STEP 1
STEP 2
- Analisis SWOT :
o Definisi :
o Langkah2:
o Unsur:
o Fungsi :
o Manfaat :
o Teknik :
- Kebijakan kesehatan :
o Definisi
o Tujuan :
o Langkah2:
o Visi dan misi :
o Sasaran :
o Produk kebijakan dalam negeri :
- Penelitian kebijakan
o Definisi :
o Tujuan :
o Kegiatan :
o Latar belakang :
o Ciri2:
o Variabel :
- Analisis kebijakan :
o Definisi :
o Peran :
o Kelemahan :
STEP 3
- Analisis SWOT :
o Definisi : strength ( kekuatan), weakness (kelemahan ), opportunities ( peluang ), dan
threats ( ancaman ) membandingkan factor eksternal yaitu peluang dan ancaman
dengan factor internal kekuatan dan kelemahan.
o Langkah2:
Menyiapkan sesi SWOT
Identifikasi kelemahan dan kekutan
Identifikasi kesempatan dan ancaman
Dilakukan rangking terhadap kekuatan dan kelemahan
Menganalisa kekuatan kelemahan kesempatan dan ancaman
o Fungsi :
Membantu para pembuat kebijakan dalam upaya memecahkan masalah
Sebgai bahan pertimbangan atau masukan kepada pihak yang membuat
kebijakan
Untuk memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam
hubungannya dengan peluang dan ancaman yang dihadapi
o Manfaat :
Menganalisa factor dalam organisasi yang berkaitan dalam kualitas pelayanan
atau komponen serta mempertimbangkan factor eksternal bisa beradaptasi
dengan baik
Dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman organisasi sehingga dapat
meningkatkan factor internal meningkatkan strength bukan weakness
o Teknik :
Analisi kekuatan dan kelemahan :
o Menetapkan unsure organisasi yang akan dinilai : perangkat
organisasi dan fungsinya
o Member nilai performance bagus tidak, penting atau tidak
o Membuat matrix dari hasil penelitian
o Membuat kesimpulan dari hasil penelitian
Analisi kesempatan organisasi :
Menetapkan unsur2 Yang akan dinilai
Memberi nilai atraktif dan probability
Membuat matrix dari hasil penelitian
Membuat kesimpulan
Analisis hambatan organisasi
Menetapkan unsur2 Yang akan dinilai
Memberi nilai seriousnesss dan nilai probability
Membuat matrix dari hasil penelitian
Membuat kesimpulan
- Kebijakan kesehatan :
o Definisi : aturan tertulis yang merupakan keputusan formal dari suatu organisasi yang
bersifat mengikat yang megatur perilaku seseorang dengan tujuan mengatur tat nilai
baru dalam masyrakat dalam bidang kesehatan
o Tujuan : untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat ini
dilakukan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.
o Langkah2:
Perumusan masalah
Forecasting meramalkan
Rekomendasi kebijakan
Implementasi dari kebijakan
Monitoring kebijakan
Evaluating kebijakan
o Visi dan misi :
Visi : departemen kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan
menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Misi :
Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntable
Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
Memperdayakan masyarakat dan daerah
Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berskala nasional.
o Sasaran :
Kebijakan kesehatan tersedianya berbagai kesehatan dan pedoman seta
hukum kesehatan yang menunjang
Terbentuknya dan terselenggaranya system informasi manajemen kesehatan
yang ditunjang oleh system informasi kesehatan daerah
Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan dalam mendukung kesehatan
Dampak kebijakan kesehatan terhadap system kesehatan
o Produk kebijakan dalam negeri :
Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kebijakan program lingkungan sehat
Kebijakan program upaya kesehatan
Kebijakan program pelayanan kesehatan
Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
Kebijakan program sumber daya kesehatan
Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Kebijakan program penelitian dan kesehatan
- Penelitian kebijakan
o Definisi : usaha untuk mengumpulkan informasi secara komprehensif untuk
merumuskan suatau kebojakan yang berhubungan dengan maksimali data sehingga
mampu untuk memetakan masalah dan menyusun alternative kebijakan.
o Tujuan : mendukung kebijakan analisis terhadap masalah social untuk membantu
mengambil memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi dan
tindakan
o Kegiatan :
Pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah sosial
Pelaksanaan penelitian untuk mencari alternative pemecahan masalah
Merumuskan rekomendasi penyelesaian masalah
o Latar belakang :
Penemuan yang diperoleh dari kebijkan penelitian
Kebijakan merupakan suatu kebijakan akumulasi kasus
o Ciri2:
Penelitian kebijakan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah
Penelitian kebijakan harus mampu merumuskan kebijakan strategi yang dapat
dikembangkan instrument
Harus menghasilkan kebijakan publik
o Variabel :
Independent : apa saja kebijakan yang ditentukan, bagaimana kebijakan
diterbitkan, siapa yang menerbitkan kebijakan itu, bagaimana
mendistribusikannya, bagaimana cara menerapkan kebijakan itu
Dependent : peramalan kebijakan dan evaluasi kebijakan
Di luar kebijakan :Mendukung dan menghambat kebijakan
Tahap2 dalam proses analisi implementasi kebijakan : alternative kebijakan dan
implementasi kebijakan
- Analisis kebijakan :
o Definisi : keputusan pemerintah untuk melakukan suatu kebijakn di bidang kesehatan
sengan mempertimbangkan manfaat2 yang akan diterima oleh masyrakat.
o Peran :
o Kelemahan :
STEP 7
- Analisis SWOT :
o Definisi :
o Langkah2:
o Unsur:
o Strength kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan
o Weakness kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt digunakan u/
mencapai tujuan
o Opportunity peluang yg bersifat positif
o Threat kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan tercapai
o Fungsi :
o Manfaat :
o Teknik :
- Kebijakan kesehatan :
o Definisi
o Tujuan :
o Langkah2:
o Visi dan misi :
Visi: departemen Kesehatan sebagai pnggerak pembangunan kesehatan menuju
terwujudnya Indonesia Sehat
Misi:
- memantapkan manajemen kesehatan yg dinamis dan akuntable
- meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
- memberdayakan masyarakat dan daerah
- melaksanakan pembangunan kesehatan yg berskala nasional
o Sasaran :
o Produk kebijakan dalam negeri :
1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi
muda
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
e. Penelitian Kebijakan
Sebagai proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung
kebijakan/analisis thdp mslh social untuk membantu mengambil
kebijakan memecahkan masalah dgn jalan menyediakan rekomendasi
pada tindakan ato tingkah laku pragmatis
f. Analisis
Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual dan praktis yang
ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis menilai, dan
mengkomunikasikan substansi kebijakan. Proses analisis kebijakan terdiri atas
tiga tahap utama yang saling terkait, yang secara bersama-sama membentuk
siklus aktivitas yang komplek dan tidak linear.
Kinerja kebijakan
Aksi kebijakan
g. Kelemahan analisis
Analisis tidak slalu benar ato bs saja slah dan hal ini diakui oleh
khalayak ato pemilik ato warga
Analisis tdk slalu adaptif untuk menyelesaikan trjadinya konflik antara
nilai dgn kepentingan
Proses kerja analisis lambat dan mahal
Tidak sepenuhnya dpt menunjukkan scr nyata masalah2 mana yg hrs
diselesaikan segera
h. Peran analisis
Mampu cepat mengambil fokus pada kriteria keputusan yang paling
sentral
Mempunyai kemampuan analisis multi-disiplin
Mampu memikirkan jenis-jenis tindakan kebijakan yang dapat diambil
Mampu mengatasi ketidakpastian
Mampu membuat rumusan analisa yang sederhana namun jelas
Mampu memriksa fakta-fakta yang diperlukan, dll
i. produk kebijakan
1) perumusan masalah
2) peramalan
3) rekomendasi kebijakan
4) implementasi kebijakan
5) monitoring kebijakan
6) evaluasi
Dengan isu strategis, sebagai berikut:
k. sistem kebijakan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan
menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat
dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan
proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation),
kebijakan lebih bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun kebijakan juga
mengatur apa yang boleh, dan apa yang tidak boleh. Kebijakan juga
diharapkan dapat bersifat umum tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang
spesifik. Kebijakan harus memberi peluang diintepretasikan sesuai kondisi
spesifik yang ada.
Sistem kesehatan
Subsistem Subsistem
pelayanan kesh Pembiayaan kesh
Mutu pelayanan
Sistem kebijakan
Pelaku Kebijakan
Lingkungan Kebijakan
kebijakan publik
kewargaan
2. SWOT analisis
a. Langkah2
1) Menyiapkan sesi SWOT
2) Mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan
3) Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
4) Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan
5) Menganalisa kekuatan,kelemahan, ancaman dan kesempatan
b. Unsur2
Kekuatan
Maksud kekuatan dalam analisis ini adalah faktor-fakor yang mendukung
penyelenggaraan program, serta diakui eksistensinya oleh semua pihak (masyarakat).
