Anda di halaman 1dari 10

BUKU PANDUAN

IDENTIFIKASI PASIEN

Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf


Jl. Lintas Sumatera No.12, Kalibalangan, Abung
Selatan, Lampung Utara - I N D O N E S I A
Telp. (0724) 3260237
Email : rs.hmy2011@gmail.com
IDENTIFIKASI PASIEN

A. Pengertian
Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan
tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan
menyamakan identitas seseorang.

Gelang identitas pasien adalah suatu alat berupa gelang berwarna yang
dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas
pasien selama dirawat di Rumah Sakit. Macam-macam gelang identitas :
- Gelang besar berwarna biru untuk identitas pasien laki-laki
- Gelang kecil berwarna biru untuk identitas bayi atau anak laki-laki
- Gelang besar berwarna merah muda untuk identitas pasien perempuan
- Gelang kecil berwarna merah muda untuk identitas pasien bayi atau anak
perempuan.

Gelang resiko adalah suatu alat berupa gelang berwarna yang dipasangkan
kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai penanda pasien
beresiko saat berada di Rumah Sakit.

Macam macam gelang resiko :


- Gelang berwarna merah digunakan untuk pasien yang memiliki alergi.
- Gelang berwarna kuning digunakan untuk pasien yang memiliki resiko jatuh
tinggi.
- Gelang berwarna ungu digunakan untuk pasien DNR ( do not resuscitate )

B. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan
dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah
identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur,
kesalahan medikasi, kesalahan transfusi,kesalahan pemberian diet dan
kesalahan pemeriksaan diagnostik.
3. Mengurangi kejadian cidera pada pasien

C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap,rawat jalan,
pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien yang akan menjalani
suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis, perawat,
farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf
administratif, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.
D. Prinsip
1. Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur,
harus diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa
perawatannya. Minimal menggunakan 2 dari 3 data identifikasi ( nama
lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis )
2. Semua pasien yang dirawat harus menggunakan gelang identitas.
3. Proses identifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, tranfusi darah atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain, pemberian diit pada pasien

E. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Seluruh staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat,
darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis, atau pemberian pengobatan atau tindakan lain,
pemberian diit pasien.
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien, termasuk hilangnya
gelang pengenal.

2. SDM yang bertugas (Staf Admission/ Perawat Penanggung Jawab


Pasien)
a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identifikasi pasien dan
memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
b. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat
kesalahan data, gelang identifikasi harus diganti, dan bebas coretan.

3. Kepala Instalasi / Kepala Ruang


a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur
identifikasi pasien dan menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali
insidens tersebut.

4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan
baik oleh Kepala Instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

F. Tatalaksana Identifikasi
1. Tatalaksana Gelang Identitas Pasien
a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian
obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis, pemberian pengobatan dan tindakan
lain. Gunakan komunikasi dua arah dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien serta mencocokkan secara visual
nomor rekam medis pasien.
b. Identifikasi pasien dilakukan dengan menggunakan 2 dari 3 penanda
identitas pasien yaitu : nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis.
Identifikasi tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi
pasien.
c. Pakaikan gelang identitas pada pergelangan tangan pasien yang
dominan, jelaskan dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan
nyaman untuk pasien.
d. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di
pergelangan kaki. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di
pergelangan kaki, gelang identifikasi dapat dipakaikan di baju pasien
di area yang jelas terlihat dengan menggunakan micropore. Hal ini
harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang identifikasi harus
dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai
pasien sepanjang waktu.
e. Pada kondisi tertentu dimana tidak memungkinkan pada pasien
untuk dipasang gelang pada tangan, kaki, dan baju maka gelang
identitas dipasang di selang infuse pasien dan hal ini harus dicatat
pada rekam medis pasien.
f. Gelang pengenal dan gelang alergi hanya boleh dilepas saat pasien
keluar/pulang dari rumah sakit. Gelang risiko jatuh hanya boleh
dilepas apabila pasien sudah tidak berisiko jatuh.
g. Gelang identitas pasien (Gelang merah muda/ Gelang Biru) harus
mencakup 3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
- Nama lengkap pasien
- Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
- Nomor rekam medis pasien
h. Gelang Alergi mencakup 4 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
- Nama lengkap pasien
- Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
- Nomor rekam medis pasien
- Jenis alergi
i. Gelang Resiko Jatuh sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
- Nama lengkap pasien
- Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
- Nomor rekam medis pasien
j. Gelang Ungu DNR adalah gelang do not resuscitate yang
dipakaikan pada pasien-pasien penyakit kronik stadium terminal
yang menolak perawatan lebih lanjut.
k. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti
gelang identitas jika terdapat kesalahan penulisan data.
l. Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang
baru
m. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada
pasien tidak sadar, bayi, gangguan neurologis ) verifikasi identitas
pasien kepada keluarga / pengantarnya. Tanya ulang nama dan
tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan
data pasien di gelang identitas. Apabila tidak ada pengantar atau
keluarga yang menunggu proses indentifikasi harus dilakukan oleh
dua orang perawat.
n. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan
benar dan pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
o. Unit yang menerima transfer pasien harus melakukan proses
identifikasi ulang menanyakan ulang identitas dan membandingkan
data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identifikasi.

2. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat-Obatan


a. Pasien Rawat Jalan
- Pasien menyerahkan resep kepada petugas farmasi
- Petugas farmasi mengecek identitas pasien dengan cara
menanyakan nama lengkap pasien, dan tanggal lahir.
- Petugas farmasi menyiapkan obat Sebelum obat diserahkan
kepada pasien, petugas farmasi melakukan pengecekan ulang.
- Petugas farmasi memanggil nama sesuai dengan label pada
resep.
- Pasien menyerahkan nota untuk pengambilan obat
- Petugas farmasi farmasi mencocokan nota yang diserahkan
dengan resep pasien.
- Sebelum obat diserahkan ke pasien, petugas farmasi melakukan
identifikasi dengan menanyakan nama lengkap, tanggal lahir,
dan nama dokter spesialis.
- Setelah identifikasi selesai dan sesuai, obat dijelaskan dan
diserahkan kepada pasien.

b. Pasien Rawat Inap


- Setelah pasien mendapat terapi dari dokter penanggung jawab
pasien dan obat sudah siap di ruang rawat inap.
- Sebelum ke pasien perawat melakukan pengecekan pada daftar
obat dan instruksi dokter, perawat membawa obat dan daftar
obat ke ruangan pasien.
- Sebelum obat diberikan ke pasien, perawat melakukan
identifikasi pasien dengan menanyakan nama lengkap dan
tanggal lahir serta mencocokan nomor rekam medis pada gelang
pasien dan daftar obat.
- Setelah identifikasi selesai dan sesuai, obat diberikan kepada
pasien.

3. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Pemeriksaan


Radiologi
a. Petugas Radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar
sebelum melakukan prosedur, dengan cara:
b. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.
c. Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
d. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure) dilakukan.

4. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Tindakan Operasi


a. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan
operasi, tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk
bertanggungjawab melepas dan memasang kembali gelang
identifikasi pasien.
c. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam
medis pasien

5. Tatalaksana Identifikasi Pasien Sebelum Pengambilan Darah


a. Pasien Rawat Jalan
- Pasien menyerahkan formulir laboratorium.
- Petugas laboratorium mengkonfirmasi mengenai jenis pemeriksaan
dan biaya kepada pasien serta menyarankan pasien ke bagian kasir.
- Pasien kembali ke laboratorium dengan membawa nota, kemudian
nota dicocokan dengan formulir pemeriksaan.
- Sebelum pasien diambil darahnya, petugas menanyakan kembali
nama lengkap dan tanggal lahir
- Petugas laboratorium menuliskan data pasien pada label untuk
ditempelkan pada tabung sampel darah dan specimen lainnya.
- Petugas laboratorium mengambil darah.

b. Pasien Rawat Inap


- Petugas laboratorium menerima formulir pemeriksaan dari rawat
inap.
- Petugas laboratorium mendatangi unit perawatan terkait dan
mengkonfirmasi kepada perawat mengenai jenis pemeriksaan
- Sebelum mengambil darah petugas laboratorium menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien.
- Petugas laboratorium mengambil darah.

c. Tatalaksana Identifikasi pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus


Tatalaksana pemasangan gelang identitas pada bayi baru lahir :
- Gelang identitas pada bayi baru lahir dipasang pertama kali oleh
perawat atau bidan yang menolong kelahiran
- Gelang identitas dipasang di dua tempat yang berbeda yaitu pada
tangan dan kaki yang bersilangan
- Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang
pengenal ditulis dengan pulpen warna hitam
- Gelang identitas pada bayi baru lahir berisikan:
o Nama ibu
o Jenis kelamin, yang dituliskan lengkap (laki-laki atau
perempuan). Jenis kelamin tidak boleh menggunakan symbol
o Tanggal lahir
o nomor rekam medis bayi
- Pada bayi gemeli atau kembar lebih dari 2, maka pemakaian gelang
indentitas ditambahkan angka romawi I dan seterusnya sesuai
dengan jumlah bayi yang dilahirkan. Angka romawi I dan seterusnya
disesuaikan dengan urutan kelahiran bayi tersebut. Contoh : By. Ny.
Dewi Maharani dituliskan By. Ny. Dewi Maharani By I, By. Ny.
Dewi Maharani By II dan seterusnya

d. Tatalaksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan


- Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
- Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis/ perawat
harus menanyakan nama lengkap, tanggal lahir, dan dokter spesialis
serta dicocokkan dengan data yang tercantum pada rekam medis.
- Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum / puskesmas / layanan
kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa
nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada,
prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan.
- Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri,
verifikasi data dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien.

e. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui


- Pasien akan dilabel menurut prosedur Rumah Sakit Hi. Muhammad
Yusufsampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh
pelabelan yang diberikan berupa: Tn X/ Ny X, Pria/Wanita Tidak
Dikenal
- Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru
dengan identitas yang benar.
- Jika terdapat pasien yang tidak dikenal, maka identitas mengikuti
huruf abjad, dimulai dari huruf A dan seterusnya, ditambahkan
dengan no rekam medik.
- Apabila terjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB ) dan abjad A
sampai dengan Z sudah terpakai maka selanjutnya akan dipakai
penomoran A1, B1, dan seterusnya sesuai kebutuhan RS, kemudian
dilanjutkan A2, B2 dan seterusnya, ditambahkan nomor rekam
medik pasien. ( untuk membedakan jenis kelamin ditambahkan
didepannya dengan menandakan Tn / Ny )
- Pada pasien tidak dikenal, maka pemberian tindakan Life Saving
tetap dilakukan sampai pihak RS dapat menemukan identitas pasien
dan keluarga pasien

G. Melepas Gelang Identitas


1. Gelang pengenal (Gelang Merah Muda/ Gelang Biru), hanya dilepas saat
pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Gelang untuk alergi (Gelang Merah), hanya dilepas saat pasien pulang
atau keluar dari rumah sakit.
3. Gelang untuk risiko jatuh (Gelang Kuning), hanya dilepas saat pasien
sudah tidak beresiko untuk jatuh
4. Gelang DNR (Gelang Ungu), hanya dilepas saat pasien meninggal,
pulang atau keluar dari rumah sakit
5. Yang bertugas melepas gelang identitas adalah perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien selama masa perawatan di rumah
sakit .
6. Gelang identitas dilepas setelah semua proses selesai dilakukan.
Proses ini meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan
pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada
pasien dan keluarga dengan cara menggunting gelang dan membuangnya
ke dalam tempat sampah.
7. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi
pemasangan gelang identitas mengganggu suatu prosedur. Segera setelah
prosedur selesai dilakukan, gelang identifikasi dipasang kembali.

H. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien
harus segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat /
departemen tersebut, kemudian melengkapi laporan insidens.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Instalasi atau Manajer mengenai
pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan kepada pasien /
keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat kesalahan identifikasi.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
- Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
- Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
- Tidak adanya gelang pengenal di pasien
- Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis
- Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
- Misidentifikasi laporan investigasi
- Misidentifikasi perjanjian (appointment)
- Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
- Salah memberikan obat ke pasien
- Pasien menjalani prosedur yang salah
- Salah pelabelan identitas pada sampel darah
4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi,
dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir
terjadi di mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
5. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha
- Salah memberikan label
- Kesalahan mengisi formulir
- Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
- Penulisan alamat yang salah
- Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca
b. Kegagalan verifikasi
- Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi
- Tidak mematuhi protokol verifikasi

c. Kesulitan komunikasi
- Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau
keterbatasan bahasa
- Kegalan untuk pembacaan kembali
- Kurangnya kultur / budaya organisasi
d. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal
berikut ini:
- Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
- Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
- Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau
dilakukan di tempat yang salah, para klnisi harus memastikan bahwa
langkah-langkah yang penting telah diambil untuk melakukan
prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Departement of Health, Government of Western Australia. (2010). Western


Australian patient identification policy.

World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions.


(2007). Patient identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1.
Solution 2.

-------. (2009). Critical Management Solutions. Patient identification policy.


http//www.kraskerhc.com. Diperoleh 25 Februari 2012.

Mid Western Regional Hospital. Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid
Western

Regional Maternity Hospital. (2010). Patient identification policy and procedure.


Tameside Hospital NHS Foundation Trust. (2010). Patient identification
policy.

Royal United Hospital Bath. (2010). Policy for the positive identification of patients.

-------. (2009). Primary Care Provision. Patient identification policy. http//


www.bolton.nhs.uk.

Diperoleh 25 Februari 2012.

Bath and North Somerset. (2009). Patient identification policy and procedure.

California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning


Program. (2010). Patient identification.

Royal Free Hampstead NHS Trust. (2008). Patient identification polic

Anda mungkin juga menyukai