PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan besar
bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan
gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap
dan mudah dicerna. Oleh karenanya, telur merupakan bahan pangan yang
sangat baik untuk anak-anak yang sedang tumbuh dan memerlukan protein
dalam jumlah banyak. Telur juga sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil
maupun menyusui. Bahkan telur dianjurkan diberikan kepada orang yang
sedang sakit untuk mempercepat kesembuhannya.
Di Indonesia jumlah telur yang tersedia sangat banyak yaitu
sebesar 1,378 ton. Sumbangan telur terbesar adalah dari jenis ayam petelur
dengan total 69,57%. Telur ayam buras dan telur itik menyumbang
masing-masing 12,16% dan 18,26%, tetapi dalam kenyataannya telur-telur
busuk sebelum dimanfaatkan atau dikonsumsi karena kurangnya masa
simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah
pembusukan telur yaitu dengan membuat telur asin.
Jenis telur yang biasa diolah menjadi produk telur asin adalah telur
itik. Bobot dan ukuran telur itik rata-rata lebih besar dari telur ayam.
Warna kulit telurnya agak biru muda. Karena bau amisnya yang tajam,
penggunaan telur itik dalam berbagai makanan tidak seluas telur ayam.
Selain baunya yang lebih amis, telur itik juga mempunyai pori-pori kulit
yang lebih besar dari telur ayam sehingga sangat baik diolah menjadi telur
asin.