Anda di halaman 1dari 9

PUSAT BELAJAR & PROGRAM : REGULER

LATIHAN TERPADU KELAS : IX


QUANTUM STAR FISIKA Semester 1
1 Topik : Besaran Dan
Satuan
1. PENGERTIAN Contoh Soal :
BESARAN Massa :
Segala sesuatu yang dapat diukur dan 1 ton = 1000 kg
dapat dinyatakan dalam angka/satuan. 1 kg = 1000 gr
SATUAN
Waktu :
Perbandingan suatu nilai di dalam
1 jam = 60 menit = 3600 detik
pengukuran.
1
MENGUKUR 1 detik = menit
Membandingkan suatu besaran dengan 60
suatu satuan. 1. BESARAN TURUNAN
Menggunakan alat ukur Besaran yang diturunkan dari besaran
Cth. Mistar panjang pokok.
Stopwach waktu Contoh :
Neraca massa
Luas (p x l) m2
Termometer suhu
Volume (p x l x t) m3

Berat (m x g) kg m/s2
2. JENIS BESARAN
Gaya (m.a) kg m/s2
Besaran
B. Pokok 2. MENGUKUR VOLUME
B. Turunan Benda yang beraturan :
Besaran Pokok Balok :pxlxt
Besaran yang telah ditetapkan satuannya Silinder : Luas alas x tinggi
terlebih dahulu. Kerucut : 1/3 Luas alas x tinggi
Terdiri dari : Benda tidak beraturan :
Besaran Satuan__ dengan gelas ukur
Panjang meter (m)
Massa kilogram (kg) V2
Waktu sekon (s) V1
Arus listrik Ampere (A)
Suhu Kelvin (K)
Intensitas Cahaya Candella (Cd) Vol. Benda = V2 V1
Jumlah zat mole (mol)
3. MASSA JENIS ()
3. SISTEM SATUAN Perbandingan massa dengan volume
Satuan Metrik (MKS) SI suatu zat.
meter, kilogram, sekon
Satuan CGS
m kg/m3
centimeter, gram, sekon
v
Satuan Panjang
Meter Standard di Sevress Paris
m V
bahan : Btg Platina Irridium tetap
satuan : meter (m) 10 3 gr 3 3

Satuan lain : 1 pm = 10-12 m (piko) 1 kg/m = 1. 10 6 cm 3 10 gr / cm


3

1 nm = 10-9 m (nano) Massa jenis relatif : perbandingan masssa


1 m = 10-6 m (mikro) benda dengan massa air dengan volume yang
1 Tm = 1012 m (tera) sama.
km 04. BERAT JENIS
hm Perbandingan Berat dengan Volume :
dam x 10
m S
W
V N/m
3

dm
mg
S
: 10 V
S=.g
Satuan Massacm
Kilogram Standard di Sevres Paris N/m3
bahan : Silinder Platina Irridium
mm
satuan : kilogram (kg)
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX
FISIKA
2 Semester 1
Topik : Pengertian
1. MUATAN LISTRIK - Untuk mengukur
Arustegangan listrik Listrik
: Jumlah proton > jumlah elektron - Satuan : Volt (V)
: jumlah elektron > jumlah proton - Dalam rangkaian diparalelkan dengan rangkaian
yang diukur.
Sifat Muatan :
Sejenis : tolak menolak
Fc Fc Lampu
A B
Fc Fc X

Berlawanan : tarik menarik V


Fc
Voltmeter
Fc
Fc = Gaya Coulumb I
3. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK
2. ARUS LISTRIK Dengan alat ukur tegangan listrik VOLTMETER
Caranya :
Arus listrik : aliran muatan-muatan listrik
- Arus listrik mengalir dari tegangan tinggi ke skala yang terbaca
V= x batas ukur
tegangan rendah (banyaknya skala
- Arah arus listrik searah dengan muatan positif dan
berlawanan dengan muatan negatif Skala yang terbaca = Nilai skala yang ditunjukkan pada
alat ukur (Volt meter)
A B Banyaknya skala = jumlah skala sampai pada

pengukuran
Nilai maximum yang terukur oleh alat (Volt meter)

