Anda di halaman 1dari 7

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Harrianto
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

OCCUPATIONAL OVERUSE SYNDROME


Ridwan Harrianto
Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

ABSTRACT

Occupational Overuse Syndrome, also known as Repetitive Strain Injury, is a collective


term for a range of conditions characterised by discomfort or persistent pain in muscles,
tendon and other soft tissues, with or without physical manifestations of the neck, shoulder
and upper limb.It is usually caused or aggravated by work,and is associated with repetitive
movement, sustained or constrained posture, forceful movement and stress in the work
place.Some of these disorders are discrete anatomy-pathological entities, but the others
have a poorly defined condition with diffuse regional pain and apparent lack of objective
physical signs.This paper outline of the clinical features, prevention and management of
their anatomy-pathological entity.(J Kedokter Trisakti 1999;18(2):99-105)

Key words: Occupational, overuse syndrome, patogenesis

PENDAHULUAN dan degenerasi otot-tendo dan tulang


belulang, seperti osteoartritis, teno-
Gangguan kesehatan yang diakibatkan sinovitis, tendonitis, epicondilitis serta
oleh bahaya kerja ergonomi pada terjepitnya pembuluh darah atau saraf-
anggauta badan atas, bahu dan leher, saraf tepi.
yang secara kolektif dikenal sebagai Kelainan ini sulit untuk didiagnosa
Occupational Overuse Syndrome (OOS) karena bukan merupakan sindroma yang
atau Repetitive Strain Injuries (RSI) terlokalisir tetapi menyebar di beberapa
adalah dua dari banyak istilah lain untuk otot bahu, lengan dan tangan, serta
menyatakan terjadinya masalah kese- etiologi, patogenesis dan patologinya
hatan akibat kerja yang disebabkan oleh kurang jelas 8. Kelainan ini lebih banyak
penggunaan struktur-struktur otot-tendo terjadi pada wanita berumur sekitar 20
dan tulang belulang yang berlebih-lebihan 50 tahun 5.
sehingga menimbulkan rasa nyeri hebat Berkembangnya penyakit ini sangat
yang seringkali disertai rasa kesemutan, rentan terjadi pada berbagai jenis
mati rasa, rasa berat, rasa lemah. pekerjaan seperti, pekerja pengolah,
Biasanya mulai dari tempat tertentu (leher, pengemas dan penyeleksi bahan industri,
bagian atas punggung, bahu, lengan, siku, pemelihara mesin-mesin, asembling
pergelangan tangan atau tangan) yang peralatan elektronik, pemain musik,
menyebar ke satu sisi anggauta badan pelayanan kebersihan, operator pemasok/
atas atau keduanya. pengolah data komputer, operator mesin
Istilah ini biasa dipakai di Australia dan akonting, tukang ketik, kasir, tukang jahit,
di Inggris, Di Amerika dikenal sebagai tukang kayu, penggulung rol film/tali
Cummulative Trauma Disorders (CTD), temali, penjahit dll 1,2.
sedang di Jepang dan Di negara-negara Publikasi tentang hasil penelitian
Scandinavia dikenal sebagai Occu- epidemiologi penyakit ini pada populasi
pational Cervicobrachial Disorders umum sampai saat ini masih sangat
(OCD). Gambaran patologis pada sedikit, tetapi sudah banyak dilaporkan
umumnya dalam bentuk proses inflamasi hasilnya pada beberapa kelompok industri

99 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

spesifik, seperti; Pada tahun 1991 Bureau Gambaran klinik


of Labour Statistics (BLS) melaporkan
bahwa, frekuensi angka kesakitan paling Gejala subjektif
tinggi pada industri-industri pengemas - Gerakan lengan atau kadang-
daging yaitu 11/2 kasus , selanjutnya kadang pada saat istirahat dapat
industri pengolah daging dan pemotongan menimbulkan rasa nyeri hebat,
hewan yaitu 0,7 kasus, industri asembling atau rasa menusuk atau rasa
kendaraan bermotor 0,5 kasus per 100 terbakar. Nyeri biasanya mulai dari
jam kerja 2. tempat tertentu (leher, bagian atas
punggung, bahu, lengan, siku,
Etiologi pergelangan tangan atau tangan,
Banyak faktor yang diduga sebagai faktor yang menyebar ke satu sisi
penyebab yang dapat mengakibatkan anggauta badan atas atau
berkembangkan penyakit ini, misalnya; keduanya.
- Paraestesia yang sering diikuti
Sikap kerja. disaetesia (rasa kesemutan, mati
Terutama pada pekerjaan-pekerjaan rasa, rasa berat, rasa tertusuk-
yang memerlukan penggunaan otot tusuk, rasa lemah dan rasa lelah)
untuk jangka waktu yang lama dalam serta rasa dingin di bagian
mempertahankan posisi kerja yang tertentu ekstremitas atas.
sulit, juga pada pekerjaan-pekerjaan - Rasa nyeri tekan atau rasa kram
yang mempertahankan sikap lengan/ di lokalisasi timbulnya rasa nyeri
pergelangan tangan yang canggung/ - Terhambatnya gerakan akibat rasa
jari-jari dalam posisi menjepit/ nyeri regional (pada leher/bahu).
mencubit. Biasanya rasa nyeri bertambah
berat dengan adanya stres mental,
Sifat dasar pekerjaan. sebaliknya berkurang pada saat
liburan, atau istirahat panjang.
Pekerjaan-pekerjaan yang memer-
lukan melakukan gerakan lengan/
tangan berulang-ulang untuk jangka Gejala objektif
waktu yang lama.
Pada umumnya meskipun adanya
Faktor psikologis keluhan rasa nyeri regional yang
Adanya faktor psikologis dapat hilang timbul/menetap yang hebat,
membe-ratkan atau mencetuskan tetapi pada pemeriksaan fisik jarang
timbulnya penyakit ini. ditemukan kelainan yang bermagna.
Kadang-kadang ditemukan tanda-
Besarnya akibat paparan bahaya kerja tanda klinis berikut ini;
ini tergantung dari berbagai faktor, seperti; - Rasa nyeri tekan pada palpasi di
intensitas dan lamanya pekerjaan lokalisasi timbulnya rasa nyeri.
berlangsung, frekuensi gerakan alat - Keterbatasan gerak fleksio/
gerak, kecukupan waktu istirahat, ada / ekstensio sendi-sendi leher, abduksi/
tidaknya kompresi mekanik pada bagian- elevasi sendi bahu
bagian tubuh, ada/tidaknyavibrasi pada - Provocative test + untuk menahan
tangan / lengan, suhu lingkungan yang sikap fleksio/ekstensio sendi leher, test
dingin, penggunaan sarung tangan yang penekanan pleksus brakhialis Elvey,
terlalu sempit, angkat beban, teknik kerja test menggantung bebas lengan, test
yang kurang memadai. peregangan n.radialis / n. medianus
lengan bawah, test Phalen untuk
sindroma terowongan Carpal.

100 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

- Falce + test Finkelstein pada Derajat 3.


terperangkapnya komponen sensoris Gejala-gejala tetap timbul waktu
n. radialis. malam maupun waktu istirahat/libur.
- Perubahan sensibilitas(sindroma Pekerjaan-pekerjaan yang ringan saja,
hipoaestesia,allodynia, hiperalgesia, tanpa gerakan berulang-ulang maupun
hiperpatia). posisi kerja yang sulit dapat
- Fenomena vasomotor rasa dingin, menimbulkan rasa nyeri yang hebat
sianosis/kepucatan di daerah rasa serta keluhan-keluhan lainnya.
nyeri. Kelain fisik hampir selalu
ditemukan, kondisi ini bisanya timbul
Klasifikasi Penyakit setelah bekerja berbulan-bulan atau
bertahun-tahun, dan biasanya
The Occupational Repetitition Strain irreversibel sehingga biasanya
Injuries Advisory Committee (Australia, memerlukan tindakan rehabilitasi.
1984) mengklasifikasikan penyakit ini atas
dasar beratnya gambaran klinik, dalam 3
derajat; Patogenesis

Derajat 1. Tenosinovitis/tenovaginitis.
Timbulnya kumpulan gejala regional Tenosinovitis adalah proses
dalam bentuk rasa nyeri serta rasa peradangan sarung tendo serta jaringan -
lelah yang hebat yang dirasakan jaringan disekitarnya, sedangkan
selama bekerja, tetapi hilang pada tendonya sendiri relatif tidak terpengaruh.
saat tidur malam atau pada saat libur. Pada tenosinovitis seringkali cairan exudat
Pada derajat 1 biasanya tidak menyusup kedalam sarung tendo,
ditemukan kelainan fisik dan tidak sehingga mudah terjadi fibrosis dan
mempengaruhi penampilan kerja. perlengketan-perlengketan. Biasanya hal
Kondisi seperti ini dapat timbul setelah ini terjadi akibat pekerjaan-pekerjan yang
bekerja untuk beberapa bulan, tetapi banyak melakukan gerakan lengan dan
biasanya reversibel. jari-jari yang berulang-ulang yang disertai
posisi menggenggam yang kuat, atau
Derajat 2. mempertahankan posisi deviasi
Gejala seringkali timbul waktu pergelangan tangan yang lama.
malam dan kadang-kadang sampai Misalnya; pada pekerja-pekerja
mengganggu tidur malam, kelainan asembling produk-produk industri , tukang
fisik kadang-kadang dapat ditemukan. ketik, operator pemasok data komputer,
Biasanya penampilan kerja akan perajin kerajinan tangan, tukang daging,
menurun, terutama untuk melakukan pekerjaan ibu-ibu rumah tangga seperti
gerakan berulang-ulang seperti para mengepel, memasak dan merajut pakaian.
pekerja assembling peralatan
elektronik, operator pemasok data De Quervains disease
komputer. De Quervains disease adalah sejenis
Juga bila bekerja pada posisi yang tenosinovitis yang khas, mengenai sarung
sulit untuk jangka waktu yang lama, 2 buah tendo di pergelangan tangan yang
misalnya; pada para pekerja yang menuju ibu jari, yaitu tendo-tendo
duduk di meja kerja yang terlalu tingggi m.abduktor pollisis longus dan
atau terlalu rendah. m.ekstensor pollisis brevis, dapat
Kondisi ini juga dapat timbul setelah mengenai juga beberapa otot ekstensor
bekerja berbulan-bulan dan kadang- jari-jari tangan.
kadang irreversibel. Kadang-kadang dikenal juga dengan
istilah trigger thumb, karena

101 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

menimbulkan gerakan ibu jari seperti Hal ini seringkali terjadi pada para
menarik pelatuk pistol yang berulang- pekerja yang berkerja dalam posisi
ulang disertai timbulnya rasa nyeri yang abduksi dan mengangkat lengan ke atas
hebat, tidak kuat menggenggam, kadang- pada sudut 70o-80o dari bidang mendatar
kadang menimbulkan pembengkakkan untuk jangka lama atau melakukan
disekitar pergelangan tangan dan jari-jari gerakan berulang-ulang dalam posisi
tangan. Seringkali terjadi pada pengemudi tersebut, sehingga tendo m.supraspinatus
kendaraan niaga jarak jauh 1. yang dalam posisi abduksi terperangkap
diantara caput humeri dan akromion akan
Carpal Tunnel syndrome meradang akibat bergesekan dengan
Carpal Tunnel syndrom adalah tulang-tulang tersebut dan biasanya
tenosinovitis/tenovaginitis/sinovitis yang disertai peradangan bursa subakromial.
mengenai sarung-sarung tendo otot-otot Selain itu jaringan kapiler di tempat ini
fleksor lengan bawah yang meliwati yang memang sangat minim akan
terowongan dibawah ligamentum tranversum menderita ischemia sehingga dapat terjadi
dibagian ventral pergelangan tangan
proses degenerasi pada tendo-tendo
sehingga menjepit n.Medianus yang berjalan
bersama tendo-tendo tersebut. tersebut, misalnya, pada pekerja-pekerja
Gejala dini penyakit ini adalah mati asembling produk-produk elektronik dan
rasa dan kesemutan di ibu jari, telunjuk tukang las.
dan jari tengah yang seringkali
membangunkan pasien pada saat tidur Epikondilitis
malam. Gangguan sensasi ini akan Otot-otot fleksor dan otot-otot
menyebar ke seluruh tangan dan lengan ekstensor lengan bawah dan jari-jari ber
sehingga menimbulkan kesukaran untuk origo melalui sebuah ligamentum secara
memungut benda-benda kecil, yang pada kolektif pada epikondilus lateral dan
akhirnya menimbulkan rasa nyeri dan medial humerus.
kelumpuhan dari otot-otot. Lebih sering Gerakan yang berulang secara
terjadi pada wanita sekitar umur 40 60 berlebihan pada otot-otot tersebut
tahun 7. terutama ekstensi pergelangan tangan
yang disertai gerakan-gerakan pronasi
Tendinitis dan supinasi akan mengakibatkan
Tendinitis dan peritendinitis adalah peradangan ligamentum anulare yang
proses peradangan jaringan tendo dan terletak tepat di origo dari otot-otot
sekitarnya, yang pada akhirnya akan tersebut. Biasanya disertai
menimbulkan proses penebalan tendo, terperangkapnya ramus profundus
yang biasanya menimbulkan situasi n.radialis, yang disebut Epikondilitis
penguncian gerakan disendi sekitar tendo lateralis (Tennis elbow). Kelainan ini
tersebut. seringkali terjadi pada pekerjaan seperti
Hal ini dapat menimbulkan gejala rasa memutar obeng karena membutuhkan
nyeri, penghambatan gerakan, rasa nyeri gerakan memutar pada lengan bawah
tekan ditempat penebalan tendo tersebut. yang kuat, serta pekerjaan memukul paku
dan memasang batu bata.
Rotator Cuff tendinitis Pada Epikondilitis medial (Golfer
Rotator Cuff tendinitis atau Humeral elbow) terjadi peradangan ligamentum
tendinitis adalah peradangan tendo serta anulare pada origo otot fleksor lengan
bursa subacromial sekelompok otot-otot bawah akibat gerakan berulang fleksio
rotator yang berorigo di skapula dan rotasio lengan bawah.
(supraspinatus, infraspinatus,
subscapularis dan teres minor). Bursitis
Bursa adalah kantong yang berisi
cairan yang terletak diantara otot/tendo

102 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

dengan tonjolan tulang tempat melekatnya N.ulnaris yang berjalan di


tendo tersebut, yang gunanya untuk sulcus n.Ulnaris dibagian belakang
mencegah gesekan pada saat kontraksi epikondilus medialis dapat terjepit.
otot tersebut. Gerakan yang berulang- Biasanya terjadi pada para pekerja
ulang akan menyebabkan terjadinya yang meletakkan sikunya pada
peradangan bursa yang mengakibatkan permukaan meja kerja, terutama
timbulnya pembengkakkan dan disebut bila disertai fleksi sendi siku untuk
sebagai bursitis. jangka lama. Seringkali disebut
Bursitis merupakan salah satu penyakit sindroma terowongan kubiti.
akibat kerja yang paling tua, seringkali Menimbulkan rasa nyeri dan
diberi nama profesi penderitanya seperti kesemutan yang menyebar dari
miners elbow, weavers elbow, sisi medial lengan bawah sampai
housemaids knee, hod-carriers ke ujung-ujung jari.
shoulder, dustmens shoulder; fish- N.Ulnaris juga dapat terjepit
porters hump dan miners beat hand. pada saat melewati alur di sisi
Salah satu bentuk dari bursitis disebut medial pergelangan tangan dan
ganglion atau kista ganglionik merupakan bagian palmar tangan, yang
pembengkakkan dibawah kulit akibat disebabkan oleh tekanan langsung
pengumpulan cairan di kantong-kantong oleh pegangan alat bantu kerja
bursa pada punggung pergelangan tangan yang kurang memenuhi syarat,
dan tangan. Biasanya sebesar buah sehingga mengakibatkan rasa
anggur yang terdapat pada insersio dari lemah pada mm.interossea tangan.
otot-otot ekstensor lengan dan jari-jari.
Paling sering terjadi pada bursa di sekitar - Thoracic Outlet Syndrome
tendo insersio m.ekstensor karpi radialis, Terjadinya kompresi
jarang menimbulkan rasa nyeri, tapi a.Subklavia dan radiks pleksus
kadang-kadang sangat mengganggu brakhialis (terutama radiks C.8 dan
gerakan di pergelangan tangan dan jari- Th.1) di daerah leher, dapat terjadi
jari pada saat bekerja. pada 3 lokasi, yaitu pada saat
melewati lakuna skaleni posterior (
Pseudo-angina Pectoris celah di antara m.skalenus anterior
Timbulnya rasa nyeri di dinding dada dan m.skalenus medius), pada
sebelah kiri yang menyebar ke lengan kiri, celah yang terletak di antara sisi
tidak se mata-mata diakibatkan oleh posterior klavikula dan iga I, dan
kasus-kasus insufisiensi koroner, tapi celah sempit yang terletak di
dapat juga terjadi akibat kontraksi bagian belakang insersio m.
m.pektoralis mayor kiri yang terlalu kuat pektoralisminor dan processus
untuk jangka lama. korakoideus.
Hal ini seringkali terjadi pada para Gejalanya dalam bentuk rasa nyeri
pekerja yang menggemgam dengan kuat dan paraethesia yang menyebar
bagian tempat kerja dengan tangan kiri dari lengan atas sampai ke ujung-
untuk mempertahankan posisi tubuhnya, ujung jari. Sedang kompresi pada
sedang tangan kanannya melaksanakan a, subklavia akan menimbulkan
pekerjaannya dengan menggunakan rasa lemah, kelelahan dan pada
peralatan kerja, misalnya pada saat akhirnya kelumpuhan otot-otot
memutar skrup yang keras. lengan atas.
Hal ini biasanya terjadi pada
Terjepitnya pembuluh darah atau para pekerja yang membawa
saraf-saraf tepi beban berat di bahunya atau di
tengteng pada lengan, memperta-
- Kompresi n.Ulnaris

103 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

hankan posisi abduksi sendi bahu - Medicamentosa : Analgesik antiinfla-


yang maksimal untuk jangka yang masi.
lama atau melakukan pekerjaan - Tindakan pembedahan biasanya
diatas kepala dengan menggerak- dalam bentuk dekompresi saraf,
kan lengan berulang-ulang. umumnya dilakukan pada kasus-kasus
Misalnya, pada tukang cat sindroma terjepitnyanya saraf-sarafi
plafon, asembling produk-produk tepi.
industri/kasir pasar swalayan yang - Untuk kasus-kasus menahun
harus mengambil benda-benda diperlukan tindakan rehabilitasi medis,
jauh di belakang/di samping agar pasien dapat mengembalikan
tubuhnya. kapasitas fisik dan mentalnya.
Kelainan ini lebih sering terjadi
pada wanita, dan hampir selalu Tindakan pencegahan
terjadi pada lengan kanan 7.
Pencegahan merupakan tindakan
Tension neck syndrome penanggulangan Repetitive Strain Injury
yang paling penting. Langkah pertama
Kelainan ini sering disebut juga untuk tindakan pencegahan adalah
Tension headache atau Myogenic identifikasi besarnya masalah yang ada
headache. Terjadinya biasanya dilingkungan tempat kerja.
diakibatkan pekerjaan-pekerjaan yang Analisa lingkungan tempat kerja,
menggunakan gerakan lengan jauh dari jadUal dan kecepatan kerja kelompok
dinding dada secara berulang-ulang atau kerja yang mempunyai resiko untuk
mempertahankan posisi lengan yang terjadinya penyakit ini, sikap/posisi kerja,
terangkat jauh dari dinding dada untuk peralatan yang digunakan, desain tugas
jangka lama. kerja, sangat perlu dilaksanakan secara
Stres mental pekerja hampir selalu menyeluruh. Semua ini berguna untuk
mengiringi latar belakang terjadinya mengurangi stres fisik terhadap alat gerak
penyakit ini. Kelaian ini seringkali para pekerja.
serangannya dicetuskan oleh masalah
ergonomi lingkungan kerja yang kurang Elemen-elemen tindakan pencegahan
memadai, misalanya pada tempat kerja adalah sebagai berikut;
yang bising, silau, cahaya yang berkedip-
kedip, atau pekerjaan-pekerjaan yang Memperbaiki lingkungan tempat kerja,
membutuhkan konsentrasi penglihatan peralatan dan organisasi tugas kerja
yang kuat. menurut prinsip-prinsip ergonomi,
misalnya; perubahan tinggi meja
Pengobatan kerja, tempat duduk, desain mesin-
mesin dan peralatan kerja,
- Untuk kasus-kasus yang akut, satu- banyaknya,frekuensi dan variasi
satunya pengobatan yang terbaik gerakan yang dilakukan agar sesuai
adalah mengurangi aktifitas fisik dari dengan kapasitas fisik dan mental
sisi anggauta badan atas yang sakit, para pekerja. Memberikan variasi
tetapi untuk kasus-kasus yang untuk tugas-tugas yang mempunyai
menahun diperlukan dengan cara resiko terjadinya penyakit ini. Setiap
menggerakkan lengan yang sakit pekerjaan sedapat mungkin harus
tanpa/dengan beban yang kecepatan merupakan kombinasi dari pekerjaan
dan lamanya ditingkatkan secara dengan gerakan berulang /posisi
perlahan-lahan dengan superfisi tugas yang kurang nyaman dengan
personel medis yang terlatih. pekerjaan lain yang dapat

104 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Harrianto
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

memberikan istirahat bagi otot-otot pengendalian menjadi pilihan utama untuk


yang mengalami kelelahan. mengatasi berkembangnya kelainan ini.

Para pekerja yang baru bertugas Daftar Pustaka


kembali dari absen selama lebih dari 1. Barton,N.J.,Hooper,G.,Noble,J,Steel,W.M,
2 minggu, dilarang untuk langsung 1992. Occupational causes of disorders in
the upper limb. B. M. J. 311.824-823.
bekerja seperti biasa, tetapi perlu
2. Dickerson,O.B, Baker,W.E,. 1994.
dilakukan suatu periode penyesuain Practical Ergonomics and Work with Video
kerja. Display

Training/pelatihan perlu dilaksanakan 3. Terminals. In Zein,C Occupational


secara reguler untuk memberikan Medicine 3 rd ed. St.Louis: Mosby-Year
masukan tentang; perhatian Book, Inc. 28:428-444.
terhadap tugas - tugas yang 4. Grandjean,E.,1988. Fitting the task to the
beresiko tinggi, cara kerja yang Man, 4th ed. London: Taylor and Francis
sehat, penggunaan peralatan/mesin- Ltd. 5:36-81.
5. Low,I. 1990. Musculoskeletal complaints in
mesin yang benar, maksud serta
keyboard operators. Journal of
tatacara penggunaan alat Occupational Health and Safety- Australia
perlindungan perorangan yang baik, and New Zealand. 6(3).205-211
dsb. 6. Milton,L.C.,Arroya,J.F.,Champion,G.D,Bro
wne,C.D.1992. In search of the
Kesimpulan pathogenesis of refractory cervicobrachial
pain syndrome. The Medical Journal of
Occupational Overuse syndrome Australia.156.432-436.
adalah cedera pada muskulo-tendon
anggauta badan atas, biasanya akibat 7. National Occupational Health and Safety
gerakan stereotip berulang-ulang pada Commission 1986. The Prevention and
Management of Occupational Overuse
posisi kerja yang sulit untuk jangka waktu
Syndrome, General Code of Practice.
yang lama. Hal ini merupakan gangguan Canberra: Australian Government
kesehatan akibat kerja yang bisa terjadi Publishing Service. 1-14.
baik pada kalangan kerah biru maupun 8. Pheasant,S.T,1991.Repetitive Strain
kerah putih. Injuries. In S.T.Pheasant, Ergonomics
Patogenesis kelainan ini masih Work and Health. London Macmillan.77-
banyak diperdebatkan, diduga akibat 96.
bermacam-macam rudapaksa pada 9. Quitner,J,Elvey,R, 1993 A review of the
beberapa posisi anatomis di anggauta role of peripheral neural pain and
badan atas. Gejala utama yaitu timbulnya hyperalgesia. The Journal of Manual and
manipulative Therapy. 1(3):99-105.
bermacam-macam gangguan saraf
10. Sanders, M.S., Mc.Cormick, E.J.,1993.
sensoris yang difus pada anggauta badan Human Factors in Engineering and
atas mempersulit diagnosa dan Design, 7th ed. Singapore : Mc Graw-Hill,
pengobatannya. Dengan demikian Inc.415-453.
tindakan pencegahan dan strategi

105 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2

Anda mungkin juga menyukai