ASI EKSKLUSIF
NAMA
DIAN RISTAMA SITORUS
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ASI EKSLUSIFdengan
baik. kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen kami yang telah
memberikan arahan danbimbingan demi menyelesaikan makalah ini dengan baik.Sebelumnya
saya meminta maaf apabila di dalam makalah ini banyak kesalahan-kesalahan dalam
pengetikan.Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi kita
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI dari seorang ibu kepada bayinya
sampai dengan 4-6 bulan pertama tanpa tambahan makanan apapun. Jadi hanya diberikan
ASI saja selama 4-6 bulan tanpa tambahan seperti susu formula, madu, air putih, sari buah,
biskuit atau bubur bayi. Karena manfaat ASI begitu besar baik itu manfaat pemberian ASI
bagi ibu maupun manfaat pemberian ASI bagi bayi itu sendiri.
Manfaat asi ekslusif : Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang
terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi
pada 6 bulan pertama kehidupannya
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah bagaimana pemberian ASI secara eksklusif saai umur bayi 4 bulan dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
1.3Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pemberian ASI EKSKLUSIF dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Tujuan Khusus.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi usia 4 bulan.
BAB II
PEMBAHASAN
ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir. ASI
dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gizi selama 4-6 bulan pertama
kehidupannya, sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Selain sebagai
sumber energi dan zat gizi, pemberian ASI juga merupakan media untuk menjalin hubungan
psikologis antara ibu dan bayinya.
Hubungan ini akan menghantarkan kasih sayang dan perlindungan ibu kepada
bayinya serta memikat kemesraan bayi terhadap ibunya, sehingga terjalin hubungan yang
harmonis dan erat. Namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui bayinya atau menghentikan
menyusui lebih dini. Untuk itu dalam Bab pembahasan ini akan dibahas Mengapa ASI
Ekslusif tidak diberikan, dan kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi tidak
diberikannya ASI Ekslusif.
Hubungan kerabat yang luas di daerah pedesaan menjadi renggang setelah keluarga
pindah ke kota. Pengaruh orang tua seperti nenek, kakek, mertua dan orang terpandang
dilingkungan keluarga secara berangsur menjadi berkurang, karena mereka itu umumnya
tetap tinggal di desa sehingga pengalaman mereka dalam merawat makanan bayi tidak dapat
diwariskan.
c. Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi menyebabkan ibu beranggapan bahwa
makanan-makanan itu lebih baik dari ASI
d. Para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja maupun karena tugas-tugas sosial, maka
susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi yang
ditinggalkan dirumah
e. Adanya anggapan bahwa memberikan susu botol kepada anak sebagai salah satu simbol bagi
kehidupan tingkat sosial yan lebih tinggi, terdidik dan mengikuti perkembangan zaman.
f. Ibu takut bentuk payudara rusak apabila menyusui dan kecantikannya akan hilang.
g. Pengaruh melahirkan dirumah sakit atau klinik bersalin. Belum semua petugas paramedis
diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan setiap ibu untuk menyusui bayi
mereka, serta praktek yang keliru dengan memberikan susu botol kepada bayi yang baru
lahir.
Sering juga ibu tidak menyusui bayinya karena terpaksa, baik karena faktor intern dari ibu
seperti terjadinya bendungan ASI yang mengakibatkan ibu merasa sakit sewaktu bayinya
menyusu, luka-luka pada putting susu yang sering menyebabkan rasa nyeri, kelainan pada
putting susu dan adanya penyakit tertentu seperti tuberkolose, malaria yang merupakan alasan
untuk tidak menganjurkan ibu menyusui bayinya, demikian juga ibu yang gizinya tidak baik
akan menghasilkan ASI dalam jumlah yang relatif lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat
dan gizinya baik.
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama.ASI merupakan makanan alamiah
yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang
optimal.Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang
terbaik.Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi.
1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi
bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi,
perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
3. Mengurangi resiko bayi terkena diare dan muntah.
4. Komposisi ASI ideal untuk bayi.
5. Mengurangi kemungkinan terkena infeksi pada dada dan telinga, mengurangi resiko
penyakit kulit, mengurangi kemungkinan terkena sembelit, sehingga berkurang juga
kemungkinan bayi dirawat di rumah sakit.
6. Mengurangi kemungkinan bayi mengalami masalah kegemukan di saat dewasanya
sehingga juga mencegah penyakit diabetes dan penyakit yang terkait kegemukan.
7. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang
terbaik untuk sapi. Sehingga tentunya komposisi ASI berbeda dengan komposisi susu
formula.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang diberikan ibu kepada bayinya.
Komposisi ASI berubah menurut stadium penyusuan (kolostrum, susu peralihan, susu matur)
yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium itu, dan tidak dapat ditiru dengan
pemberian susu formula.
Komposisi zat-zat yang terkandung dalam ASI adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
bayi.ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi hingga 20 kali
lipat.Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon
pertumbuhan, berbagai enzim dan zat kekebalan.
b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan.
Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat
untuk:
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian
keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besisebanyak
ketika mengalami menstruasi
j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih
langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup mendapatkan
ASI, atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan berapa banyak atau berapa sering
pemberian ASI yang baik itu.Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan
pedoman untuk mengevaluasi kecukupan pemberian ASI, yaitu :
Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur untuk
menyusui.
Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat sedikit
bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang diberikan.
Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap menyusui.
Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama. Disarankan juga untuk
membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk memberikan ASI selama beberapa minggu awal.
Setelah lebih dari dua bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih cepat, maka
pemberian ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan durasi menyusui menjadi
lebih singkat.
Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.
Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami peningkatan berat,
tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.
Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat pula
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi
sampai bayi berusia 4 bulan tanpa makanan pendamping.
2. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin besar persentase ASI
secara Eksklusif.
3.2 Saran
1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang ASI dan menyusui
kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan payudara selama
masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.
2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, Posyandu di
dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu
menyusui tentang ASI dan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
http://tamannya-hati.blogspot.com/2012/12/manfaat-pemberian-asi.html