Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
Pendirian pembangkit panas bumi selalu dilakukan secara bertahap, hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi asanya kemungkinan kerugian ekonomi yang besar
apabila terjadi ketidaktepatan dalam memperkirakan besarnya potensi resevoir dengan
kenyataan yang ada, maka pada waktu itu tahap awal di area panas bumi Kamojang
diputuskan untuk melakukan pengeboran beberapa buah sumur lain hingga memasok
sebuah unit pembangkit dengan kapasitas 30 MW dan selesai hingga Agustus 1979.
Pada saat itu juga telah diketahui adanya indikasi bahwa potensi panas bumi yang ada di
kamojang melebihi kebutuhan pembangkit unit I. Untuk itu pada Juni 1982 didatangkan
kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Geothermal Energy New Zealand
(GELNZ) untuk membangun dua buah unit pembangkit tambahan sebesar 2 x 55 MW.
4
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
Pembangunan unit 2 dan 3 dilakukan hampir bersamaan. Unit 2 telah mulai beroprasi
pada bukan Juli 1987 dan unit 3 beroprasi pada november tahun yang sama.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia semakin
intensif dengan berdirinya Unit PLTP Kamojang. Hal ini dibuktikan dengan segera
dibangunnya Unit PLTP Darajat sebesar 55 MW pada tahun 1993 yang beroprasi pada
bulan Desember dan Unit PLTP Gunung Salak 1 dan 2 (2 x 55MW) yang beroprasi
pada bulan November 1994 (unit 1) dan awal 1995 (unit 2). Bahkan pengembangan unit
3 segera dimulai pada pertengahan 1996 dan diharapkan selesai pada tahun 1997.
2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan
lingkungan.
2.2.2 Misi
Melakukan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan
mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri
dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan
perusahaan dalam jangka panjang.
5
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
I = Integritas P = Peduli
P = Profesional P = Pembelajar
Ha = Harmoni I = Inovatif
P = Pelayanan prima
5S Diadopsi dari disiplin standar perusahaan negara Jepang, atau jika dalam
istilah Indonesia 5R
S = Seiri (ringkas) S = Seiketsu (rawat)
S = Seiton (rapi) S = Shitsuke (rajin)
S = Seiso (resik)
6
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
Gamabar 2.2 Bagan susunan organisasi PT. Indonesia Power UBP Kamojang
7
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
8
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
9
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
PLTP Kamojang Jawa Barat, terdapat di kaki kaki pegunungan antara gungng
salak dan gunung papandayan. Berada di Kamojang Desa Laksana, Kecamatan Ibun,
Kabupaten Bandung. Lokasi PLTP Kamojang berada di perbatasan antara Kabupaten
Garut dan Kabupaten Bandung, tetapi tepatnya sudah memasuki wilayah Kabupaten
Bandung
PLTP Kamojang memiliki tiga unit pembangkit dengan kapasitas Unit I 30 MW,
dan Unit II dan III masing masing 55MW dan kapasitas total tenaga listrik. Energi
listrik yang dihasilkan PLTP Kamojang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) menuju Garut dan Bandung sebagai rangkaian aliran Jawa Bali.
10
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
Sistem pembangkitan PLTP Kamojang dapat dilihat dari diagram blok seperti yang
ditunjuukkan pada gambar
11
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
Uap yang berasal dari sumur produksi Pertamina dialirkan ke steam reciving
header sebagai tempat penampugan sementara dan untuk menjaga tekanan uap masuk
ke turbin tetap konstan meskipun terjadi perbedaan pasokan uap dari setiap sumur
produksi. Apabila uap dalam reciving header telah mencapai set point yang telah
ditentukan, maka kelebihan uap yang masuk akan dibuang ke udara terbuka melalui
vent structure.
Uap yang keluar dari reciving header dialirkan ke separator dan demister untuk
memisahkan partikel-parikel padat yang terbawa uap, seperti, air, silika, sodium,
potasium, boron amonia, flourida dan partikel padat lainnya. Uap yang keluar dari
demister benar - benar uap kering yang akan masuk ke turbin. Namun pada keadaan
aslinya uap yang masuk ke turbin masih memiliki partikel partikel padat lainnya yang
masuk ke sudu sudu turbin yang akan menyebabkan menurunnya kinerja turbin, maka
pada periode tertentu turbinharus mengalami pemeriksaan pada setiap sudu sudunya
dari tumpukan silika dengan cara melihat karateristik sistem kontrol chest preasure.
Uap yang kering akan masuk ke turbin dan memutar turbin pad kecepatan 3000
rpm yang dikopel terhadap secara langsung dengan generator, maka arus tiga phase
dengan frekuensi 50Hz dan tegangan 11,8 kV akan terbangkitkan dari generator. Uap
yanga keluar dari turbin masih mengandung Non Condensable Gas (NCG) maka uap
tersebut dialirkan ke condenser yang akan melalui proses kondensasi dari uap menjadi
air, air tersebut masih dalam keadaan panas maka di salurkan menuju cooling tower
dengan main cooling water pup. Air hasil kondensasi tersebut didinginkan di cooling
tower . air yang sudah didinginkan akan di salurkan kembali ke dalam condenser untuk
proses kondensasi. Itu merupakan garis besar proses dari sistem yang ada di PLTP
Kamojang.
12
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
13
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG