MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisi Real II yang dibina oleh
Bapak Sisworo, Dr., M.Si
Disusun oleh
Inti Rakhmawati
150312602231
OFF H
A. LIMIT FUNGSI
Konsep fungsi telah dipelajari oleh Gottfried Wilhelm von Leibniz sejak akhir
abad ke-17, namun definisi fungsi yang kita kenal sekarang berakar pada rumusan
Leonhard Euler pada 1749, yang disempurnakan kemudian oleh Joseph Fourier
pada 1822 dan Lejeune Dirichlet pada 1837.
Konsep limit adalah pusat dalam banyak masalah di fisika, rekayasa, dan ilmu
sosial. Pertanyaan yang muncul mengenai konsep limit adalah apa yang terjadi
ketika suatu fungsi f (x) mendekati suatu konstanta tertentu. jika suatu fungsi
tidak terdefinisi di suatu titik c , apakah yang akan terjadi jika f ( x)
mendekati titik tersebut. Maka intuisi yang mucul pertama adalah bahwa x
akan mendekati c tetapi x tidak akan sama dengan c . Maka f (x)
akan mendekati suatu bilangan misal L. Karena itu munculah definisi limit
Definisi
0<|xc|< |f ( x )L|<
B. TURUNAN
Masalah kemiringan garis singgung adalah masalah yang sangat tua dan sudah
muncul sejak masa ilmuwan besar Yunani Archimedes (287-212 SM). Masalah
yang lebih baru, mulai berkembang dari percobaan-percobaan Kepler (1571-
1630), Galileo (1564-1642), Newton (1642-1727), dan lainnya untuk
mendeskripsikan kecepatan sebuah benda yang bergerak, yaitu masalah kecepatan
sesaat (instantaneous velocity). Dan kemudian kemiringan garis pada suatu kurva
dan kecepatan gerak partikel ditemukan oleh Isaac Newton pada akhir 1660. Teori
Newton Fluxions, yang mana menjadi dasar pemikiran limit. Percobaan utama
dibuat oleh Newton dan ...... oleh Gottfried Leibneiz pada tahun 1680, dimana
daerah dibawah kurva dapat dikalkulasi dengan membalikkan proses turunan.
Teknik yang mengagumkan ini, salah satu yang menyelesaikan kesulitan masalah
daerah dengan mudah, yang diketahui sebagai turunan dan integral kalkulus.
Definisi Turunan
| f ( x )f ( c )
xc |
L <
f ( x )f (c)
f ' ( c )=lim
x c xc
f ( c+ h )f ( c)
f ' ( c )=lim
h 0 h
Jika kita melihat kembali apa yang telah dipelajari di kalkulus, f ' (c)
merupakan kemiringan garis singgung pada kurva y=f ( x) di titik
P ( c , f ( c )) . Maka jika suatu fungsi tidak mempunyai garis singgung di titik c,
seperti rapatan, titik lancip, titik yang diskontinu dapat disimpulkan bahwa fungsi
tersebut tidak mempunyai turunan disana.
y=f ( x+ x )f ( x )
y f ( x+ x ) f ( x )
=
x x
dy y f ( x+ x )f ( x )
=lim = =f ' ( x)
dx h 0 x x
f ( c+ h )f ( c)
f ' ( c )=lim
h 0 h
jika h 0 maka n
sehingga didapat
n
c +1/f ( c)
f
'
f ( c ) =lim
n
c +1/ f (c)
lim (n {f ( } )
Tetapi apakah jika nilai limit ini ada di suatu tutuk c maka f dapat
diturunkan di c ?
f ( x )= x
n
c +1/f ( c)
Tetapi jika kita menggunakan bentuk limit akan didapatkan
f
f ' ( c ) =lim
n
0+1 /f (0)
f ' ( 0 ) =lim (n {f ( } )
n 0
n {0+1/
lim
lim (n {|1/n|})
Sehingga
lim ( n {1 /n } )
lim 1
1
Turunan kedua
Apakah definisi turunan tersebut juga akan berlaku untuk turunan tingkat tinggi?.
Sebagai contoh, misal turunan kedua. Artinya turunan dari f ' (x ) . Misalkan
f ' ( x )=g( x ) , sehingga kita akan mencari turunan dari g ( x ) , maka berdasar
definisi
'
g ( x )g ( c ) f ( x )f ' ( c )
f ' ' ( c )=lim lim
x c xc x c x c
f ' ( c+ h )f ' ( c )
f ' ' ( c )=lim
h0 h
Sehingga
f ( c+ h )f ( c ) f ( c )f ( ch )
lim lim
h0 h1 h 0 h2
f ' ' ( c )=lim
x c h
f ( c +h )2 f ( c ) +f ( c h )
lim
h0 h2
'
Jika f dapat diturunkan di c , mengimplikasikan nilai dari limit tersebut
ada. Tetapi apakah berlaku sebaliknya? Apakah jika limitnya ada di c maka
f ' ' (c) ada.
f ( x )=xx
'
f ( x )=1|x|+ x sgn ( x )
|x|+|x|
2| x|
Seperti yang diketahui bahwa fungsi f ' ( x )=2x adalah fungsi kontinu,
tetapi dia tidak dapat diturunkan di x=0 .
f ( 0+h ) 2 f ( 0 ) + f ( 0h )
f ' ' ( 0 )=lim
h 0 h2
h|h|0+ (h )|h|
lim
h0 h2
0
lim 2
h0 h
lim 0=0
h0
Teorema Charateodory
f ( x )f ( c )= ( x)(xc) untuk xI .
Dalam kasus ini, kita punya ( c )=f '(c) .
Perhatikan fungsi
f ( x )=x 3 untuk x R
Untuk c R ,
x 3c 3=( x 2 +cx +c 2 ) ( xc )
2 2
( x )=x + cx +c memenuhi kondisi pada teorema sehingga dapat disimpulkan
bahwa f dapat diturunkan di c R dan
f ' ( c )= ( c )=c 2+ cc +c 2
2
3c
Aturan Rantai
Misal f kontinu pada interval tertutup I [a ,b], dan turunan f' ada
disetiap titik pada interval terbuka (a , b) , dan f ( a )=f ( b )=0. Maka terdapat
minimal satu titik c sedemikian sehingga f ' ( c )=0 .
Teorema Darbox
Jika f dapat diturunkan di I [a ,b ] dan jika k adalah bilangan diantara
f ' (a) dan f ' (b) . Maka terdapat minimal satu titik c di (a , b)
sedemikian sehingga f ' ( c )=k .
D. PENERAPAN TURUNAN
1. Dalam Bisnis dan ilmu ekonomi
Biaya
Misal y adalah biaya produksi dan pemasaran total dari x unit komoditi, dan
diberikan oleh fungsi
y=f ( x)
y f (x)
=
x x
Jika output ditingkatkan sejumlah x dari suatu aras x tertentu, dan jika
biaya yang bersangkutan dengan kenaikan x adalah y , maka kenaikan
y
biaya rata-rata per unit kenaikan output adalah dan biaya marginal
x
didefinisikan sebagai:
y dy '
lim = =f ( x )
x 0 x dx
Dengan demikian biaya marginal adalah turunan pertama dari fungsi biaya total
y=f ( x) terhadap x dan merupakan tingkat kenaikan dalam biaya total
akibat kenaikan jumlah output.
Contoh
2
y=20+ 2 x +0.5 x
y 20
y= = +2+0.5 x
x x
dy
=2+ x
dx
Jadi biaya total meningkat apabila output meningkat; biaya rata-rata per unit
menurun dan kemudian meningkat apabila output meningkat; dan biaya marginal
(tingkat kenaikan biaya total) meningkat apabila output meningkat.
Pendapatan
Untuk suatu fungsi permintaan y=f ( x) di mana y adalah harga per unit
dan x adalah jumlah unit produk, maka penghasilan total R adalah
perkalian x dengan y yaitu:
R=xy =x f ( x )
dR
=R '( x )
dx
dR
sebelumnya adalah tan-negatif, maka R juga tan-negatif. Tetapi dapat
dx
positif atau negatif. Sekalipun pendapatan total selalu tan-negatif, tapi kurvanya
bisa meningkat atau menurun apabila permintaan meningkat.
