Anda di halaman 1dari 66

adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang

kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380750


nm.

Benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.



adalah perpaduan dua gelombang atau lebih yang koheren
Interferensi maksimum (garis terang) terjadi
jika
d sin = n , dengan n =0, 1, 2, 3,
Pada perhitungan garis terang menggunakan
rumus di atas, nilai n = 0 untuk terang
pusat, n = 1 untuk terang garis terang
pertama, n = 2 untuk garis terang kedua, dan
seterusnya.
Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
memperlemah atau destruktif)

Interferensi akan saling


melemahkan jika
berlawanan fase
*Berlawanan fase berarti berbeda
sudut fase = , 3, 5
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 180o,
yaitu jika selisih lintasannya sama dengan bilangan ganjil kali
setengah .
d sin (m 12 ); m 1, 2,3,...
Dengan:
d = jarak antar celah (m),
= sudut yang dibentuk berkas cahaya dengan garis mendatar
m= pola interferensi (orde), garis gelap n = 1,2,3,....
= panjang gelombang cahaya yang berinterferensi (m )
L = panjang celah sampai ke layar (m)
Adalah perpaduan 2 gelombang atau lebih pada suatu titik
didalam selaput tipis yang menimbulkan fenomena yang
dapat diamati.
Dari gambar disamping sinar monokromatik datang pada
permukaan pelat tipis. Sebagian sinar AB dipantulkan oleh
permukaan bidang batas udara yaitu sinar BE dan sebagian
lagi dibiaskan ke dalam medium pelat (sinar BC). Sinar BC
dipantulkan oleh permukaan bidang batas pelat dan udara
yaitu sinar CD. Sinar CD dipantulkan oleh permukaan atas
dan sebagian lagi dibiaskan keluar film (sinar DF). Sinar BE
dan DF datang bersamaan di mata kita.

Sinar datang dengan sudut datang i pada lapisan tipis


dengan ketebalan d dan indeks bias n, sehingga sinar
mengalami pemantulan dan pembiasan dengan sudut bias r.
Rumus untuk menghasilkan pola terang/interferensi
maksimum:

Dengan:
n = Indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde terang ke 1,2,3dst
Dari Gambar ini, sinar AB merupakan sinar monokromatik
yang datang pada permukaan pelat tipis. Sebagian sinar AB
dipantulkan oleh permukaan bidang batas udara dan pelat
(sinar BE) dan sebagian lagi dibiaskan ke dalam medium pelat
(sinar BC). Sinar BC dipantulkan oleh permukaan bidang
batas pelat dan udara (sinar CD). Sinar CD dipantulkan oleh
permukaan atas dan sebagian lagi dibiaskan keluar film (sinar
DF). Sinar BE dan DF datang bersamaan di mata kita.

Sinar datang dengan sudut datang i pada lapisan tipis dengan


ketebalan d dan indeks bias n, sehingga sinar mengalami
pemantulan dan pembiasan dengan sudut bias r.
Rumus untuk menghasilkan pola terang/interferensi
minimum:

2n.d.cos r = m
Dengan:
n = Indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde terang ke 1,2,3dst
Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5.000
goresan tiap cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 30o . Panjang
gelombang cahaya yang digunakan adalah
PEMBAHASAN
rumus utama :

d = jarak kedua celah (m)


n = orde (0, 1, 2, 3,. dst)
= panjang gelombang (m)
= sudut
sebelum kita memasukan nilai-nilai, kita harus mencari d terlebih dahulu

Dimana N= banyaknya jumlah goresan


Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang
500 nm tegak lurus pada kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400
garis tiap cm dan sudut deviasi sinar 30o maka banyaknya
garis terang yang terjadi pada layar adalah..
PEMBAHASAN
rumus utama :

d = jarak kedua celah (m)


n = orde (0, 1, 2, 3,. dst)
= panjang gelombang (m)
= sudut
sebelum kita memasukan nilai-nilai, kita harus mencari d terlebih dahulu

Dimana N= banyaknya jumlah goresan


adalah kecenderungan gelombang yang dipancarkan dari
sumber melewati celah yang terbatas untuk menyebar
ketika merambat.
adalah kondisi ketika cahaya melalui celah tunggal dan
mengalami difraksi (pelenturan)
Bila cahaya monokromatik dijatuhkan
pada celah sempit, maka cahaya akan
di belokan /dilenturkan

Bila cahaya yang dijatuhkan


polikromatik (banyak warna), selain
akan mengalami peristiwa difraksi,
juga akan terjadi peristiwa
interferensi
POLA TERANG
d.sin = (2n-1).1/2

POLA GELAP
d.sin = (2n).1/2
Kisi difraksi terdiri atas banyak
celah dengan lebar yang sama.

