KARBOHIDRAT
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis tuliskan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang karbohidrat ini.
Salawat beriring salam penulis tuliskan kepada Nabi Besar, Nabi Agung Muhamad
SAW, karena berkat beliaulah kita semua dapat merasakan kehidupan yang berpendidikan
dan penuh teknologi seperti saat ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang teah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini dalam rangka upaya pemenuhan tugas kimia organik II.
Penulis meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan di dalam makalah yang
berjudul karbohidrat ini, diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
kedepannya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam
alam, banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O ; misalnya, rumus molekul
glukosa ialah C6H12O6 (enam kali CH2O). Senyawa ini pernah disangka hidrat atau karbon
sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan hidrat dan
karbon merupakan gagasan yang salah dalam karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi
aldehida dan keton atau turunan mereka.
klorofil
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa penting yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari
dan sangat vital peranannya dalam proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup.Karbohidrat
sangat beraneka ragam sifatnya. Misalnya, sukrosa( gula pasir) dan kapas, keduanya adalah
karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran
molekulnya. Monosakarida( sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana; mereka dapat terhidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,trimer, dan
sebagainya dan akhirnya polimer. Dimer-dimer ini disebut disakarida.
Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk
sebagai olisakarida ( yunani, oligo-, =beberapa). Jika lebih dari delapan satuan monosakarida
diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat itu disebut polisakarida.
1.3 . Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Dapat mengetahui fungsi dan sifat-sifat dari karbohidrat.
3. Dapat mengetahui klasifikasi dari karbohidrat
4. Dapat mengetahui reaksi apa saja dalam pengenalan karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Pentosa, memiliki lima atom C, terdapat pada asam nukleat( DNA dan RNA) dan
beberapa koenzim. Contohnya adalah ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa.
3) Heksosa, memiliki enam atom C. Contohnya adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Fruktosa disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri, adalah gula
yang termanis. Terdapat pada buah-buahan dan madu, maupun dalam sukrosa. Galaktosa
terdapat dalam disakarida laktosa, dalam keadaan terikat dengan glukosa. Ribosa dan
deoksiribosa membentuk sebagian kerangka polimer dari asam-asam nukleat. Awalan deoksi
berarti minus suatu oksigen, struktur ribosa dan deoksiribosa adalah sama, kecuali bahwa
deoksiribosa tidak mempunyai oksigen pada karbon 2.
Konfigurasi Monosakarida
Struktur monosakarida mirip satu sama lain . beberapa monosakarida berbeda
strukturnya, misalnya, glukosa adalah suatu aldehida dan fruktosa suatu keton.
Monosakarida lain yang lazim ternyata adalah diastereomer (stereoisomer yang tidak
enantiomerik) satu sama lain , misalnya glukosa dan galaktosa adalah epimer satu
terhadap yang lain. Epimer ialah diastereomer yang konfigurasinya berbeda hanya
pada satu dari atom-atom karbon kiralnya.
Sistem D dan L
Struktur terbuka
O H O O O
CH HCOH CH CH COH
H H H H H
D-Glukosa D-Fruktosa D-Galaktosa D-Manosa D-Ribosa
Struktur Cincin
CH2OH CH2OH CH2OH
O OH
O HO O
H OH
OH H CH2OH OH
OH OH OH
OH
H OH OH
CH2OH CH2OH
O O OH
H
OH OH
HO OH
OH OH
D-Manosa D-Ribosa
2. Disakarida[Cn(H2O)n-1]
Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama atau berbeda. Ada tiga disakarida penting, yaitu:
a. Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida yang terdiri atas glukosa dan fruktosa.
Sukrosa + HCl hidrolisis(+HCl) glukosa + fruktosa
b. Maltosa
Maltosa tersusun oleh dua buah molekul glukosa.
Maltosa hidrolisis glukosa + glukosa
c. Laktosa
Laktosa tersusun oleh molekul glukosa dan galaktosa.
Laktosa hidrolisis glukosa + galaktosa
Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan
monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari
satu satuan ke suatu OH satuan lain. Suatu cara ikatan lazim ialah suatu hubungan
glikopsida atau dari satuan pertama ke gugus 4-hidroksil dari satuan kedua.
Hubungan ini disebut suatu ikatan 1,4 atau 1,4, bergantung pada stereokimia pada
karbon glikosida.