4. SUMBER TEGANGAN LISTRIK
Benda/peralatan yang menghasilkan arus/ tegangan listrik
- Arus listrik = muatan positif dari A ke B
terdiri atas :
- Elektron = muatan negatif dari B ke A
- Elemen primer
- Elemen sekunder
Kuat arus listrik : Jumlah muatan listrik yang mengalir
pada suatu penghantar dalam waktu tertentu. Elemen Primer
Sumber arus/tegangan yang penggunaannya hanya sekali
Q Q=N.e pakai dan tidak dapat di isi ulang kembali.
I= Contoh :
t
- Elemen kering (baterai)
- Elemen volta
I=
ne Elemen Sekunder
Q =t muatan listrik (c) Sumber arus/tegangan yang penggunaannya dapat
e = muatan elektron = 1,6 . 10-19 C berulangkali dan jika energinya habis dapat di isi ulang
n = jumlah muatan kembali.
t = waktu (s) Contoh : - Akumulator
I = kuat arus (A)
Cth : E r
Catt : 1 coulomb = 6,25 . 1018 elektron.

R
ALAT UKUR LISTRIK
Amperemeter
- Untuk mengukur kuat arus listrik i=
- Satuan : Ampere (A)
- Dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian
yang diukur.

Tegangan jepit (tegangan tersimpan)


Lampu Amperemeter
Vj = V + V V = tegangan jepit linier
X A V = tegangan dalam

I
V = i . R 1. C 6. C
Miliamperemeter V=i.r 2. C 7. B
- Untuk mengukur kuat arus yang sangat kecil 3. B 8. B
- Satuan : miliampere (mA) 4. A 9. D
1 m A = 10-3 A 5. B 10. C
Volt meter
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX
FISIKA Semester 1
3 Topik : BESAR &
SATUAN
A Suhu Jika suatu zat cair melepaskan kalor hingga mencapat
Suhu adalah ukuran panas dinginnya benda atau suhu titik bekunya maka zat cair tersebut akan
derajat panas benda. Untuk mengukur panas dinginnya membeku.
benda digunakan Thermometer. Contoh :
Zat cair yang terdapat pada thermometer biasanya * Air akan membeku pada suhu 0 0C pada tekanan 1
digunakan air raksa atau alkohol. atmosfer.

Kelebihan air raksa : . Kesetaraan Suhu Termometer


Sensitif terhadap perubahan suhu
Titik beku rendah dan titik didih tinggi hingga dapat Penetapan Skala Thermometer
digunakan untuk mengukur suhu yang rendah
sampai yang tinggi C R F
Tidak melekat pada dinding pipa K
Warnanya mengkilat Titik Didih
Memiliki pemuaian yang teratur 100 80 212 373

Kelebihan alkohol yaitu dapat mengukur suhu yang lebih


rendah karena titik bekunya 117 C. Sedangkan
kekurangannya yaitu : Titik Beku
0 0 32 273
Titik didihnya rendah (78)
Alkohol membasahi dinding pipa
Untuk penetapan skala-skala yang ditunjukkan masing-
Alkohol tidak berwarna
masing thermometer digunakan 2 patokan, yaitu titik
Pemuaian tidak teratur
uap dan titik beku seperti pada gambar di atas.
Perbandingan skala C : R : F : K
Jenis Termometer
C:R:F=5:4:9:5
Termometer dengan bahan zat cair 0C = 0R = 32F = 273K
- Termometer laboratorium :
menggunakan raksa atau alkohol Dari perbandingan skala diatas dapat diambil kesetaraan
- Termometer klinis : suhu dari masing-masing termometer :
menggunakan raksa atau alkohol biasanya di ruangan
- Termometer Six-Bellani : untuk Termometer Celcius dengan Reamur
mencatat suhu tertinggi dan terendah pada jangka 4
waktu tertentu tC = ( 5 .t) R
5
tR = (4 t) C
Termometer dengan bahan zat padat
- Termometer bimetal : dari logam dan
Termometer Celcius dengan Fahrenheit
terdapat di mobil
- Termometer hambatan : paling banyak 9
tC = ( t + 32) F
digunakan dalam industri 5
5
- Termokopel : digunakan dalam tF = 9 (t - 32) C
bidang listrik
Termometer Celcius dengan Kelvin
Termometer dengan bahan gas
- Termometer yang volume gasnya dijaga tC = (t + 273) K
tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat tK = (t - 273) C
termometrik dari termometer.
- Termometer yang tekanan gasnya dijaga
tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat
Termometer Reamur dengan Fahrenheit
termometrik dari termometer.
9
t 0R = ( 4 .t + 32)0F
Termometer optis
4
- Pirometer t 0F = 9 (t-32)0R
- Termometer inframerah
Termometer Reamur dengan Kelvin
B. Titik Didih dan Titik Berku
t0R = ( 5
4
t +273)0K
Titik Didih
4
Jika suatu zat cair menerima kalor terus-menerus maka t0K = 5 (t - 273) 0R
pada suhu tertentu zat cair tersebut akan mendidih.
Contoh :
* Air jika dipanasi dari suhu 50C, maka pada suhu Termometer Fahrenheit dengan Kelvin
100C air akan mendidih
9
t 0K = { 5 (t 273) + 32}0F t0F
Titik Beku ={ 5
(t - 32) + 273} 0K
9
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX Semester 1
FISIKA Topik :Hukum Ohm &
4 Hambatan

1. HUKUM OHM 1. KLASIFIKASI BAHAN MENURUT DAYA HANTAR ARUS


2. HAMBATAN LISTRIK
1. HUKUM OHM KONDUKTOR
Bunyi : Kuat arus yang mengalir pada penghantar sebanding Bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
dengan beda potensial antara kedua ujungnya. Konduktor terdiri dari bahan logam.
Contoh : - Besi - Tembaga
I~V - Baja - Perak
- Alumunium - Seng, dll.
V V SEMI KONDUKTOR
I= R=
R V=I.R I Bahan yang masih dapat menghantarkan arus listrik dengan
Ket : I = Kuat arus (ampere) buruk. Semikonduktor terdiri dari bahan kristal.
V = Tegangan (Volt) Contoh : - Silikon
R = Hambatan (Ohm) - Germanium
Jika I >> maka V >> dan R tetap serta sebaliknya ISOLATOR
Cth : Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.Isolator
1. Suatu penghantar dengan hambatan 5 ohm dialiri terdiri dari bahan yang mengandung unsur karbon.
arus sebesar 2 ampere seperti gambar berikut : Contoh : - Kayu - Kertas
- Karet - Intan
R
I - Plastik
2. HUKUM KIRCHOOF I
A B Jumlah arus listrik yang masuk pada titik percabangan
Jika beda potensial dititik A 20 Volt maka beda potensial rangkaian sama dengan jumlah arus keluarganya.
dititik B sebesar
Jawab : VAB = I . R Imasuk = Ikeluar
VAB = 2.5 = 10 Volt
VAB = VAB = VA - VB I2
VB = 20 10 = 10 Volt I1 I3
2. HAMBATAN
Ket :
R = hambatan pada kawat penghantar (ohm) I4
I
= hambat jenis (ohm meter) Masuk7 Keluar
tergantung pada jenis penghantar II I 5 I2
A = Luas penampang (m2) I3 I6 I4
Lingkaran A = r2 = d2 I6 I5
R = jari-jari (m) I7
d = diameter (m) ____+ ____ +
= 22/7 = 3,14 (.) = (.)
Cth : 3. HUKUM OHM
1. Suatu kawat penghantar panjangnya 31,4 cm mempunyai Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik
hambat jenis 2.10-5 ohm meter serta jari-jarinya 20 cm. Jika sebanding dengan beda potensialnya
= 3,14, maka hambatan listrik kawat tersebut adalah :
A I R B VAB = IR
Jawab :
= 31,4 cm = 31,4 . 10-2 m VAB = VA - VB
I~V
r = 20 cm = 2 . 10-1m
= 2 . 10-5 m
I=

R=. .
A r 2
R Konstan/tetap
31.4.10 2
R = 2 . 10 . -5

3.14.(2.10 1 ) 2 RANGKAIAN HAMBATAN


5 Seri
R=
20.10 = 5.10-5 ohm Tidak ada percabangan arus listrik pada rangkaiannya.
4 R1 R2 R3

2. Dik : = 0,004 cm2/m


A = 200 mm2 = 2cm2 I1 I2 I3 I5
R = 8 K ohm = 8.103 ohm I1 = I2 = I3 = Is
V1 + V2 + V3 = Vs
Dit : ? R1 + R2 + R3 = Rs
Jawab : Paralel
R.A Ada percabangan arus listrik pada rangkaiannya


V1 = V2 = V3 = Vp
3 I1 + I2 + I3 = Ip
8.10 .2
= 1 1 1 1
4.10 3
R1 R 2 R 3 R p
= 4.106m = 4 km
Hambatan paralel
Rp R Rs
Hambatan pengganti 3. A 8. B
4. B 9. D
1. C 6. B 5. D 10. C
2. A 7. A
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX SEMESTER
FISIKA
5 1
Topik :Zat & Kalor II
A. Pengertian Kalor Suatu zat akan mengalami perubahan suhu jika
mengalami wujud yang tetap.
Kalor adalah suatu bentuk energi berupa panas
Satuan kalor dalam sistem MKS (SI) adalah joule. Q = m c t
1 kilo kalori = 1000 kalori
1 k.kal = 1000 kalori m = massa zat (kg)
1 kalori = 4,196 Joule c = kalor jenis (j/kg0C)
1 Joule = 0,24 kalori t = perubahan suhu (0C)
1 Kalori = 4,186 Joule 4,2 Joule
Kalor Jenis (C)
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang Jumlah kalor yang dibituhkan suatu zat untuk
dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram air menaikkan suhu 1 gram air tiap 0C.
sebesar satu derajat celsius.
J / kg O o C

m.c
Kalor Penguapan
Penguapan adalah perubahan wujud zat dari cair
menjadi gas (uap). Sehingga dapat dilihat bahwa jika kalor jenis suatu
zat (C) besar maka akan sulit berubah suhunya
(t)
Proses penguapan dapat dipercepat dengan
beberapa cara, antara lain:
Perubahan Wujud (suhu tetap)
- memanaskan zat cair
Suatu zar akan mengalami perubahan wujud jika
- memperbesar luas permukaan
suhunya tetap.
- mengalirkan udara kering di atas permukaan
- mengurangi tekanan udara di atas permukaan Q=m.L

Perubahan Wujud Zat m = massa zat


Wujud zat akan berubah jika suatu zat menerima L = kalor laten zat
atau melepas kalor pada temperatur yang tetap.
Azas Black
Proses perubahan tersebu dapat dilihat dalam Kalor yang diberi pada suatu zat sama dengan
gambar berikut : kalor yang diterima zat tersebut.
QBeri = QTeima
GAS

t
Sublimasi Mengembun Menguap
(mendeposisi
)
Menyublim 900C Air
(melenyap)
Q3
Q
0 Es Q2 Air
Mencair
PADAT CAIR Q1
Membeku
100C Es

B. PENGARUH KALOR (Q) Q = Q 1 + Q2 + Q3


Q = (mct)es + (mL + mct)air
Perubahan suhu (wujud tetap)
Contoh :
es

Air
Qberi = Qterima Qberi = Qterima
Mair Cair t = Mes Ces. t + Me. Les

PROGRAM : REGULER
KELAS : IX SEMESTER
FISIKA 1
6 Topik : Energi Listrik &
Daya
ENERGI LISTRIK (W) Energi listrik Energi Gerak
Energi yang dihasilkan oleh suatu penghantar Cth : - kipas angin
yang dialiri arus listrik - motor listrik
Energi Kimia
N
V=i.R Cth : - pengisian aki
V
SD i i i = Energi Cahaya
1 R W=V.i.t Cth : - lampu listrik
2 W = i2 . R . t
- senter
r SB V2
W= .t SATUAN ENERGI LISTRIK
Dimana : R
W = energi listrik (Joule) t (detik) W (joule) (S1)
V = tegangan listrik (Volt) t (jam) W (kwh)
i = kuat arus listrik (Ampere) kwh = kilowatthours
R = tahanan listrik (Ohm) 1 khh = 3,6 x 106 joule
t = waktu (Detik)
Contoh :
Contoh Soal : .. Si Badu menggunakan listrik rata-rata 75 watt
perjam. Berapakah biaya listrik yang harus
DAYA LISTRIK (P)
dibayarkan oleh si Badu dalam sebulan jika
Energi listrik yang mengalir setiap detik
tarif lsitrik adalah Rp. 50,-/kwh.
V.i.t i 2 Rt
P= a) Rp. 2.700,-
t t
v2 b) Rp. 2.700.000,-
.t
P= r c) Rp. 1.350,-
t d) Rp. 1.350.000,-
Sehingga :

P=v.i 1. CARA MENGHEMAT LISTRIK


P = i2 R Menghemat energi listrik dapat dilakukan
P= Watt
dengan pemakaian yang tepat guna dan
V2 sesuai kebutuhan saja.
R

Contoh :
P = daya listrik (watt) - Memakai lampu Neon (bukan lampu pijar)
- Menghidupkan peralatan listrik sesuai
Contoh Soal : . kebutuhan.
- Memakai peralatan yang menggunakan
APLIKASI ENERGI LISTRIK daya kecil tapi hasil yang besar.
Pengubahan energi listrik menjadi energi lain

Energi Panas (kalor)


1. C
Cth : - setrika listrik
2. D
- solder listrik
- kompor listrik 3. B
- dll. 4. A
5. D
6. C 10.D
7. A
8. D
9. D PROGRAM : REGULER
KELAS : IX SEMESTER
FISIKA 1
7 Topik : Zat & Kalor III
A Perubahan volume pada waktu perubahan wujud Lt L0

Kebanyakan zat memuai pada saat melebur, kecuali es, L 0 .t
besi, perak, dan bismut menyusut pada saat melebur.
Air memuai pada saat membeku. Lt = L0 + L0.t
Es yang merupakan air yang padat selalu terapung Lt = L0 (1 + t)
dalam air, yang menandakan massa jenis () air lebih
besar dari massa jenis es. Bila pada suhu zat mula-mula bukan 0 C, melainkan
t1C, kemudian dipanaskan menjadi t2C, maka :
m
=
V
Muai Panjang
dengan : Pertambahan panjang zat padat akibat diberi kalor.
= massa jenis
m = massa L
L0
V = volume

B Uap Jenuh dan Uap tak Jenuh


Hukum Boyle menyatakan bahwa :
Lt
P1.V1 = P2.V2
dengan : Koefisien muai panjang adalah : bilangan yang
P = Tekanan menyatakan perubahan panjang benda setiap kenaikkan
V = Volume suhu dari 0C samapai 1C.
Tekanan (P) berbanding terbalik dengan Volume (V)
P~V L
= Koefisien muai panjang
L o .t L = Pertambahan panjang
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air di udara pada Lo = Panjang mula-mula
suatu saat tertentu. T = Kenaikan suhu
Kelembaban nisbi adalah perbandingan antara jumlah
uap air sebenarnya di udara dengan jumlah uap air L = . Lo . t Lt = Lo (1 + t)
maksimum.
Kelembaban mutlak udara adalah bilangan yang
menyatakan, banyaknya massa uap air yang ada dalam Muai Luas
satu satuan volume udara.
Pada benda bentuk luasan maka terjadi pemuaian luas.
C Perpindahan Kalor
A
Kalor dapat berpindah dengan beberapa cara diantaranya : = Koefisien muai luas
Ao At A= Pertambahan luas
Konduksi. Ao = Luas mula-mula
Yaitu perambatan panas pada zat padat tanpa disertai
perpindahan partikel-partikel zat perantaranya.
Contoh : At = Ao (1 + t)
Besi dipanaskan
= 2
Konveksi.
Yaitu perpindahan panas pada zat alir yang disertai Muai Ruang/Volume
perpindahan partikel-partikel zat perantaranya. Pada benda berbentuk ruang mendapat pemuaian ruang
Contoh : jika diberi panas.
Air dipanaskan
Vt = Vo(1 + t)
Radiasi = 3
Yaitu perpindahan panas dengan cara pancaran, dan
kalor dapat berpindah tanpa medium perantara. Vt
Contoh: V dimana :
Panas matahari sampai ke bumi = Koefisien muai ruang
Vo V = Pertambahan bahan
D Pemuaian volume
Vo = Volume mula-mula
Koefisien Muai Panjang
Suatu batang logam pada suhu 0 C panjangnya Lo, Anomali Air
kemudian dipanaskan sehingga suhunya menjadi t C, Air mempunyai volume yang terkecil pada suhu 4C.
dan panjangnya menjadi L1. Maka dari data di atas akan
di dapat koefisien muai panjangnya : Bila didinginkan akan memuai, demikian juga bila
dipanaskan akan memuai juga.
PROGRAM : REGULER
KELAS : IX SEMESTER
FISIKA 1
8 Topik : Medan Magnet
1. MAGNETIK Elektromagnetik (Menggunakan arus listrik)
2. SIFAT-SIFAT MAGNETIK
3. MEMBUAT MAGNET
1. MAGNETIK
Benda yang dapat menarik besi dan baja atau campuran
logamnya

Klasifikasi Bahan Magnetik


Berdasarkan gaya tariknya
S U
a. Fetromagnetik
Bahan yang ditarik kuat oleh magnet
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt, dll.
b. Paramagnetik
Bahan yang ditarik lemah oleh magnet
Contoh : aluminium, platina, dll. U
c. Diamagnetik D
Bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet
S
Contoh : emas, seng, tembaga, dll. Sumbu
geografis Sumbu
Berdasarkan kemampuan bahan
a. Magnet keras bumi magnet
Bahan yang sukar dijadikan magnet namun dapat bumi
menyimpan magnet dalam jangka waktu lama.
Contoh : baja
b. Magnet lunak
Bahan yang mudah dijadikan magnet tetapi sifat
magnetnya mudah hilang.
Contoh : besi
Horizon I
2. SIFAT-SIFAT MAGNETIK
Kutub Magnet Garis gaya magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik paling besar. Kawat berarus listrik dililitkan pada batang besi.
a. Kutub Utara Kutub magnet yang dihasilkan sesuai dengan kaedah
Menghadap ke Utara geografis bumi atau Selatan tangan kanan
magnet bumi. - ibu jari arah kutub
b. Kutub Selatan - lipatan jari arah arus
Menghadap ke Selatan geografis bumi atau Utara S
U
magnet bumi.
NB : Kutub sejenis tolak-menolak dan sebaliknya

Garis-Garis Gaya Magnet Contoh :


Garis-garis khayal yang rapat dan tidak sejajar satu sama lain bel listrik, telepon, pengangkat besi tua, load speaker,
yang arahnya keluar dari kutub utara dan masuk kutub selatan. dll.
Induksi
Besi/baja didekatkan pada sebuah magnet maka
besi/baja akan menjadi magnet

U S U Magnet
utama
S
Bumi Sebagai Magnet Magnet
Kutub utara magnet bumi menghadap ke arah selatan
U Induksi
geografis
S
D = sudut deklinasi
Sudut antara sumbu magnet bumi dengan sumbu 1. MEDAN MAGNET PADA KAWAT BERARUS (INDUKSI
geografi bumi MAGNET
I = sudut inklinasi 2. GAYA MAGNETIK
Sudut antara garis gaya magnet dengan arah
horizontal permukaan bumi. 3. TRANSFORMATOR (TRAFO)
4. EFISIENSI TRAFO ()
3. MEMBUAT MAGNET
Membuat yang digosok dengan magnet secara searah akan 1. MEDAN MAGNET PADA KAWAT BERARUS (INDUKSI
menghasilkan kutub magent diujung baja yang berlawanan MAGNET
dengan kutub manet yang menggosokkannya. Induksi magnet dapat timbul di sekitar kawat berarus
S Contoh : Pada kawat lurus
U Magnet
U
S i
Baja
Contoh : Transformotor step-up mempunyai jumlah
lilitan primer 1600 lilitan dan lilitan sekunder 6400
lilitan. Bila kumparan primer di hubungkan tegangan
100 volt, tegangan sekunder adalah ..
i = Arus listrik (Ampere) Dik :
B = Induksi Magnet (Wb/m) Vp = 100 Volt
Arahnya : Np = 1600 lilitan
Sesuai aturan tangan kanan Ns = 6400 lilitan
- ibu jari sebagai arah arus Ditanya Vs = ..
- lipatan jari lain sebagai arah induksi magnetik
- Pada kawat melingkar
Jawab :
Vp Vs

Np Ns
Vp . Ns 100 x 6400
Vs =
Np 1600
Vs = 400 Volt
B

4. EFISIENSI TRAFO ()

=
i Daya sekunder
x 100%
Daya primer
2. GAYA MAGNETIK
Gaya magnet akibat arus induksi berada dalam medan Ps
magnet = x 100%
Pp
Contoh :

X FL =
X
Vs . is
X X x 100%
Vp x ip
i B
Untuk Trafo Ideal
Ps = Pp
i = Arah arus listrik (A)
Vs . is = Vp . ip
B = Arah induksi magnet
F2 = Arah gaya magnet (Gaya lorentz)
Menentukan Arah :
Dengan menggunakan aturan/kaidah tangan kanan

Gambar : Ambil dari gambar di Teori pengantar


(Gbr. Tangan) 1. C
Arah : 2. B
Ibu jari sebagai arah arus 3. D
Empat jari lain sebagai arah induksi magnet 4. C
Telapak tangan sebagai arah gaya magnet
5. D
3. TRANSFORMATOR (TRAFO) 6. B
Untuk mengubah tegangan arus bolak balik. 7. B
Bentuk : 8. D
Gambar : Ambil Gbr di Tp 9. D
Rumus : 10. D

Vp Vs

Np Vs

Atau :

Vp . Ns = Vs . Np

Jenis :
TRAFO STEP-UP
Untuk menaikkan tegangan.
Syarat :
Np < Ns
TRAFO STEP DOWN
Untuk menurunkan tegangan.
Syarat :
Np > Ns
NB :
Np = Jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Up = Tegangan primer
Vs = Tegangan sekunder

Anda mungkin juga menyukai