Lebar tiap celah pada kisi difraksi


disebut konstanta kisi dan
dilambangkan dengan d.
Jika dalam sebuah kisi sepanjang 1 cm terdapat N celah, konstanta kisinya
adalah:

1
d cm
N
Dengan:
d= lebar tiap celah/ konstanta kisi
N= garis tiap satuan panjang
Pola terang(interferensi maksimum) oleh kisi difraksi diperoleh jika:

d sin = n , dengan n =0, 1, 2, 3,.

dengan d adalah konstanta kisi dan adalah sudut difraksi.


Pola gelap(interferensi minimum) oleh kisi difraksi diperoleh jika:

d sin = (n ), dengan n =1, 2, 3,

dengan d adalah konstanta kisi dan adalah sudut difraksi.


aCahaya yang mempunyai panjang gelombang 700
nm melewati sebuah celah yang mempunyai lebar
0,2 mm. Pola difraksi pada layar berada pada jarak
50 cm dari celah. Tentukan jarak antara garis gelap
kedua dan garis terang utama!
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Ditanya y ?
Jawab :

Lebar celah sangat kecil dibandingkan jarak antara celah dengan layar (pada gambar
lebar celah diperbesar) sehingga sudut sangat kecil. Sudut sangat kecil sehingga nilai
sin teta mendekati nilai tangen teta.

Jarak antara garis terang utama dengan garis gelap kedua adalah 3,5 milimeter.
Berkas sinar monokromatis dilewatkan pada sebuah celah
sempit dengan lebar celah 0,3 mm sinar mengalami
difraksi terang kedua terukur berjarak 3 mm dari terang
pusat, jarak celah ke layar 1,5 m. Tentukan panjang
gelombang?
Jawab :
1
= 2 1
2
Diketahui :
m= 2 .
= 21 12

d = 3x104 m =
. 2
(21)
y = 3x103 m 3x103 . 3x104 2
= 3
L = 1,5 m 1,5
= 4 x107 m
= 4000
Ditanya :
= ...?
adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang pada
cahaya yang acak menjadi satu arah getar
Pemantulan akan menghasilkan Jadi, diperoleh persamaan:
cahaya terpolarisasi jika sinar pantul
dan sinar biasnya membentuk sudut
90o

Arah getar sinar pantul yang n2 = indeks bias medium tempat cahaya
terpolarisasi akan sejajar dengan datang
bidang pantul. n1 = medium tempat cahaya terbiaskan
ip = sudut pantul yang merupakan sudut
sinar pantul tegak lurus sinar bias, terpolarisasi.
berlaku :
ip + r = 90 atau r = 90 ip
adalah pembelokan cahaya yang merambat dari medium satu ke
medium lainnya yang berbeda kerapatannya.
1. Sinar datang, garis normal, sinar bias
terletak pada satu bidang datar
2. Jika sinar datang dari medium kurang
rapat ke medium lebih rapat (misalnya
dari udara ke air atau dari udara ke
kaca), maka sinar dibelokkan
mendekati garis normal, jika sebaliknya,
sinar datang dari medium lebih rapat ke
medium kurang rapat (misalnya dari air
ke udara), maka sinar dibelokkan
menjauhi garis normal.
Secara matematis dapat dirumuskan :

n=
Pembiasan cahaya dapat
dimana :
terjadi dikarenakan n = indeks bias
perbedaan laju cahaya pada c = laju cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)
kedua medium. Laju cahaya v = laju cahaya dalam zat.
pada medium yang rapat bisa juga menggunakan rumus :
lebih kecil dibandingkan
dengan laju cahaya pada 1
n=
2
medium yang kurang rapat.
n = indeks
1 = panjang gelombang udara
2 = panjang gelombang suatu medium
Sinar datang EF yang mengenai bidang batas pertama dibiaskan mendekati garis normal
N1.
Sinar bias FG ini berfungsi sebagai sinar datang bagi bidang batas kedua sehingga setelah
keluar dari prisma, sinar itu dibiaskan menjauhi garis normal N2.
Perpanjangan sinar datang EF dan perpanjangan sinar bias yang keluar dari prisma GH
membentuk sudut deviasi D.
Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dan sinar bias
yang keluar dari prisma.
a. Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya.
Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu :
1) Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya cembung.
2) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu lensa yang
permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.
3) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang permukaannya satu
cembung dan yang lain datar.
Pada lensa positif tiga sinar
istimewa yang terjadi adalah:
1. Sinar datang sejajar sumbu
utama akan dibiaskan melalui fokus
utama.
2. Sinar datang melalui fokus utama
dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik
akan diteruskan tanpa dibiaskan.
1) Jarak Fokus Note :
a. Untuk lensa cembung jarak fokus
positif (f) /lensa konvergen
(mengumpulkan cahaya).
Dimana : b. Untuk lensa cekung jarak fokusnya
negatif (-f)/juga lensa divergen
f = jarak fokus cermin (m) (menyebarkan cahaya).
s = jarak benda (m)
s = jarak bayangan (m)
Pembentukan Banyangan Benda di Pembentukan Banyangan Benda Di
Ruang I Ruang II
sifat bayangannya yakni maya, tegak bayangan benda akan terbentuk di
dan diperbesar serta berada di ruang IV ruang III dengan sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang III

Bayangan benda akan terbentuk di ruang II


dengan sifat bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Pembiasan Ganda ( double refraction ) adalah dekomposisi sinar cahaya
menjadi dua sinar cahaya yang disebut ordinary ray (sinar biasa) dan
extraordinary ray ( sinar luar biasa)
Pembiasan ganda (double refraction )terjadi pada kristal seperti : kalsit,
mika, kristal gula, kristal es, prisma nikel, dll.
Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk semua arah (isotropik).
Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material
tersebut.Zat semacam ini disebut zat isotropik
Ketika berkas cahaya memasuki medium anisotropik (medium di
mana laju cahaya tidak seragam), berkas cahaya akan terpisah
menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Sinar pertama tidak dibelokkan. Sinar ini di sebut sinar biasa
(ordinary) yang tidak mengikuti hukum snellius tentang
pembiasaan.
2. Sinar kedua mengalami pembelokkan. Sinar ini di sebut sinar
luar biasa (extraordinary) yang mengikuti hukum snellius tentang
pembiasaan.
Sinar biasa dan sinar istimewa keduanya terpolarisasi saling
tegak lurus.
Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah yang saling
tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda.
Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya
merambat dengan kecepatan yang sama. Arah ini disebut
sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap
sumbu optik, berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan
pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada
ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang
luar biasa akan berputar di ruang
Polarisasi jenis ini dapat terjadi dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid
bersifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya
dengan arah getar yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah
getarnya sejajar dengan sumbu polarisasi polaroid. Oleh karena tehnik berdasarkan
penyerapan arah getar, maka disebut polarisasi dengan penyerapan selektif /
absorbsi selektif.
Seberkas cahaya alami menuju ke polarisator. Di sini cahaya dipolarisasi secara
vertikal yaitu hanya komponen medan listrik E yang sejajar sumbu transmisi.
Selanjutnya cahaya terpolarisasi menuju analisator. Di analisator, semua komponen
E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator diserap, hanya komponen E yang
sejajar sumbu analisator diteruskan. Sehingga kuat medan listrik yang diteruskan
analisator menjadi:
E2 = E cos
Jika seberkas cahaya dengan intensitas I0 dilewatkan pada sebuah
polalisator ideal, intensitas cahaya yang dilewatkan adalah 50% atau I0.

I1 = I0
Cahaya dengan intensitas I1 ini kemudian menuju analisator dan akan
keluar dengan intensitas menjadi:

I2 = I1 cos2 = I0 cos2
Ket : I2 : intensitas cahaya yang lewat analisator.
I0 : intensitas awal seblum maasuk polalisator
: sudut antara arah polarisasi polalisator dan arah polarisasi
analisator. Jika keduanya sejajar, = 0.
jika keduanya saling bersilangan, = 90.
Akan tetapi, jika cahaya dilewatkan pada polalisator dan analisator yang
dipasang bersilangan, tidak ada intensitas cahaya yang melewati
analisator.
Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel-partikel
medium akan menyerap dan memancarkan kembali sebagian
cahaya itu. Penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh
partikel-partikel medium ini dikenal sebagai fenomena hamburan.
Pada peristiwa hamburan, cahaya yang panjang gelombangnya
lebih pendek cenderung mengalami hamburan dengan intensitas
yang besar. Hamburan ini dapat diamati pada warna biru yang
ada di langit kita.
Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel-
partikel udara di atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh
partikel-partikel di atmosfer itu. Oleh karena cahaya biru
memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya
merah, maka cahaya itulah yang lebih banyak dihamburkan dan
warna itulah yang sampai ke mata kita.
Seberkas cahaya alamiah dilewatkan pada dua keping
kaca polaroid yang arah polarisasi satu sama lain
membentuk sudut 60. Jika intensitas cahaya
alamiahnya 100 Wcm-2, tentukanlah intensitas cahaya
yang telah melewati cahaya polaroid itu.
Diketahui :
= 60
Io = 100 W/cm

Dit :
I2 = ?
Sudut kritis cahaya suatu zat adalah 37 (sin37 = 0,6) maka
sudut polarisasi untuk zat tersebut adalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan cahaya dengan konsentrasi kerja serta
kelelahan mata bagi tenaga kerja.
McShane (1997) mendeskripsikan bahwa 80% hingga 85%
informasi yang diterima pegawai di kantor adalah menggunakan
indera penglihatan (mata).
Pencahayaan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat
objek-objek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya-
upaya yang tidak perlu,.
Pencahayaan yang baik juga dapat memberikan efisiensi yang
lebih tinggi, dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi
kesulitan serta tekanan penglihatan terhadap pekerjaan.
Macam Pekerjaan Perhitungan Cahaya Dengan Foot-
Candle
Pekerjaan yang membutuhkan penglihatan tajam. Imi meliputi perkerjaan yang mengenai huruf- 50
huruf atau angka-angka lembut, perbedaaan warna yang samar-samar, atau pekerjaan untuk
jangka waktu lama secara terus menerus.

Contoh: memeriksa perhitungan, melakukan pembukun, menggambar.

Pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan biasa


30
Contoh: membuat surat, mengurus arsip, pekerjaan di bagian pengiriman dan penerimaan surat.

Pekerjaan yang membutuhkan penglihatan sepintas


10
Contoh: ajtivitas dalam ruangan resepsi, tangga gedung, atau kamar mandi

Pekerjaan yang membutuhkan penglihatan sederhana. Penerangan sebesar ini misalnya untuk
lorong atau jalan lalu-lintas dalamgedung. 5
Kelelahan pada mata pegawai akan meningkat apabila tingkat cahaya
di tempat kerja tidak sesuai.
mengakibatkan pegawai mengalami ketegangan pada mata, sehingga
mempengaruhi fisiknya.
Hal ini berdampak terhadap penurunan motivasi pegawai dan
mengakibatkan kinerja pegawai menurun.
Warna dinding dalam ruangan, karena pantulan warna dinding
juga berpengaruh terhadap kenyamanan.
Mengurangi silau dengan mengurnaig jumalah cahaya lampu aau
cahaya alami mengenai layar monitor
Menggunakan layar monitor yang dapat diubah posisinya.
Menyesuaikan tingkat kontras dan terang pada layar monitor untuk
meminimalakan silau.
Menggunakan layar datar dari pada layar cembung.
1.Ruang rapat, ruang rapat menggunakan lampu fluorescent yang
linear,
2.Ruang lobby. Pada ruang lobby, kafetaria maupun ruang publik lain
dibutuhkan pencahayaan yang secara visual melegakan.
3.Ruang kerja,disesuaikan dengan kriteria pekerjaan dan warna
dinding juga harus sesuai.
1. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari
500 goresan tiap cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 45o .
Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah
2. Seberkas cahaya melewati celah sempit dan menghasilkan orde
ke dua dengan sudut deviasi 45. Apabila panjang gelombang
cahaya 9600, maka lebar celahnya adalah?
3. Seberkas cahaya alamiah dilewatkan pada dua keping kaca
polaroid yang arah polarisasi satu sama lain membentuk sudut
45. Jika intensitas cahaya alamiahnya 200 Wcm-2, tentukanlah
intensitas cahaya yang telah melewati cahaya polaroid itu.

Anda mungkin juga menyukai