3. Polisakarida
Polisakarida memiliki rumus molekul (C6H10O5)n .Ada dua macam polisakarida, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida dibentuk oleh
monosakarida yang sama, sedangkan heteropolisakarida dibangun oleh bermacam-
macam monosakarida, nitrogenamino, dan sulfur. Yang termasuk polisakarida adalah
amilum, selulosa, glikogen, dekstrin, dan lain-lain.
Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keton atom C2 dengan OH dari C6.
Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.
2.4. Reaksi pengenalan karbohidrat
Untuk mengetahui ada tidaknya karbohidrat dalama bahan makanan, maka perlu dilakukan
tes identifikasi dengan beberapa pereaksi, di antaranya:
1. Pereaksi Iodium
Bahan + Iodium warna biru, berarti bahan mengandung pati/amilum
Bahan + Iodium ungu atau merah lembayung, berarti bahan
mengandung amilopektin.
2. Pereaksi Fehling
Bahan + larutan Fehling endapan merah bata, berarti bahan mengandung
glukosa
3. Pereaksi Benedict
Bahan + Benedict endapan merah bata. Endapan merah bata
menunjukkan bahwa bahan mengandung glukosa.
4. Pereaksi Tollens
Bahan + Tollens cermin perak. Adanya cermin perak menunjukkan
bahwa bahan mengandung glukosa.
Pemisahan dan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan teknik kromatografi. Secara
kualitatif, karbohidrat dapat dikenali dengan beberapa uji, yaitu:
1. Uji Molish
Uji ini merupakan uji yang paling umum untuk pengetesan adanya karbohidrat dan
senyawa organik lainnya.Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji ini.Prinsip
reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Pada uji ini asam
sulfat pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik, menghasilkan
monosakarida yang akan didehidrasi menjadi furfural dan turunannya. Furfural
mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan menghasilkan cincin warna ungu
kompleks (merah-ungu) yang menunjukan adanya karbohidrat.
2. Uji Benedict
Uji ini merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas, seperti yang terdapat pada laktosa atau maltosa. Uji ini digunakan untuk
pengetesan adanya gula pereduksi. Uji Benedict berdasarkan reduksi Cu 2+ menjadi Cu+
oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat
pengompleks seperti sitrat atau tartat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3.
Hasil tes ini memberikan endapan warna hijau, kuning atau merah jingga yang
memberikan perkiraaan semikualitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.
3. Uji Barfoed
Uji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi
oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif dengan
pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk membedakan monosakarida,
disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan
tembaga oksida yang berwarna merah bata.
4. Uji Bial
Uji ini digunakan untuk menguji adanya gula pentosa. Pemanasan pentosa dengan HCL
pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion feri . Hasil
pemanasan akan menghasilkan warna biru-hijau yang menunjukan adanya gula pentosa.
5. Uji Selliwanof
Uji ini merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa.Ketosa akan didehidrasi lebih cepat dari aldosa. Furfural akan
berkondensasi dengan recorcinol (1,3- dihidroksi benzena) yang akan memberikan warna
merah kompleks (merah-cherry).
6. Uji Iodium
Uji ini digunakan untuk menguji adanya polisakarida. Pada uji iodium, kondensasi iodine
dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas.
Pembentukan warna biru menunjukan adanya pati, sedangkan warna merah menunjukan
adanya glikogen atau eritrodekstrin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat berperan vital dalam fisiologi
makhluk hidup, karbohidrat adalah senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia,
karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan hidup manusia.
berdasarkan lokasi gugus (C=O), monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Aldosa ( berupa aldehid)
2. Ketosa(berupa keton)
Berdasarkan jumlah molekul sakarida penyusunanya, karbohidrat digolongkan
menjadi 3 golongan utama yaitu
Monosakarida( terdiri atas 1 unit gula)
Disakarida( terdiri atas 2 unit gula)
Polisakarida( terdiri lebih dari 10 unit gula)
Dalam mengidentifikasi adanya karbohidrat, dapat digunakan beberapa
pereaksi,yaitu:
Pereaksi Iodium
Bahan + Iodium warna biru, berarti bahan mengandung pati/amilum
Bahan + Iodium ungu atau merah lembayung, berarti bahan
mengandung amilopektin.
Pereaksi Fehling
Bahan + larutan Fehling endapan merah bata, berarti bahan mengandung
glukosa
Pereaksi Benedict
Bahan + Benedict endapan merah bata. Endapan merah bata
menunjukkan bahwa bahan mengandung glukosa.
Pereaksi Tollens
Bahan + Tollens cermin perak. Adanya cermin perak menunjukkan
bahwa bahan mengandung glukosa.
Daftar Pustaka