BAB I
PENDAHULUAN
pembrian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat
dilaksanakan drngan sempurna. (Cahyadi, 2009)
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi tiap hari. Makanan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi bagi tubuh, tidak menimbulkan penyakit, dan
memenuhi selera. Kebutuhan memenuhi selera makan dan dapat
terpnuhi saat mengonsumsi makanan yang dijual oleh pedagang kaki
lima, tetapi segi keamanannya belum tentu terpenuhi. (Kemdiknas,
2011)..
Oleh karena itu sebagai tenaga sanitarian, sasaran yang paling
tepat untuk melakukan pengabdian masyarakat yaitu dengan
melakukan penyuluhan dan pemberdayaan anak sekolah dasar dalam
mengtahui jajanan yang tidak sehat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan di atas, maka rumusan masalah pada
obyek sasaran adalah Bagaimana cara meningkatkan peran siswa/i
dalam meningkatkan derajat kesehatan dengan memberikan
penyuluhan dan pelatihan terkait indikator jajanan yang tidak sehat di
SD Inpres Tello Baru I/2.
D. Manfaat Kegiatan
1. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu acuan dalam menambah pemahaman kepala sekolah, guru,
dan anak sekolah dasar tentang jajanan yang tidak sehat.
2. Membantu peran kepala sekolah dan guru dalam mengontrol
jajanan yang dikonsumsi anak sekolah dasar.
3. Anak sekolah dasar dapat mengindentifikasi dan menanamkan
dalam benaknya agar tidak mengonsumsi jajanan tidak sehat.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Geografis
Letak SD Inpres Tello Baru I/2 terletak di Jl. Paccinang Raya
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.
B. Khalayak Sasaran
Profil khalayak sasaran dari segi lingkungan sekolah dari sisi
pendidikan dan pengetahuan mengenai Jajanan Makanan Yang Tidak
Sehat di tatanan institusi pendidikan sekolah dasar. Ada pun profil
sasaran seperti yang dideskripsikan tersebut meliputi siswa/i kelas 5
sebanyak 58 orang di SD Inpres Tello Baru I/2 terletak di Jl.
Paccinang Raya Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
C. Identifikasi Masalah
Profil khalayak sasaran dari segi lingkungan sekolah dari sisi
pendidikan dan pengetahuan mengenai Jajanan Makanan Yang Tidak
Sehat di tatanan institusi pendidikan sekolah dasar, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Jenis Pelaksanaan
Jenis pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah memberikan
penyuluhan dan pelatihan terkait indikator perilaku hidup bersih dan
sehat pada tatanan sekolah dasar di SD Inpres Tello Baru I/2 terletak
di Jl. Paccinang Raya Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
C. Metode Pengabdian
Metode pengabdian yang dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapai khalayak sasaran anak sekolah di SD Inpres
Tello Baru I/2 terletak di Jl. Paccinang Raya Kecamatan Panakkukang,
Kota Makassar adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Pengertian Jajanan
5. Evaluasi Kegiatan
D. Keterkaitan
Kegiatan yang dilakukan memberikan kontribusi kepada instansi
antara lain meliputi:
a. Instansi/Instisusi Pendidikan
Peran dan manfaat yang diperoleh oleh instansi/institusi
Pendidikan dari kegiatan pengabdian dalam menerapkan perilaku
jajan yang sehat dan meningkatkan citra pemerintah daerah di
bidang pendidikan.
13
E. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal Pengabdian kepada Masyarakat direncanakan pada
Mei - Juli 2017, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut;
a. Persiapan dan pelaksanaan ;
1) Persiapan : Juni 2017
2) Pelaksanaan : Juni 2017
b. Sasaran pengabmas
Yang menjadi sasaran Pengabdian Kepada Anak Sekolah
Dasar adalah meliputi siswa/i kelas 5 SD Inpres Tello Baru 1/2
Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar..
14
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN
A. Hasil
Pengabdian masyarakat dengan pokok kegiatan mengedukasi
anak SD Inpres Tello Baru I/2 berlokasi di Jl. Paccinang Raya
Kecamatan Panakukkang Kota Makassar.
1. Gambaran Lokasi Kegiatan
Lokasi pengabdian terletak di SD Inpres Tello Baru I/2
berlokasi di Jl. Paccinang Raya Kecamatan Panakukkang Kota
Makassar yang akan kami jadikan objek sasaran yaitu anak sekolah
dasar kelas 5 dimana kelas tersbut terbagi 2 klas yaitu klas 5A dan
5B. Daerah sekitar sekolah tersbut banyak terdapat penjual yang
menjajakan makanan. Pada saat penyuluhan siswa/i klas 5A dan 5B
digabung.
Kondisi tingkat pengtahuan anak skolah dasar di SD Inpres
Tello Baru I/2 berlokasi di Jl. Paccinang Raya Kecamatan
Panakukkang Kota Makassar belum memahaami untuk dapat
membedakan makanan jajanan sehat dan tidak sehat dari segi
hyeigine sanitasi makanannya sebab terlihat banyak anak anak yang
membeli makanan jajanan yang dijual didepan gerbang pinggir jalan
di SD Inpres Tello Baru I/2 berlokasi di Jl. Paccinang Raya
Kecamatan Panakukkang Kota Makassar.
2. Objek Sasaran Kegiatan Penyuluhan
Hasil dari pengabdian ditinjau dari sasaran kegiatan
penyuluhan. Berikut ini disajikan data distribusi peserta berdasarkan
kelas dan gender.
15
1 Kelas 5A 16 orang 46 %
2 Kelas 5B 19 orang 54 %
2 Perempuan 18 orang 51 %
Tabel 3
Kisi-kisi Pedoman Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Item Pernyataan No. Jum-lah
Item Item
Tingkat Mema-hami Anak dapat menegtahui
pengetahu isi/in-formasi ciri-ciri dari jajanan sehat 1 1
an anak tentang Anak dapat mengetahui
higene ciri-ciri dari jajanan tidak 2 1
makanan sehat
jajanan Anak dapat mengetahui
akibat yang ditimbulkan
3 1
dari makanan jajanan
yang tidak sehat
dengan keterangan:
N = nilai total
nilai maks = jumlah nilai maksimum
(Azwar, 2008:109).
Nilai akhir yang telah didapat berupa data interval yang
merupakan nilai dari pengetahuan anak sebelum dan sesudah
perlakuan atau treatment berupa metode ceramah dengan gambar
dan tulisan menarik pada slide diselingi games dan teknik mencuci
tangan. Selanjutnya dari data tersebut kami dapat mengetahui
perbandingan tingkat pengetahuan anak
2 Kurang 0 orang 0%
mengetahui
B. Potensi Keberlanjutan
1) Dari segi pengetahuan sebagaian besar sudah dapat memahami
tentang harus diterapkannya pemilihan jajanan sehat dengan tidak
sehat. Sehingga siswa/i yang sudah mengetahui tentang jajanan
sehat dapat bertu
2) Dari segi institusi atau pendidikan dapat membantu pihak sekolah
dalam peranan guru untuk mngajarkan yang berkaitan dengan materi
penyuluhan tersebut.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam melakukan penyulahan untuk anak Sekolah Dasar Metode
Yang Di lakukan adalah model ceramah agar siswa tersebut lebih
mengerti di sertai dengan gambar-gambar atau vidieo animasi yang
sesuai dengan topik yang ingin di sampaikan.Hal ini di lakukan agar
perhatian audience lebih fokus dan lebih mudah memahami materi
penyuluhan yang di sampaikan
2. Bila dibandingkan tingkat p engetahuan setelah penyuluhan dengan
tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan terdapat perubahan
dimana jumlah anak dan persentase pada sebelum penyuluhan
terdapat 2 orang atau 6% yang sangat mengetahui sedangkan pada
setelah penyuluhan terdpat 6 orang atau 17% yang sangat
mengetahui
B.Saran
Diharapkan setelah siswa dan siswi mengikuti penyuluhan dapat
membedakan antara makanan jajanan yang sehat dan yang tidak sehat
dan sebaiknya membawa bekal sendiri dari rumah .
24
DAFTAR PUSTAKA