Anda di halaman 1dari 5

I.

PENGANTAR
Study excursie adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Universitas Airlangga
dengan maksud mencapai pengalaman belajar di luar kelas bagi peserta pembelajaran
baik mahasiswa maupun dosen. Berbagai pengalaman telah saya dapatkan dari
kegiatan ini. Atas dasar tersebut saya mencoba menyusun kembali pengalaman saya
beserta segala informasi yang saya peroleh untuk dapat dibagikan kepada pembaca.

Study excursie kali ini dilaksanakan di Kabupaten Lamongan tanggal 13 14


Oktober 2012 dengan mengangkat tema Dialog Peradaban Lintas Agama dan
Budaya : Kebhinekaan, Etnisitas, Gaya Hidup, dan Solidaritas Sosial Terbuka. Ada
sebuah alasan kenapa lokasi yang dipilih adalah Kabupaten Lamongan. Lokasi ini
dipilih karena Kabupaten Lamongan adalah salah satu kabupaten yang memiliki
toleransi besar terhadap budaya (multicultural ), agama, dan nilai nilai pancasila,
disamping itu SDM maupun SDA yang dimiliki Kabupaten Lamongan selalu
mengalami peningkatan. Adapun sektor unggulan yang dimiliki Kabupaten Lamongan
antara lain :

1. Sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan perikanan,


2. Sektor industri pengolahan (khususnya sub sektor industri tanpa migas:
industri tekstil, barang kulit, barang kayu, kertas dan barang cetakan),
3. Sektor bangunan / kontruksi,
4. Sektor perdagangan, hotel dan restoran (khususnya sub sektor
perdagangan besar dan eceran dan sub sektor hotel),
5. Sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta
6. Sektor jasa (khususnya sub sektor sosial dan kemasyarakatan, hiburan,
rekreasi, dan perorangan dan rumah tangga).
Dari segi pertaniannya Kabupaten Lamongan memberikan 60 % lumbung
pangan kepada Jawa Timur. Sedangkan untuk sektor perikanan, Kabupaten Lamongan
mampu memberikan kontribusi sebesar 15,25% dari total produksi ikan di Jawa
Timur atau merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Untuk pertumbuhan
ekonominya juga meningkat sebanyak 7 %.

Kabupaten Lamongan juga mempunyai jumlah umat muslim terbanyak di


Provinsi Jawa Timur. Kwalitasnya dibidang pendidikan juga tidak kalah, sektor ini
mengalami kenaikan menjadi 74,81 %, bukti otentik dari kenaikan ini bisa dilihat dari
hasil Ujian Nasional SMA tahun 2012, dimana Kabupaten Lamongan menempati
posisi kedua nasional.

Ada tiga lokasi stadium generale yang dikunjungi untuk kita lakukan dialog
dan pengamatan. Tempat pertama adalah Kantor Bupati Lamongan, tepatnya di ruang
Sabha Dhaksa Adiyaksa. Bapak Fadeli, SH. selaku Bupati Lamongan serta
narasumber memberikan sambutannya kepada para peserta study excursie mengenai
keunggulan dan potensi Kabupaten Lamongan. Tempat kedua yang saya kunjungi
adalah Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, berbagai ilmu tentang
toleransi telah saya dapatkan disini, meskipun terdiri dari 3 macam agama tetapi
persaudaraan, etnisitas, kebhinekaan terjaga dengan baik sehingga desa ini pantas
disebut sebagai desa pancasila. Ada tiga narasumber dilokasi ini diantaranya Bapak
Suwito dan Bapak Sumitro sebagai perwakilan tokoh agama islam, Bapak Drs. Adi
Wijono sebagai perwakilan tokoh agama hindu dan yang terakhir adalah Bapak
Sutrisno sebagai perwakilan tokoh agama Kristen. Kemudian tempat terakhir yang
saya kunjungi adalah Aula pondok pesantren sunan drajat Lamongan, diaula ini kita
membicarakan tentang agama dan kebangsaan disamping itu juga diceritakan sedikit
tentang serba serbi pondok pesantren sunan drajat. Narasumber dari dialog ini
adalah anak dari KH. Abdul Ghofur.

