Anda di halaman 1dari 3

ERISIPELAS

No. Dokumen : VII.2.1.3/SOP/SKK/010


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 April 2017
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS dr. Zah Maulidianti


SUKAKARYA NIP 197404222010012002

1. PENGERTIAN Erisipelas adalah penyakit infeksi bakteri akut, biasanya disebabkan oleh
Streptococcus, melibatkan dermis atas dengan tanda khas meluas ke limfatik
kutaneus superfisial. Erisipelas pada wajah kebanyakan disebabkan oleh
streptococcus grup A, sedangkan erisipelas pada ekstremitas bawah
kebanyakan disebabkan oleh streptococcus non grup A. Di perkirakan 85%
kasus erisipelas terjadi pada ekstremitas bawah.

Erisipelas kebanyakan terjadi pada wanita, akan tetapi pada usia muda lebih
sering terjadi pada pria. Insidens tertinggi dilaporkan pada pasien berusia 60
80 tahun khususnya pada pasien dengan gangguan saluran limfatik.

2. TUJUAN Sebagai acuan diagnosis dan tatalaksana penderita erisipelas


3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukakarya Nomor 051 Tahun 2017
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. LANGKAH- 1. Pemeriksa melakukan anamnesis
LANGKAH Pasien datang dengan keluhan demam dan malaise sebelum terjadi lesi
pada kulit. Gejala umum pada lesi didapatkan dgatal, rasa terbakar, nyeri
dan bengkak. Didahului trauma atau riwayat faringitis.
Faktor Risiko:
a. Penderita Diabetes Melitus
b. Higiene burus
c. Gizi kurang
d. Gangguan saluran limfatik

2. Pemeriksa melakukan Pemeriksaan Fisik


Lesi eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya
meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat disertai edema, vesikel
dan bula.

3. Pemeriksa mengirim pasien ke laboratorium


Dilakukan pemeriksaan darah rutin, didapatkan adanya leukositosis

4. Pemeriksa menegakkan diagnosis


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Diagnosis banding : selulitis, urtikaria

4. Pemeriksa melakukan penatalaksanaan


Penatalaksanaan Non Medikamentosa :
- Istirahat
- Tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan
Penatalaksanaan Medikamentosa
a. Analgetik antipiretik
b. Antibiotik : Sefalosporin 4 x 400 mg selama 5 hari

2/3
6. DIAGRAM ALIR
ANAMNESIS
Demam, malaise, lesi kulit
yang gatal, nyeri dan bengkak

PEMERIKSAAN FISIK
Lesi patogpnomonis pada
tempat predileksi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leukositosis

PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Medikamentosa

KONSELING DAN
EDUKASI

7. UNIT TERKAIT Laboratorium


Poli Umum

3/3

Anda mungkin juga menyukai