Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, metode eksperimen

digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan penelitian secara

langsung terhadap objek yang diteliti. Perlakuan yang digunakan adalah

kontrol negatif (pemberian basis CMC Na) dan kontrol positif (pemberian

ibprofen).

3.1.1. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada satu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian

(Sugiyono, 2013).

Populasi dalam penelitian yang dilakukan ini adalah tanaman melinjo

(Gnetum gnemon L.) yang didapat dari desa Rengaspendawa dan mencit

jantan (Mus musculus).

3.1.2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

1) Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti (Sugiyono, 2013).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun melinjo

(Gnetum gnemon L.) dan mencit jantan sebanyak 15 ekor.

22
23

2) Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan metode Simple Random Sampling. Dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap

homogen (Sugiyono, 2013).

3.1.3. Variabel penelitian dan oprasional variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari, diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudin ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

1) Variabel independen (variabel bebas)

Merupakan variabel yang mempunyai atau yang menjadi sebab

perubahannnya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2013).

Variabel independen pada penelitin ini adalah suspensi ekstrak

daun melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan konsentrasi 10%, 20%,

30%.

2) Variabel dependen (variabel terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2013).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah jumlah lompatan

pada mencit jantan (Mus musculus).


24

3) Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen

tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. (Sugiyono,

2013).

a) Kontrol positif adalah variabel kendali yang mengendalikan atau

sebagai pembanding yang berkaitan dengan variabel bebas.

Kontrol positif sebagai pembanding menggunakan suspensi

ibuprofen.

b) Kontrol negatif adalah variabel kendali negatif digunakan sebagai

variabel netral atau variabel dengan perlakuan netral dalam

penelitian. Kontrol negatif yaitu pemberian basis suspensi CMC

Na.

4) Operasional Variabel

Operasional variabel dapat dilihat pada bagan 3.1. Sebagai berikut:

X1

X2

X3
Y

K+

K-
25

Bagan 3.1. Operasional Variabel

Keterangan :

X1: Suspensi ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.)

konsentrasi 10%

X2: Suspensi ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.)

konsentrasi 20%

X3: Suspensi ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.)

konsentrasi 30%

Y: efektivitas analgetik dengan menghitung jumlah lompatan

mencit jantan

K+: Ibuprofen

K-: Basis suspense CMC Na

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimen.

Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Penelitian eksperimen dilakukan secara kuantitatif yaitu

mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya.

(Sugiyono, 2013).

Perbedaan penelitian eksperimen dengan penelitian lain ialah dimana

penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium dan mendapat perlakuan

(treatment). (Sugiyono, 2013). Perlakuan yang dilakukan adalah kontrol


26

negatif (pemberian CMC Na) kontrol positif (pemberian ibuprofen) diinduksi

dengan cara dipanaskan di waterbath.

3.3. Desain Penelitian

Skema desain penelitian, dapat dilihat pada bagian bagan 3.3. sebagai berikut:

Determinasi Tikus jantan

Pengumpulan Dibagi berdasarkan


bahan kelompok

Pembuatan
simplisia

Ekstraksi Diinduksi panas di


simplisia water bath
dengan cara
maserasi

Pembuatan suspensi ekstrak dau melinjo


konsentrasi 10%, 20% dan 30%

Uji Evaluasi Pengolahan Data Uji efektivitas


sediaan suspensi analgetik suspense
ekstrak daun melinjo
Analisa Data

Kesimpulan
Bagan 3.3. Skema desain penelitian
27

3.4. Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1. Alat penelitian

Alat -alat yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tabel Alat-alat yang digunakan

No. Alat yang digunakan

1. Sarung tangan 9. Beaker glass

2. Sonde 10. Kain planel

3. Spatel 11. Corong

4. Mortir dan stemper 12. Batang pengaduk

5. Gelas ukur 13. Maserator

6. Cawan uap 14. Penangas air

7. Botol 15. Timbangan digital

8. Timbangan digital 16. pH

3.4.2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.1. yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tabel Bahan-bahan yang digunakan

No Bahan-bahan yang digunakan

1. Simplisia Daun Melinjo 5. CMC Na

2. Suspensi Ibuprofen 6. Nipagin

3. Etanol 70% 7. Aquadest


28

3.5. Prosedur Kerja

3.5.1. Determinasi Tanaman

Penelitian selanjutnya yaitu memastikan kebenaran sampel daun

melinjo (Gnetum gnemon L.), dengan mencocokan ciri-ciri morfologi

yang ada pada tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.). Determinasi

menggunakan buku Flora dan dilakukan di Laboratorium Farmakognosi

STF YPIB Cirebon.

3.5.2. Pengumpulan Bahan

Tanaman yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman

melinjo (Gnetum gnemon L.) diambil dari Desa Rengaspendawa Kec.

Larangan Kab. Brebes. Sumber bahan yaitu daun tanaman melinjo

(Gnetum gnemon L.).

