NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
ALGORITMA
1. Algoritma, Flowchart, dan Program untuk mengetahui apakah bilangan tersebut adalah bilangan genap atau
bilangan ganjil.
Algoritma
1. Mulai 6. Maka bil adalah bil_genap
2. Deklarasikan bil 7. Selain itu
3. Masukkan nilai bil 8. Bil adalah bil_ganjil
4. Apakah bil termasuk bil_genap? 9. Tampilkan hasil
5. Jika bil mod 2 == 0 10. Selesai
Flowchart
Program
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main(){
clrscr();
int n;
printf("masukan bilangan =");scanf("%d",&n);
if(n%2==0){
printf("bilangan genap");
}
else
{
printf("bilangan ganjil");
}
getch();
}
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Read(Bil1,Bil2,)
If Bil1 >= Bil 2 then
MAX = Bil1
Else MAX = Bil2
Read (Bil3)
If Bil3 >= MAX then
MAX = Bil3
Write (MAX)
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
3. Bilangan prima
Deklarasi variable FAKTOR = 0.
Masukkan bilangan bulat positif BILANGAN.
Proses looping A=1 sampai dengan BILANGAN:
Jika BILANGAN modulus A sama dengan 0, tambah 1 nilai variabel FAKTOR.
Lanjutkan looping.
Jika variabel FAKTOR = 2, cetak Bilangan Prima. Jika tidak, cetak Bukan Bilangan Prima.
Selesai.
#include<stdio.h>
main()
{
int bilangan, faktor=0, a;
if (faktor == 2)
{
printf("%d adalah Bilangan Prima.", bilangan);
}
else
{
printf("%d bukan Bilangan Prima.", bilangan);
}
getch();
}
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Macam-macam sorting
Sorting adalah proses menyusun elemen elemen dengan tata urut tertentu dan proses tersebut terimplementasi
dalam bermacam aplikasi. Kita ambil contoh pada aplikasi perbankan. Aplikasi tersebut mampu menampilkan
daftar account yang aktif.
Hampir seluruh pengguna pada sistem akan memilih tampilan daftar berurutan secaraascending demi kenyamanan
dalam penelusuran data.
Beberapa macam algoritma sorting telah dibuat karena proses tersebut sangat mendasar dan sering digunakan. Oleh
karena itu, pemahaman atas algoritma algoritma yang ada sangatlah berguna.
1. Mencari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir, kemunian di tukar posisinya dengan data
pertama.
2. mencari data terkecil dari data kedua sampai data terakhir, kemudian di tukar dengan posisinya dengan data
kedua.
3. mencari data terkecil dari data ketiga sampai data terakhir, kemudian di tukar posisinya dengan data ketiga
4. dan seterusnya sampai semua data turut naik. apabila terdapat n buah data yang akan di urutkan, maka
membutukan (n - 1) langkah pengurutan, dimana data terakhir yaitu data ke-n tidak perlu di urutkan karena
hanya tinggal satu satunya.
Contoh:
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
2. Bubble Sort
Konsep Buble Sort
Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air.
Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke
atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada pengurutan gelembung.
Bubble sort (metode gelembung) adalah metode/algoritma pengurutan dengan dengan cara melakukan penukaran
data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada
lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut. Disebut pengurutan gelembung karena masing-
masing kunci akan dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat
5. Quick Sort
Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan
menguasai. Quicksort dimulai dengan menscan daftar yang disortir untuk nilai median. Nilai ini, yang disebut
tumpuan (pivot), kemudian dipindahkan ke satu sisi pada daftar dan butir-butir yang nilainya lebih besar dari
tumpuan di pindahkan ke sisi lain.
Contoh
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
7. Radix sort
Ide dasar dari metode Radix sort ini adalah
mengkategorikan data-data menjadi sub kumpulan
subkumpulan data sesuai dengan nilai radix-nya,
mengkonkatenasinya, kemudian
mengkategorikannya kembali berdasar nilai radix
contoh:
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Ilustrasi sorting
Ilustrasi searching
Nama : Made Ayu Dusea Widyadara
NPM : 09.1.03.02.0567/P
Kelas : 1C
Ilustrasi knapsack