menganalisis frekwensi dan crosstab guna mendapatkan kesimpulan dari data data tersebut.
Jumlah responden yang didapatkan pada survey ini sebanyak 96 orang.
Frekwensi
1. Jenis Kelamin
Frekwensi untuk jenis kelamin responden terdiri dari laki laki dan perempuan.
Untuk jumlah responden laki laki sebanyak 59 orang
Untuk jumlah responden perempuan sebanyak 37 orang
Jadi, responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan.
2. Umur
Frekwensi untuk umur dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Usia 15-24 tahun sebanyak 18 orang
Usia 25-34 tahun sebanyak 29 orang
Usia 35-44 tahun sebanyak 29 orang
Usia 45-54 tahun sebanyak 16 orang
Usia 55-64 tahun sebanyak 4 orang
Jadi, responden terbanyak memiliki rentang usia 25-34 tahun dan 35-44 tahun
3. Status Perkawinan
Jumlah responden yang sudah menikah sebanyak 66 orang
Jumlah responden yang belum menikah sebanyak 30 orang
4. Pendidikan
Tidak sekolah 1 orang
SLTP 6 orang
SMU 38 orang
Perguruan Tinggi 51 orang
5. Tempat Tinggal
Perkotaan 79 orang
Pedesaan 17 orang
6. Sakit Persendian
Sakit persendian 21 orang
Tidak sakit persendian 73 orang
Yang tidak tahu sajit persendian 2 orang
7. Penyakit Jantung
ya 5
tidak 86
Tidak tahu 5
8. Keracunan
ya 11
tidak 85
Tidak tahu 0
10. Asma
ya 10
tidak 86
14. Depresi
ya 7
tidak 89
Crosstab
Tempat Tinggal :
1. Tempat tinggal terhadap sakit persendian
Dari data hasil crosstab dapat dilihat bahwa orang orang yang tinggal di daerah
perkotaan lebih banyak yang mengalami sakit persendian jika dibandingkan dengan
orang orang yang tinggal di daerah pedesaan.
ANALISA :
Pada kelompok yang tinggal diperkotaan mempunyai resiko mengalami sakit persendian,
penyakit jantung, keracunan, kecelakaan lalu lintas (KLL), asma, diabetes mellitus (DM),
depresi, dan rasa tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang lebih besar jika dibandingkan
dengan orang orang yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini sesuai dengan teori bloom yang
mengatakan bahwa factor lingkungan sangat mempengaruhi terjadinya hal hal di atas.
Kemungkinan besar didaerah perkotaan banyak terdapat polusi, tempat tinggal yang kurang baik,
persediaan air bersih yang tidak mencukupi, dan lain lain. Selain itu gaya hidup yang tidak
sehat juga mempengaruhi angka kejadian tersebut di perkotaan.