Anda di halaman 1dari 5

1

MATERI 5

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN


MASYARAKAT

I. PERSPEKTIF DALAM KELOMPOK SOSIAL


1. Evolusiosis / Prosesual
Adalah melihat gejala sosial atau kelompok dari sudut perkembangannya
melalui :
a. Kapan kelompok terbentuk.
b. Apa sassaran terbentuk kelompok tersebut.
c. Sifat keanggotannya
d. Cara pembentukkan kelompok tersebut.
2. Interaksionis
Adalah melihat interaksi antar individu sebagai anggotanya, sehingga dapat
diketahui situasi individu, dalam pelaksanaan interaksinya :
a. Interaksi dalam keluarga
b. Interaksi dalam Kerja
c. Interaksi dalam Masyarakat
Ketiga interaksi tersebut menghasilkan pengaruh kelompok terhadap
individu, sehingga apa reaksi individu terhadap pengaruh tersebut dalam
proses pembentukkan kepribadian.
3. Proses Sosialisasi
3.1 Fungsionalis adalah kelompok dilihat sebagai suatu jaringan
individu yang bekerja sama secara terorganisasir menurut norma-norma
sehingga anggota dapat terkendali yang meliputi cara-cara kelompok sosial
dalam mengatur tindakan-tindakan anggotanya, contoh: hukuman,
penghargaan, penyimpangan.

1
2

3.2 Konflik/ Pertentangan adalah kelompok dilihat sebagai suatu hal


yang memiliki pertentangan-pertentangan dan sebagai pengeraknya adalah
asana individu-individu dominan, contoh: Penguasa yang dikuasai, Majikan
-- Buruh.
3.3 Perbandingan adalah setiap kelompok memiliki karakteristik,
sehingga antar kelompok dapat di perbandingan, guna dicari persamaan
dan perbedaanya, contoh: Politik Partai-partai politik, Profesi Pegawai
negeri Pegawai Swasta.

Persyaratan kelompok sosial yaitu:


1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian
dari kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
yang lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, agar memperat hubungan
antara meraka bertambah erat. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
a. Senasib,
b. kepentingan yang sama,
c. tujuan yang sama,
d. musuh bersama,
e. ideologi yang sama.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku
5. Bersistem dan berproses.

II. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL


1. Derajat Interaksi yaitu pembagian atas dasar kelompok-kelompok
dimana anggota-anggota saling mengenal (faca-to-face grouppings),
contoh: Keluarga, RT, Desa, Kota, Korporasi, Negara. Derajat Interaksi
dibagi menjaadi: a. Longgar, b. Interaktif.
2. Kesatuan Wilayah yaitu suatu komiti (masyarakat setempat) yang
merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasaar

2
3

wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan yang


khusus/tertentu. Asosiasi sebagai suatu perbandingan, justru dibentuk untuk
memenuhi kepentingan tertentu walaupun tidak dijabarkan secara khusus.
Contoh: Kampung, Desa, Kota
3. Kepentingan tanpa organisasi tetap yaitu kelompok-kelompok yang
hampir tek terorganisasi. Contoh: Kerumunan, Kelompok etnis, Kelompok
Ras, Kasta, Bangsawan, Rakyat.
4. Kepentingan dengan organisasi tetap , yaitu yang terorganisasi
dengan baik. Contoh: Negara, Keluarga, Perkumpulan
5. Dipandang dari sudut individu
In Group yaitu kelompok sosial dengan mana individu
mengidentifikasikan dirinya sikap dari in-group pada umumnya didasarkan
pada faktorsimpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-
anggotakelompok, sikap tersebut terwujud dalam perbedaan kelompok-
kelompok sosial yang dibuat oleh individu.
Out Group yaitu kebanggaan terhadap kelompoknya sendiri, sikapnya
selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonis/antipatis.
Kedua kelompok diatas memiliki sautu sikap yang menilai unsur-unsur
kabudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan
sendiri yang disebut Etnosentrisme. Stereotif yaitu gambaran atau
anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu.
Contoh etnis yang dianut lebih baik dari etnis lainnya.
6. Menurut Charles Horton Cooley daam social Organization 1909
terbagi menjadi:
6.1 Kelompok primer yaitu kelompok yang ditandai oleh pegaulan dan
kerjasama yang erat dan mempribadi. Ciri-Ciri kelompok ini terdiri dari:
a. Jumlah anggotanya sedikit
b. Saling mengenal secara pribadi
c. Interaksi sosial bersifat langgeng
d. Terintegrasi, berdasarkan pada kesamaan yaitu tujuan individu
merupakan tujuan kelompok

3
4

e. Bersifat inklusif
6.2 Kelompok Sekunder yaitu kelompok yang terdiri banyak orang dan
bekerjasama tetapi hubungannya bersifat longgar. Ciri-Ciri kelompok ini
yaitu :
a. Jumlah anggotanya besar
b. Interaksi sosialnya tidak mempribadi dan tidak langgeng
c. Hubungan berdasarkan asas guna atau kontraktual
d. Bersifat ekslusif
e. Kerjasama, berdasarkan pada tujuan kelompok.
7. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)
Menurut Ferdinand Toennies, 1887
1. Paguyuban (Gemeinschaft) yaitu bentuk kehidupan bersama
dimana anggotanya diikat oleh hubungan personal atau bathin dan
bersifat alamiah serta langgeng. Dasar hubungannya antara rasa
cinta dan rasa kesatuan yang memang telah dikodratkan
(Wisenwile).
Ciri utama Gemeinschaft yaitu :
a. intim yaitu hubungan menyeluruh dan mesra
b. Pribadi yaitu hubungan berdasarkan pada ikatan bathin
c. Eksklusif yaitu hubungan terbatas hanya pada orang-atang
tertentu.
Bentuk-bentuk Gemeinschaft yaitu :
a. Gemeinschaft by blood (Paguyuban karena darah)
b. Gemeinschaft by place (Paguyuban karena tempat)
c. Gemeinschaft by Mind (Paguyuban karena jiwa-pikiran)
2. Patembayan (Gesellschaft) yaitu bentuk kehidupan bersama
dimana anggotanya diikat oleh hubungan azas guna dan sementara,
serta sifatnya hanya ada dalam ppikiran (imaginary). Dasar
hubungannya pada tujuan-tujauna tertentu (tergantung azas guna)
dimana tujuan-tujuan tersebut berfungsi aegala sebgai alat belaka.

4
5

Bentuk bentuk Gesellschaft yaitu Terdapat dalam hubungan


perjanjian yang didasarkan ikatan timbal balik, misalnya ikatan antara
pegadang. dll

Anda mungkin juga menyukai