Contoh
3 x+4 y=10
y adalah harga per unit dan x adalah jumlah unit produk, maka
5 3
y= x
2 4
5 3
R=x y = x x2
2 4
dR 5 3
= x
dx 2 2
Elastisitas
dy
Ey y x dy
= =
Ex dx y dx
x
Perhatikan bahwa elastisitas dari suatu fungsi bebas dari unit dengan mana
peubah-peubahnya diukur, karena elastisitas didefinisikan dalam terminologi
perbandingan perubahan-perubahan, yang dengan sendirinya akan bebas dari
unit/satuan pengukuran.
Elastisitas adalah suatu konsep penting dalam ekonomi dan digunakan dalam
pelajaran-pelajaran, misalnya, permintaan, penawaran, biaya, dan produktivitas.
Contoh
Misal jari-jari semangka bulat tumbuh dengan laju tetap sebesar 2 cm/minggu.
Ketebalan kulitnya selalu sepersepuluh jari-jarinya. Seberapa cepat isi kulit
berkembang pada akhir minggu kelima? Anggap jari-jari awalnya 0.
Penyelesaian
4 3
Semangka mempunyai volume r ;
3
r
10
r
4 3 4
V= r
3 3
542
volume kulit semangka tumbuh sebesar ( 2 ) 681c m3 per minggu
5
3 2
s=t 12 t +36 t30 disini s diukur dalam desimeter dan t dalam detik
Penyelesaian
E. TEOREMA TAYLOR
Teknik yang sangat berguna dalam analisis fungsi real adalah aproksimasi fungsi
dengan polinomial. Teorema Taylor adalah hasil yang sangat kuat yang banyak
diterapkan. Pernyataan deret pangkat suatu fungsi dalam xx 0 disebut deret
Taylor, diambil dari nama matematikawan Inggris Brook Taylor (1685-1731). Jika
x 0=0 , deret yang berpadanan disebut deret Maclaurin, menurut
matematikawan Skotlandia Colin Maclaurin (1698-1746). Taylor biasa digunakan
untuk estimasi numerik, pertidaksamaan, nilai ektrema suatu fungsi, dan fungsi
konveks.
Teorema Taylor
Bukti.
Misal x 0 dan x diberikan dan misal J adalah interval tertutup yang titik-
titik ujungnya x 0 dan x . Kita definisikan fungsi F pada J dengan
( xt )n (n )
F ( t ) f ( x ) f ( t )( xt ) f ' ( t ) f ( t)
n!
Untuk t J . Maka
( xt )n (n+ 1)
F' ( t ) = f (t) jika kita definisikan G pada J dengan
n!
n +1
xt
G (t ) F ( t ) ( xx 0 ) F ( x0 )
( xc )n
0=G' ( c )=F ' ( c ) + ( n+1 ) n+1
F ( x0 )
( xx 0 )
sehingga didapatkan
n+1
1 ( xx 0 )
F ( x 0 )= F' ( c )
n+1 ( xc ) n
n+1
n
1 ( xx 0 ) ( xc ) (n +1) f (n +1) ( c ) n +1
n+ 1 ( xc )n n!
f (c ) ( xx 0 )
( n+1 ) !
n
f ( n+1) ( c ) n +1 ( xx 0 )
( xx 0 ) =f ( x )f ( x 0 )( xx 0 ) f ' ( x 0 ) n ! f ( n) ( x0 )
( n+1 ) !
( n) n ( n+1 )
'
f ( x 0 )( x x0 ) f ( c ) ( xx 0 )n+ 1
f ( x )=f ( x 0 )+ f ( x 0 )( xx 0 )+ + +
n! ( n+1 ) !
f ( x )=Pn ( x )+ R n ( x )
( n+1 )
f (c ) n+1
Rn ( x ) ( xx 0 )
( n+1 ) !
lim R n ( x )=0
n
Contoh
Carilah deret Maclaurin untuk sin x dan buktikan bahwa deret itu menyatakan
sin x untuk semua x .
f ' ' ( x ) =sin x f ' ' ' ( x )=cos x f ' ' ' ( 0 )=1
Jadi deret taylor untuk sin x adalah
x 3 x 5 x7
x= x + +
3! 5 ! 7 !
sin
Dan ini valid untuk semua x , asalkan kita dapat menunjukkan bahwa
( n+ 1)
f ( c) n+1
lim R n ( x )= lim ( xx 0 ) =0 sekarang |f (n+ 1) ( x )|=|cos x| atau
n n ( n+1 ) !
n +1
|x|
|Rn ( x )| ( n+1 ) !
xn n
Tetapi lim =0 untuk semua x , oleh karena itu x /n! adalah suku ke-
n n!
n dari suatu deret yang konvergen . sebagai akibatnya, kita lihat bahwa
lim R n ( x )=0 .
n
sin x
f ( x )=
exp x
Deret taylornya adalah
sin x x3 x5
=xx 2 + +
exp x 3 30
3 5 7 3 5 7
x x x x x x
x + + x + +
sin x 3! 5! 7! 6 120 5040
=
exp x x2 x3 x 2 x3
1+ x + + + 1+ x+ + +
2! 3 ! 2 6
x 3 x5
xx 2+ +
3 30
x
exp
cos x exp xsin x exp x
|f ( x )|=
( n+ 1)
|cosexpxsinx x|
|cosexpxsinx x||exp |x +|exp x||exp1 x |+|exp1 x|=|exp2 x| sehingga
cos x sin x
x
exp
n +1
2|x|
|Rn ( x )|
lim R n ( x )=
n
lim R n (x) 0
n
Aproksimasi numerik
Gunakan teorema taylor untuk mengaproksimasi nilai 3 1.3
Misal f ( x )= 3 1+ x , x >1.
x 0=0, dan n=2
2 5
1 1 2
f ( x )= ( 1+ x ) 3
'
3
f ' ' (x )= ( )
3 3
( 1+ x ) 3 kita punya
1 2
f ' (0)= f ' ' ( 0 )= .
3 9
1 1 2
f ( x )=P2 ( x )+ R 2 ( x )=1+ x x + R2 ( x ) ,
3 9
8
1 ''' 5
Dimana R2 ( x ) = f ( c ) x 3= (1+ c ) 3 x 3 untuk suatu c diantara 0 dan
3! 81
x.
dalam kasus ini x=0.3 , kita dapatkan aproksimasi P2 ( 0.3 )=1.09 untuk
3 1.3.
Pertidaksamaan
Tunjukkan pertidaksamaan
1 1 2 1
1+ x x 1+ x 1+ x misal f ( x )= 1+ x
2 8 2
x 0=0, dan n=2
1 3
1 1 1
f ' ( x )= ( 1+ x ) 2
2
''
f (x )= ( )( )
2 2
( 1+ x ) 2 kita punya
' 1 '' 1
f ( 0) = f ( 0) =
2 4
1 1 2
Sehingga f ( x )=P2 ( x )+ R 2 ( x )=1+ x x + R2 ( x ) ,
2 8
5
1 ''' 3
Dimana R2 ( x ) = f ( c ) x 3= ( 1+ c ) 2 x 3> 0 untuk x> 0
3! 16
1 1 2
Maka f ( x ) 1+ x x
2 8
1 2
Dan karena x >0 untuk x> 0 maka
8
1
f ( x ) 1+ x
2
Jadi
1 1 2 1
1+ x x 1+ x 1+ x
2 8 2
Nilai ekstrem
Teorema.
Misal I adalah interval, misal x0 adalah titik interior dari I , dan
' '' (n )
misal n 2. Asumsikan bahwa turunannya f ,f ,, f ada dan
f ( n) ( x 0 ) 0 .
( n)
(i) Jika n genap dan f ( x 0 ) >0 , maka f mempunyai relatif
minimum di x 0 .
( n)
(ii) Jika n genap dan f ( x 0 ) <0 , maka f mempunyai relatif
maksimum di x 0 .
(iii) Jika n ganjil, maka f tidak mempunyai relatif minimum atau
relatif minimum di x0 .
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, D., Purcell, E.J., Rigdon, S.E. 2007. Kalkulus edisi Kesembilan. Jakarta:
Erlangga