Anda di halaman 1dari 4

Korean.is.me dan Nasional.is.

me
Sebuah cerita dari tiga sahabat karib, mereka adalah penggemar K-pop sebuah music dari
negeri Ginseng, tak hanya musiknya saja mereka juga sangat menyukai drama korea. Mereka adalah
Shinta, Rita dan Fiolla tiga orang yang dijuluki teman-temannya Trio Koreanisme. Nama itu bukan
tanpa alasan, mereka dijuluki seperti itu karena ketiga orang itu selalu bersama dan seperti tak dapat
dipisahkan ditambahlagi mereka sangat menyukai K-pop.
Shinta, anak keturunan timur tengah ini alias Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah seorang anak
piatu, ibunya meninggal ketika ia masih duduk di kelas tiga SD. Kini ia memilih tinggal bersama sang
kakek daripada ayahnya, ia merasa tidak nyaman jika tinggal bersama ibu tirinya. Shinta sangat
menyukai boyband OneDream TEam bahkan ia sampai mengoleksi semua lagu, foto, video clip, sampai
reality show yang diikuti oleh boyband ini.
Rita anak perempuan satu-satunya di keluarganya dan ia juga mempunyai dua saudara laki-laki.
Hal ini lah yang membuat ia sangat menyukai OneDream Team, selain karena nggak ada yang diajak
main dirumah juga karena para personel boyband ini sangat tampan.
Fiolla seorang anak tunggal yang merasa kesepian dirumah selai itu ayahnya juga bekerja diluar
kota bahkan sampai ke luar negeri. Selain untuk mengobati rasa sepinya ia juga mencari sebuah hiburan
yang menarik untuk terus diikuti dan ia menemukannya di dalam K-pop. Ia mengoleksi banyak drama
korea serta setiap komponen dari OneDream Team.

Sudut-sudut ruangan mulai terisi dengan suara-suara gaduh anak-anak di kelas, begitu juga
dengan Trio Koreanisme mereka memasang wajah sangat sumringah saat menatap layar laptop mereka
sedang melihat aksi OneDream Team dalam video musik terbarunya. Namun disela tawa mereka juga
ada yang mencela trio itu, entah mengapa mereka sangat membenci K-pop.
Kenapa sih mereka? Cuma liat gituan bisa senyam-senyum sendiri, sakit kali ya? Kata Desi.
Kayak nggak tau aja, udah dari dulu kali mereka sakit, tapi juga nggak sembuh-sembuh. Cela
Keila dengan sedikit sinis
Rasanya pengen aku ancurin tu laptop, ganggu orang belajar aja. Desi mulai marah.
Hal-hal seperti ini sudah bisa bagi ketiga sahabat karib itu, memang awalnya mereka nggak
terima dengan sikap pembenci K-pop, namun lama-kelamaan mereka hanya mendengarkan saja tanpa
mengubrisnya alias masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Bahkan pernah sesekali trio ini membalas
dengan senyum manis mereka.

Meskipun Trio Koreanisme ini sangat fanatik dengan K-pop mereka tak pernah lupa dengan
budaya Indonesia, namun hanya sedikitorang yang mengetahuinya. Shinta ia sangat licah ketika menari
jadi di sekolah ia mengikuti ekstrakulikuler modern dance, namun teman-temannya tak tahu jika Shinta
sangat luwes dalam menarikan tarian jawa. Bahkan ia telah tampil dalam berbagai event besar, namun
hanya Rita, Fiolla serta keluarga Shinta yang tahu mengenai hal ini.
Rita anak satu ini juga lincah dalam menari, dan ia pun sama dengan Shinta menjadi penari jawa
yang tak banyak diketahui teman-temannya. Namun karena bakat terpendamnya ini ia dapat
mempertahankan budaya Indonesia.
Fiolla anak ini sangat tertarik dengan alat musik, di sekolah ia tidak terlalu mengeksplor bakar
bermusiknya, namun ia memiliki ketertarikan terhadap musik tradisional. Ia menguasai beberapa
instrument gamelan jawa seperti kenong, gong, kethuk kempyang, serta saron barung. Sama seperti
kedua sahabatnya, bakatnya ini tak banyak diketahui teman-temannya.
Di sekolah mereka dianggap sebgai Korean.is.me namun disisi lain kehidupannya mereka juga
mempunyai keyakinan Nasional.is.me. Merka selalu berfikir apa yan telah aku berikan kepada negaraku
bukan apa yang telah negaraku berikan kepadaku.

Tahun ini adalah tahun terakhir mereka di sekolah, dan mereka berencana mengajukan
beasiswa ke Korea Selatan. Disela pencaria itu mereka menemukan satu beasiswa yang gratis untuk
keseluruhannya namun mereka harus mempresentasikan budaya Indonesia. Muncul ide mereka untuk
menjadi bahan presentasi.
Shin, rit gimana kalo kita menampilkan tarian Jawa tapi dikasih sedikit sentuhan modern? Usul
Fiolla
Em, maksudnya? Tanya Shinta.
Gini lho, gimana misalnya kita mempresentasikan ebuah tarian kreasi sendiri, terus di dalam
tarian itu di kasih sedikit gerakan tari modern. Sedangka musiknya kita bisa pakai gamelan Jawa yang
dipadu dengan alat music perkusi. Gimana? Itu sih ideku. Jelas Fiolla
O.., la trus yang mainin alat musiknya siapa dong? Kita kan Cuma bertiga.Tanya Rita.
Kita kan bisa pake sound effect, ataupun kita bisa memakai alat perkusi yang dijadikan sebagai
propertyi dalam tarian.Setuju?Usul Shinta dengan nada meyakinkan.
Setuju..!!Rita dan Fiolla menjawab dengan serempak.
Setelah perbincangan itu mereka sibuk mencari referensi untuk menjadi bahan presentasi
mereka, mulai dari mencari contoh di Youtube, berkonsultasi ke guru tari di sekolah maupun guru les
mereka. Mereka mengerjakan proyek ini selama satu bulan, mereka menyiapkan musik yang akan
mereka gunakan dengan binbingan seorang guru tari, mulai dari menedit sampai mengabungkannya
menjadi nada-nada yang harmonis. Setiap hari merka mencoba berlatih agar mereka mendapat
beasiswa dan sekaligus memberikan nama baik untuk Indonesia di mata dunia. Namun, tak sedikit dari
teman-temannya mencela apa yang mereka lakukan.
Halah, yakin bisa? Pasti Cuma bisa tarian korea. Sidir Tita.
Hahaha, iya bener. Ngimpi kok ketinggian, kalau nanti jatuh sakit lo, aduh.Tambah Desi.
Wah, emang bener nih mereka udah nggak waras.Hahaha Tambah Keila dengan disambung
tawa sinisnya.
Udah deh, kalian nggak usah nyela mereka, toh kita juga belum tahu hasilnya. Nggak kasihan
sama diri kalian kalo mereka bener-bener bisa? Bela Gina yang sudah risih dengan perbincangan ketiga
orang ini.
Udah deh kamu belajar aja nggak usah ikut-ikut. Balas Tita dengan sedikit sinis.
Tapi bener juga sih kata Gina, kita liat dulu aja hasil mereka.Sambung Keila dengan diikuti
anggukan setuju dari Desi dan Tita
Setelah perbincangan itu Tita, Keila dan Desi mulai mempertimbangkan perkataan Gina. Mereka
berfikir jika trio ini mampu untuk mendapatkannya, betapa malunya ia telah mencela secara berlebihan
seperti ini.

Hari presentasi tiba, mereka mengenakan kostum bewarna pink dengan paduan batik sebagai
jariknya ada beberapa sntuhan modern pada kostumnya, seperti accesoris yang di kenakan di kepalanya
dan jarinya yang mereka buat longgar untuk keluasan gerak. Hari itu orang tua dari Trio Koreanisme ini
datang ke acara presentasi ini untuk memberikan doa serta member semangat kepada anak-anak
mereka. Diraut ketiga gadis ini sedikit tergurat rasa cemas dan nerves.
Wah, saingannya banyak juga ya? Tanya Fiolla dengan nada sedikit heran dan cemas.
Iya nih, banyak banget. Menurutmu kita bisa nggak sih? Sambung Shinta.
Udah nggak usah cemas, kita perhatikan saja apa yang harus menjadi fokus perhatian kita dan
jangan lupa berserah diri kepada Tuhan, semakin kita memohon dan berserah pasti ada jalan kok untuk
meraihnya yang penting kita udah usaha. Usul Rita dengan sedikit bijak.
Wah, wah sejak kapan ni orang jadi bijak? HahahaFiolla menanggapinya dengan sedikit
bercanda.
Sejak hari ini. Timpal Shinta.
Mereka melepaskan tawa bersama, setidaknya perbincangan ini bisa membuat mereka lebih
percaya diri dan menjadi fokus lagi terhadap tujuan mereka.
Giliran mereka tiba, mereka menyiapkan pengiring dan menenempatkan beberapa properti ke
atas panggung lalu memperkenalkan diri. Alunan gamelan Jawa lembut mengiringi awal tarian mereka
gerakan yang sangat luwes dan lebut keluar dari tubuh Rita dan Shinta. Setelah itu muncullah beberapa
alunan music perkusi yang sedikit mempercepat tarian mereka, Fiolla sebagai pemegang saron barung
dan alat perkusi sudah siap menjalankan tugasnya. Tibalah saatnya tarian modern mereka untuk
dikombinasikan. Tarian ini cukup membuat wajah para juri sumringah, setidaknya ini membuat hati trio
ini menjadi tenang. Setelah acara ini selesai mereka hanya perlu menunggu penggumuman seminggu
lagi. Ada sedikit perbincangan mereka saat akan pulang.
Ah, moga aja kita diterima ya? Harap Fiolla.
Pasti!! Kita pasti bisa kok.jawab Shinta dengan penuh keyakinan dan guratan senyuman
diwajahnya.
Ya kita pasti bisa!! tambah Rita.
Yeah!!! Serempak mereka mengatakannnya sambil mengepalkan tangan mereka keatas.


Seminggu setelah penampilan mereka telah tiba, hari ini hari penentuan mereka. Pengumuman
ini bisa mereka akses melalui internet, lalu mereka membuka situs pengumuman tersebut. Dan hasilnya
mereka berhasil, sekaligus mendapat predikat penampil terbaik. Rasa haru tidak tertahankan lagi, di
dada mereka beriisi sesak, rasa bangga, senang, haru menjadi satu dan air mata kebahagiaan mereka tak
terbendung lagi.
Rit, Fi kita berhasil!! Shinta berkata dengan semangat namun air mata kebahagiaanya masih
mengalir.
Iya kita berhasil, Shin. Jawab kedua karibnya itu, lalu mereka berpelukan.
Setelah itu, tak henti-hetinya mereka berterimaksih kepada pembimbing dan kedua orang
tuannya, dan tak lupa mereka sangat bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada mereka. Ini kado
terindah sepanjang tahun ini.
Esoknya teman-teman disekolahnya mengetahui berita mengenai hal ini dan mereka
sebenarnya sedikit heran namun disisi lain mereka juga bangga dengan apa yang Trio Koeanisme ini raih.
Wah dibalik kata Korean.is.me masih ada juga Nasionalisme alias Nasional.is.me disisi mereka.
Puji Dina.
Maka dari itu kita nggak boleh nyela orang secara sembarangan. Kata bijak keluar dari mulut
Gina lagi.
Wah, bener juga Gin. Seraya berjalan ke Kantin.
Berita ini juga sampai ke telingga Tita, Desi serta Keila, mereka sedikit heran dan diliputi rasa
bersalah karena selama ini selalu mencela trio koreanisme ini. Karena itu mereka memberanikan diri
untuk meminta maaf
Fi, Shin, Rit maafi aku ya, maafin atas semua celaanku, dan padanganku yang buruk ke kalian.
Kata Tita denagn kesungguhan hati.
Maafin kita juga ya, kita selama ini udah jahat sama kalian. Timpal Desi dan Keila.
Wah, udah kita maafin kok dari dulu, hehehe tenang aja. Shinta menerima permintamaafan
mereka.
iya kok, udah nggak apa-apa. Sambung Rita
Ho.oh, udah kita maafin kok, toh kita sebagai manusia juga punya hak untuk merasakan
ketidaknyamanan, namun disisi lain kita juga perlu menghormati hak orang lain. Jelas Fiolla.
Wuissh, wah temen-temenku uadh bijak semua, tinggal aku dong. Sahut Shinta dengan
tawanya.
Tawa menyelimuti wajah ke enam gadis ini. Setelah perbincangan ini tak ada perselisihan lagi di
antara mereka, semua telah kembali menjadi sebuah kedamaian. Tinggal satu bulan lagi mereka akan
melaksanakan ujian dan setelah itu Trio Koreanisme ini akan berangkan ke negeri impian mereka atas
nama nasionalisme dan merubah mereka menjadi Nasional.is.me.

Anda mungkin juga menyukai