dalam kolam penampungan disebut dengan limbah
effluent.
Limbah oli hasil sisa dari mesin pembangkit dan limbah solar hasil
keluaran separator di PLTGU Tanjung Batu di tampung di dalam bak
4.1 Kesimpulan
Dari magang industri yang telah dilakukan di PLTGU Tanjung Batu dapat
disimpulkan bebrapa hal, yaitu :
1. PLTGU Tanjung Batu di bawah tanggung jawab PT. PLN (Persero) Wilayah
KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam mulai beroprasi sejak 15
Januari 1997 memiliki 2 unit produksi utama yaitu PLTGU Tanjung Batu dan
PLTG Peaking yang dibangun pada tahun 2012.
2. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan siklus kombinasi (Combined Cycle) yaitu perpaduan antara
siklus turbin gas atau siklus Brayton (PLTG) dan siklus turbin uap atau siklus
Rankine (PLTU).
3. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang efisien
dibandingkan pembangkit lainnya, karena sisa gas buang dari turbin gas
PLTG di manfaatkan sebagai sumber energi pada HRSG di PLTU.
4. Bahan bakar yang digunakan oleh PLTGU Tanjung batu adalah solar jenis
HSD (High Speed Diesel).
5. Selain dua unit utama, PLTGU Tanjung Batu memiliki Unit Utilitas yang
menyediakan kebutuhan air bagi keperluan pabrik dan community.
6. Limbah yang dihasilkan PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah
limbah cair yang berupa campuran antara solar, oli , dan air.
7. Pengolahan limbah yang berupa campuran solar, oli, dan air di PLTGU
Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah pemisahan berdasarkan prinsip
massa jenis dan diolah oleh PT. PDMJ
4.2 Saran
1. Sebaiknya bahan bakar yang digunakan adalah gas alam karena panas yang
dihasilkan jauh lebih besar serta hasil pembakaran yang bersih dan hampir
tidak menghasilkan emisi buangan yang dapat merusak lingkungan
(memancarkan 60-90% lebih sedikit polutan asap).
2. Melakukan perawatan alat secara berkala agar alat dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama dan kinerja pabrik dapat berjalan lancar, aman dan
lebih efisien.
PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM 31
PLTGU Tanjung Batu
Tugas Umum
3. Sebaiknya drainase limbah antara air hasil regen dan solar-oli dapat
dibedakan agar mudah dalam penanganannya.
Adlin, Faris N. 2013. Laporan Kerja Praktik : Analisis Permasalahan pada Trafo
Pembangkit PT.PLN PLTGU Tanjung Batu.Yogyakarata : Universitas Gadjah Mada.
Ahtagia, R. 2015. Laporan Umum Magang Industri PLTGU Tanjung Batu. Samarinda :
Politeknik Negeri Samarinda
Anjas, R. 2015. Definisi Bahan Bakar Diesel (Solar). Dapat dilihat pada :
http://www.prosesindustri.com/2015/02/defenisi-bahan-bakar-diesel-solar.html.
Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 15:09 WITA
Damaschke, Nate. Alternative Energy : Natural Gas. Dapat dilihat pada :
http://www.tc.umn.edu/~dama0023/naturalgas.html. Diakses pada 15 Maret 2016
pukul 10:18 WITA
Goswami, D.Y.; et. al. 1999. Energy Conversation Mechanical Ebgineering
Handbook (Ed. Frank Kreith). Boca Raton : CRC Press LLC.
Jayanti, B.M.P. 2014. Laporan Umum Praktek Kerja Lapangan PLTGU Tanjung Batu.
Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda.
Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi. 2013. Standar dan Mutu
(Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar 48 yang Dipasarkan di dalam
Negeri. Dapat dilihat pada : http://jdih.esdm.go.id/peraturan/Kepdirjenmgs_Nomor_
978.K_10_DJM.S_2013.pdf. Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 11:43 WITA
Marsudi, D. 2005. PEMBANGKITAN ENEGRI LISTRIK. Jakarat : Penerbit Erlangga
Meilan, N.S. 2014. Laporan Praktek Kerja Lapangan PLTGU Tanjung Batu. Samarinda
: Politeknik Negeri Samarinda.
Onny. Siklus Brayton. Dapat dilihat pada : http://artikel-teknologi.com/siklus-brayton/.
Diakses pada 09 Maret 2016 pukul 19:21 WITA
Onny. Siklus Rankine. Dapat dilihat pada : http://artikel-teknologi.com/siklus-rankine/.
Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 10:35 WITA
PT. Bayang Anis. 2013. Deskripsi HSD (High Speed Diesel). Dapat dilihat pada :
http://bayanganis.co.id/index.php/produk-a-layanan/hsd-high-speed-diesel/54-hsd-
high-speed-diesel. Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 15:13 WITA.
Lusiana, Rosalinda. 2010. Penentuan Penggunaan Soda Kapur Ca(OH)2 pada Proses
Flokulasi, Pencapaian pH Standar Air Baku di PT. Coca-Cola Bottlng Indonesia
Unit Medan. Medan : Analisa Farmasi dan Makanan, Universitas Sumatera Utara.
Syahputra, MF. 2010. Pengaruh Pemakaian Fosfat Treatment dalam Mengontrol pH Vs
Fosfat pada Package Boiler, dan Waste Heat Boiler di Unit Utility PT. Pupuk
Iskandar Muda. Medan : Kimia Industri, Universitas Sumatera Utara.
33
LAMPIRAN
Lampiran 1
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDRAL MINYAK DAN GAS BUMI
NOMOR : 978.K/10/DJM.S/2013
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2013