Penyusunan essay ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang lintas


peradaban budaya dan agama di Kabupaten Lamongan serta menjadi refleksi bagi diri
saya khususnya dan juga sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam kegiatan ini.
II. KONSEP POKOK
Ada dua konsep yang saya bahas dalam essay ini diantaranya :
Mengembangkan sifat toleransi dalam kehidupan multicultural
Membentuk jiwa entrepenuer mandiri dengan kepandaian dan moral yang baik
Melalui dua konsep tersebut, saya mengharapkan kepada pembaca untuk menjadi
generasi muda atau output yang mampu mengembangkan konsep diatas khususnya
bagi diri saya sendiri.

III. PEMBAHASAN
1. Mengembangkan sifat toleransi dalam kehidupan multicultural
Konsep ini muncul dari refleksi saya ketika menelisik Desa Balun Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan. Desa ini disebut sebagai desa pancasila karena ada
penanaman toleransi yang cukup baik ditengah multicultural yang ada didalamnya.
Desa ini juga disebut sebagai desa percontohan. Diupayakan desa ini menjadi desa
tauladan bagi desa - desa yang lain di Indonesia khususnya di Jawa timur. Perbedaan
agama di desa ini pun sangat mencolok, ada tiga agama yang berkembang di Desa
Balun yaitu islam, kristen dan hindu. Meskipun secara jumlah agama mayoritas tetap
Islam yaitu 75% 3498 orang dari 4644 jumlah total penduduk, dan agama yang paling
sedikit adalah Hindu yaitu 7 % (289 orang) serta sisanya agama Kristen 18% (857
orang), tekanan ataupun perlakuan sewenang-wenang tentang agama tidak pernah ada.
Masing-masing dari mereka saling menjaga. Begitu pula tidak ada pengelompokan
tempat tinggal berdasarkan agama, mereka campur dan menyebar rata. Lokasi tempat
ibadahnya pun tidak terlalu jauh, didepan masjid terdapat tempat peribadatan umat
Kristen yaitu gereja, disamping masjid ada pura (tempat peribadatan umat hindu).
Solidaritas tinggi membuat perbedaan ini menjadi sebuah keberagaman yang indah.
Seperti yang diutarakan oleh Bapak Sumitro,beliau mengatakan bahwa
keberagaman agama ini sudah ada sejak tahun 1965, sudah 47 tahun Desa Balun hidup
dalam kondisi seperti itu, namun tidak ada badai konflik yang menyerang system dan
lingkungan didalamnya.
Adanya sifat saling menghargai satu dengan yang lain menjadi salah satu cara
bagi mereka untuk menjaga keutuhan tersebut, sebagai contoh ketika hari raya
qurban jatuh pada hari minggu dan umat kristen juga harus menjalankan ibadah,
maka umat Kristen akan mempersilahkan umat muslim untuk melaksanakan ibadah
sholat idul adha terlebih dahulu, baru setelah mereka sudah selasai giliran umat
kristen yang menjalankan ibadah, begitu seterusnya.
Bapak Adi Wijono menambahkan bahwa toleransi ini bukan merupakan sifat
yang sedang dibuat buat atau disutradarai melainkan tumbuh dengan sendirinya
didalam hati terdalam. Begitu pula dengan ungkapan yang dilontarkan oleh Bapak
Sutrisno, beliau menjelaskan bahwa kerukunan ini tidak lepas dari pemerintahan
desa baik bersumber pada kesadaran tiap individu atau dengan aturan yang ada
dalam Desa Balun. Budaya ngaturi merupakan salah satu bentuk budaya yang
mempersatukan perbedaan diantara mereka. Prinsip perbedaan itu indah membawa
mereka pada satu kwsatuan, kebhinekaan dan kebhinekaan n solidaritas yang
terbuka. Bagi mereka pula merdeka adalah menjunjung tinggi kebhinekaan.
Dari hasil studi lapangan di desa balun,saya merasa tersanjung dan bangga
atas pencapaian dan implementasi pancasila yang oleh masyarakat desa balun.

