Anda di halaman 1dari 9

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia

Mata Kuliah
Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

Dosen Pengampu :
Erwin Yudi Prahara, M.Ag.

Disusun Oleh :
Adhe Yoni Prabowo : 210315164
Kelas : TB.E

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam


Institut Agama Islam Negri ( IAIN ) Ponorogo
Mei 2017
Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur dengan hati dan pikiran yang tulus atas kehadirat Allah swt., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai ke hadapan para
peserta diskusi.

Solawat beriring salam senantiasa kita sanjungkan pada junjungan kita yaknihabibana
wanabiyana Muhammad SAW, yang memberi dampak perubahan pada kemaslahatan umat
Islam.

Makalah ini berada di hadapan para peserta diskusi yang saya hormati, disusun dalam
rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi materi PAI SMA/SMK di IAIN Ponorogo di
Prodi Tarbiyah Tahun 2017 dengan Dosen Pengampu Erwin Yudi Prahara, M. Ag. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang mendukung, mengarahkan,
dan memberi motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan tugas Strategi Dakwah dan
Perkembangan Islam di Indonesia

Demikian pengantar singkat penulis , semoga apa yang di sampaikan dalam makalah
ini bermanfaat bagi kita semua yang mempelajarinya. Amiin...

Wassalamualaikum wr. Wb.

Ponorogo, 28 Mei 2017


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA...................................................... 2

B. STRATEGI DAKWAH ISLAM DI INDONESIA........................................ 2

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA. 3

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN............................................................................................. 9

B. SARAN-SARAN.......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Masuknya Islam ke Indonesia

Suatu kenyataan bahwa islam datang ke indonesia dilakukan secara damai.


Berbeda dengan penyebatran islam di timur tengah yang dalam beberapa
kasus. Disertai dengan pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam batas
tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudin dilanjutkan oleh para guru agama (dai)
dan pengembara sufi. Oleh kaena itu, wajar kalau terjadi perbedaan pendapat tentang
kpan, dari mana, dan dimana pertama kali islam datang ke Nusantara. Namun, secara
garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Islam datang keindonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari arab
langsung)dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam
pertama malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan smudraoleh, raja pertama
kerajaan Smudra pasai yang dikatakan berasal dari Gujarat.
2. Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah ( abad ke-7 sampai 8)
langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat
itetrnasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak
abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dnasti Tang di Cina
( Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.
3. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan
kedua pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah
datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8
Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan-
pelabuhan. Barulah islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai
kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.1

B. Strategi Dakwah Islam di Indonesia


Bersamaan dengan para pedagang datang pula para dai-dai dan musafir-
musafir sufi. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungan dengan
pedagang dari negeri-negeri di ketiga bagian benua asia itu. Hal itu
memungkinkanterjadinya hubungan timbale balik, sehingga terbentuklah
perkampungan masyarakat muslim. Pertumbuhan perkampungan ini makin meluas
sehingga perkampungan itu tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi membentuk struktur
pemerintahan engan mengangkat Meurah Silu, kepala suku Gampung Samudra
menjadi SultanMalik as-Sholeh.2

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam keindonesia


adalah melalui salura-saluran sebagai berikut:

1. Perdagangan dan Perkawinan


Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan
dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang
menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).
2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat bawah dari rakyat lapisan bawah,
kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.
3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:

1 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.9.
2 Uka Tjandrasasmita,(Ed.), Sejarah Nasional III, (Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1976), hlm. 86.
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi
dan Sinkretisasi/lambang- lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngangsu ilmu/perigi/sumur), melalui
lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin,
dan santri sebagai murid.3
4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasai
kekuatan ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi pusat-
pusat pendidikan, yang disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas
penggemblengan kader-kader politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam pertama
Demak, adalah santri pesantren Ampel Denta; Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon
pertama adalah didikan pesantren Gunung Jati dengan syaikh Dzatu Kahfi;
Maulana Hasanuddin yang diasuh ayahnya Sunan Gunung Jati yang kelak menjadi
Sultan Banten pertama.
5. Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan pula bahwa bersamaan dengan pedagang,
datang pula para ulama, daI, dan sufi pengembara. Kemudian mereka diangkat
menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Seperti di Aceh ada Syaikh
Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nurudin ar-Raniri, Abd. Rauf Singkel.
Demikian pula kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasuhat yang mempunyai
gelar wali, yang terkenal adalah Wali Songo.
6. Kesenian, saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di
Jawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, juga mempergunakan
banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyanyian,
dan seni busana.

Penyebaran Islam secara kasar dapat dibgi dalam tiga tahap:Pertama, dimulai
dengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh kemorosotan kemudian keruntuhan
Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15.Kedua, sejak datang dan mapannya
kekuaaan colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19.Ketiga, bermula pada
awal abad ke-20 dengan terjadinya liberalisasi kebijaksanaan pemerintah colonial
Belanda di Indonesia.4

C. Perkembangan Islam di Indonesia

3 Kharisul Wathoni, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo: STAIN Po


PRESS,2011), hlm. 28.
4 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 12.
1. Sumatera
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah
Sumatra bagian Utara seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni
bangsa Arab, Persi, dan Gujarat yang juga mubalig Islam banyak yang menetap
dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka menikah dengan wanita-wanita
pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga terbentuklah keluarga-
keluarga Muslim.
Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para
penduduk biasa tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan
Islam pertama yaitu Samudra Pasai
2. Jawa
Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti.
Namun, nisan makam Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak
awal kedatangan Islam di Jawa.
Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya
dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan
perdagangan Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan
Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya perkembangan Islam
di tanah jawa dilakukan oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal
dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan wali yaitu :5
1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria
3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang
muslim dari sumatra, Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-

5 Taufik Abdullah (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia), (Jakarta:
Majelis ulama Indonesia, 1992), hal 55
kerajaan yang masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan
yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang.
4. Kalimantan
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa,
ternyata menerima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan
Maluku sebelum Islam masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu
yang berpusat di negara Dipa, Daha dan Kahuripan yang terletak disungai nagara
dan Amuntai Kimi.
5. Maluku dan sekitarnya
Antara tahun 1400 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di
Maluku. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-
pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya:
a. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
b. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
c. Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
d. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan
Zaenal Abidin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti perdagangan,


kultural, pendidikan dan kekuasaan politik. Islam menyebar di Nusantara diawali
dari beberapa pulau seperti: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Prorinsi Maluku. Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya
dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik;
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel;)
c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku);
d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim);
e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid);
f. Sunan Drajat;
g. Syarif Hidayatullah;
h. Sunan Kudus; dan
i. Sunan Muria.

B. Saran

Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya.


Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,
kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia),
(Jakarta: Majelis ulama Indonesia, 1992).

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012)

Tjandrasasmita, Uka(Ed.), Sejarah Nasional III, (Jakarta:Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, 1976)

Wathoni, Kharisul, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo: STAIN Po


PRESS,2011)

Anda mungkin juga menyukai