Anda di halaman 1dari 3

LAS ASITILEN

MAKSUD DAN TUJUAN


1. Untuk mengetahui pemotongan dan penyambungan potongan-potongan logam dengan
nyala api yang diperoleh dengan pembakaran gas asitilen.
2. Untuk mengetahui cara dan besaran yang diperlukan didalam melakukan pengelasan
seperti berapa besar tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan nyala api yang
diinginkan.

TEORI
Las asitilen adalah suatu las dengan nyala apinya menggunakan paduan antara gas karbit dan
zat asam (oksigen). Gas astitilen dan oksigen dewasa ini telah ditempatkan pada tabung-tabung
gas untuk menjaga keselamatan kerja dan efisiensi.
Botol Asitilen
Gas asitilen yang ditempatkan pada botol berisi 40 dm3. Cara pengisian gas asitilen ke dalam
tabung adalah dengan cara dilarutkan dalam zat cair dan dikempa sehingga tidak akan terjadi
letupan, zat cair yang dipakai adalah aseton yang pada tekanan 0 bar dapat melarutkan asitilen
sebanyak 25 dm3.
Botol Oksigen
Oksigen yang diperlukan dalam pembakaran harus semurni-murninya, ini diperoleh dari
perbedaan antara titik didih zat lemas (-196oC) dan oksigen (-183oC). Dengan memanaskan
udara cair yang telah dimurnikan (-200oC) yang terdiri dari 79% zat lemas dan 21% oksigen,
sampai (-190oC), zat lemas akan menguap dan oksigen dengan derajat kemurnian yang tinggal
(99,8%) akan tertinggal. Oksigen akan dikempa ke dalam botol baja pada suhu ruang dan
tekanan 200 bar.
Pembakaran dengan las asitilen terdiri dari dua bagian yaitu :
Pemegang dengan kedua sambungan pipa karet dan kedua kran pengatur.
Bagian depan dengan injektor dan ruang penyampur dan mulut pembakar.
Kedua bagian ini dihubungkan dengan mur wartel, gas yang masuknya terpisah disalurkan ke
dalam ruang penyampur oleh injektor supaya tercampur.
Nyala api las yang sempurna adalah 2 bagian asitilen 5 bagian oksigen dengan kampuh lasnya
berada 2 5 mm di muka kerucut nyala api.
Bentuk kampuh yang diinginkan haruslah bersih dan bebas karat, cat minyak, gemuk dan
sebagainya agar pengelasan dapat dilaksanakan dengan baik. Pada waktu mengelas dua bagian
atau lebih sisi lasnya harus dipanaskan sedemikian rupa, sehingga dapat melelehkan atau
merekat. Las pinggir hanya dapat dipakai pada bagian yang tipis.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Masker
2. Kaca mata las
3. Sarung tangan
4. Kikir besar

CARA KERJA
1. Kikir permukaan benda kerja yang akan dilas hingga bersih dari karat, cat, minyak dan
sebagainya.
2. Bentuk kampuh yang akan ditentukan oleh asisten.
3. Buka katup tabung oksigen dan asitilen sehingga perbandingannya sesuai.
4. Atur katup pada pemegang dan nyalakan api pada ujung pemegang sehingga menyala.
5. Setelah nyala api sesuai maka panaskan bagian benda kerja yang akan disambung.
6. Gunakan elektroda untuk mengisi kampuh dengan cara membakarnya dengan cara 25 mm
sehingga kampuh terisi semuanya.
7. Setelah selesai rapikan dan kembalikan alat yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai