PENDAHULUAN
2.1
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah sebuah studi mengenani dasar-dasar dari pengetahuan, realitas,
dan eksistensi. Filsafat memiliki banyak studi disiplin seperti epistemologi (teori
pengetahuan), metafisika (teori menjadi), logika (teori akal dan kesimpulan), teori nilai
(termasuk etika, politik dan estetika), dan sejarah filsafat. Studi disiplin ini muncul dari
berbagai pertanyaan orang-orang terdahulu, seperti pertanyaan Apa kebenaran itu?,
Apakah tuhan ada?, Apakah manusia benar-benar bebas? dan sebagainya.
Falsafah berasal dari bahasa Arab artinya filosofi, dalam bahasa Yunani disebut
Philosophiadan philoshophos. Berasal dari kata Philos, artinya Cinta dan Sophia,
artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Seseorang dapat disebut berfilsafat
ketika ia aktif memperoleh kebijaksanaan. Filsafat adalah studi tentang seluruh
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan-
percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Berfilsafat berarti
berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma
serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar
persoalannya.
3. Filsafat Keperawatan
Perawat adalah orang yang merawat orang-orang sakit. Terdapat dua jenis
perawat yaitu perawat awam dan perawat profesional. Perawat awam adalah seseorang
yang merawat orang-orang sakit tanpa ada pelatihan sebelumnya, seperti ibu yang
merawat anaknya ketika demam. Sedangkan perawat profesional adalah perawat yang
dilatih sebelum melakukan perawatan terhadap orang sakit. Perawat profesional harus
mengikuti pendidikan keperawatan sebelum merawat orang sakit.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar
yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalam gangguan
fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk
pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada
individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang
dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008).
Keperawatan sebagai profesi harus memiliki konsep ilmu yang jelas, yang
menuntut untuk berfikir kritis, logis, dan analitis serta bertindak secara rasional dan etis
serta harus tanggap atas apa yang terjadi terhadap klien dan lingkungannya atau bisa
dikatakan berkaitan dengan kebenaran pada klien. Hal ini tentu memiliki keterkaitan
dengan filsafat yangmana merupakan cara untuk mengetahui kebenaran ilmu, sehingga
filsafat bagi keperawatan akan berguna untuk memajukan keperawatan sendiri.
Filsafat keperawatan adalah sesuatu yang menyatakan pikiran kita pada apa
yang kita yakini benar tentang sifat profesi keperawatan dan memberikan dasar untuk
kegiatan Perawatan. Hal ini mendukung nilai-nilai etika perawat sebagai dasar dan
mendasarkan keyakinan perawat dalam teori. Selain itu, filsafat keperawatan juga dapat
dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seorang perawat
menyikapai apa yang terjadi pada kliennya, yang berpegang pada kebenaran yang
terjadi dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup klien.
Diketahui bahwa dalam filsafat ilmu terdapat tiga kajian, yaitu ontologi (apa arti dari
sebuah ilmu), epistemologi (bagaimana ilmu tersebut muncul) dan aksiologi (apa
manfaat dari ilmu tersebut). Dari ketiga kajian ini dapat diambil tiga pertanyaan
mengenai Ilmu Keperawatan, yaitu apa itu Ilmu Keperawatan?, bagaimana lahirnya
Ilmu Keperawatan?, dan apa tujuan dari adanya Ilmu Keperawatan?
Dari pertanyaan ontologi mengenai keperawatan, Virginia Henderson
mendefinisikan bahwa keperawatan adalah Bantuan yang diberikan kepadaindividu
baik dalam keadaan sehat maupun sakit dalamkegiatannya untuk mencapai keadaan
sehat atau sembuh daripenyakit sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan
pengetahuan.
Selanjutnya, apa jawaban dari bagaimana Ilmu Keperawatan lahir?
Keperawatan lahir bahkan jauh sebelum Florence Nightingale lahir. Keperawatan lahir
sejak zaman purbakala, yangmana pada zaman ini perawatan merupakan sebuah naluri
keibuan (mother instinc). Dari naluri keibuan ini bergeser kepada waktu dimana
manusia mempercayai tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia (Animisme). Disini, manusia percaya bahwa keadaan sakit
diakibatkan adanya pengaruh gaib. Kemudian dilanjutkan dengan zaman dimana
manusia percaya pada dewa dimana pada masa ini manusia percaya bahwa keadaan
sakit mereka adalah akibat dari kemarahan dewa. Hal ini terus berkembang sampai
akhirnya Florence Nightingale yang pada saat itu merawat pasien perang menyadari
bahwa pasien yang ditempatkan pada lingkungan bersih, proses kesembuhan lebih
cepat daripada pasien yang ditempatkan pada lingkungan kotor. Hal ini yang mendasari
bahwa lingkungan menjadi salah satu paradigma keperawatan. Sejak saat itu muncul
berbagai pemikiran baru mengenai kebenaran dalam keperawatan seperti Johnson yang
kemudian mengemukakan Behavioral System Model yang berdasarkan pada
penelitiannya mengenai adaptasi pasien terhadap kondisi sakitnya.
Jawaban dari pertanyaan aksiologis mengenai keperawatana adalah
memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan
pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan (Florence Nightingale, 1895).
Selain itu, Ilmu Keperawatan mejadi dasar perawat dalam melakukan tindakan
keperawatan kepada klien sehingga merubah kondisi klien menjadi lebih baik.
Hubungan antara filsafat imu dengan keperawatan adalah dimana filsafat dalam
keperawatan mengkaji apa penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas
(kebenaran), serta keingintahuan mengenai gambaran akan sesuat yang lebih
berdasakan pada alasan logis daripada metode empiris. Filsafat keilmuan harus
menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat diaplikasikan, dalam
hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga filsafat keperawatan merupakan keyakinan
dasar mengenai Ilmu Keperawatan yang berisi tentang segi biologis manusia (klien)
dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respon klien
terhadap situasi yang dihadapinya.
Berbagai manfaat dapat diambil dari filsafat untuk ilmu keperwatan. Berikut ini
beberapat manfaat filsafat bagi Ilmu Keperawatan:
1. Memudahkan proses keperawatan
2. Perawat dapat memecahkan permasalahan yang ada pada proses
keperawatan meliputi permasalahan teknologi, sosial budaya, ekonomi,
pengobatan alternatif, kepercayaan spiritual, dan lain sebagainya.
3. Sebagai dasar menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan untuk
tindakan perawatan melalui pengalaman-pengalaman sebelumnya.
4. Seorang perawat dapat menggunakan kebijaksanaan yang diperoleh dari
filsafat sehingga perawat tersebut dapat lebih berfikir positif (positif
thinking). Dengann positif thinking ini, seorang perawat dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dan memudahkan perawat dalam menjalin hubungan
dengan klien yang tadinya susah berkomunikasi sehingga klien dapat
menjadi lebih dapat berkomunikasi dengan baik dan akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhan pasien tersebut.
5. Meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam pencarian kebenaran Ilmu
Keperawatan.
6. Mendapatkan kebenaran dari hal-hal yang belum pasti seperti ketika
seorang perawat akan memberikan obat kepada klien, harus mengetahui
prosedur pemberian obat sehingga perawat dapat memberikan obat dengan
baik dan benar.
Conny R. Semiawan, TH. I Setiawan, Yufiarti. 2010. Spirit Inovasi dalam Filsafat Ilmu.
Jakarta: PT Indeks.
Drs. Rizal Mustansyir, M.Hum. & Drs. Misnal Munir, M.Hum. 2012. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Drs. Surajiyo. 2012. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 2010. Filsafat Ilmu: Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.