KASUS
1. Keluarga Binaan 1
Mahasiswa Coners melakukan kunjungan rumah kesalah satu keluarga di RT 33 RW
04 Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus. Pada keluarga binaan 1, mahasiswa bertemu
langsung dengan kepala keluarga yaitu Tn. MI yang berumur 55 tahun dan istrinya yang
bernama Ny. SA berumur 52 tahun. Tn. MI saat ini adalah seorang wiraswasta yakni usaha
air minum isi ulang yang dahulunya Tn. MI bekerja sebagai sopir pengakut pasir dan istrinya
Ny. SA beperan sebagai ibu rumah tangga dan membantu Tn. MI dalam menjalani usaha
keluarga yakni pengisian air minum isi ulang. Tn. MI mempunyai 4 orang anak.
Anak pertama bernama Tn. R berusia 30 tahun belum menikah dan bekerja sebagai
sopir di perusahaan swasta. Anak kedua Ny. C yang saat ini berusia 30 tahun (sudah
meninggal pada tahun 2016) dan sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Adapun saat
ini salah satu anaknya tinggal bersama Tn. MI dan yang satunya lagi tinggal bersama
ayahnya. Anak ketiga Ny. S berusia 23 tahun yang saat ini sudah menikah selama 6 bulan
namun belum hamil dan saat ini bekerja salah satu hotel yang berada di Palembang. Anak
keempat Tn. S berusia 22 tahun dan saat ini belum memiliki pekerjaan namun karena belum
memiliki pekerjaan Tn. S membantu keduaorangtuanya untuk mengantarkan air isi ulang
kepada konsumen. Pengkajian dilakukan pada tanggal 01 Juli 2017 sampai 03 Juli 2017.
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn. M memiliki riwayat arthritis gout. Tn.
MI mengatakan sudah mengidap penyakit arthritis gout sejak 5 tahun yang lalu. Tn.MI
mengatakan saat penakitnya kambuh, Tn. MI memeriksakan kondisinya ke dokter praktik.
Tn. MI juga mengatakan bahwa pernah dilakukan penyedotan cairan asam urat selama 3
kali. Adapun saat ditanyakan mengenai keluhan yang dialami Ny.SA, Ny. SA mengatakan
mengenai keluhan sakit pinggang yang sering dirasakan saat dia sering beraktivitas. Adapun
saat ditanya mengenai masalah kesehatan yang dialami anak-anaknya Tn. MI dan Ny. SA
mengatakan anak-anaknya tidak ada yang memiliki masalah dengan kondisi kesehatannya.
BAB III
KASUS
Keluarga Binaan 2
Mahasiswa Coners melakukan kunjungan rumah kesalah satu keluarga di RT 26 RW
07 Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus. Pada keluarga binaan 2, mahasiswa bertemu
dengan Ny. AN yang berumur 28 tahun, An. IP yang berumur 6 tahun, dan An. AB yang
berumur 4 tahun. Suami Ny. AN bernama Tn.S B yang berusia 27 tahun dan saat ini bekerja
sebagai tukang bangunan sedangkan Ny. AN bekerja sebagai asisten rumah tangga. Tn. SB
dan Ny. AN mempunyai 2 orang anak yang berumur 8 bulan. Pengkajian dilakukan pada
tanggal 10 Agustus 2017 sampai 12 Agustus 2017.
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Ny. AN memiliki masalah kesehatan
hipertensi. Adapun saat dilakukan pengkajian mengenai riwayat awal penyakit hipertensi
yang dialaminya, Ny. AN mengatakan bahwa hipertensi yang dialaminya sejak ia
mengandung pada usia 3 bulan. Saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah
Ny. AN 140/90 mmHg. Namun, saat ini Ny. F tidak pernah minum obat anti-hipertensi. Saat
ditanya mengenai keluhan mengenai kondisi kesehatan suaminya, Ny. AN mengatakan
tidak ada masalah.
Adapun saat ditanya mengenail masalah kesehatan yang sering dialami anaknya, Ny.
AN mengatakan anaknya hanya sakit demam, batuk ataupun pilek. Adapun saat anaknya
sakit, Ny. AN membawa anaknya berobat ke puskesmas untuk mendapatkan obat. Adapun
pada saat pengkajian, kondisi An. IP dan An. AB tampak sehat dan aktif saat bermain.
7 B.KONSEP ASKEP 1. Pengkajian A. Pengumpulan Data Aktifitas istirahat gejala:- klien
mengatakan nyeri ketika berjalan/melakukan aktifitas tanda: - tampak adanya keterbatasan
rentang gerak -deformitas sendi Sirkulasi gejala:- klien mengatakan adanya kemerahan pada
sendiiu jari kaki -klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak Tanda:- Nampak kemerahan
pada sendidan terinflamasi -nampak adanya pembekakan Nyeri / ketidaknyamanan gejala:-
klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi -klien mengatakan nyeri meningkat pada
pagi hari Tanda:- ekspresi wajah meringis -skala nyeri 3(0-5) -nampak berhati-hatibila berjalan
Integritas ego gejala:- klien mengatakan takut dengan keadaanya sekarang -klien
mengatakan cemas dengan keadaanya Tanda:- klien Nampak cemas -klien Nampak bingung
bila ditanya tentang penyakitnya
8. 8 B. Pengelompokan Data DS: klien mengatakan nyeri ketika berjalan /melakukan
aktivitas klien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki klien mengatakan sendi
ibu jari kaki bengkak klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi klien mengatakan
nyeri meningkat pada pagi hari klien mengatakan takut dengan keadaan sekarang klien
mengatakan cemas dengan keadaanya DO: Nampak adanya keterbatasan rentang gerak
Deformitas sendi Nampak adanya kemerahan Namak adanya pembekakan Ekspresi wajah
meringis Skala nyeri 3 (0-5) Nampak berhati hati dalam berjalan Klien Nampak cemas Klien
Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya
9. 9 C. Analisa Data NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM 1 DS: Klien mengatakan
adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki Klien mengatakan sendi ibu jari kaki Bengkak
Klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi Klien mengatakan nyeri meningkat
pada pagi hari DO: Nampak adanya kemerahan Nampak adanya pembekakan Ekspresi
wajah meringisNampak hata- hati dalam perjalanan Adanya factor penyebap Meningkatnya
monosodium urat dalam darah Menendap pada jaringan sendi terutama sendi ibu jari kaki
Terjadi proses fagositosis Prosesperadangan Pembentukan mediator kimia (histamine ,
bradikinin , prostaglandin ) Merangsang saraf eferens Hipotalamus Korteks serebri
nyeri nyeri
10. 10 2 DS: Klien mengatakan nyeri ketika berjalan /beraktifitas DO: Nampak adanya
keterbatasan rentan gerak Deformitas sendi Adanya factor penyebap Meningkatkan MSU
dalam serum Mengendap pada jaringan sendi Terjadi pembentukan topus pada persendian
Kesulitan dalam menggerakan sendi Gangguan mobilitas sendi Gangguan mobilitas fisik 2
DS: Klien mengatakan takut dengan keadaannya Klien mengatakan cemas dengan
keadaannya DO: Klien Nampak cemas Klien Nampak bingung bila di Tanya tentang
penyakitnya Adanya factor penyebab Perubahan status perubahan Kurang terpapar info
tentang penyakit Stress Psikologi Ansietas ansietas
11. 11 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi yang
ditandai : DS : Klien mengatakan adanya kemerahan klien mengatakan nyeri ketika berjalan
/melakukan aktivitas klien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki klien
mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi
klien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari DO: klien mengatakan nyeri ketika
berjalan /melakukan aktivitas klien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki
klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak klien mengatakan nyeri pada sendi yang
terinflamasi klien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan adanya topus pada persendian : DS : Klien mengatakan nyeri ketika
berjalan atau beraktifitas. DO : Nampak adanya keterbatasan rentang gerak Deformitas
sendi Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya ditanda
dengan: DS : klien mengatakan takut dengan keadaan sekarang klien mengatakan cemas
dengan keadaanya DO: Klien Nampak cemas Klien Nampak bingung bila ditanya tentang
penyakitnya
12. 12 3.RENCANA KEPERAWATAN NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 1
Tupan: setelah diberikan tindakan keperawatan selama 5 hari nyeri teratasi Tupen: setelah
diberikan tindakan keperawatan selama 2 harinyeri berangsur angsur membaik dengan
criteria: Ekspresi wajah Nampak tenang Sendi tidak merah dan bengkak lagi 1. Kaji TTV 2.
Kaji skala intensitas dan sifat nyeri 3. Sendi yang nyeri diistirahatkan dan di beri bantalan 4.
Berikan kompres panas atau dingin 5. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik dan kolkisin
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien 2. Untuk mengetahui tingkatan nyeri dan
menentukan intervvensi selanjutnya 3. Istirahat sdengan menentukan metabolism setempat dan
mengurangi pergerakan sendi 4. Dapat mengurangi kemerahan dan pembekakan serta nyeri
pada daerah sendi 5. Dapat memblok pusat nyeri dan menurunkan kadar MSU
13. 13 2 Tupan: setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari ansietas teratasi
Tupen: setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2 hari gangguan mobilitas fisik
berangsur angsur membaik dengan criteria: Nyeri hilang ketika berjalan Keterbatasan rentang
gerak mulai membaik 1. Observasi tingkat mobilitas gerakan persendian 2.Tingkatkan aktivitas
klien bila nyeri dan bengkak telah berkurang 3. Lakukan latihan ROM secara berhati- hati. 4.
Kolaborasi dalam pemberian obat hiperuresemia 1. Sebagai acuan untuk menentukan tindakan
selanjutnya. 2. Untuk memandirikan pasien dalam memenuhi aktivitas dan mempertahankan
rentang gerak sendi. 3. Mempertahankan ataumeningkatkan rentang gerak sendi. 4. Untuk
menurunkan kadar asam urat dalam darah . 3. Tupan: setelah diberikan tindakan keperawatan
selama 3 hari ansietas teratasi Tupen: setelah diberikan tindakan keperawatan selama 24 jam
ansietas berangsur- angsur membaik dengan criteria klien tidak cemas lagi 1. Kaji tingkat
kecemasan klien 2. Bina hubungan saling percayaantara klien dan perawat 3. Berikan
penjelasan tentang penyakit 1. Untuk menentukan intervensi selanjutnya. 2. Hubungan saling
percaya antara klien dan perawat dapat menurunkan kecemasan klien . 3. Rasa cemas dan
ketidak tahuan diperkecil dengan
14. 14 dan prosedur keperawatan sesuai kebutuhan informasi /pengetahuan yang
diberikan
1. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bp. D
2. Usia : 67 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pensiunan
5. Alamat : Kepuh Aljariyah RT 03/ RW 15 Kel.
Karangpawitan
6. Komposisi Anggota Keluarga :
Genogram :
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah
: Perempuan
: Meninggal
1. Tipe keluarga : Extended family. Keluarga Bp. D terdiri dari istri, anak, cucu dan
menantu.
2. Suku bangsa : keluarga Bp. D adalah suku Sunda, kebiasaan dalam keluarga apabila
adfa yang sakit berobat ke puskesmas atau ke mantri dekat rumah.
3. Agama : Islam. Kegiatan keagamaan keluarga Bp. D baik, sholat lima waktu
dilakukan, saat ini Bp. D dan Ibu R tidak rutin mengikuti pengajian di masjid dekat
rumahnya yang biasa dilakukan 1 kali dalam seminggu.
4. Status sosial ekonomi keluarga : Bp.D seorang pensiunan mendapatkan penghasilan
dari uang pensiunan sekitar Rp. 1.500.000 setiap bulan. Bp. D mengatakan
penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anak dan menantu Bp. D juga
bekerja sehingga dapat membantu untuk kebutuhan lainnya. Untuk kebutuhan bulanan
dan biaya bulanan biasanya ditanggung oleh anak dan menantunya secara bergantian
setiap bulannya.
5. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah ada jadwal rekreasi, hanya kadang-kadang saja kalau salah satu anak
Bp. D mengajak liburan. Pada umumnya keluarga mengatakan hanya menikmati hiburan
melalui TV yang tersedia di rumahnya.
Tugas perkembangan keluarga dengan dewasa adalah memperluas keluarga inti menjadi
keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua suami/isteri yang
sedang sakit dan memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri di masyarakat, penataan
kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
1. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Bpk D telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan dewasa.
Ibu R dan Bp. D berasal dari daerah karawang mereka menikah 42 tahun yang lalu atas dasar
saling mencintai.
Ibu R sebelum menikah dengan Bp. D pernah menikah dan dikaruniai 2 anak. Suami pertama
Ibu R meninggal. Pada tahun 60-an Ibu R bertemu dengan Bp. D yang masih lajang dan
kemudian menikah. Saat ini salah satu anak Ibu R dengan alamrhum suaminya tinggal dengan
Ibu R dan Bp. D bersama 3 anak dan 1 cucunya.
1. III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan milik sendiri. Luas rumah
10 x 8 m2, permanen. Terdiri dari 4 kamar tidur, ruang tamu yang merangkap sebagai ruang
keluarga. Luas masing-masing kamar 2 X 3 meter dan masing-masing memiliki jendela.
Cahaya masuk rumah melalui kaca jendela rumah , ventilasi udara cukup. Penerangan setiap
ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar
matahari dari pintu yang selalu terbuka. Kamar mandi dan WC letaknya berdekatan dengan
dapur. Sumber air minum berasal dari sumur pompa yang berjarak 10 Meter dari septik tank.
Air limbah rumah tangga disalurkan lewat saluran air belakang rumah dan akan terhubung
secara besar diselokan belakang rumah. Ibu R memasak menggunakan kompor gas. Lantai
terlihat kering, penataan perabotan tidak rapi, lantai terbuat dari tegel keramik, namun dinding
tampak kotor. Ibu R mengatakan membersihkan rumah dengan menyapu dan dipel. Terdapat
hewan piaraan di belakang dan di pinggir rumah.
Denah rumah :
Dapur kamar mandi
10 m
Rumah Keluarga Bp. D berjarak < 1 meter tetangga depan rumahnya yang dibatasi oleh teras
dan jalan kecil. Sedangkan dengan tetangga dipinggir rumahnya berjarak < 1 meter. jalan ke
rumah Keluarga Bp. D berupa gang yang cukup dilalui oleh motor saja. Keluarga Bp. D sering
bercengkrama dengan tentangga baik di depan maupun di pinggir rumahnya. Fasilitas
Posbindu di RW 15 belum ada, mesjid terletak dekat dengan rumah Bpk D, jarak rumah dengan
Puskesmas sekitar 1 km dengan alat transportasi menggunakan motor. Tetangga keluarga
Bp. D berprofesi sebagai pedagang , pekerja pabrik, dan karyawan swasta.
Keluarga Bp. D selalu berkumpul dengan keluarganya karena anak, cucu dan menantu tinggal
satu rumah dan keluarga Bp. D juga sering berinteraksi dengan tetangganya.
Keluarga Bp. D tinggal bersama anak dan cucunya dan semuanya saling memberi support.
Keluarga Bp. D dengan tetangganya terjalin hubungan yang sangat dekat.
Komunikasi yang terjalin keluarga Bp.D sangat terbuka. Dalam kegiatan atau masalah di
keluarga Bp. D didiskusikan dengan anggota keluarga. Semua anggota keluarga bebas
mengutarakan pendapatnya, namun tetap pada saat mengambil keputusan Bp. D yang
memutuskan. Pengambilan keputusan didahului dengan diskusi.
Keluarga Bp. D saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta saling mendukung.
Apabila ada ada masalah kesehatan pada anggota keluarganya, Bp. D segera memeriksanya ke
mantri dekat rumah.
Peran formal:
Bp. D berperan sebagai kepala keluarga, Ibu S berperan sebagai istri dan pengatur rumah
tangga. Ibu N berperan mengasuh cucu saat Ibu I bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah
tangga, An.K dan An. E berperan sebagai cucu .
Peran informal:
Keluarga Bp. D tidak berperan di bidang lain yang ada di masyarakat. Karena mereka sudah
cukup dengan peran nya sendiri didalam rumah tangga.
Keluarga Bp. D menerapkan nilai-nilai Islam pada anggota keluarganya. Aturan di keluarga
berlaku berdasarkan nilai-nilai agama Islam. Aturan sesuai budaya tertentu tidak ada yang
diterapkan oleh keluarga.
1. V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. D saling menyayangi, peduli dan saling menghargai. Perhatian di keluarga Bp.
D terhadap anggota keluarganya sangat besar.
1. Fungsi sosialisasi
Rematik
Ibu R mengatakan sering pegal-pegal pada sendi yang menjalar ke pinggang, nyut-nyutan dan
panas, hal ini sudah terjadi > 2 tahun yang lalu. Ibu S mengatakan bahwa penyakit Reumatik
merupakan penyakit orang tua, tetapi keluarga mengatakan belum paham benar apa yang
dimaksud dengan pengertian, penyebab,tanda dan gejala, akibat Reumatik dan cara
perawatannya. Namun, Ibu R mengatakan bahwa beliau termasuk orang yang pantangan
terhadap makanan yang harus dihindari pada reumatik.
Selama ini Ibu R tidak pernah olah raga ataupun mengikuti senam lansia, karena Ibu R sudah
tidak kuat untuk melakukan kegiatan yang berlebihan. Dalam mengolah makanan sehari-hari
untuk keluarga dilakukan oleh Ibu R dan Ibu N. Terdapat menu khusus untuk Ibu R karena Ibu
R termasuk orang yang pantangan terhadap makanan yang harus dihindari pada reumatik. Ibu
R mengatakan untuk mengirangi nyeri Ibu R pergi ke mantri untuk di suntik.
Ibu R mengatakan kadang-kadang berobat ke puskesmas atau ke mantri yang praktek dekat
rumahnya.
Hipertensi
Ibu R mengatakan sudah lama mempunyai penyakit darah tinggi. Terlihat pada hasil tensi
210/100, namun Ibu R tidak merasa pusing atau sakit kepala. Ibu R mengatakan belum tahu
benar mengenai hipertensi baik pengertian, penyebab, pencegahan, dll.
b). Kemampuan mengambil keputusan
Ibu R mengatakan sudah terbiasa dengan tekanan darah yang tinggi, karena Ibu R tidak
merasakan pusing atau sakit kepala sehingga Ibu R membiasakan kondisi ini. Ibu R hanya
kontrol tekanan darah apabila ke mantri.
Ibu R mengatakan selama ini hanya melakukan pantangan makanan yang harus dihindari pada
darah tinggi dan kadang mengontrol tekanan darah ke mantri dekat rumah.
Ibu R mengatakan jika terasa sakit kepala atau pusing menggunakan obat warung atau langsung
ke Puskesmas.
Katarak
Bp. D mengatakan sudah 1 tahun terakhir penglihatan kurang jelas. Keluarga tidak tahu apa
yang diderita Bp. D itu katarak. Keluarga belum tahu mengenai katarak baik pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan maupun pencegahannya.
Bp. D mengatakan bila ada keluhan, Bp. D pergi ke mantri yang prkatek dekat rumah atau
Puskesmas.
Maag
Ibu N mengatakan semenjak bekerja anaknya yaitu Ny. R sering mengalami maag. Namun Ibu
N mengatakan belum tahu benar mengenai hipertensi baik pengertian, penyebab, pencegahan,
perawatanny, dll.
Ibu N mengatakan belum mengambil keputusan jika belum parah. Karena keluarga
menganggap maag biasa, dengan makan akan sembuh.
c). Kemampuan merawat
apabila kambuh keluarga hanya memberi obat dan menyuruhnya untuk segera makan.
Ibu N mengatakan jika maag kambuh hanya menggunakan menggunakan obat warung.
Bp. D dan Ibu R dikaruniai 3 anak perempuan dan ketiga anaknya sudah menikah
semua. Hanya anak ketiga yang sekarang masih tinggal bersama mereka.
Bp. D mengatakan pengahsilannya dari pensiunan hanya digunakan untuk beliau dan
Ibu R, karena anak dan menantunya bekerja dan dapat membantu untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Keluarga Bp. D memiliki jaminan kesehatan berupa asuransi
kesehatan (ASKES).
Respon keluarga saat ini tetap sabar dan menerima terhadap masalah yang dihadapinya.
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam
keluarganya terutama Ibu R yang megeluh pegal-pegal dan darah tinggi, Bp. D dengan
penglihatan mulai kabur dan Ny. R yang memiliki maag.
PEMERIKSAAN
KEPALA
Rambut Rambut dan kulitRambut terlihatRambut dan kulitRambut dan kulitR
kepala bersih, warnabersih, warna hitamkepala bersih, warnakepala bersih, warnak
hitam bercampurdan beruban,hitam dan berubanagak merah distribusih
uban Distribusidistribusi merata,distribusi merata danmerata dan tidakd
tidak rata (tipis),tidak rontok tidak rontok rontok t
tidak rontok
Mata Isokor, bola mataIsokor, bola mataIsokor, bola mataIsokor, bola mataI
dapat mengikuti arahdapat mengikuti arahdapat mengikuti arahdapat mengikuti arahd
gerakkan tangangerakkan tangangerakkan tangangerakkan tangang
pemeriksa, tidak adapemeriksa, tidak adapemeriksa, tidak adapemeriksa, tidak adap
nyeri tekan, diameternyeri tekan, diameternyeri tekan, diameternyeri tekan, diametern
pupil + 2 mm, reaksipupil + 2 mm, reaksipulit + 2 mm, reaksipulit + 2 mm, reaksip
cahaya +/+, terdapatcahaya +/+,cahaya +/+,cahaya +/+,c
kekeruhan pada lensakonjungtiva tidakkonjungtiva tidakkonjungtiva tidakk
mata, konjungtivaanemis, kornea tidakanemis, kornea tidakanemis, kornea tidaka
tidak anemis, korneaikhterik, conjuncjitvaikhterik, conjuncjitvaikhterik, conjuncjitvai
tidak tidak anemis tidaktidak anemis tidaktidak anemis tidakt
ikhterik, conjuncjitvamemakai kacamata memakai kacamata memakai kacamata m
tidak anemis tidak
memakai kacamata
Hidung Bentuk simetris,Bentuk simetris,Bentuk simetris,Bentuk simetris,B
warna kulit samawarna kulit samawarna kulit samawarna kulit samaw
dengan kulitdengan kulitdengan kulitdengan kulitd
sekitarnya, tidaksekitarnya, tidaksekitarnya, tidaksekitarnya, tidaks
terdapat lesi atauterdapat lesi atauterdapat lesi atauterdapat lesi ataut
cairan, mukosacairan, mukosacairan, mukosacairan, mukosac
hidung lembab,hidung lembab,hidung lembab,hidung lembab,h
terdapat bulu hidung,terdapat bulu hidung,terdapat bulu hidung,terdapat bulu hidung,t
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik p
Telinga Daun telinga simetrisDaun telinga simetrisDaun telinga simetrisDaun telinga simetrisD
kiri dankiri dankiri dankiri dank
kanan,terdapat kanan,terdapat kanan,terdapat kanan,terdapat k
serumen, tidak adaserumen, tidak adaserumen, tidak adaserumen, tidak adas
benjolan , tidakbenjolan , tidakbenjolan , tidakbenjolan , tidakb
bengkak, tidak adabengkak, tidak adabengkak, tidak adabengkak, tidak adab
nyeri tekan padanyeri tekan padanyeri tekan padanyeri tekan padan
masteudeus, Klienmasteudeus, Klienmasteudeus, Klienmasteudeus,. Klienm
dapat mendengar dapat mendengar dapat mendengar dapat mendengar d
Mulut Bibir simetris,Bibir simetris,Bibir simetris,Bibir simetris,B
mukosa lembab, lidahmukosa lembab, lidahmukosa lembab, lidahmukosa lembab, lidahm
simetris tidak pucat, ,simetris, tidak pucat,simetris, stometitissimetris tidak pucat, ,s
stomatitis tidak ada stomatitis tidak ada tidak ada, tidak pucat,stomatitis tidak ada s
Leher Simetris,warna samaSimetris,warna samaSimetris,warna samaSimetris,warna samaS
dengan kulit, tidakdengan kulit, tidakdengan kulit, tidakdengan kulit, tidakd
terdapat pembesaranterdapat pembesaranterdapat pembesaranterdapat pembesarant
JVP, tiroid, tidak adaJVP, tiroid, terdapatJVP, tiroid.tidak adaJVP, tiroid, tidak adaJ
deviasi trakea benjolan, tidak adadeviasi trakea deviasi trakea d
deviasi trakea
Dada (Pernafasan) Simetris, warna samaSimetris, warna samaSimetris, warna samaSimetris, warna samaS
dengan kulit, tidakdengan kulit, tidakdengan kulit, tidakdengan kulit, tidakd
terdapat tonjolanterdapat tonjolanterdapat tonjolanterdapat tonjolant
abnormal dapatabnormal dapatabnormal dapatabnormal dapata
bergerak seimbang kebergerak seimbang kebergerak seimbang kebergerak seimbang keb
atas, nafas 20 X/i,atas, nafas 18 X/i,atas, nafas 20 X/i,atas, nafas 20 X/i,,a
tactil fremitus samatactil fremitus samatactil fremitus samavesikuler, t
kiri dan kanan,kiri dan kanan,kiri dan kanan, k
vesikuler, vesikuler, vesikuler, v
Dada Tidak terdapatTidak terdapatTidak terdapatTidak terdapatT
(Cardiovaskuler) tonjolan dan massa,tonjolan dan massa,tonjolan dan massa,tonjolan dan massa,t
interkostae rata,interkostae rata,interkostae rata,interkostae rata,i
dulness, BJ 1 dan BJ 2dulness, BJ 1 dan BJ 2dulness, BJ 1 dan BJ 2dulness, BJ 1 dan BJ 2d
normal, tidak terdapatnormal, tidak terdapatnormal, tidak terdapatnormal, tidak terdapatn
mur-mur mur-mur mur-mur mur-mur m
PERUT Inspeksi : Perut datarInspeksi : Perut datar,Inspeksi : Perut datarInspeksi : Perut datarI
, warna sama denganwarna sama dengan, warna sama dengan, warna sama denganP
kulit. kulit. kulit. kulit. a
d
Palpasi : PerutPalpasi : PerutPalpasi : PerutPalpasi : PerutP
teraba lemas, tidakterasa lemas, tidakteraba lemas, tidakteraba lemas, tidakt
terdapat nyeri tekan,terdapat nyeri tekan,terdapat nyeri tekan,terdapat nyeri tekan,t
tidak teraba massa,tidak teraba massa,tidak teraba massa,tidak teraba massa,t
hepar tidak teraba. hepar tidak teraba. hepar tidak teraba. hepar tidak teraba. h
Auskultasi : BisingAuskultasi : BisingAuskultasi : BisingAuskultasi : BisingA
usus (+) usus (+) usus (+) usus (+) u
Perkusi : suaraPerkusi : suaraPerkusi : suaraPerkusi : suaraP
timpani. timpani. timpani. timpani. t
Ektremitas Atas danBahu simetris, warnaBahu simetris, warnaBahu simetris, warnaAn. K dapat berjalanB
bawah sama dengan kulit,sama dengan kulit,sama dengan kulit,dan berlari s
tidak terdapattidak terdapattidak terdapat t
tonjolan dapattonjolan tonjolan dapat t
mengangkat danbrachioradialis mengangkat dan m
menahan bebannormal kiri danmenahan beban m
dengan baik, refleks kanan, refleks pateladengan baik, refleks d
normal kiri danbrachioradialis b
kanan, kekuatan ototnormal kiri dan n
brachioradialis
; kanan, refleks patela k
normal kiri dan
normal kiri dan n
kanan, refleks patela
kanan, kekuatan otot k
normal kiri dan
kanan, kekuatan otot ;
555 5
B. Analisa Data
Data Obyektif:
Skala 4
TD : 210/100 mmHg
Suhu: 36.7OC
Nadi : 82x/mnt
RR : 18x/ menit
Data Objektife
TD : 210/100 mmHg
Klien terlihat sudah terbias dengan TD
diatas 200
Data Obyektif
Perkusi abdomen timpani
BU 8x/ menit
Tidak asites
C. Prioritas Masalah
1. Resiko tinggi terserang stroke berhubungan dengan KMK dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
sebagian
Potensial masalah dapat3/3 X 1 1 Ibu R termasuk yang pantangan terhadap
dicegah : makanan yang harus dihindari pada hipertensi
seperti mengurangi rendah garam, kopi, dll
tinggi
Menonjolnya masalah :1/2 X 1 Tekanan darah Ibu R 210/100 mmHg dan Ibu R
Ada masalah tetapi tidak merasa pusing atau sakit kepala, sehingga
tidak perlu segera Ibu R biasa saja dengan kondisi seperti ini
ditangani
Total 4 1/6
1. Resiko cedera (jatuh) pada keluarga Bp. D khususnya Bp. D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarag dengan Katarak
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : Masalah belum terjadi
Resiko
3/3 X 1 1
1. Resiko terjadinya kekambuhan maag pada keluarga Bp. D khususnya Nn. R dengan
ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Gastritis
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Bp. D adalah sebagai berikut :
1. Nyeri pada keluarga Bp. D khususnya Ibu R berhubungan dengan KMK dalam merawat
anggota keluarga dengan rematik
2. Resiko tinggi terserang stroke berhubungan dengan KMK dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
3. Resiko cedera (jatuh) pada keluarga Bp. D khususnya Bp. D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarag dengan Katarak
4. Resiko terjadinya kekambuhan maag pada keluarga Bp. D khususnya Nn. R dengan
ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Gastritis
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TUK 1 S:
O:
A:
Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala
rematik
P:
Keluarga dapat
menyebutkan akibat lanjut
dari rematik
Keluarga mengatakan akan
merawat anggota keluarga
dengan obat tradisional
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 3 S:
O:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
Keluarga kooperatif dan
aktif dalam kegiatan
A:
Keluarga dapat
menjelaskan cara
perawatan pada anggota
keluarga dengan rematik
Keluarga dapat
mendemonstrasikan cara
pembuatan obat tradisional
rematik
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 4 S:
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 5 S:
A:
Keluarga mengetahui
manfaat pelayanan
kesehatan
P:
TUK 1 S:
O:
A:
Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
faktor penyebab, tanda dan
gejala hipertensi
P:
Lanjutkan ke TUK selanjutnya
TUK 2 S:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 3 S:
O:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
Keluarga kooperatif dan
aktif dalam kegiatan
Ny. R terlihat minum
gelas
TD 190/90 mmHg
A:
Keluarga dapat
menjelaskan cara
perawatan pada anggota
keluarga dengan hipertensi
Keluarga dapat
mendemonstrasikan cara
pembuatan obat tradisional
hipertensi
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 4 S:
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 5 S:
1. Mendiskusikan bersama Keluarga mengatakan jika
keluarga tentang manfaat ada keluhan kesehatan
pelayanan kesehatan pergi ke mantra atau
2. 2. Memotivasi puskesmas
keluarga untuk Keluarga mengatakan
menyebutkan kembali memilki ASKES namun
manfaat yankes jarang digunakan
3. 3. Memberikan
reinforcement positif pada
keluarga atas usaha yang
O:
dilakukan keluarga
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
tentan manfaat yankes
A:
Keluarga mengetahui
manfaat pelayanan
kesehatan
P:
Proses menua
Kelelahan
Cedera mendadak
Infeksi kuman
Nyeri
Pembengkakan sendi
Kekakuan, kelemahan
Perubahan bentuk se
tulang
Nyeri yang s
meningkat
Pengeroposan tulang
Lumpuh.
1. Setelah 1x 30 menit
kunjungan rumah,
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
reumatik
Hindari penekanan
Makan makanan
protein nabati
Latihan pergerakan
4 Setelah 1x 30 menit
kunjungan rumah, keluarga
mampu memelihara/
memodifikasai lingkungan
rumah yang sehat:
Mendapatkan pen
kesehatan tentang reumatik
5.1 Menyebutkan kembali
manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan
Diagnose Rencana
Tujuan Criteria Evaluasi
N Keperawa Tindakan
O tan
Umum Khusus Criteria Standar
Keluarga
1 Resiko Setelah Setelah 3 x 30 menit
cedera dilakukan keluarga mampu
(jatuh) tindakan
1. Mengenal
pada asuhan
hipertensi
keluarga keperawa
Bp. D tan
khususnya selama 3 dengan
Bp. Dx menyebutkan
berhubung pertemua 1. Penger
an dengan n tian,
Respon Keluarga 1. Jelaskan
KMK diharapka factor
Verbal menyebutkan kepada
dalam n penyeb
pengertian keluarga
merawat keluarga ab/
penyakit tentang
anggota dapat risiko,
hipertensi yaitu hipertensi
keluarga merawat tanda
kenaikan TD secara
dengan ibu R &
sistolik/ yg atas sederhana
Katarak yang gejala
140-159 mmHg & mudah
menderit hiperte
atau TD dimengerti
a nsi
diastolic/ yg 2. Motivasi
hipertensi
bawah 90-99 keluarga
mmHg untuk lebih
memahami
tentang
pengertian,
Kenyebutkan 4
factor/
dari 5 penyebab
penyebab
hipertensi :
resiko serta
1. Stress tanda &
2. Merokok geja
3. Obesitas 3. Minta
4. Alcohol keluarga
5. Keturun untuk lebih
an mengenali
factor
resiko/
penyebab
Menyebutkan 4
4. Berikan
dari 5 tanda
kesempata
gejala hipertensi
n bertanya
1. Sakit kepada
kepala keluarga
2. Pusing
3. Lemas
4. Kesemut
an
5. Nyeri
tengkuk
6. Pandang
an kabur
1. 2 buah
mentimu
n cuci
bersih
kemudia
n parut
dan
peras
airnya,
minum
2-3 x
sehari
2. Diskusik
an
bersama
keluarga
cara
merawat
hipertens
i dg
menguna
kan
leaflet
3. Motivasi
keluarga
untuk
mengula
ngi yg
telah
dijelaska
n
4. Berikan
pujian
atas
jawaban
yang
benar
5. Pastikan
keluarga
mampu
melakuk
an
tindakan
keperaw
atan
1. Menata
peralatan
rumah
tangga
2. Tidak
marah-
marah
3. Diskusik
an dg
keluarga
tentang
modifika
si yang
dapat
menyeba
bkan
hipertens
i
4. Upayaka
n
pelibatan
keluarga
secaara
maksima
l dlm
memberi
kan
perawata
n/
dukunga
n
5. Berikan
pujian
atas
kemamp
uan
memodif
ikasi
lingkung
an