Kelemahan
Maksud kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari
penyelenggaraan program dan hasilnya. Permasalahan merupakan kelemahan yang
dapat berubah menjadi tantangan kelancaran pelaksanaan tugas/ program.
Peluang
Maksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau faktor-faktor dari luar program
yang kalau dicermati dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan
harapan dimasa depan.
Tantangan
Maksud tantangan dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi, direbut,
diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam
usaha mencapai tujuan. Tantangan bukan penghambat, tetapi perangsang untuk
mendorong perencana pendidikan luar sekolah untuk lebih kreatif dan dinamis.
Tantangan dapat berubah menjadi peluang bagi perencana yang tidak berperilaku
apatis, statis dan mudah puas.
(www.publik.com)
3. Derajat KesMas
a. Faktor yg mempengaruhi
- masalah gizi pokok
- penyakit menahun dan degenerative
- indicator derajat kesehatan (IMR,MMR)
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Budioro
Morbiditas
A. Incidence rate
jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu
jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu
incidance rate x 1000
populasi yang mempunyai risiko
Beberapa catatan :
Di dalam mempelajari incidance rate diperlukan penentuan waktu atau saat
timbulnya penyakit. Lain halnya dengan penyakit di mana timbulnya tidak jelas
di sini, waktu di tegakkan diagnosis pasti diartikan sebagai waktu mulai
penyakit
incidance rate selalu dinyatakan dalam hubungan dengan periode waktu
tertentu seperti bulan, thun, dan seterusnya. Apabila penduduk berada dalam
ancaman diserangnya penyakit hanya untuk waktu terbatas (seperti hanya
dalam epidemisuatu penyakit infeksi), maka periode waktu terjadinya kasus-
kasus baru adalah sama dengan lamanya epidemi. incidance rate pada suatu
epidemi disebut attack rate
macam incidence rate:
a. period incidence rate
b. attack rate
c. secondary attack rate
d. cumulative incidence rate
Attack rate
jumlah kasus selama epidemi
Attack rate x 1000
populasi yang mempunyai risiko risiko
Untuk penyakit yang jarang maka incidance rate dihitung untuk periode waktu
bertahun-tahun. Di dalam periode waktu yang panjang ini penyebut dapat
berubah karena dalam waktu ini jumlah populasi yang mempunyai resiko juga
dapat berubah.
Pengetahuan mengenai incidance rate adalah berguna sekali di dalam
mempelajari faktor-faktor etiologis dari penyakit yang akut maupun kronis.
Dengan membandingkn incidance rate suatu penyakit dari berbagai penduduk
yang berbeda di dalam satu atau lebih faktor (keadaan) maka kita akan
memperoleh keterangan faktor mana yang menjadi faktor resiko dari penyakit
yang bersangkutan.
B. Prevalence rate
mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita suatu penyakit pada satu
titik waktu tertentu.
Macam prevalence:
Point prevalence rate
Period prevalence rate
jumlah kasus kasus penyakit yang ada pada suatu titik waktu
prevalence rate x 1000
jumlah penduduk seluruhnya
Prevalence rate bergantung pada dua faktor (a) berupa jmlah orang yang telah
sakit pada waktu yang lalu, dan (b) lamanya menderita sakit.
Prevalence yang dibicarakan di atas point prevalence.
Period prevalence
jumlah kasus penyakit yang selama periode
period prevalence x1000
penduduk rata rata dari periode tersebut (" mid period population" )
Period prevalence terbentuk dari prevalence pada suatu titik waktu di tambah
kasus-kasus baru (incidance), dan kasus-kasus yang kambuh selama periode
observasi.
Mortalitas
A. Crude birth Rate (CBR)
jumlah kelahiran di kalangan penduduk di suatu daerah dalam satu tahun
CDR x 1000
jumlah penduduk rata rata ( pertengahan tahun di daerah dan tahun yang sama
D. Cause disease spesific death rate (angka kematian akibat penyakit tertentu)
sebagai contoh : kematian karena TBC
jumlah kematian karena TBC di
satu daerah dalam waktu satu tahun
Cause (TB) spesific Death rate x1000
jumlah penduduk rata rata ( pertengahan th)
pada daerah dan tahun yang sama
Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rhineka Cipta