2. Membentuk jiwa entrepenuer mandiri dengan kepandaian dan moral yang


baik
Konsep ini terbentuk dari lokasi terakhir yang saya kunjungi yaitu pondok
pesantren sunan drajat KABUPATEN Lamongan, banyak kisah yang telah
menorehkan benang merah dikawasan ini. Dasar perjuangan pondok pesantren
sunan drajat terinspirasi oleh empat ajaran yang diajarkan oleh raden Qosim (
sunan drajat ) yaitu beri makan kepada orang yang kelaparan, beri tongkat kepada
orang yang buta, beri baju kepada orang yang telanjang dan beri paying kepada
orang yang kehujanan. Bukti konkret pada ajaran pertama diimplementasikan
dalam bentuk usaha ( entrepenuer ), ajaran kedua bukti konkretnya dengan
pengajaran ilmu pengetahuan khususnya tentang agama, ajaran ketiga dilaksanakan
dengan selalu menutup aib orang lain melalui prinsip togetherness, dan yang
terakhir di buktikan dengan ajaran ilmu kepemimpinan. Agama dan budaya yang
berkembang menjadi suatu kesatuan dengan tujuan yang sama yaitu nilai ( value ),
tetapi hal tersebut selalu diperdebatkan bukan dari segi nilainya tapi Ponpes sunana
drajat menerapkan system modern dalam lingkungannya, tidak terlalu membatasi
secara berlebihan. Banyak sekali usaha dagang yang dikembang kulitnyakan
diponpes ini. Mulai dari PT. SDL yang bergerak dibidang pupuk. Pupuk yang
diproduksi terdiri dari pupuk alami yang berbentuk powder dan granule phosphate,
dolomite, pupuk magnesium phosphate plus, NPK. Kapasitas produksi perbulan
rata rata 2000 5000 ton, 10.000 20.000 ton untuk dolomite, 10.000 ton
phosphate dengan pangsa pasar local adalah wilayah kabupaten wonosobo jateng,
lampung dan Kalimantan.
Bidang usaha lainnya meliputi air minum aidrat, televise persada, radio persada,
garam samudra yang bekerja sama denagn universitas ahng tuah, kemiri sunan
sampai pada usaha perikanan tambak,dengan luas 16 hektar dan itu digunakan
untuk pembesaran.
Semua usaha ini dikelola oleh pondok pesantren sunan drajat sendiri. Kak betty
anak dari kh.abdul ghofur yang menjadi ketua unit kewirausahaan, dengan usianya
yang masih muda, beliau dapat menyeimbangkan waktu antara bekerja dan belajar.
Sekarang beliau aktif di universitas airlangga sebagai mahasiswa s2 fakultas
ekonomi dan bisnis universitas airlangga.
Ada seorang santriwati yang sempat saya wawancarai, namanya kak muslikha
beliau mengatakan bahwahal yang harus dilakukan ketika kita sudah memutuskan
untuk tinggal di ponpes adalah berhati besar,sabar dan toleransi. Beliau jiga
mengatakan bahwa biaya kehidupan di ponpes sunan drajat relative murah lebih
kecil dari 200.000, hal ini dikarenakan banyak sekali bidang usaha yang
dijkembnagkan oleh Bapak KH.Abdul GHOFUR.
Refleksi yang saya dapat dari konsep ini adalah bagaimana cra menjadi
enterprenuer yang mandiri dengan berbagai bidang usaha yang dimiliki dan juga
keseimbangan kepandaian, moral yang baik serta pemanfaatkan waktu secara
efisien dan efektif.

IV. SIMPULAN DAN SARAN


V. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai