Anda di halaman 1dari 12

Katalis dapat digunakan dalam pengaktifan reaksi yang akan mempercepat laju reaksi

dengan menurunkan energy aktifasi. Jika energy pengaktifan reaksi tinggi, maka untuk
temperatur normal, hanya akan terjadi sebagian kecil pertemuan molekul yang nantinya
dapat menghasilkan reaksi.Katalis dapat menurunkan energy pengaktifan dengan
menghindari tahap penentu laju yang lambat dari reaksi yang tidak dapat di
katalisa.Denagan menurunnya energy aktifasi maka pada temperature yang sama di
dapatkan laju reaksi yang tidak dapat di katalisa Fungsi utama dari katalis ini adalah
menyediakan reaksi alternative dalam suatu reaksi kimia.Dengan peranan yang sangat
penting ini, maka katalis sangat di perlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan
di dalam tubuh.Fungsi penting katalis ( enzim ) ini memberikan dampak besar terhadap
kelancaran pencernaan makanan di dalam tubuh. Misalnya saja adalah enzim amylase di
dalam mulut (air liur) yang membantu memecah amilosa. Selain peranan katalis di dalam
tubuh, katalis juga berperan dalam proses kimia lainnya. Katalis memegang peranan
penting dalam perkembangan kimia. Dewasa ini, semua produk dihasilkan melalui proses
yang memanfaatkan jasa katalis, baik satu atau beberapa proses. Katalis tidak terbatas
pada bagian proses konveksi, bahkan juga untuk bagian proses pemisahan. Penggunaan
katalis sekitar 50% (Levenspiel,1999). Katalis berdasarkan fase reaksinya dapat
digolongkan mejadi katalis homogen dan heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang
berbeda fase dengan fase reaktan dan fase produknya. Katalis heterogen mempunyai
kelebihan dalam pemisahan dari sisa reaktan dan produk serta tahan terhadap temperature
tinggi.

Kata kunci : katalis, laju reaksi, katalis homogen, katalis heterogen, energi aktivasi.

BAB II

ISI

1. A. PENGERTIAN
Menurut definisi, katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan sekaligus
meningkatkan kinetika suatu reaksi (jika reaksi tersebut secara termodinamika
memungkinkan terjadi). Namun senyawa tersebut (katalis) tidak mengalami perubahan
kimiawi diakhir reaksi, dan tidak mengubah kedudukan kesetimbangan kimia dari reaksi.

Katalis sangat penting dalam proses kimia. Pentingnya katalis ditunjukkan oleh kenyataan
bahwa lebih dari 75% proses produksi bahan kimia di industri disintesis dengan bantuan
katalis. Contoh proses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanol dari syngas (CO
dan H2) dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan reaksi water gas shift (WGS), CO + 2H2O == CO2 +
H2 dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.
Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun lamanya dan
penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi semacam bidang
kekhususan kimia.

Yang dikerjakan oleh katalis dalam sebuah reaksi. Dalam kazanah energi reaksi, katalis
menurunkan rintangan energi atau menurunkan besaran energi aktifasi sebuah reaksi
melalui aneka mekanisme fisikawi maupun kimiawi.

Ada pula yang menyebutkan bahwa Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu
sendiri (lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi
energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi
dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama.
Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu
permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan
dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk
baru. katan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk
suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam
suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi
katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:

A + C AC (1)

B + AC AB + C (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh
reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,

A + B + C AB + C

Katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim adalah biokatalis. Penggunaan istilah
katalis dalam konteks budaya yang lebih luas, secara bisa dianalogikan dengan konteks
ini. beberapa katalis ternama yang pernah dikembangkan di antaranya katalis Ziegler-
Natta yang digunakan untuk produksi masalpolietilen dan polipropilen. Reaksi katalitik yang
paling dikenal ialah proses Haber untuk sintesis amoniak, yang menggunakan besi biasa sebagai
katalis. Konverter katalitikyang dapat menghancurkan produk samping knalpot yang paling
bandeldibuat dari platinadan rodium.
Definisi lain tentang katalis. Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi
dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi
tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir
reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum
reaksi. Katalis mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan
atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Adanya penambahan katalis akan
menyebabkan terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan,yaitu tahap pengikatan katalis
dan tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi. Katalis ini bersifat spesifik, artinya hanya
berfungsi untuk suatu reaksi tertentu

Dengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan baru bagi reaksi yang memiliki
energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak molekul yang bertumbukan pada
suhu normal dan laju reaksi semakin cepat.

Komponen inti katalis menurut derajat kepentingannya:

1. Selektifitas

Adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang diinginkan (dalam jumlah
tinggi) dari sekian banyak produk yang mungkin dihasilkan. Produk yang diinginkan tadi
sering disebut sebagai yield sedangkan banyaknya bahan baku yang berhasil diubah
menjadi aneka produk dikatakan sebagai konversi.

Yield = %selektifitas x konversi

2. Stabilitas

Kemampuan sebuah katalis untuk menjaga aktifitas, produktifitas dan selektifitasnya dalam
jangka waktu tertentu

3. Aktifitas

Kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk atau aneka produk yang
diinginkan (lebih dari satu). Aktifitas = massa (kg) bahan baku yang terkonversi/(kg atau
liter katalis x waktu) atau Konversi, yaitu persentase dari bahan baku menjadi aneka
produk. Atau TON (turnover Number), yaitu banyaknya molekul yang bereaksi/(waktu,
misalnya detik x setiap situs aktif)

Tiga metode untuk mengukur aktifitas katalis :

1. Aktifitas dapat dinyatakan dalam konsep kinetika. Aktifitas dapat dinyatakan dari
pengukuran kecepatan reaksi dalam jangkauan tertentu suhu dan konsentrasi. Kecepatan
reaksi, r, dihitung sebagai kecepatan perubahan sejumlah zat, nA dari reaktan A persatuan
waktu dan per satuan volume (atau per satuan massa) katalis, sehingga r ini memiliki unit
mol L-1 h-1 atau mol kg-1 h-1.
2. Aktifitas dapat pula dinyatakan oleh turnover number (TON) yang didefinisikan sebagai
banyaknya molekul reaktan yang terlibat dalam reaksi tiap situs aktif dan tiap detik.

3. Dalam prakteknya, sebagai perbandingan aktifitas, ukuran-ukuran berikut ini dapat pula
digunakan:

a.Konversi dalam kondisi reaksi tetap

b.Space velocity untuk konversi tetap yang tertentu

c. Space-time yield

d. Suhu yang dibutuhkan untuk suatu konversi tertentu

Pengelompokan katalis

Perlu diingat bahwa yang dimaksud katalis homogen artinya adalah katalis yang memiliki
atau bisa membentuk satu fasa dengan reaktan dan pelarutnya (misal fasa cair-cair pada
sistem katalis asam untuk reaksi esterifikasi). Sedangkan katalis heterogen tidak memiliki
fasa yang sama dengan reaktan maupun pelarut (misalnya fasa padat-cair pada sistem
katalis zeolit untuk perengkahan hidrokarbon).

Tipe katalis

Katalis homogen Katalis homo-heterogen Katalis heterogen

Katalis asam/basa Biokatalis (enzim) Bulk katalis (alloy logam)

Kompleks logam transisi Fungsional nanopartikel Katalis yang diemban

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat jalannya reaksi (tidak ikut bereaksi). Peran
katalis sebenarnya adalah menurunkan energi aktifasi reaksi. Pemilihan katalis untuk proses
dapat didasarkan pada beberapa hal berikut:
a. Berumur panjang

b. Harganya murah

c. Mudah diregenerasi

d. Dapat diproduksi dalam jumlah besar

e. Tahan terhadap racun

f. Memiliki tahanan fisik yang besar

Kelemahan katalis

Alangkah indahnya bila sebuah reaksi kimia tidak membutuhkan katalis agar bisa
berlangsung. Tapi kenyataannya jenis reaksi seperti ini jarang ditemui. Keberadaan katalis
dalam campuran reaksi kimia tentu saja memberikan masalah tersendiri. Di industri kimia,
masalah terutama berkaitan dengan pemisahan (separation), daur ulang (recycle), usia (life
time), dan deaktifasi katalis merupakan isyu-isyu penting.

Problem pemisahan katalis dari zat pereaksi maupun produk lebih sering ditemui pada
sistem katalis homogen. Karena katalis homogen larut dalam campuran, pemisahan tidak
cukup dilakukan dengan penyaringan atau dekantasi. Teknik yang umum digunakan adalah
destilasi atau ekstraksi produk dari campuran, misalnya katalis asam-basa pada reaksi
esterifikasi biodiesel dipisahkan dengan ekstraksi untuk kemudian campuran sisa reaktan-
katalis yang tertinggal dialirkan lagi menuju bejana reaksi. Namun demikian, ada
beberapa katalis istimewa dari senyawa komplek logam yang didesain sedemikian rupa
sehingga bisa terpisah atau mengendap setelah reaksi tuntas. Kasus pemisahan untuk
katalis heterogen lebih mudah ditanggulangi karena sudah terpisah dengan sendirinya
tanpa membutuhkan usaha lain.
Daur ulang dan usia katalis memiliki kaitan. Selama bisa dipisahkan, katalis homogen boleh
dikatakan tetap aktif dan memiliki usia yang sangat panjang bahkan nyaris tak terhingga
dan bisa digunakan berulang-ulang. Nyawa katalis homogen mungkin tamat jika mengalami
deaktifasi akibat teracuni atau perubahan struktur akibat proses ektrim. Katalis heterogen
memiliki takdir berbeda. Sering kali katalis heterogen harus diaktifasi dulu sebelum siap
digunakan, misalnya dengan jalan direduksi atau dioksidasi. Setelah mengalami proses
reaksi berkali-kali, kereaktifan katalis tersebut pelan-pelan menurun akibat perubahan
mikrostruktur maupun kimianya, misal terjadi penggumpalan (clustering), migrasi partikel
aktif membentuk kristal baru (sintering), oksidasi, karbonisasi, maupun teracuni (poisoned).
Untuk mengembalikan reaktifitas katalis heterogen perlu dilakukan regenerasi dengan cara,
misalnya kalsinasi, reduksi-oksidasi kembali, atau pencucian dengan larutan aktif.
Seringkali proses regenerasi tidak dapat mengembalikan 100% kereaktifan katalis sehingga
pada saatnya nanti katalis tersebut akhirnya mati juga dan perlu diganti yang baru.
B. FUNGSI

Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan


jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi
yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi
dapat berlangsung lebih cepat.

Fungsi utama dari katalis ini adalah menyediakan reaksi alternative dalam suatu reaksi
kimia.Dengan peranan yang sangat penting ini, maka katalis sangat di perlukan oleh tubuh
dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Fungsi penting katalis ( enzim ) ini
memberikan dampak besar terhadap kelancarna pencernaan makanan di dalam
tubuh.Misalnya saja adalah enzim amylase di dalam mulut (air liur) yang membantu
memecah amilosa menjadi maltosa.Selain peranan katalis di dalam tubuh, katalis juga
berperan dalam proses kimia lainnya

Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan katalis yang
sesuai untuk reaksi tersebut. Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis akan mencari
jalan dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya akan berlangsung lebih
cepat. Satu yang harus diketahui tentang prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis tersebut
tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam
bentuk yang sama. Sifat-sifat kimia katalis akan sama sebelum dan sesudah mengkatalis
suatu reaksi.

Pentingnya katalis ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih dari 75% proses produksi bahan
kimia di Industri disintesis dengan bantuan katalis. Contoh proses kimia yang sangat
penting misalnya sintesis metanol dari syngas (CO dan H2) dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan
reaksi water gas shift (WGS),
CO + 2H2O ==> CO2 + H2

dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.

Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun lamanya dan
penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi semacam bidang
kekhususan kimia.

Suatu reaksi eksoterm AB(g) + C(g) > AC(g) + B(g). Reaksi ini berlangsung lambat,
karena energi aktivasinya (Ea) lebih besar dibanding energi molekulnya. Hanya sebagian
kecil molekul yang mencapai Ea.
Oleh karena itu untuk mempercepat reaksi ini, ditambahkan suatu katalis. Apa fungsi
katalis? Mengapa katalis dapat mempercepat reaksi? Bagaimana cara katalis mempercepat
reaksi itu? Berdasarkan diagram di atas, Ea dengan katalis lebih rendah. Mengapa?

Katalis itu berupa zat yang dicampurkan dengan reaktan. Jika reaksi di atas tanpa katalis,
AB dan C bertumbukan sampai mencapai Ea yang relatif tinggi. Karena umumnya energi
molekulnya rendah, jadi tumbukan yang terjadi tidak efektif. Ea sangat sulit dicapai. Untuk
itu maka ditambahkan zat yang bertindak sebagai katalis.

Ternyata pada saat katalis dicampurkan reaksi makin cepat. Jelas bahwa katalis itu dapat
mempengaruhi salah satu reaktan. Misalnya dalam reaksi ini katalis cocok sifatnya dengan
AB. Maka seperti robot AB tertarik ke katalis membentuk KAB. KAB tergolong kompleks
teraktivasi yang merupakan tahap reaksi hipotesis; KAB kemudian terurai menjadi KA dan
B. Setelah itu terjadi tahap reaksi berikutnya, yaitu C ditarik oleh KA menjadi KAC yang
kemudian langsung K lepas dan terbentuklah AC. Mekanisme reaksi di atas adalah :

K + AB > KAB > KA + B (lambat)

KA + C > KAC > K + AC (cepat)

K + AB + C > K + AC + B
Jadi katalis ikut ambil bagian dalam reaksi, memberi jalan baru melalui mekanisme reaksi
baru yang energi aktivasinya lebih rendah, kemudian terbentuk kembali dalam keadaan
yang sama.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

1. Katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan sekaligus


meningkatkan kinetika suatu reaksi (jika reaksi tersebut secara termodinamika
memungkinkan terjadi).

Komponen inti katalis menurut derajat kepentingannya:

Selektifitas

Stabilitas

Aktifitas

Tipe katalis

Katalis homogen Katalis homo-heterogen Katalis heterogen

Katalis asam/basa Biokatalis (enzim) Bulk katalis (alloy logam)

Kompleks logam transisi Fungsional nanopartikel Katalis yang diemban

4. Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi)


dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap
reaksi yang baru.

5. Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis akan mencari jalan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya akan berlangsung lebih cepat.

6. Prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi
pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
http://handayani3ki1.blogspot.com/2011/12/pengertian-katalis.html diakses tanggal 8 desember jam
08.00
http://id.wikipedia.org/wiki/Katalis diakses tanggal 8 desember pukul 08.10
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706704/fungsi%20katalis.html
http://tonialbertussinaga.blogspot.com/2013/05/paper-aplikasi-kimia-dalam-kehidupan.html)
ATALIS
M. Kholis Majdi

10:31 AM

Katalis adalah suatu bahan kimia yang dapat mempercepat laju reaksi, tapi tanpa merubah hasil akhir

reaksi kimiawi. Ketika reaksi berakhir, katalis akan kembali didapatkan seperti awalnya. Katalis

mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi (Ea) yakni dengan membentu kompleks

teraktifkan baru dengan energi yang lebih rendah, sehingga mempercepat laju reaksi dengan tanpa

menimbulkan efek termodinamika reaksi keseluruhan.

Grafik Pengaruh Katalis Terhadap Energi Aktivasi

Berdasarkan fasanya, material katalis dapat digolongkan menjadi katalis homogen dan katalis

heterogen. Katalis homogen ialah katalis yang mempunyai fasa sama dengan fasa campuran reaksinya,

sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang berbeda fasa dengan campuran reaksinya. Katalis

homogen kurang efektif dibandingkan dengan katalis heterogen karena heterogenitas permukaannya.

Walaupun demikian, karena mudah dipisahkan dari campuran reaksinya dan kestabilannya terhadap

perlakuan panas, katalis heterogen lebih banyak digunakan dalam industri kimia.

Untuk menilai baik tidaknya suatu katalis, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan:
Aktivitas, yaitu kemampuan katalis untuk mengkonversi reaktan menjadi produk yang diinginkan.

Selektivitas, yaitu kemampuan katalis mempercepat satu reaksi di antara beberapa reaksi yang

terjadi sehingga produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan produk sampingan seminimal

mungkin.

Kestabilan, yaitu lamanya katalis memiliki aktivitas dan selektivitas seperti pada keadaan semula.

Yield, yaitu jumlah produk tertentu yang terbentuk untuk setiap satuan reaktan yang terkonsumsi.

Kemudahan diregenerasi, yaitu proses mengembalikan aktivitas dan selektivitas katalis seperti

semula.

Katalis biasanya disusun oleh komponen-komponen yang dapat menunjang sifat dan fungsi katalitik

yang dinginkan. Komponen tersebut adalah :

Pengemban

Pengemban merupakan komponen katalis berupa benda padat yang kuat. Sifat padatan yang

dipertimbangkan dalam pemilihan pengemban adalah kekuatan mekanik, kestabilan pada rentang kondisi

reaksi, luas permukaan yang besar, porositas, harga tidak terlalu mahal, dan inert.

Promotor

Promotor merupakan komponen katalis, selektifitas atau kestabilan katalis. Promotor dibedakan menjadi

promotor teksual yang berfungsi sebagai penstabil dan promotor struktural yang mengarahkan

terbentuknya struktur intermediet tertentu.

Fasa Aktif

Fasa aktif merupakan pengemban fungsi utama katalis yaitu mempercepat dan mengarahkan reaksi.

Pada umumnya fasa aktif didispersikan pada pengemban dan berjumlah maksimal 1% dari seluruh katalis

yang ada.

KATALIS
Katalis merupakan suatu senyawa yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri dengan cara memberikan jalur pilihan lain yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah bila dibanding dengan energi aktivasi untuk reaksi tanpa
katalis (Whyman, 1994). Katalis ikut berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Adanya katalis dapat mempengaruhi faktor-faktor kinetik suatu reaksi seperti laju reaksi, energi aktivasi,
sifat dasar keadaan transisi dan lain-lain (Augustine, 1996)

Katalis dapat dinilai baik-buruknya berdasarkan pada beberapa parameter sebagai berikut:
Aktivitas, yaitu kemampuan katalis untuk mengkonversi reaktan menjadi produk yang
diinginkan.
Selektivitas, yaitu kemampuan katalis mempercepat suatu reaksi diantara beberapa reaksi yang
terjadi sehingga produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan produk sampingan seminimal
mungkin.
Kestabilan, yaitu lamanya katalis memiliki aktivitas dan selektivitas seperti pada keadaan
semula.
Hasil (yield), yaitu jumlah produk tertentu yang terbentuk untuk setiap satuan reaktan yang terkonsumsi.
Kemudahan diregenerasi, yaitu proses mengembalikan aktivitas dan selektivitas katalis seperti
semula.
Berdasarkan fasanya, bahan katalis dapat digolongkan menjadi katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan katalis homogen,
diantaranya adalah kemudahan untuk dapat dipisahkan dari campuran reaksinya dan kestabilannya
terhadap perlakuan suhu sehingga lebih ekonomis (Handoko, 2003).
Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang berada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi
yang dikatalisisnya. Komponen katalis heterogen meliputi sisi aktif, pendukung (support), promotor dan
inhibitor. Sisi aktif adalah komponen yang dapat menyebabkan terjadinya proses katalitik. Tanpa sisi
aktif, katalis tidak akan mempunyai pengaruh apapun.
Mekanisme yang terjadi pada katalis heterogen, melibatkan proses adsorpsi dan desorpsi.
Sebelum digunakan katalis biasanya diaktivasi terlebih dahulu. Proses adsorpsi akan membawa molekul
reaktan pada sisi aktif dari katalis, yang akan merubah sifat dari reaktan, dan membentuk intermediet
tertentu, kemudian produk dilepaskan dari permukaan melalui proses desorpsi (Whyman, 1994). Desorpsi
molekul produk dibutuhkan untuk mengembalikan sisi aktif pada katalis heterogen yaitu analog dengan
disosiasi kompleks dalam katalis homogen. Adsorpsi dapat merupakan fisisorpsi ketika tidak terbentuk
ikatan kimia yang baru, dapat pula merupakan kemisorpsi ketika terbentuk ikatan kimia permukaan
adsorben-adsorbat. Temperatur rendah fisisorpsi pada gas seperti nitrogen berguna untuk determinasi
pada area total permukaan padatan, dimana kemosorpsi digunakan untuk determinasi tingkat sisi reaktif.
Katalis heterogen perlu diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses aktivasi katalis dalam
beberapa hal lebih cenderung untuk melakukan desorpsi dalam adsorpsi molekul seperti air dari
permukaan. Namun dalam kasus lain lebih cenderung untuk preparasi sisi aktif dengan reaksi kimia,
seperti reduksi logam oksida menghasilkan logam aktif. Mekanisme umum yang terjadi pada katalis
heterogen adalah proses adsorpsi dan proses desorpsi yang terjadi pada sisi aktif katalis. Proses adsorpsi
akan membawa molekul-molekul reaktan pada sisi aktif katalis, membentuk intermediet dan pada
akhirnya menghasilkan produk yang kemudian dilepaskan ke permukaan katalis kembali (Atkins, 1994).
Katalis Pendukung
Katalis heterogen biasanya membutuhkan pendukung (support), karena pendukung katalis
memiliki kekuatan mekanik, tahan panas, mempunyai kerapatan ruah yang optimal, dan kemampuan
pelarutan fase aktif. Pendukung juga meningkatkan luas permukaan, memiliki pori serta ukuran partikel
yang optimal, dan peningkatan fungsi kimiawi seperti perbaikan aktivitas. Pemilihan pendukung
didasarkan pada beberapa hal :
Keinertan
Sifat mekanik yang diinginkan, termasuk ketahanan terhadap kikisan, kekerasan dan ketahanan
terhadap tekanan.
Kestabilan pada kondisi reaksi dan regenerasi.
Luas permukaan, diutamakan yang memiliki luas permukaan besar agar semakin banyak sisi
aktif katalis yang terdistribusi.
Porositas, meliputi ukuran pori rata-rata dan distribusi ukuran pori
Sifat ekonomis bahan.
Padatan pendukung juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu untuk mendispersikan sisi aktif,
menstabilkan pendispersian serta memberikan kekuatan mekanik (Parego, 1997).

Anda mungkin juga menyukai