3.5.3. Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit

jantan sebanyak 15 ekor dengan berat 20 gram.

3.5.4. Pembuatan Simplisia

1) Bahan yang digunakan adalah daun melinjo (Gnetum gnemon

L.).

2) Daun melinjo (Gnetum gnemon L.) yang sudah terkumpul dibersihkan

dari kotoran-kotoran yang masih menempel.

3) Kemudian daun melinjo (Gnetum gnemon L.) dicuci dengan air bersih

yang mengalir (air kran) agar tidak ada kotoran yang terselip atau

melekat pada daunnya.


29

4) Daun melinjo (Gnetum gnemon L.) kemudian dijemur dibawah sinar

matahari ( 5 hari).

5) Setelah kering dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus

kemudian simpan dalam wadah tertutup rapat.

3.5.5. Pembuatan Ekstak Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.)

Pada penelitian ini, ekstraksi daun melinjo (Gnetum gnemon L.)

menggunakan metode maserasi, langkah pengerjaannya sebagai berikut:

1) Memasukkan simplisia daun melinjo (Gnetum gnemon L.) yang

sudah dihaluskan sebanyak 200 gram kedalam maserator.

2) Menambahkan cairanpenyari etanol 70% sebanyak 1500 ml

sampai simplisia terendam dalam maserator tersebut, serbuk

simplisia dibiarkan terendam pelarut selama lima hari, sambil

diaduk sesering mungkin.

3) Setelah lima hari, disaring menggunakan kain flanel untuk

memisahkan ampas dengan maseratnya (filtrat I)

4) Memasukkan kembali ampas kedalam maserator dan

menambahkan etanol 70% sebanyak 500 ml hingga diperoleh 100

bagian, diamkan atau simpan selama dua hari, sambil sesering

mungkin diaduk.

5) Setelah dua hari, saring kembali menggunakan kain flanel untuk

menghasilkan maserat (filtrat II)

6) Mencampurkan filtrat I dan filtrat II, kemudian diuapkan sampai

menjadi ekstrak kental.


30

3.5.6. Perhitungan dosis ibuprofen

Dosis Ibuprofen untuk manusia = 400 mg

Dosis konversi manusia dengan mencit = 0,0026

70
Konversi dosis manusia = x 400 mg = 560 mg
50

Konversi dosis mencit 20g = 560 mg x 0,0026

= 1,456 mg/20 g BB

Dosis = 1,456 mg/20g BB


1000
= x 1,456
20

=72,8 mg/kg

3.5.7. Pembuatan Suspensi.

Tabel. 3.1. Tabel Formulasi Sediaan Suspensi

X1 X2 X3 K+ K-

Ekstrak 12 gr 24 gr 36 gr - -

CMC Na 1,2 gr 1,2gr 1,2 gr - 1,2 gr

Nipagin 0,12 gr 0,12 gr 0,12 gr - 0,12 gr

Aquadest Ad 120 ml Ad 120 ml Ad 120 ml - Ad 120 ml

Keterangan :

X1 = Formulasi suspensi ekstrak daun melinjo konsentrasi 10%

X2 = Formulasi suspensi ekstrak daun melinjo konsentrasi 20%

X3 = Formulasi suspensi ekstrak daun melinjo konsentrasi 30%

K+ = Suspensi ibuprofen

K- = Suspending agent (CMC Na)


31

Cara pembuatan sediaan suspensi ekstrak daun melinjo :

a. Siapkan alat dan bahan.

b. Mengkalibrasi 5 botol masing-masing 120 ml

c. Menimbang semua bahan yang diperlukan.

d. Menimbang CMC Na 1 % masing-masing 1,2 gram

e. Memasukan CMC Na ke dalam mortir, tambahkan aquadest

perlahan lahan kemudian gerus dan diaduk sampai homogen

dan terbentuk mucilago.

f. Tambahkan nipagin 0,12 gram gerus aduk sampai homogen.

g. Masukan ekstrak daun melinjo

h. Masukan semua campuran kedalam botol.

i. Tambahkan aquadest kedalam botol sampai batas kalibrasi

j. Lakukan langkah yang sama untuk konsentrasi berikutnya

k. Memberi label (K+, K-, 10%, 20%, dan 30%)

3.5.8. Uji evaluasi sedian suspensi

1) Uji organoleptis

Uji organoleptis ini dilakukan dengan pengamatan dari segi bau,

bentuk, warna, yang memenuhi syarat suspense.

2) Uji pH

Uji pH dilakukan pada sediaan suspensi yang telah dibuat dengan

menggunakan pH meter. PH standar suspensi antara 5-7.

3) Uji volume sedimentasi

Uji sedimentasi ini dilakukan dengan melihat endapan yang


32

terbentuk.

4) Uji redispersibilitas

Uji redispersibilitas ini dilakukan dengan melihat endapan yang

terbentuk pada suatu suspensi harus dengan mudah didispersikan

kembali dengan pengocokan sedang agar mengahsilkan sistem yang

homogen.

5) Uji viskositas

Perhitungan uji stabilitas viskositas dapat menggunakan rumus

sebagai berikut :
t
Rumus mencari viskositas : 0 t00

Keterangan :

0 = 1

t = rata-rata viskositas sediaan

= berat jenis sediaan

t0 = viskositas air

0 = berat jenis ai

3.5.9. pengujian hewan uji

Pengujian hewan uji diantaranya adalah :

1) Menyediakan 15 ekor mencit

2) Menimbang berat badan masing-masing mencit putih (hewan uji)

3) Membagi 15 ekor mencit menjadi 5 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 3 ekor mencit


33

4) Semua kelompok hewan uji terlebih dahulu di panaskan di

penangas air

5) Kemudian kelompok I, II dan III diberi sampel uji suspensi ekstrak

daun melinjo masing-masing dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%,

sebanyak 1 ml.

6) Kelompok IV diberi suspensi ibuprofen sebanyak 1 ml.

7) Kelompok V diberi CMC Na (kontrol negatif) sebanyak 1 ml.

8) Kemudian smua kelompok mencit di panaskan kembali di

waterbath

9) Di amati jumlah lompatan setiap menit ke 30, 60, 90, dan 120.

3.6. Sumber Data dan Pengumpulan Data

3.6.1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah hasil dari penelitian efektivitas

analgetik suspensi ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.) pada

mencit jantan (Mus musculus).

3.6.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada salep ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.)

dilihat dari jumlah lompatan mencit jantan yang dipanaskan di atas

waterbath.

3.6.3. Pengumpulan Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh

penulis. Dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil penelitian
34

eksperimen. Dari data yang diperoleh pengujian efektivitas analgetik

ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.) pada mencit jantan (Mus

musculus).

3.6.4. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk data

yang sudah jadi, seperti data dalam dokumen dan publikasi. Adapun

sumber data yang diperoleh penulis yaitu data yang didapatkan dari

berbagai macam bahan pustaka (literatur study) dan jurnal penelitian

ilmiah yang berhubungan dengan uji efektifitas analgetik suspensi

ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.) pada mencit jantan (Mus

musculus).

3.7. Tekhnik Pengambilan Data dan Analisis Data

Usaha pengumpulan data yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan data primer, melalui penelitian langsung

dilaboratorium selanjutnya data yang diperoleh akan diolah dan dianalisa agar

di dapat data yang mudah dipahami. Adapun langkah-langkah kegiatan yang

akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pengumpulan data berdasarkan hasil pengujian laboratorium.

2) Penyusunan data-data yang diperoleh.

3) Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel.

4) Analisa data dengan menggunakan statistik metode Analisis variansi

(ANAVA) one way.


35

5) Melanjutkan dengan uji t.

6) Menyimpulkan hasil penelitian.

1) Uji ANAVA satu arah

Tabel 3.7. Tabel ANAVA Untuk Data Dalam Daftar

Sumber variasi Dk JK KT F

Rata-rata 1 Ry R = Ry/1

Antar kelompok k1 Ay A = Ay/(k-1)

A/D

D = Dy (ni 1)
Dalam kelompok (ni 1) Dy
=1


Kelompok ni 2 -
=1

(Sudjana, 2002)

Keterangan tabel dapat dilihat sebagai berikut:

2 = Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK) antar pengamatan

= J/kn

Ry = Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk rata-rata J2/Kn

Ay = Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) antar kelompok


2
( =1 )/

Dy = Jumlah kuadrat kuadrat (JK) kekeliruan eksperimen

2 Ry Ay
36

/(1)
F = / (1)

Pengujian menggunakan uji anava satu arah dengan tingkat

signifikan a=5% Nilai sig. Menunjukan tingkat signifikan dari

pengujian yang dilakukan sehingga dapat langsung menentukan H0

ditolak atau diterima.

a. Jika nilai sig. >a (0,05), maka H0 diterima yang menunjukan tidak

ada perbedaan yang signifikan.

b. Jika nilai sig.<a (0,05), maka H0ditolak yang menunjukan ada

perbedaan yang signifikan.

2) Uji t menggunakan rumus berikut:

(1 1)12 + (2 1)22
=
1 2 2

Keterangan:

Sgab = Varians gabungan

n = Banyaknya data

21 dan22 = Varians

( ) ( )( )
=
[ 2 ( 2)2 ][. 2 ( 2)2 ]

Keterangan : xx
t hitung =
1 1
+
1 2
37

R = Korelasi antara dua sampel

t hitung = Harga yang di hitung dan menunjukan nilai standar

deviasi dari distribusi t (tabel t)

= Rata-rata nilai dari hasil pengumpulan data

= Varians gabungan

= Banyaknya data

Jika : t hitung t tabel, H0 diterima

t hitung t tabel, H0 ditolak

Anda mungkin juga menyukai