Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT


DI RUMAH TANGGA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran

Disusun oleh :

Firman Mufatichul Ichwan

12711100

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH TANGGA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :

Firman Mufatichul Ichwan (12711100)

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Fakultas

dr. P. Luthfi Ghazali, M.Kes

Dosen Pembimbing Lapangan I Dosen Pembimbing Lapangan II

drg. Budhi Wibowo dr. Anang Abdul W.A

2
DAFTAR ISI

Judul laporan ..................................................................................................................... i


Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang Pengambilan Topik.............................................................................. 1
2. Tujuan Promosi ............................................................................................................. 2
3. Sasaran promosi............................................................................................................ 2
BAB II. Analisis SWOT Pemilihan Media ..................................................................... 3
BAB III. Rancangan Media .............................................................................................. 5
Daftar Pustaka........................................................................................................ ........... . 7
Lampiran

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Menurut Depkes RI,2009 menyatakan derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Derajat
kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku manusia sendiri.
Faktor lingkungan seperti pemukiman/perumahan, sekolah, tempat kerja, tempat
umum, air, udara bersih serta teknologi, pendidikan, sosioekonomi. Sedangkan
perilaku sendiri tergambar dalam kebiasaan sehari-hari yang mengutamakan
kebersihan dan perilaku kesehatan.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga dilakukan
untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup
bersih dan sehat seseorang berhubungan dengan peningkatkan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi Kesehatan. Program
PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan rumah tangga, tatanan
pasar dan sebagainya. Provinsi Jawa Tengah memfokuskan pada tiga tatanan, yaitu
tatanan rumah tangga, tatanan tempat ibadah dan institusi pendidikan. Alasan
pemilihan pada tiga jenis tatanan tersebut karena ketiganya mempunyai daya ungkit
yang besar dalam pencapaian derajat kesehatan.
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih
tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15
tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang
bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
pendataan untuk PHBS tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak 68%

4
keluarga belum menjadi peserta dana sehat dan sebesar 72% keluarga belum bebas
asap rokok (Badan Pusat Statistik, 2015).
Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang sangat berhubungan dengan
peningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Sehingga dengan berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari akan menghindarkan
kita dari berbagai penyakit terutama penyakit-penyakit infeksi seperti diare, batuk,
pilek dan penyakit infeksi lainya.
Untuk itu pelaksanaan promosi kesehatan mengenai pola hidup bersih dan sehat
sangat dibutuhkan. Upaya promosi ini dilakukan melalui pendekatan terhadap masig-
masing individu, keluarga, lingkungan maupun petugas pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Promosi
Tujuan dari pembuatan media promosi kesehatan ini adalah dapat memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat dalam rumah
tangga. Diharapkan masyarakat yang melihat media tersebut dapat menerapkan pola
hidup bersih dan sehat di lingkunganya.

3. Sasaran
Sasaran kegiatan promosi kesehatan ini adalah seluruh masyarakat di Desa
Jambangan atau di wilayah Puskesmas Mondokan, Sragen

5
BAB II

ANALISIS SWOT PEMILIHAN MEDIA

Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai


berbagai faktor kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (oportunitty)
dan hambatan (threat) yang dimiliki untuk memilih suatu media promosi kesehatan.
Tujuan diadakan analisis ini agar faktor-faktor tersebut diketahui secara jelas sehingga
dapat memberikan alternatif pemilihan media. Dengan adanya media informasi yang
tepat maka akan semakin mudah menyampaikan pesan dan diterima oleh masyarakat
setempat. Media promosi kesehatan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat adalah
menggunakan media berupa video.

Berikut adalah analisis SWOT terhadap Puskesmas Mondokan, Sragen, Jawa


tengah :

a. Strength (kekuatan) merupakan kelebihan yang dimiliki Puskesmas Mondokan


yaitu:

- Terdapat fasilitas seperti LCD dan proyektor untuk melakukan promosi


kesehatan atau acara lainnya
- Petugas promosi kesehatan dan petugas kesehatan lingkungan sangat aktif
dalam menjalankan programnya baik masalah yang ada di wilayah kerja
Mondokan maupun program dari Pemerintah
- Puskesmas Mondokan memiliki 9 wilayah kerja dan masing-masing desa
terdapat tenaga kesehatan
- Bidan desa di tiap wilayah berperan aktif dalam program yang
direncanakan oleh Puskesmas.
- Adanya kegiatan posyandu balita, posyandu lansia disetiap desa
- Adanya dokter muda yang dapat membantu dalam pelaksanaan program
puskesmas.

b. Weakness (kelemahan) merupakan kelemahan yang dimiliki Puskesmas


Mondokan:
- Kurangnya tenaga petugas promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan

6
dalam menjalankan programnya
- Kurangnya media promosi kesehatan lain selain media cetak seperti audio
dan video
- Kurangnya perlindungan diri tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan
kepada pasien
- Kurangnya minat masyarakat dalam memperhatikan kesehatan
c. Opportunity (kesempatan) merupakan kesempatan positif yang dimiliki oleh
Puskesmas Mondokan:
- Mudahnya akses masyarakat menuju pusat pelayanan kesehatan
- Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mondokan sebagian besar bisa
membaca
- Adanya kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan kader kesehatan yang
terorganisir dari bidang promosi kesehatan Puskesmas Mondokan
- Adanya komunikasi dan kekompakan yang baik diantara masyarakat dan
petuagas kesehatan
- Banyaknya kegiatan perkumpulan masyarakat sehingga dapat
mengumpulkan masyarakat untuk mendapatkan penyuluhan
- Para petugas kesehaan, seperti kepala Puskesmas, dokter-dokter, bidan,
perawat serta para staf lainnya menyambut baik kedatangan dokter muda
sehingga mempermudah dalam melaksanakan intervensi.
d. Threat (hambatan) merupakan kendala yang dihadapi oleh Puskesmas Mondokan:
- Masih sulitnya merubah perilaku masyarakat seperti penggunaan jamban
sehat, dan berhenti merokok.
- Sulit mendapatkan waktu yang tepat dalam melakukan promosi kesehatan
dan penyuluhan, karena sebagian besar masyarakat hanya dapat
dikumpulkan malam hari.
- Penggunaan bahasa Jawa yang belum fasih.

7
BAB III
RANCANGAN MEDIA

1. Isi Pesan
Pesan yang disampaikan melalui media promosi pada masyarakat Mondokan
adalah mengenai pemaparan sepuluh poin dalam pola hidup bersih dan sehat di rumah
tangga. Melalui observasi yang telah dilakukan terdapat banyak masyarakat kurang
begitu memahami pola hidup bersih dan sehat di rumah tangga seperti penggunaan
jamban sehat, pengelolaan sampah, perilaku merokok, dan pentingnya ASI eksklusif.
Dengan munculnya permasalahan tersebut maka isi pesan pada media promosi
adalah memberi pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat dalam rumah
tangga. Isi pesan mengenai pengertian pola hidup bersih dan sehat dan apa saja yang
termasuk pola hidup bersih dan sehat rumah tangga
Pesan yang disampaikan berisi gambar dan tulisan mengenai pola hidup bersih
dan sehat. Sehingga diharapkan dapat menarik perhatian dan memudahkan
pemahaman masyarakat yang melihat dan mendengarnya. Dengan adanya promosi
tersebut diharapkan masyarakat dapat menerapkan apa yang dilihat dan didengar
mereka.

2. Bentuk Media Promosi Kesehatan

Bentuk media promosi kesehatan ini yang digunakan adalah video yang
berisikan kata-kata dan gambar persuasif. Media promosi kesehatan pola hidup bersih
dan sehat berupa audiovisual yang berisikan tampilan slide kalimat dan gambar-
gambar yang diiringi musik. Pertimbangan memilih media promosi tersebut
dikarenakan adanya:

a. Keuntungan dan keunggulan :


Dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Adanya video dan gambar animatif dapat menarik perhatian dan mudah
dipahami.
Dapat disosialisasikan kepada masyarakat yang tidak bisa membaca
Video tidak mudah rusak karena tidak terkena langsung oleh udara luar
Pembuatan dan pengadaan audiovisual murah dan cepat

8
b. Keterbatasan :
Memerlukan alat pemutar video sehingga tidak dapat disosialisasikan
dengan mudah kapan saja dan dimana saja
Memerlukan gambar dan konsep yang kreatif agar dapat mengundang
minat warga untuk melihat dan mendengarkan

9
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Firman. 2012. PHBS Dalam STBM.http://www.puskesmasbanyuurip.com.html


diunduh tanggal 20 Desember 2016
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Booklet PHBS rumah tangga.
http://promkes.depkes.go.id/. Diunduh tanggal 20 Desember 2016
Notoatmodjo, (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta
Wahyuni(2011).Gambaran Karakteristik Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Karangasem Wilayah
Kerja Puskesmas Tanon II Sragen. Jurnal GASTER, Vol. 8, No. 2

10
LAMPIRAN

Penyuluhan di Balai Desa Pare

11

Anda mungkin juga menyukai