Anda di halaman 1dari 14

SEL

Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah yang
masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. El merupakan unit structural dan
fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya
sendiri, memeroses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta
melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya. Berdasarkan ada dan tidaknya sel
dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik (berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti sebelum dan
karyon berarti karnel atau nukleus). Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki
membrane inti. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak
diselubungi membran inti.

Gambar Struktur sel prokariotik (a), Bacillus coagulan (b)(dilihat dengan menggunakan mikroskop elektro)
Sumber: Campbell. 2002.Biologi
Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Prokariota strukturnya
lebih sederhana dari pada struktur eukariota karena tidak mempunyai organel terbungkus
membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran plasma terdapat dinding sel yang
cukup kaku dan seringkali berupa kapsul luar yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri
memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol
dari permukaannya.

2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik (Yunani, eu berarti sejati/sebenarnya) merupakan sel yang memiliki inti
sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti. Sel dibedakan menjadi tiga bagian
utama, yaitu membran sel/membran plasma, sitoplasma, dan nukleus atau inti. Plasma yang
terdapat di luar inti sel disebut sitoplasma, sedangkan plasma yang terdapat di dalam inti sel
disebut nukleoplasma. Nukleoplasma dan sitoplasma disebut rotoplasma. Protoplasma
merupakan cairan kental yang tersusun oleh air, karbohidrat, protein, lemak, garam mineral,
dan vitamin.
Gambar Struktur
sel Eukariotik

1. Membran Sel
Membran sel merupakan bagian yang membungkus sel sebelah luar, yang berfungsi
mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel dan melindungi seluruh isi sel
(protoplasma)
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang mengisi ruang antara membran sel dan inti sel. Di dalam
sitoplasma terdapat struktur-struktur (benda-benda) khusus yang disebut organel dan
vakuola (rongga sel). Organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain :
a. Ribosom adalah partikel berbentuk bulat, berfungsi sebagai tempat pembentukan
protein.
b. Retikulum endoplasma menghubungkan inti sel dengan sitoplasma, berfungsi melakukan
sekresi protein dan lemak.
c. Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
d. Mitokondria bertugas melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperlukan
oleh sel-sel untuk menjalankan fungsinya.
e. Lisosom berfungsi untuk mencernakan zat yang masuk ke dalam sel (melakukan
pencernaan intrasel
f. Vakuola merupakan rongga sel yang berisi cairan. Pada sel hewan multiseluler, vakuola
jarang ditemukan. Hewan uniseluler, misalnya Paramecium, memiliki vakuola kecil yang
disebut vakuola berdenyut dan vakuola makanan. Vakuola berdenyut berfungsi sebagai
tempat pencernaan makanan.
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel atau nukleus adalah bagian sel yang berukuran besar. Inti sel berbentuk bulat,
bulat telur, atau tak teratur, dikelilingi oleh sitoplasma, dan terletak agak di tengah sel.
Umumnya hanya ada satu nukleus di dalam sebuah sel. Inti sel merupakan bagian terpenting
dari sel, karena berfungsi mengatur seluruh kegiatan/aktivitas sel terutama saat terjadi
perkembangbiakan. Di dalam inti sel terdapat kromosom yang di dalamnya mengandung gen.
Gen berperan sebagai pembawa sifat keturunan. Di dalam inti terdapat anak inti yang disebut
nukleolus
Organel yang terdapat di dalam sel hewan berbeda dengan organel yang terdapat di
dalam sel tumbuhan. Tidak semua organel sel hewan terdapat di dalam sel tumbuhan. Begitu
juga sebaliknya, tidak semua organel yang terdapat di dalam sel tumbuhan dimiliki oleh sel
hewan. Misalnya plastida, organel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan.

Sel Hewan Sel Tumbuhan


Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian
yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi kita
tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata
telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

No. Pembeda Sel hewan Sel tumbuhan


1. Dinding sel Tidak ada Ada
2. Kloroplas Tidak ada Ada
3. Vakuola Tidak ada (keculai pada protozoa) Ada
4. Flagel (alat gerak) Ada Tidak ada
5. Sentriol Ada Tidak ada
6. Mikrotubul Tidak ada Ada
7. Lisosom Ada Tidak ada
8. Bentuk Tidak tetap Tetap
JARINGA
N
Pada organisme bersel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja sendiri. Setiap sel
bergantung kepada sel yang lain. Kerja sama dan interaksi di antara sel ini menyebabkan
organisme dapat mempertahankan hidupnya. Sel-sel yang mempunyai fungsi dan bentuk sama
akan berkelompok. Kelompok sel itu disebut JARINGAN

1. Jaringan Hewan
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga tubuh. Jaringan epitel memiliki berbagai fungsi, yaitu melindungi
jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan
serangan bakteri, melapisi seluruh kelenjar pencernaan pada tubuh, serta
menghasilkan sel-sel kelamin yang akan dilepaskan dari tubuh.

b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu menyokong
dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ organ tubuh, menyimpan energi,
membentuk struktur tubuh, dan menyusun sistem sirkulasi.
c. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot. Jaringan ini bertanggung jawab untuk
pergerakan anggota tubuh. Jaringan otot dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut:
Otot Polos
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan nukleus tunggal yang
terletak di tengah, serta bekerja tidak sadar. Otot polos terdapat pada organ
dalam (kecuali jantung).
Otot Rangka
Sel-sel otot rangka berbentuk silinder dengan nukleus lebih dari satu yang
terletak di tepi, dan cara kerjanya secara sadar. Otot rangka melekat pada tulang
seluruh tubuh.
Otot jantung
Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang, dengan nukleus
tunggal yang terletak di tengah, dan cara kerjanya secara tidak sadar. Otot
jantung hanya terletak di jantung
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke
seluruh tubuh. Jaringan ini disusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Setiap
neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan nukleus dan memiliki sambungan seperti
rambut. Sepanjang sambungan inilah berjalan impuls saraf (Neurit/akson) yang
ujungujung sambungan ini (dendrit) bertemu dengan neuron-neuron lain atau jaringan-
jaringan lain (misalnya otot).

2. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan
permanen.
1. Meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi tiga yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Sedangkan menurut letaknya,
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan lateral.
Sementara itu, berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan meristem dibagi menjadi
meristem primer dan meristem sekunder. Ciri-ciri jaringan meristem adalah sebagai
berikut:
Merupakan jaringan yang aktif membelah.
Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
Terdapat pada ujung akar, ujung batang, kambium ikatan pembuluh.
Tumbuh secara vertikal dan horizontal.
2. Permanen
//Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xylem dan floem), serta
jaringan gabus
a. Epidermis terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu pada akar,
batang, dan daun, berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Ciri-ciri
jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
Merupakan selapis sel pipih, tipis dan rapat
Terletak paling luar/tepi.
Memiliki lapisan kutikula/lilin.
Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.

b. /Parenkim jaringan dasar J. Epidermis


yang ditemukan pada hampir semua bagian (organ)
tumbuhan, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, dan untuk
proses fotosintesis. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut:
Disebut juga jaringan dasar.
Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
Bentuknya bermacam-macam seperti: tiang/palisade; spons/bunga
karang; bintang, dan lipatan.
Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.).
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis,
dan transportasi

c. Penyokong berperan untuk J. Parenkim


menunjang tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh,
memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, berfungsi melindungi dan menguatkan bagian
dalam sel serta menguatkan tubuh tumbuhan.
Jaringan Sklerenkim
Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fiber/serat dan sel
batu/sklereid
Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat lignin/zat kayu.
Bersifat kaku/mudah patah.
Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.
Jaringan Kolenkim
Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
Bersifat lentur/fleksibel.
Mengandung klorofil.
Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.
Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan

d. Pengangkut berfungsi mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat
makanan hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan. Berdasarkan fungsinya,
jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu xilem (berfungsi mengangkut air dan
unsur hara) dan floem (berfungsi mengangkut hasil fotosintesis)
Jaringan Xylem
Disebut jaringan kayu.
Terletak di bagian paling dalam.
Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.Berfungsi untuk mengangkut air,
garam mineral dan unsur hara dari
akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh.
Jaringan floem
Disebut juga jaringan tapis.
Terletak di sebelah luar jaringan xylem.
Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga
Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan
e. Gabus tersusun dari sel sel parenkim gabus, berfungsi untuk melindungi jaringan
lain yang berada di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik.
Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
Mengandung zat suberin/zat gabus.
Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air
Organ
Struktur Organ Pada Hewan dan Manusia

Organ merupakan sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan struktur sama. Setiap
organ menjalankan fungsinya dan didukung oleh organ lainnya sehingga membentuk sistem
organ.
A. Organ Tumbuhan
Seperti manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas organ-organ. Organ
pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji.
1. Akar
Fungsi akar adalah sebagai berikut:
Menyerap air dan hara tanah.
Memperkokoh berdirinya batang.
Menyimpan cadangan makanan.
Alat perkembangbiakan vegetatif.
Tempat melekatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempatnya.
Struktur akar dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan
jaringan pengangkut.
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah dan biji

B. Organ Hewan

Organ pada hewan beragam kelengkapannya, semakin tinggi tingkatan suatu hewan maka
organ-organnya semakin lengkap. Misalnya antara ikan dengan sapi, tentunya organ pada sapi
lebih banyak dan kompleks dibandingkan organ pada ikan. Organ pada manusia lebih lengkap
dibandingkan hewan dan tumbuhan Setiap organ memiliki fungsi khusus, misalnya mata untuk
melihat, lambung untuk mencerna makanan, dan hidung untuk mencium bau. Organ-organ saling
bekerjasama membentuk sistem organ, misalnya sistem pencernaan tersusun dari organ mulut,
tenggorokan, lambung, usus, dan anus.

Sistem Organ Pada Tubuh Manusia

Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsinya.
Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan
organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerja sama
dengan organ lain proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Beberapa organ yang berbeda akan
membentuk satu kesatuan dan saling bekerjasama untuk melaksanakan fungsi tertentu.
Organisasi dari beberapa organ ini disebut sistem organ. Contoh sistem organ pada manusia
adalah sistem pernapasan yang tersusun dari organ hidung, tenggorokan, bronkus, bronkiolus,
dan paru-paru.
Makhluk hidup multiseluler tingkat tinggi memiliki beberapa sistem organ yang saling
berkaitan untuk mendukung kehidupan makhluk hidup tersebut. Jika salah satu sistem
mengalami gangguan, tentu akan mempengaruhi sistem organ yang lain. Misalnya jika kamu
mengalami sakit gigi, saraf-saraf yang ada di gusi akan mempengaruhi saraf di kepala,
sehingga rasa sakit tidak hanya di gigi saja. Proses pencernaan juga akan terganggu karena
makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dikunyah dengan baik. Karena gigi dan kepala
terasa sakit, nafsu makanmu menjadi berkurang sehingga mengganggu kerja lambung dan
organ pencernaan lain.
Gambar 1. Sistem Organ pada manusia

Anda mungkin juga menyukai