A. Konsep Umum
1. Tinjauan Anatomi dan Fisiologi
Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer.
Struktur-struktur ini bertanggungjawab untuk kontrol dan koordinasi aktivitas sel
tubuh melalui impuls-impuls elektrik.
a. Otak
Otak dibagi menjadi 3 bagian besar : serebrum, batang otak, dan
serebelum. Semua berada dalam 1 struktur tulang tengkorak atau kranial. Otak
memiliki tiga membran atau yang disebut meningen. Meningen terdiri atas
dura mater, arakhnoid, dan piamater. Lapisan arakhnoid inilah yang
memproduksi cairan serebrospinal (CSS). Pada usia dewasa normal, CSS
diproduksi 500 ml per hari dan diabsorpsi oleh villi arakhnoid. Jika villi
arakhnoid tersumbat (peningkatan ukuran ventrikel) dapat
menyebabkan hidrosefalus.
1) Serebrum
Terdiri dari dua hemisfer (kiri dan kanan). Hemisfer kanan dan kiri
dihubungkan oleh suatu pita transversal yang disebut korpus kolosum.
Masing-masing hemisfer memiliki 4 lobus, terletak di bawah tulang-tulang
berikut : frontal, temporal, parietal, dan oksipital. Masing-masing hemisfer
mensarafi sisi kontralateral tubuh. Pada serebrum ini terdapat lapisan
korteks yang diduga menjalankan semua fungsi-fungsi mental yang lebih
tinggi seperti penilaian, bahasa, memori (daya ingat), kreativitas dan
berpikir abstrak.
2) Batang Otak
Terletak pada fossa anterior. Terdiri dari otak tengah, pons dan medula oblongata. Otak
tengah/midbrain/mesensefalon berisi jalur motorik dan sensorik dan sebagai pusat refleks
pendegaran dan penglihatan. Pons juga berisi jaras sensorik dan motorik serta berperan dalam
pengontrolan jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Medula oblongataadalah tempat
persilangan serabut-serabut motorik dan sensorik dari medula spinalis ke otak dan sebaliknya.
Selain itu, merupakan pusat-pusat
Deserebrasi (ekstensi
abnormal) =2
Tidak berespon =1
Total = 15
< 8 = KOMA
c. Hipotermia
Hipotermia dapat menyebabkan penurunan aliran darah serebral.
Keadaan ini kemudian dapat menurunkan TIK.
d. Pengontrolan tekanan darah
Ketika sistem autoregulasi otak berjalan baik, penurunan tekanan
darah menyebabkan peningkatan TIK karena vasodilatasi dan akibatnya
meningkatkan volume darah serebral. Saat autoregulasi mengalami
gangguan, penurunan tekanan darah akan menurunkan aliran darah
serebral, yang dapat menyebabkan iskemia serebral.
Penurunan tekanan darah arteri merupakan kontraindikasi pada
pasien dengan edema otak bila aliran darah serebral (ADS) sudah turun.
3. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Meliputi : GCS/Skala Koma Glasgow, perubahan tanda-tanda vital,
perubahan pupil/okular, riwayat sakit kepala dan muntah.
b. Diagnosa Keperawatan dan Rencana Asuhan Keperawatan
Fraktur basiler mungkin terbatas pada dasar tengkorak. Fraktur pada dasar
tengkorak cukup serius karena dapat menimbulkan kontak antara cairan
serebrospinal (CSS) dalam ruang subarakhnoid dan sinus yang mengandung
udara dari wajah atau tengkorak. Hal ini dapat menyebabkan bakteri masuk dan
mengisi sinus lalu mengkontaminasi CSS.
Benda yang tertancap masuk ke dalam tengkorak seharusnya dibiarkan
pada tempatnya (tidak dipindahkan) dan pasien segera dipindahkan ke bagian
gawat darurat.
a. Cedera Otak
1) Komosio Serebri/Gegar Otak
Hal ini merupakan disfungsi neurologis sementara dan bersifat dapat
pulih dengan atau tanpa kehilangan kesadaran. Kehilangan kesadaran
mungkin dapat terjadi tetapi hanya dalam beberapa detik atau menit.
Setelah itu dapat mengalami disorientasi atau kebingungan.in juga terjadi
amnesia, umumnya merupakan ingatan jangka pendek sebelum trauma
(retrograde short amnesia). Biasanya dapat pulih dengan cepat, namun ada
juga yang berlanjut sampai beberapa bulan.
2) Kontusio Serebri
Penderita dapat mengalami kehilangan kesadaran dan penurunan
kesadaran yang serius. Edema otak dapat terjadi dengan cepat. Tergantung
pada lokasi cedera, penderita dapat mengalami perubahan sikap dan
perilaku.
3) Hematom Epidural Akut
Hal ini disebabkan oleh robeknya arteri meningeal media, dan
menyebabkan darah terkumpul di ruang epidural (di antara tengkorak dan
dura mater). Biasanya terlihat kehilangan kesadaran sesaat setelah cedera,
diikuti dengan pemulihan yang nyata secara perlahan-lahan. Setelah 30
menit hingga 2 jam, timbul tanda-tanda peningkatan TIK.
4) Hematom Subdural Akut
Disebabkan oleh perdarahan di antara dura mater dan archnoid yang
berhubungan dengan cedera jaringan otak di bawahnya. Perdarahan berasal
dari vena. Oleh karenanya TIK meningkat lebih lambat dan baru
terdiagnosa setelah beberapa jam/hari. Biasanya pasien dalam keadaan
koma dan tanda klinis sama dengan hematoma epidural.