Anda di halaman 1dari 4

CLINICAL PROSEDURE

MASTITIS

Disusun Oleh :
Nabilah Putri Nadiah 201510104030
Natika Dini 201510104031
Nita Adhani Pasundani 201510104032
Nuriftika 201510104033

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA IV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
YOGYAKARTA 2015

MASTITIS

A. Definisi
Mastitis adalah peradangan pada payudara terutama pada primigravida,
infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui
peredaran darah. (wiknjosastro dalamJayanti, 2012).
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis ini dapat terjadi
kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari
ke-10 dan hari ke-28 setelah kelaihiran (Marmi, 2012)
B. Etiologi
1. Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat akhirnya tejadi
mastitis
2. Puting susu lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya
payudara bengkak
3. Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmental engoegement, jika tidak
disusui dengan adekuat, maka bisa terjadi mastitis.
4. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat dan anemia akan mudah terkena
infeksi
C. Tanda dan Gejala
Menurut Marmi (2012), tanda dan gejala mastitis :
1. Bengkak dan nyeri
2. Payudara tampak merah pada keseluruhan atau ditempat tertentu
3. Payudara terasa keras dan berbenjol-benjol
4. Ada demam dan rasa sakit umum
D. Komplikasi
Bila penanganan mastitis karena terjadinya infeksi pada payudara tidak
sempurna, maka infeksi akan semakin berat sehingga terjadinya abses
dengan tanda payudara berwarna merah mengkilat dari sebelumnya saat
terjadi radang, ibu merasa lebih sakit, benjolan lebih lunak karena berisi
nanah (Suherni,dalam Jayanti 2012).
E. Penatalaksanaan
Menurut varney (2007), penatalaksanaan mastitis adalah sebagai berikut :
1. Seringnya menyusui dengan mengososngkan payudara untuk mencegah
statis.
2. Memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu sempit, jangan
menggunakan bra dengan kawat dibawahnya.
3. Perhatian yang cermat untuk mencuci tangan dan merawat payudara
4. Pengompresan dengan air hangat pada area yang efektif pada saat
menyusui untk memfasilitasi aliran susu
5. Meningkatkan pemasukan cairan
6. Instirahat, satu atau dua kali di tempat tidur
7. Membantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan kelelahan
dalam kehidupannya
8. Antibiotik, penisilin jenis peniciline resisten atau cephalosporin.
Erithromicin dapat digunakan jika wanita alergi terhadap penicilin.
9. Diberi dukungan pada ibu.
F. Pencegahan
1. Perawatan payudara pascanatal secara teratur untuk menghindari
terjadinya statis aliran air susu ibu (ASI)
2. Posisi menyusui yang diubah-ubah
3. Menggunahan bra yang menyangga dan membuka bra tersebut ketika
terlalu menekan payudara
4. Susukan dengan adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Jayanti, Fitri. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas dengan mastitis.
Digilib.stikeskusumahusada.ac.id. Diakses pada tanggal 9
Desember 2015
Marmi .2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Purperium care.
Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Varney, Helen, Krebs jan M dan Gregor Caraly L. 2007. Asuhan Kebidanan. Alih
Bahasa :Laily Mahmudah, Gita Trysetiyati. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai