Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

PENDAHULUAN
(Sistem Bilangan, Himpunan, selang, pertaksamaan , dan
nilai mutlak)

A. Sistem Bilangan
Pembicaraan kalkulus didasarkan pada sistem bilangan nyata.
Sebagaimana kita ketahui sistem bilangan nyata dapat
diklasifikasikan seperti dalam bagan berikut:
A.1. Skema Bilangan
Bilangan Real
(W)

Rasional (Q) Irrasional (I)

Bulat (J) Desimal berulang


Pecahan

Negatif Cacah (W)

Nol Asli (N)

A.2. Diagram Venn Sistem bilangan

A.3. Operasi Bilangan


a. Penjumlahan
b. Pengurangan
c. Perkalian
d. Pembagian
e. Pemangkatan
f. Penarikan akar
g. penarikan Logaritma
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 2

Dari bagan di atas dapat dijelaskan dalam bagian di berikut


dibawah ini.
a. Penjumlahan
b. Pengurangan
c. Perkalian
d. Pembagian
e. Pemangkatan
f. Penarikan akar
g. penarikan Logaritma
Dari bagan di atas dapat dijelaskan dalam bagian di berikut
dibawah ini.

B. Himpunan
Kalkulus didasarkan pada sistem bilangan nyata. Dalam
sistem bilangan nyata, pertama kita mengenal bilangan bulat:
..., 2, 1, 0, 1, 2, ...
Kemudian kita kenal bilangan rasional, yang merupakan hasil
bagi dua bilangan bulat. Jadi bilangan rasional r dapat
dinyatakan sebagai
p
r
q
dengan p dan q bilangan bulat dan q 0.
Jika dinyatakan dalam bentuk desimal maka angka desimalnya
terbatas dan berulang.
Contoh 1.
1 3 23 41 37
= 0,5; = 4,2857128571; 23 ; ; 0,37
2 7 1 209 100
Sejumlah bilangan nyata, seperti 2 , tidak dapat dinyatakan

sebagai hasil bagi dua bilangan bulat dan dinyatakan sebagai


bilangan irrasional. Contoh bilangan irrasional lain adalah
3 , 5 , , sin 1, 3
2.
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 3

Himpunan semua bilangan nyata biasanya dinyatakan


dengan lambang R. Pengucapan kata bilangan , yang dimaksud
adalah bilangan nyata.
Setiap bilangan mempunyai bentuk desimal. Bilangan rasional
memiliki bentuk desimal yang terbatas dan berulang, sedangkan
bilangan irrasional bentuk desimalnya tidak terbatas dan tidak
berulang.
Contoh 2.
1 12
0,33333... 0, 3 1,090909... 1, 09
3 11
(tanda bar menunjukkan bahwa angka tersebut berulang terusm
menerus).
3 1,7320508075688772... = 3,141592653589...
Untuk bilangan rasional ini kita dapat memperoleh hampiran
bilangan tersebut dengan menghentikan uraian desimal pada
tempat tertentu, misal 3,14159265.
Garis bilangan
Bilangan nyata dapat dinyatakan dengan titik pada sebuah
garis bilangan. Arah positif ke kanan ditandai dengan panah.
Titik acuan O, yang disebut titik asal berkaitan dengan bilangan
nyata 0. Setiap bilangan positif x dinyatakan dengan titik pada
garis yang jaraknya x unit ke kanan dari titik asal, sedangkan
setiap bilangan negatif x dinyatakan dengan titik x unit ke kiri
dari titik asal.

-3 - 2 0 1.5 6
Gambar 1. garis bilangan nyata

Selanjutnya kita akan menggunakan notasi himpunan.


Sebuah himpunan adalah suatu kumpulan objek dengan sifat
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 4

tertentu, dan objek ini dinamakan anggota himpunan tersebut.


Jika S adalah suatu himpunan, notasi a S berarti bahwa a
anggota S, dan a S berarti a bukan anggota S.
Sejumlah himpunan dapat dijelaskan dengan
mendaftarkan anggotanya dalam tanda kurung.
Contoh 3. Himpunan semua bilangan bulat positif yang lebih
kecil dari pada 5,
dapat ditulis sebagai
A = {1,2,3,4}.
Himpunan di atas dapat juga dituliskan dalam bentuk
A={ x x adalah bilangan bulat dan 0 < x < 5}
yang dibaca A adalah himpunan x sedemikian sehingga x
adalah bilangan bulat dan 0 < x < 5.

C. Selang
Dalam kalkulus seringmuncul himpunan bilangan nyata
tertentu, yang disebut selang, yang secara geometris berkaitan
dengan ruas garis. Misalnya, selang terbuka dari a ke b berisi
semua bilangan dantara a dan b dinyatakan dengan lambang
(a,b). Dalam notasi pembentuk himpunan dituliskan dengan
( a, b) {x a x b} .

Perhatikan bahwa kedua titik ujung selang, yaitu a dan b tidak


termasuk anggota himpunan tersebut. Ini ditandai dengan tanda
kurung biasa ( ) dan dengan bulatan kosong pada gambar 2.

a b
Gambar 2. Selang terbuka (a,b).
Sedangkan selang tertutup dari a ke b adalah himpunan
[ a, b] { x a x b} .
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 5

Di sini kedua titik ujung selang termasuk anggota himpunan dan


ditandai dengan kurung siku [ ] dan dengan bulatan penuh pada
gambar 3.

a b
Gambar 3. Selang tertutup [a,b].
Tabel 1 berikut ini memuat sembilang selang yang mungkin.
Perlu diperhatikan bahwa pada pembahasan selang ini selalu
diasumsikan a < b.
Notasi Deskripsi
(a,b) { x a x b}
[a,b] {x a x b}
(a,b] { x a x b}
[a,b) { x a x b}
(a, ) { x x a}
[a, ) { x x a}
(- ,b) { x x b}
(- ,b] { x x b}
(- , Himpunan semua
) bilangan nyata, R

Tabel 1. Selang yang mungkin


D. Persamaan
Rumus Umum Persamaan: f(x) = 0
Contoh Soal:
Tentukan nilai x dari persamaan berikut:
1). 3x + 6 = 0
2). x2 + x - 2 = 0 (difaktorkan)
3). x2 + 2x - 2 = 0 (Rumus Al Khawarizmi (abc) atau kuadrat
sempurna)
4). x3 + 4x2 - 4x - 1= 0 (Metode Horner teorema sisa)
5). x3 - 1 = 0
Jawaban Contoh Soal 1:
1). 3x + 6 = 0 3x = -6 x = -6/3 = -2
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 6

2). x2 + x - 2 = 0 (x-1)(x+2) = 0 x-1 = 0 v x+2 = 0 x = 1


v x = -2

Latihan 1.
Tentukan nilai x dari persamaan berikut:
1). 3x2 -10x +7 = 0
2). 4x3 + 5x2 - 43x + 4 = 0
3). 2x3 - 3x2 - 12x + 20 = 0
1 9
4). x 3 x 2 3 x 2 0
2 2
5). 2x3 - 2x2 - 6x + 6 = 0
Catatan: Teorema sisa (Horner)
1). Jika jumlah koefisien sama dengan 0 maka salah satu
akarnya = 1
2). Jika jumlah koefisien selang-seling (koefisien variabel
pangkat genap/nol = koefisien veriabel pangkat ganjil)
maka salah satu akarnya = -1
E. Pertaksamaan
Pertaksamaan adalah salah satu bentuk pernyataan
matematika yang mengandung satu peubah atau lebih yang
dihubungkan oleh tanda-tanda < , > , atau . Ditinjau dari
jumlah dan pangkat peubah maka pertaksamaan dapat dibagi
menjadi (1). pertaksamaan linier dengan satu peubah, (2).
pertaksamaan linier dengan peubah banyak dan (3).
pertaksamaan kuadrat. Jika terdapat suatu himpunan bilangan
nyata yang unsur-unsurnya dapat menggantikan peubah dari
pertaksamaan maka himpunan bilangan tersebut disebut
himpunan pengganti. Jika sebagian dari unsur himpunan
pengganti menyebabkan pertaksamaan menjadi suatu
pernyataan yang benar maka himpunan tersebut disebut
himpunan jawab. Jika himpunan jawab dimisalkan A dan
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 7

himpunan pengganti dimisalkan B maka A B. Jika A = B maka


pertaksamaan dinamakan ketaksamaan.

Contoh 4 :
Dari pertaksamaan 1/x2 >1
Himpunan pengganti atau B adalah x R x 0

Himpunan jawab atau A adalah x R 1 x 1, x 0 . Jadi A


B

Contoh 5 :
Dari pertaksamaan 1/x2 >0
Himpunan pengganti atau B adalah {x x R, x 0 }
Himpunan jawab atau A adalah {x x R, x 0 }.
Karena A = B, maka 1/x2 >0 disebut ketaksamaan.
Sifat-sifat pertaksamaan
( i ) Jika a > b dan b > c, maka a > c
( ii ) Jika a > b, maka a + c > b + c
( iii ) Jika a > b, maka a - c > b c
( iv) Jika a > b dan c adalah bilangan positif, maka ac
> bc
( v ) Jika a > b dan c adalah bilangan negatif, maka
ac < bc

Dengan mengganti tanda > pada sifat-sifat diatas


dengan tanda <, maka
akan didapat sifat-sifat yang analog sebagai berikut :
( vi ) Jika a < b dan b < c, maka a < c
( vii ) Jika a < b, maka a + c < b + c
( viii ) Jika a < b, maka a - c < b c
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 8

( ix) Jika a < b dan c adalah bilangan positif, maka


ac < bc
( x ) Jika a < b dan c adalah bilangan negatif, maka
ac > bc

Sifat-sifat pertaksamaan lainnya :


( xi ) ac > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan c
<0
( xii ) ac < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan c
<0
( xiii ) a/c > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan
c<0
( xiv ) a/c < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan
c<0
( xv ) Jika a > b, maka a < -b
( xvi ) Jika 1/a < 1/b, maka a > b
( xvii) Jika a < b < c, maka b > a dan b < c (bentuk
komposit)

1. Pertaksamaan linier satu peubah


Pertaksamaan linier satu peubah adalah pernyataan
matematika yang memuat satu peubah yang mempunyai
pangkat satu dan dihubungkan dengan tanda-tanda <, >,
atau . Bentuk umum dari pertaksamaan linier satu peubah
adalah :ax + b (?) 0, dimana a dan b adalah konstan, sedangkan
(?) adalah salah satu dari tanda-tanda <, >, atau .

Contoh 6
Selesaikan pertaksamaan 7x + 9 < -5
Penyelesaian :
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 9

7x + 9 < -5 semua ruas dikurang 9 7x + 9 9 <


-5 9
7x < -14
1/7 ( 7x ) < 1/7 ( -14 ) semua ruas dikalikan 1/7
x < -2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : x x -2

Contoh 7
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertaksamaan 1 + 4x <
2x + 9
Penyelesaian :
1 + 4x < 2x + 9
4x 2x < 9 1
2x < 8
1/2 (2x) < 1/2 ( 8 ) semua ruas
dikalikan 1/2
x<4
Himpunan penyelesaiannya adalah : x x4

Untuk kesederhanaan, penyelesaian pertaksamaan linier satu


peubah dapat diselesaikan dengan cara mengelompokkan
peubah pada salah satu ruas dan mengelompokkan konstan
pada ruas lainnya. Ingat, setiap memindahkan suku pada ruas
yang berbeda tandanya akan berubah !
Contoh 8
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertaksamaan 3x -2 8 +
5x
Penyelesaian : 3x -2 8 + 5x Pidahkan 5x keruas kiri
dan -2 keruas kanan
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 10

3x 5x 8 + 2 Kelompokkan peubah x pada


ruas kiri dan
kelompokkan konstan
pada ruas kanan.
-2x 10
(-1/2)(-2x) (10)(-1/2) Jika mengalikan setiap ruas
dengan
bilangan negatif maka
tanda
pertaksamaan harus
dibalik. Lihat sifat
pertaksamaan (xv).
x -5
Himpunan penyelesaiannya adalah : x x 5
Contoh 9 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertaksamaan

4 2x
4< < 2x 1
5
Penyelesaian :
4 2x
4< < 2x 1 Kalikan semua ruas
5
dengan 5
4 2x
(4)(5)< (5) < (5)(2x 1)
5
20 < 4 2x <10x 5 Dapat dipecah menjadi
dua bagian,
yaitu
4 2x > 20 dan 4
2x < 10x -5.
(perhatikan sifat
pertaksamaan xvii).
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 11

Setelah dipecah menjadi dua pertaksamaan, selesaikan


satu persatu.
4 2x > 20 4 2x < 10x -5
4 20 > 2x 12x >9
2x < 4 20 12x >9
x < -8 x > 3/4
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah :
x x -8 atau x 3 / 4

LATIHAN 2.
Selesaikan pertaksamaan :
1 2x
1. 2x + 6 5x -9 3. (8x 3) > x + 1 5. 6 5
5 9

1 3 5 2x 2 x 1 3 2x 1
2. + 5x < - 6x 4. 6.
2 5 3 5 5 7 6

D. Nilai Mutlak
Nilai mutlak sebuah bilangan a adalah jarak dari a ke O
pada garis bilangan, dinyatakan dengan a dan bernilai positif
atau nol. Jadi
a 0 untuk setiap bilangan a.
Secara umum kita punyai
a a jika a 0
a a jika a < 0.
Contoh 9. 5 5, 5 5, 3 1 3 1 , 2 2.

Perlu diingat bahwa lambang berarti akar kuadrat


positif dari ... . Jadi s = r berarti r 2 s dan r 0 . Dengan
demikian persamaan a2 a bernilai benar hanya jika a 0 . Jika

a < 0, maka a > 0, sehingga kita peroleh a 2 a . Jadi kita


punyai kesamaan
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 12

a2 a

yang benar untuk semua nilai a.


Sifat- sifat nilai mutlak
Misalkan a dan b bilangan nyata sebarang dan n bilangan
bulat, maka berlaku :
i. ab a b

a a
ii. b

b
asalkan b 0
n
iii. an a .
Jika a > 0, maka
iv. x a jika dan hanya jika x a
v. x a jika dan hanya jika axa
vi. x a jika dan hanya jika x a atau x a .
Contoh 10. Selesaikan 3x 7 5

Penyelesaian. Menurut sifat (iv), 3x 7 5 setara dengan


3 x 7 5 atau 3x 7 5 .
Jadi 3x = 12 atau 3x = 2. Dengan demikian x = 4 atau x

2
= .
3
Contoh 11. Selesaikan x 2 3.

Penyelesaian. Menurut (v) x2 3 setara dengan 3 x 2 3 .


Jadi kita
peroleh 1 x 5 .
Dengan demikian himpunan penyelesaiaannya berupa
selang terbuka (-1,5).

Contoh 12. Selesaikan 2x 3 5 .

Penyelesaian. Menurut (iv) dan (vi),


2x 3 5 2 x 3 5 atau 2 x 3 5
2x 2 atau 2 x 8
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 13

x 1 atau x 4 .
Jadi himpunana penyelesaiannya adalah

{x x 4 atau x 1} = (,4] [1, ) .


Sifat penting lain dari nilai mutlak yang sering digunakan
adalah pertaksamaan segitiga, yaitu
(vii) ab a b .
Contoh 13.
Misalkan x 5 0. 3 dan y 2 0 .2 . Gunakan ketaksamaaan

segitiga untuk menunjukkan bahwa ( x y ) 7 0.5 .

Penyelesaian. Misalkan a x 5 dan b y 2 .


Perhatikan bahwa ( x y ) 7 ( x 5) ( y 2)
x5 y 2
0.3 0.2 0.5.
Jadi ( x y ) 7 0.5 .

Latihan 3.
(Soal nomor 1 6) Selesaikan persamaan berikut:
(1). x 5 0.3 (2). 2x 5 1 (3). x 3 2x 1

2x 1
(4). 3 (5). 3x 7 5 (6). 3 x 7 (7).
x 1
0 x3 2

8. Misalkan x 5 0.03 dan y 2 0.22 . Gunakan


ketaksamaaan segitiga untuk menunjukkan bahwa
( x y ) 3 0.25 .

1
9. Tunjukkan bahwa jika x 3 maka 4 x 13 3 .
2
10. Buktikan bahwa x y x y

Pertidaksamaan Pecahan
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang
berbentuk pecahan, dan mengandung peubah pada
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 14

a
penyebutnya. Perlu diingat bahwa bentuk akan bernilai 0
b

a
hanya untuk a = 0. Nilai yang menyebabkan sama dengan
b
nol disebut pembuat nol dari pertidaksamaan itu, dan untuk b =
0, yang menyebabkan pecahan bernilai tak terdefinisi, disebut
pembuat kutub. Baik pembuat nol maupun pembuat kutub akan
menandai perubahan tanda dari positif ke negatif dan
sebaliknya.
2x 1
Contoh 14. Tentukan penyelesaian dari 1
5x 1
Jawab: Langkah pertama buat ruas kanan sama dengan nol,
2x 1 2 x 1 (5 x 1)
1 0 0
5x 1 5x 1

3x 2
0
5x 1

Pembuat nol 3x + 2 = 0 x = 2
3

Pembuat kutub 5x 1 = 0 x 15
Garis bilangan penyelesaiannya:

+
1 2
5
3
Jadi himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut
adalah
HP = { x | x < 15 atau x 23 }
Latihan 4. Tentukan batas-batas x yang memenuhi:
2x 1 2x 1 x 5
(1). 1 (2). (3).
x2 x2 x2

2 x x 1

x 2 3 x
3 2x 2x 1 9 x 6 3(2 x 3) 1 3x
(4). (5). 9 (6). 3 4
3x 1 4 3x x x 2x 1
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 15

x 1 x 1 1 x 1 1
(7). 2 (8).
x 2
x x 1 x 1 x x 1 x 1
2

2x 1 1
2x 2 7 x 8
x 2 4 x 3 5
(9). 4 2 (10).
5 x 2x
x 2 3x 7

3x 2 4 x 7 3x 7

Pertidaksamaan Irasional
Pada pertidaksamaan irasional di samping ketentuan yang
diminta, yang juga harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. Yang ada di bawah tanda akar 0
b. Hasil penarikan akar 0
Contoh 7. Tentukan batas-batas x yang memenuhi x4 2 x

Jawab: x4 2 x jika kedua ruas dikuadratkan.


(x + 4) < (2 x) 2x < 2 x<1
Syarat tambahan:
(i) x+40x4
(ii) 2 x 0 x 2
Jika ketiga interval ini kita iriskan, akan ketemu penyelesaian
pertidaksamaan tersebut

1

4

2
Himpunan penyelesaianya, yang merupakan irisan ketiga
interval itu adalah:
HP = { x | 4 x < 1 }
Latihan 5.
Tentukan batas-batas yang memenuhi pertidaksamaan di bawah
ini
Bab 1. Himpunan, selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak 16

1. 6 2x 2 2. 4 2x 5 3. x 3 < 2x 1

4. x 3 < x 2 2 x 48 5. x 2 x 12 x

6. 4x 2 4x 3 2x 7. ( x 2 8 x) x 2 3x 2

8. x 2 4x x 2 2x 1 9. 4 x 17 2 x 8 x 17

10. 2x 6 2 1 x .

2x 1
(4). 3 (6). 3 x 7
x 1

Latihan 4. Tentukan batas-batas x yang memenuhi:


3 2x 2x 1 1 3x
(4). (6). 3 4
3x 1 4 3x 2x 1
Latihan 5. Tentukan batas-batas yang memenuhi
pertidaksamaan di bawah ini
(3). x 3 < 2x 1 10. 2x 6 2 1 x .

Anda mungkin juga menyukai