PENANGGULANGAN PENULISAN DAN PEMESANAN

RESEP YANG TIDAK TERBACA

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman

Jl. Murakata No.4 MPO 1/Std. 5.1 1/1

Telp. (0517) 41004 41118
Fax.(0517) 41287
Barabai 71314

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Plt Direktur
RSUD H. Damanhuri Barabai

PROSEDUR
Tanggal Revisi :
OPERASIONAL
Drg. H. Kusudiarto, M.AP
NIP. 19630504 198911 1 001

1. Pengertian 1. Resep obat adalah permintaan tertulis dari seorang dokter

kepada apoteker untuk memberikan obat yang ikehendaki
pasien.
2. Penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan dokter
dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep
menurut kaidah dan peraturan yang berlaku, diajukan secara
tertulis.

2. Tujuan 1. Resep yang tidak terbaca atau tidak jelas penulisannya dapat
segera ditindaklanjuti.
2.Mendapat kejelasan dan penegasan dari dokter penulis resep,
sehinggga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada
pasien.
3. Mengurangi terjadi medication error.
4. Tercapainya pelayanan kefarmasian yang tepat dosis dan tepat
indikasi.
3. Kebijakan SK Direktur Nomor: 821/ /RSHD/2017 tentang pelayanan
instalasi Farmasi di RSUD H. Damanhuri Barabai
4. Prosedur 1. Resep yang diterima oleh petugas apotek dilakukan identifikasi
kelengkapan resep yaitu:
- Tanggal resep, nama dokter, nomor resep, nama pasien
- Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian) ditulis
dengan jelas
- Resep obat dari golongan narkotika dan psikotropika harus
dibubuhi tandatangan lengkap, alamat dan nomor telepon
yang dapat dihubungi dari dokter yang menuliskan resep
- Tidak menggunakan istilah dan singkatan sehingga mudah
dibaca dan tidak disalahartikan
2. Resep yang kurang jelas penulisannya didiskusikan terlebih
dahulu bersama staf apotek atau mengkonfirmasi kepada DPJP
melalui telpon sesuai dengan kaidah panduan obat secara lisan
3. Tulis pada lembar resep hasil konfirmasi yang sudah dilakukan
dan disertai dengan paraf petugas yang melakukan konfirmasi.

5.Unit Terkait DPJP

Diperiksa oleh
Nama Dr. Nurul Latipah
Jabatan Kabid Pelayanan Medik

Tanda tangan