dm
mg
S
: 10 V
S=.g
Satuan Massacm
Kilogram Standard di Sevres Paris N/m3
bahan : Silinder Platina Irridium
mm
satuan : kilogram (kg)
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX
FISIKA
2 Semester 1
Topik : Pengertian
1. MUATAN LISTRIK - Untuk mengukur
Arustegangan listrik Listrik
: Jumlah proton > jumlah elektron - Satuan : Volt (V)
: jumlah elektron > jumlah proton - Dalam rangkaian diparalelkan dengan rangkaian
yang diukur.
Sifat Muatan :
Sejenis : tolak menolak
Fc Fc Lampu
A B
Fc Fc X
R
ALAT UKUR LISTRIK
Amperemeter
- Untuk mengukur kuat arus listrik i=
- Satuan : Ampere (A)
- Dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian
yang diukur.
I
V = i . R 1. C 6. C
Miliamperemeter V=i.r 2. C 7. B
- Untuk mengukur kuat arus yang sangat kecil 3. B 8. B
- Satuan : miliampere (mA) 4. A 9. D
1 m A = 10-3 A 5. B 10. C
Volt meter
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX
FISIKA Semester 1
3 Topik : BESAR &
SATUAN
A Suhu Jika suatu zat cair melepaskan kalor hingga mencapat
Suhu adalah ukuran panas dinginnya benda atau suhu titik bekunya maka zat cair tersebut akan
derajat panas benda. Untuk mengukur panas dinginnya membeku.
benda digunakan Thermometer. Contoh :
Zat cair yang terdapat pada thermometer biasanya * Air akan membeku pada suhu 0 0C pada tekanan 1
digunakan air raksa atau alkohol. atmosfer.
t
Sublimasi Mengembun Menguap
(mendeposisi
)
Menyublim 900C Air
(melenyap)
Q3
Q
0 Es Q2 Air
Mencair
PADAT CAIR Q1
Membeku
100C Es
Air
Qberi = Qterima Qberi = Qterima
Mair Cair t = Mes Ces. t + Me. Les
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX SEMESTER
FISIKA 1
6 Topik : Energi Listrik &
Daya
ENERGI LISTRIK (W) Energi listrik Energi Gerak
Energi yang dihasilkan oleh suatu penghantar Cth : - kipas angin
yang dialiri arus listrik - motor listrik
Energi Kimia
N
V=i.R Cth : - pengisian aki
V
SD i i i = Energi Cahaya
1 R W=V.i.t Cth : - lampu listrik
2 W = i2 . R . t
- senter
r SB V2
W= .t SATUAN ENERGI LISTRIK
Dimana : R
W = energi listrik (Joule) t (detik) W (joule) (S1)
V = tegangan listrik (Volt) t (jam) W (kwh)
i = kuat arus listrik (Ampere) kwh = kilowatthours
R = tahanan listrik (Ohm) 1 khh = 3,6 x 106 joule
t = waktu (Detik)
Contoh :
Contoh Soal : .. Si Badu menggunakan listrik rata-rata 75 watt
perjam. Berapakah biaya listrik yang harus
DAYA LISTRIK (P)
dibayarkan oleh si Badu dalam sebulan jika
Energi listrik yang mengalir setiap detik
tarif lsitrik adalah Rp. 50,-/kwh.
V.i.t i 2 Rt
P= a) Rp. 2.700,-
t t
v2 b) Rp. 2.700.000,-
.t
P= r c) Rp. 1.350,-
t d) Rp. 1.350.000,-
Sehingga :
Contoh :
P = daya listrik (watt) - Memakai lampu Neon (bukan lampu pijar)
- Menghidupkan peralatan listrik sesuai
Contoh Soal : . kebutuhan.
- Memakai peralatan yang menggunakan
APLIKASI ENERGI LISTRIK daya kecil tapi hasil yang besar.
Pengubahan energi listrik menjadi energi lain
U S U Magnet
utama
S
Bumi Sebagai Magnet Magnet
Kutub utara magnet bumi menghadap ke arah selatan
U Induksi
geografis
S
D = sudut deklinasi
Sudut antara sumbu magnet bumi dengan sumbu 1. MEDAN MAGNET PADA KAWAT BERARUS (INDUKSI
geografi bumi MAGNET
I = sudut inklinasi 2. GAYA MAGNETIK
Sudut antara garis gaya magnet dengan arah
horizontal permukaan bumi. 3. TRANSFORMATOR (TRAFO)
4. EFISIENSI TRAFO ()
3. MEMBUAT MAGNET
Membuat yang digosok dengan magnet secara searah akan 1. MEDAN MAGNET PADA KAWAT BERARUS (INDUKSI
menghasilkan kutub magent diujung baja yang berlawanan MAGNET
dengan kutub manet yang menggosokkannya. Induksi magnet dapat timbul di sekitar kawat berarus
S Contoh : Pada kawat lurus
U Magnet
U
S i
Baja
Contoh : Transformotor step-up mempunyai jumlah
lilitan primer 1600 lilitan dan lilitan sekunder 6400
lilitan. Bila kumparan primer di hubungkan tegangan
100 volt, tegangan sekunder adalah ..
i = Arus listrik (Ampere) Dik :
B = Induksi Magnet (Wb/m) Vp = 100 Volt
Arahnya : Np = 1600 lilitan
Sesuai aturan tangan kanan Ns = 6400 lilitan
- ibu jari sebagai arah arus Ditanya Vs = ..
- lipatan jari lain sebagai arah induksi magnetik
- Pada kawat melingkar
Jawab :
Vp Vs
Np Ns
Vp . Ns 100 x 6400
Vs =
Np 1600
Vs = 400 Volt
B
4. EFISIENSI TRAFO ()
=
i Daya sekunder
x 100%
Daya primer
2. GAYA MAGNETIK
Gaya magnet akibat arus induksi berada dalam medan Ps
magnet = x 100%
Pp
Contoh :
X FL =
X
Vs . is
X X x 100%
Vp x ip
i B
Untuk Trafo Ideal
Ps = Pp
i = Arah arus listrik (A)
Vs . is = Vp . ip
B = Arah induksi magnet
F2 = Arah gaya magnet (Gaya lorentz)
Menentukan Arah :
Dengan menggunakan aturan/kaidah tangan kanan
Vp Vs
Np Vs
Atau :
Vp . Ns = Vs . Np
Jenis :
TRAFO STEP-UP
Untuk menaikkan tegangan.
Syarat :
Np < Ns
TRAFO STEP DOWN
Untuk menurunkan tegangan.
Syarat :
Np > Ns
NB :
Np = Jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Up = Tegangan primer
Vs = Tegangan sekunder