Anda di halaman 1dari 4

Contoh Biaya Peluang

1. Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki


kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk
membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu
pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan
kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut
sebagai biaya Peluang.
2. Suatu perusahaan mempunyai sebuah sumber daya seperti gedung sebagai aset
perusahaan tersebut. Pilihan yang ada yaitu perusahaan tersebut dapat menyewakan
gedung tersebut atau kah menggunakan gedung tersebut sebagai sarana usaha.
semisalnya sewa gedung tersebut di hargai dengan Rp 150.000.000,- pertahun maka
perusahaan tersebut memperoleh keuntungan sesuai nilai sewa gedung tersebut namun
kehilangan kesempatan atau peluang untuk menggunakan gedung tersebut sebagai
sarana usaha perusahaan.
3. Rifki setelah lulus kuliah mendapatkan dua buah tawaran kerja, yaitu tawaran untuk
bekerja sebagai staff akuntansi dari PT A dan tawaran sebagai Customer service di
Bank ABC. Bila Rifki memutuskan bekerja sebagai staff akuntansi di PT A, maka Rifki
kehilangan kesempatan bekerja sebagai customer service di Bank ABC. Berdasarkan
ilustrasi ini maka biaya peluang yang ditanggung Rifki adalah bekerja sebagai
Customer Servis di Bank ABC, karena rifki kehilangan atau mengorbankan kesempatan
bekerja sebagai CS di Bank ABC.
4. Syamsul berkeinginan membeli bakso dan mie ayam, namun uang yang dimiliki
syamsul hanya cukup untuk membeli salah satu dari yang diinginkan yaitu membeli
bakso saja atau membeli mie ayam saja. Akhirnya syamsul memutuskan untuk
menggunakan uangnya untuk membeli Bakso sehingga syamsul kehilangan
kesempatan untuk membeli mie ayam. Berdasarkan ilustrasi tersebut maka biaya
peluangnya adalah satu mangkuk mie ayam, karena syamsul kehilangan kesempatan
untuk membeli mie ayam
Jenis Kelangkaan Sumber Daya
Jenis-jenis kelangkaan yang penting dalam ketersediaan sumber daya ekonomi
meliputi kelangkaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).
1. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terkandung di alam yang terdiri
atas sumber daya biotik (hewan dan tumbuhan) dan sumber daya abiotik (tanah, air,
udara, iklim, dan barang tambang). Sumber daya alam sudah tersedia di alam, tetapi
masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dalam
pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara terus-menerus dapat
mengakibatkan sumber daya alam tersebut akan habis. Pada akhirnya berdampak
kelangkaan sumber daya alam tersebut. Contohnya kelangkaan Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia sebagai akibat konsumsi
masyarakat yang berlebihan.

2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia / Tenaga Kerja


Peran manusia dalam kegiatan ekonomi tidak hanya sebagai sumber daya tetapi
juga sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan ekonomi. Kelangkaan sumber daya
manusia terdiri dari kelangkaan secara kuantitas, dalam bentuk jumlahnya secara
Asik, dan yang lebih penting kelangkaan secara kualitas, dalam bentuk kemampuan
pikirnya. Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia
dituntut untuk meningkatkan kemampuan pikirnya, yaitu dengan meningkatkan
pendidikan, pengetahuan, wawasan, keahlian, dan penguasaan teknologi, sehingga
menjadi tenaga yang terdidik dan tenaga yang memiliki keterampilan.
Sumber daya tenaga kerja terdiri atas dua macam. Tenaga kerja jasmani dan
tenaga kerja rohani. Tenaga kerja bersifat langka karena pengadaannya memerlukan
biaya. Tenaga kerja jasmani baru ada bila manusia sudah melakukan makan dan
minum, sedangkan makanan dan minuman harus dibeli. Tenaga kerja jasmani
dilakukan oleh tukang becak, tukang angkat barang, tukang batu, dan sejenisnya.
Tenaga kerja rohani seperti yang dilakukan dokter, akuntan, dan wartawan baru ada
bila sudah mengikuti pendidikan khusus. Sedangkan mengikuti pendidikan
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena langka itulah maka jasa tukang becak,
tukang angkat, dokter, pengarang, dan lain-lain harus dibayar.
3. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah segala sumber daya hasil buatan manusia yang dapat
digunakan untuk mempermudah terlaksananya proses produksi. Dari sumber daya
modal, dapat dihasilkan barang-barang atau produk yang memiliki nilai manfaat tinggi
bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya modal bisa berbentuk uang, dan
berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah, gedung, peralatan, dan mesin-mesin.
Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada kemauan dan kemampuan manusia
sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk membentuk sumber
daya modal tersebut. Salah satu cara membentuk modal adalah kemauan yang kuat
untuk bekerja keras dan berusaha. Selain itu menabung dan mengembangkan daya
cipta, manusia dapat membangun kepemilikan modalnya sendiri, baik modal uang
maupun modal sik.
4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship) adalah faktor produksi yang tugas
dan fungsinya mengelola dan menggabungkan faktor produksi (alam, tenaga kerja,
dan modal) untuk menghasilkan barang dan jasa kebutuhan manusia. Sumber daya
kewirausahaan bersifat langka karena tidak semua orang mampu menjadi
pengusaha. Untuk menjadi pengusaha orang harus mempunyai modal dan beberapa
keahlian, di antaranya keahlian mengelola faktor-faktor produksi (manajerial skill),
keahlian teknologi (technological skill), dan keahlian mengorganisasi berbagai usaha,
kepentingan di dalam dan di luar perusahaan (organizational skill).
Keterbatasan atau kelangkaan sumber-sumber daya produksi (sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan)
menyebabkan sarana atau alat pemuas kebutuhan yang tersedia menjadi terbatas
atau langka. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia harus
memer hatikan faktor optimalisasi.

Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya


Ada beberapa faktor yang menyebabkan sumber daya menjadi langka atau
terbatas. Sebab-sebab kelangkaan atau keterbatasan sumber daya antara lain:
1. Perbedaan Letak Geografis
Sumber daya alam tersebar tidak merata di muka bumi. Ada daerah yang kaya akan
minyak, ada yang tidak. Ada daerah yang subur, ada yang gersang. Perbedaan ini
menyebabkan kelangkaan sumber daya alam dan untuk mendapatkan sumber daya
yang tidak terdapat di daerahnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Misalnya,
di daerah pegunungan berkapur seperti Kabupaten Gunungkidul, sumber daya air
sulit ditemukan. Pada musim kemarau, masyarakat di sana harus membeli air.
Berbeda dengan masyarakat di dataran rendah yang bisa mengambil air sumur.
2. Cepatnya Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksi
barang dan jasa akan menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dibandingkan
persediaan barang dan jasa. Gejala ini sudah menjadi perhatian seorang ekonom,
Thomas Robert Malthus. Malthus mengamati bahwa manusia berkembang jauh lebih
cepat dibandingkan produksi hasil-hasil pertanian.
3. Kemampuan Produksi
Kemampuan faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa mempunyai
keterbatasan-keterbatasan. Misalnya, tenaga kerja manusia juga membutuhkan masa
istirahat, sakit, ataupun cuti. Selain itu, mesin-mesin produksi bekerja dengan
kapasitas tertentu.
4. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama
Perkembangan teknologi di berbagai negara tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung cukup cepat. Sedangkan di negara
berkembang, perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya. Hal ini karena ada kecenderungan untuk meniru gaya
hidup di negara maju.
5. Bencana Alam
Pada dasarnya bencana alam merupakan faktor yang berada di luar dugaan
manusia. Namun, sering bencana alam terjadi karena ulah manusia yang kurang
menjaga keseimbangan alam. Manusia mengambil kekayaan alam tanpa
memerhatikan kelestariannya. Bencana alam menyebabkan rusaknya sumber daya
yang ada, baik korban jiwa maupun rusaknya berbagai sumber daya ekonomi seperti
bangunan usaha dan mesin-mesin produksi sehingga menyebabkan kelangkaan
sumber daya. Untuk membangun atau mengadakan kembali sumber daya yang rusak
akibat bencana alam, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan uang yang tidak sedikit.
6. Terbatasnya Sumber Daya
Terbatasnya jumlah sumber daya dan alat pemuas kebutuhan yang disediakan
alam. Sebagian dari alat pemuas kebutuhan manusia yang terdapat di alam dapat
langsung dipakai, tetapi jumlahnya terbatas memerlukan proses produksi yang
memerlukan biaya, teknologi, dan pengetahuan yang memadai. Selain itu ada sumber
daya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable), seperti minyak dan gas bumi.
7. Eksploitasi Sumber Daya Alam
Adanya eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam yang mengakibatkan
kerusakan. Misalnya, penebangan hutan yang tidak disertai dengan upaya-upaya
perbaikan atau penanaman kembali.

Penebangan liar tanpa melakukan penanaman kembali (reboisasi) akan mengakibatkan


kerusakan lingkungan. Pada akhirnya akan timbul kelangkaanhasil hutan dan bencana
seperti kekeringan dan longsor.
8. Peningkatan Kebutuhan Manusia
Peningkatan kebutuhan manusia yang semakin cepat melebihi kemampuan
penyediaan sarana kebutuhan dapat menyebabkan kelangkaan. Misalnya,
pemerintah bekerja sama dengan pengusaha, telah berusaha untuk memberikan
fasilitas penyediaan rumah murah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Oleh
karena pertambahan penduduk sangat cepat, tidak semua ke butuhan penduduk
dalam memiliki rumah dapat terlayani

Kelangkaan merupakan kondisi yang tidak dapat dieliminasi, tetapi dapat


diminimalisasi dengan cara:
1. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang tetap memperhatikan kualitas
lingkungannya.
2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Meningkatkan pemupukkan modal.
4. Menekan laju pertumbuhan penduduk.

Dua hal yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan, bahwa manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan bahwa barang pemenuhan kebutuhan
terbatas jumlahnya. Di situlah terjadi sebuah keadaan yang dinamakan kelangkaan.
Dari dua kenyataan tersebut, timbullah inti persoalan ekonomi, yaitu bagaimana
dengan sumber-sumber yang jumlahnya terbatas itu, kebutuhan manusia yang
beraneka ragam dapat terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai