Anda di halaman 1dari 63

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN UTILITAS GEDUNG KANTOR
MAKO POLRES (TAHAP II )
TAHUN ANGGARAN 2017

PT. MITRA ECLAT GUNUNG ARTA


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh
pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan
pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada
waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek,
oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan,
rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat
mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusankeputusan mengenai
masalahmasalah yang ditemui di lapangan.

Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalahmasalah yang tidak terduga
dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi
untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersamasama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh
:

Konsultan Proyek
Koordinator dan Pelaksana
Pihak Pemilik ( Owner )
Konsultan Perencana
Bantuan Teknis ( Dinas terkait )

Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah
dibuat oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan
dokumen lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar
pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir
kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan
yang digunakan sebagai laporan akhir.

MAKSUD DAN
TUJUAN
Maksud : Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan di lapangan
Tujuan : Mendapat hasil pekerjaan yang tepat : Kualitas, Kuantitas dan Waktu

LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berada di Kelurahan Karanganyar kecamatan Subang Kabupaten
Subang.

1
LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup pekerjaan Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako Polres (Tahap II)
ini adalah sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pek. Pembuatan Papan Nama Proyek
2. Pek. Bongkaran Bangunan
3. Pek. Quality Control
4. Pek. Pagar Pengaman Proyek
5. Biaya Dokumentasi
B.PEKERJAAN PENYELESAIAN BANGUNAN (A) LANTAI 1, meliputi
:
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
III. PEKERJAAN LANTAI

C. PEKERJAAN PENYELESAIAN BANGUNAN (A) LANTAI 2


I. PEKERJAAN LANTAI
II. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
III. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
IV. PEKERJAAN PLAFOND & RANGKA
V. PEKERJAAN PENGECATAN

D.PEKERJAAN KANOPI
1. Pek. Besi hollow galvanis 4/6 cm
2. Pek. Plat dudukan sling t.10 cm
3. Pek. Plat dudukan kamopi
4. Pek. Dynabolt dia. 12 mm
5. Pek. Baut roll sling
6. Pek. Pipa GIP 2 penahan kanopi
7. Pek. Pemasangan Kaca akrilik t.6 mm
8. Pek. Cat Besi baru 3x (setara glotek)

E. PEKERJAAN BANGUNAN LAMA


1. Pek. Perbaikan atap bangunan lama
2. Pek. Talang Miring
3. Pek. Talang Datar

F. PEKERJAAN BANGUNAN (B) LANTAI 1 , V=220 m2


I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI & BETON
III. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
IV. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
V. PEKERJAAN PLAPOND + RANGKA
VI. PEKERJAAN LANTAI
VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
VIII. PEKERJAAN SANITASI
IX. PEKERJAAN PENGECATAN

G.PEKERJAAN BANGUNAN ( B ) LANTAI 2, V= 220 m2


I. PEKERJAAN BETON
II. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
III. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN

2
IV. PEKERJAAN ATAP & RANGKA
V. PEKERJAAN PLAPOND + RANGKA
VI. PEKERJAAN LANTAI
VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
VIII. PEKERJAAN PENGECATAN

H. PEKERJAAN BANGUNAN ( C ) LANTAI 1, V= 60 m2


I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI & BETON
III. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
IV. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
V. PEKERJAAN PLAPOND + RANGKA
VI. PEKERJAAN LANTAI
VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
VIII. PEKERJAAN PENGECATAN

I. PEKERJAAN BANGUNAN ( C ) LANTAI 2, V= 60 m2


I. PEKERJAAN BETON
II. PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
III. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
IV. PEKERJAAN ATAP & RANGKA
V. PEKERJAAN PLAPOND + RANGKA
VI. PEKERJAAN LANTAI
VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
VIII. PEKERJAAN SANITASI
IX. PEKERJAAN PENGECATAN

1
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

SITE MANAJEMEN
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako Polres (Tahap II)
Kecamatan Subang, Kab. Subang perlu dilakukan Site Manajemen yang meliputi :

1. Kecukupan ruang kerja dan sirkulasi kegiatan


2. Tata letak lokasi pekerjaan
3. Meminimalisir gangguan yang ada selama pekerjaan.
4. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan

KELENGKAPAN FASILITAS PROYEK


Untuk kelengkapan fasilitas lapangan di area proyek secara umum terdiri dari :

1. Kantor Direksi
2. Kantar manajemen lapangan yang didalamnya terdapat ruang rapat proyek, ruang kerja
team
proyek.
3. Gudang material yang ditempatkan di tempat yang strategis sehingga tidak menggangu
jalannya
pekerjaan.
4. Los Kerja pekerjaan kayu, besi beton serta pekerjaan lain yang memerlukan fabrikasi dilapangan.
5. Pembuatan pagar pengaman proyek

Disamping itu pula untuk persiapan kerja juga akan dibuat panel dan instalasi listrik sementara
baik untuk penerangan maupun untuk peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk
menggerakannya seperti Bor, mesin serut kayu dan lainlain.
Penempatan personil keamanan atau security merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari proses relokasi area lapangan guna menghindari adanya kendalakendala yang
tidak di inginkan selama pelaksanaan pekerjaan.

PENGENDALIAN LALU-LINTAS PERALATAN (MOBILITAS) DAN BAHAN KOMPONEN.


Dalam hal ini kontraktor pelaksana melakukan mobilisasi awal terhadap peralatan awal yang di
butuhkan
baik secara temporary maupun yang tetap. Dalam melaksanakan pekerjaan awal atau
pendahuluan
terkait pelaksanaan proyek ini kami akan selalu memperhatikan :

1. Keteraturan dan sistematis sirkulasi mobilisasi peralatan


2. Menanggulangi tingkat hambatan secara maksimal terhadap aktifitas yang berjalan
3. Melakukan proteksi baik untuk sementara atau tetap terhadap semua akses yang dilalui
area
umum / lingkungan sekitar.

2
RENCANA SCHEDULE PEKERJAAN
Schedule yang di rencanakan untuk pekerjaan ini 150 hari kalender masa pelaksanaan
yang mencakup pendatangan atau mobilisasi material, Tenaga Kerja.
Untuk melihat secara detail tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat di lihat pada lembar kerja
schedule pelaksanaan di lembar tersendiri.

STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat mencapai hasil yang baik, di perlukan pengaturan dan manajemen lapangan yang baik.
Untuk itu pada proyek ini di bentuk Struktur Organisasi Proyek yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Struktur Organisasi untuk pelaksanaan proyek ini
sebagaimana yang disampaikan kepada panitia pengadaan dalam dokumen administrasi dan usulan
teknis dalam lembar tersendiri.

WORKFLOW PEKERJAAN

SPK

PE KER JAAN PE
RSIAPA N

PE KER JAAN STRUK


TUR

PE KER JAAN
ARSITEKTUR

PE KER JAAN MEKA NIKAL


& ELEK TRIK AL

PE KER JAAN INFRASTRUK


TUR

1
BAB III
URAIAN PEKERJAAN UTAMA
A. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah di keluarkan Surat Penunjukan Pemenang serta
kontrak disetujui serta Surat Perintah Mulai Kerja Berikut Surat Penyerahan Lapangan telah
di terima oleh Pihak Kami. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak yaitu selama 150 hari kalender. Dalam
pelaksanaan proyek, kami selaku kontraktor pelaksana akan tetap mengacu pada RKS
baik untuk bahan bangunan dan mutu bangunan.

Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, penentuan methode kerja sangatlah


penting. Hal ini dikarenakan methode kerja yang tepat sesuai dengan pekerjaan
dan kondisi proyek akan menentukan hasil penyelesian proyek tersebut, sehingga
methode kerja ini harus di rencanakan dan dievaluasi secara cermat sebelum
pekerjaan berlangsung.
Pemilihan alat kerja yang sesuai, teknis pelaksanaan yang tepat serta pengelolaan
sumber daya manusia yang baik akan menunjang performa dan progress pekerjaan
dilapangan dengan baik.

Pembahasan pada bab ini meliputi beberapa bagian dari pelaksanaan pekerjaan,
mulai dari material, peralatan, dan pekerjaan struktur, Arsitektur, Pekerjaan ME dan
Pekerjaan Infrastruktur.

B. Material
Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
suatu proyek. Materialmaterial yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh
konsultan perencana dan pemilik proyek.

Adapun material yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :

1.
Air
Air merupakan bahan yang penting pada beton yang menyebabkan terjadinya reaksi
kimia dengan semen. Air digunakan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai
bahan adukan beton, adukan semen, untuk perawatan beton (curing), pekerjaan
pembersihan sebelum dilakukan pengecoran. Air yang digunakan harus bersih
dari bahanbahan yang dapat mengurangi kekuatan beton seperti minyak, garam,
bahanbahan organik, serta sampah atau kotoran. Air yang digunakan pada proyek ini
merupakan air sumur yang diperoleh dari lokasi proyek dengan cara pembuatan sumur
pantek atau dengan penyambungan pada saluran air (sumber air) yang sudah ada.

2. Semen
Semen merupakan bahan pengikat hidrolik yang apabila dicampur dengan air dan
setelah mengeras tidak mengalami perubahan kimia jika dikenai air (Surya
Sebayang, Diktat Bahan Bangunan Volume I Teknologi Beton). Semen yang
digunakan adalah semen yang sesuai dengan spesifikasi teknis dari konsultan yaitu
semen portland type I. Pada proyek ini jenis semen yang digunakan adalah semen

2
Holcim dan semen Tiga Roda. Semen disimpan pada tempat yang baik agar
terlindung dari cuaca (air, hujan dan kelembaban tinggi) yang dapat menyebabkan
semen mengeras dan rusak.

1
Semen

1. Agregat Halus ( Pasir )

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan batu,


plesteran dan pasangan bata adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil
disintegrasi alami dari batu batuan atau. Pasir yang digunakan harus berbutir tajam,
keras, dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5 %.

Agregat Halus

2. Agregat Kasar ( Split )

Agregat kasar yang digunakan sebagai bahan pembuatan beton adalah agregat berupa
kerikil yang berasal dari disintegrasi alami dari batubatuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari pemecahan batu dan mempunyai ukuran 5 40 mm. (Surya
Sebayang, Diktat Bahan Bangunan Volume I Teknologi Beton).
Agregat kasar yang digunakan untuk adukan beton pada proyek ini berupa batu pecah.
Agregat kasar ini harus memiliki gradasi yang baik, keras, padat dan tidak terbungkus
oleh material lainnya. Agregat kasar yang digunakan yaitu split 2 cm 3 cm.
Agregat kasar yang digunakan sebagai campuran beton tidak dilakukan pengujian.
Sehingga secara ilmiah tidak diketahui tingkat kekerasan dari agregat tersebut. Tingkat
keausan yang disyaratkan yaitu sekitar 10 40 %. Berdasarkan pengalaman,
agregat kasar yang diperoleh dari kecamatan lagadar cukup baik untuk campuran beton

3
Split
5. Baja Tulangan
Merupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga
mutu dan kualitasnya. Untuk mengetahui mutu besi baik maka harus memenuhi syarat
syarat sebagi berikut :
a. Bebas dari kotorankotoran, lapisan minya, karat dan tidak retak atau mengelupas.
b. Mempunyai penampang yang sama rata
c. Ukuran disesuaikan dengan Shop Drawing
Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang
kering unruk menghindari karat.

5
Baja tulangan

3. Kayu
Kayu digunakan untuk bekisting Kolom beton, Balok Beton dan plat lantai, dan pekerjaan beton
lainnya. Kayu yang digunakan terdiri dari balok kayu, papan, multipleks 9 mm yang mempunyai
ukuran bermacammacam sesuai kebutuhan. Adapun ukuran kayu yang digunakan
adalah
:
a. Kayu Papan ukuran 3/20 cm untuk pembuatan bekisting sloof dan kolom
b. Kayu kaso ukuran 5/7 untuk perancah bekisting
c. Kayu perancah dipakai untuk penyangga bekisting plat lantai
d. Multipleks tebal 9 mm

7. Batu Bata Merah

Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai
sudut siku dan ukuran seragam dan langsung didatangkan dari Kabupaten Bandung
dan sekitar kota Bandung dipakai sebagai sekat pada dinding pagar dengan ukuran batu
bata 18 x 10 x 4 cm.

Bata Merah
8. Lantai Granit dan Dinding Keramik
Untuk penutup lantai utama dan penutup lantai tangga menggunakan granit ukuran 60
cm x 60 cm type Polished dan Unpolished dengan kualitas KW I ex China sedangkan
untuk penutup lantai Kamar Mandi dan tempat wudhu menggunakan keramik 20 cm x
20 cm sedangkan untuk dinding menggunakan ukuran 20 cm x 40 cm kualiatas KW I ex
MULIA.

Granit 60 x 60 ex
China

Keramik Dinding

10. Profil Aluminium uk. 3 , Kaca dan Aksesories


Profil Aluminium :
Bahan : Aluminium warna ukuran 3 untuk kusen Daun Pintu,
Jendela dan BV Produk : setara EDICO, ALEXINDO
Jenis : Aluminium Extrusion Powder
Coating Ketebalan : Minimun 1,3 mm Jendela
Ukuran : 1,5 x 3

Kaca
Tebal : 5 mm,10 mm, 12 mm
Warna : Polos, tempered
Pemakaian : sesuai dengan gambar rencana
Type/Produk : Lokal/mutu baik
11. Penutup Atap Plafond
Plafond
Type : Gypsum dan
GRC Ukuran : 1,2 m x
2,44 m
Tebal : Gypsum 9 mm dan GRC 6 mm

Rangka Plafond
Bahan : Rangka Metal Furing
Ukuran : 40 mm x 40 mm Tebal : 0,8 mm

C. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan pada pekerjaan Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako
Polres ( Tahap II ) d i Kecaamatan Subang Kabupaten Subang adalah :

Generator
Pompa Air
Stamper 59 Kg
Pompa beton
Concrete Vibrator
Mesin Las
Theodolite
Beton Molen 0.3 m3
Scafolding
Bor tangan
Gerinda Tangan
Mobil Pick Up

Generator
Generator digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, digunakan untuk alat
alat yang menggunakan listrik di lokasi pekerjaan ini.

Pompa Air

Sebagai penunjang kebutuhan air selama pekerjaan berlangsung, pompa air sangat
diperlukan
untuk mendukung kelancaran proses pekerjaan dari awal sampai selesainya pekerjaan.

Stamper
Stamper atau istilah umum lainnya disebut Stamper Rammer adalah alat mesin yang
dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan alat yang sangat membantu
untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun pemadatan tanah asli
kohesif. Disamping sebagai alat untuk pemadatan untuk bangunan gedung alat ini juga
sering dipergunakan dalam pekerjaan pemadatan jalan , halaman dan juga untuk pekerjaan
pemadatan timbunan lainnya.

Pompa Beton

Pompa Beton/Concrete Pump adalah alat untuk menaikkan Beton ke lokasi pengecoran. Baik
untuk Plate rumah,gedung,dsb. Sehingga pekerjaan pengecoran lebih mudah,cepat dan
efisien.

Pompa Beton

Concrete Vibrator
Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat rongga
dalam adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton.
Dalam pelaksanaan pengecoran dibutuhkan vibrator yang fungsinya untuk memadatkan
adukan beton pada saat setelah pengecoran.
Vibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan
beton yang belum mengeras agar menghilangkan ronggarongga udara, sehingga beton
menjadi lebih padat. Cara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke
dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting.

Concrete Vibrator

Mesin Las

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam pekerjaan ini meliputi pembuatan railling
pagar, dan pekerjaan yang membutuhkan pengelasan lainnya.

Mesin Las

Theodolite
Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik
titik as kolom pada tiaptiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Alat ini
dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan.
Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nuvo dan untingunting di bawah theodolith.
Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titiktitik
yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.

Theodolite

Beton Molen

Molen digunakan untuk pembuatan adukan beton pada pekerjaan pondasi menerus,
sloof, dan kolom. Molen ini digerakkan dengan menggunakan tenaga mesin disel
(Sumo Diesel Engine SX 175), kapasitas molen yang digunakan adalah 0,35 m3 merk
Tiger tahun 2006. Kecepatan putar alat harus benarbenar stabil, karena berpengaruh pada
mutu beton yang dihasilkan.

Beton
Molen

Scafolding
Scafolding berfungsi untuk :
Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul
beratnya
sendiri (pada pelaksanaan pengecoran).
Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata, plesteran
dan
pengecatan.

Scafolding

Bor Tangan

Mesin bor yang digunakan yaitu bor tangan (Hand Drilling). Alat ini digunakan untuk
pengeboran kayu pada pekerjaan kusen pintu dan jendela. Selain untuk pekerjaan diatas
alat ini juga digunakan untuk pekerjaan plafond. Yaitu untuk pemasangan paku gypsum
serta pada pekerjaan rangka atap baja ringan.

Bor Tangan
Gerinda Tangan
Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses
produksi metalworking. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. . Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lainlain.
Gerinda tangan

Mobil Pick
Up
Untuk angkutan material dari dan menuju proyek menggunakan ordinary truck. Serta untuk
pembuangan material sisasisa bongkaran keluar site.

Mobil Pick Up

Peralatan Lainnya :
Palu, linggis
Cangkul
Sekop
Waterpass
Meteran
Alat Ukur / Mistar
Dll
A.I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Ruang lingkup pada pekerjaan persiapan ini adalah :

Papan nama Proyek


Bongkaran Bangunan
Quality Control
Pagar Pengaman Proyek
Biaya Dokumentasi dan Pelaporan

Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek merupakan informasi mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
ditempatkan pada posisi yang dapat terlihat secara jelas oleh umum. Papan nama ini dibuat
menggunakan bahan kayu meranti dilapis seng plat serta di cat kayu.

Bongkaran Bangunan Existing


Pekerjaan bongkaran bangunan dilakukan dengan cara manual dan dengan bantuan alat. Kontraktor
akan memastikan pekerjaan ini berlangsung cepat, bersih dan aman. Sisa bongkaran dikumpulkan dan
dibuang keluar area lokasi pekerjaan ke tempat/lokasi yang sudah ditentukan. Pihak kontraktor juga
memastikan area bekas bongkaran tersebut bersih dan rata sehingga memudahkan untuk pekerjaan
selanjutnya.

Pekerjaan Quality Control


Pekerjaan quality control meliputi pekerjaan quality control beton dalam kaitannya dengan
proses pembuatan campuran beton, kadar kekentalan beton,penggunaan alat pengaduk beton
(beton molen), mutu kualitas beton yang dihasilkan sesuai dengan yang disyaratkan dengan
dibuktikan dengan hasil test mutu kekuatan tekan beton di laboratorium beton.

Pagar Sementara dari Seng setinggi 2 meter


Kosnstruksi Pagar peroyek di buat dengan menggunakan dinding seng dan diperkuat dengan
menggunakan tiang taing besi atau kayu dan di ikat dengan paku/baut pengikat pada jarak
tertentu, sehingga kosnstruksinya kuat dan sesuai dengan fungsi yakni untuk menjamin keamanan
pekerja dalam lingkunngan proyek.
B. PEKERJAAN STRUKTUR
Ruang lingkup pada pekerjaan Struktur ini adalah :
A. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN PONDASI BANGUNAN B DAN BANGUNAN C
B. PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN B DAN BANGUNAN
C
C. PEKERJAAN STRUKTUR BETON LANTAI 1 BANGUNAN B DAN BANGUNAN C
D. PEKERJAAN STRUKTUR BETON LANTAI 2 BANGUNAN B DAN BANGUNAN C

B.1 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN DAN PONDASI

Denah Rencana Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi Tapak & Batukali
Pekerjaan Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako Polres (Tahap II)

Pekerjaan galian tanah segera dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank telah selesai
dan sudah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/MK.

Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi dan Sloof


Pekerjaan galian tanah dilaksanakan sedalam elevasi rencana, dipadatkan dengan mesin pemadat
sehingga mendapatkan elevasi yang betulbetul waterpass, toleransi kemiringan tidak lebih dari 0.5
cm.

Sebelum melalukan galian tanah pondasi, yang diperhatikan adalah letak titiktitik bangunan yang
tertera pada papan bowplank, berupa paku atau cat yang diberi cat merah. Tanda tersebut
menunjukan ukuran ukuran ruangan maupun lebar tanah yang akan digali untuk pasangan pondasi.

Tahapan pekerjaan galian tanah adalah sebagai berikut :


Persiapkan alatalat yang diperlukan.
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah
dengan
kedalaman sesuai rencana.
Menggali sisisisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
Tanah bekas galian dibuang disisi tebing galian atau ditempat yang telah ditentukan.
Tahap akhir adalah cek posisi lebar, kedalaman, dan kerapian galian disesuaikan
dengan
gambar rencana.
Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar
galian harus dipadatkan/ditumbuk.
Jika galian melampui batas kedalaman, maka harus ditimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum, hasil galian yang dapat dipakai untuk
penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan.
Pekerjaan galian tanah pondasi ini meliputi beberapa tahap antara lain :
Menetukan as pondasi dengan menggunakan benang, dari hasil persilangan benang ditetapkan
sebagai as pondasi.
Pekerjaan galian tanah untuk tempat pondasi sesuai dengan kebutuhan dimensi
pondasi
dan kedalaman galian sesuai dengan yang telah direncanakan.
Penghamparan lantai kerja sebagai base pondasi beton setebal 10 cm, mortar yang dihampar
menggunakan perbandingan adukan 1 : 3 : 5.
Pekerjaan pemasangan batu kali mengunakan adukan 1 : 5 Pelurusan pondasi menyesuaikan
dengan benang yang telah terpasang.

Untuk mendapatkan hasil yang baik didalam pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi dan
untuk memudahkan pekerjaan pasangan pondasi, maka galian tanah harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Pekerjaan galian tanah pada tanah dasar harus dilakukan secara hatihati dan tanah dasar harus
selalu diukur dari permukaan papan bangunan yang telah dibuat mendatar (waterpass).
Semua tanah galian harus ditempatkan di luar papan bangunan agar bowplank dan
semua pekerjaan tidak terganggu.
Tebing dinding galian pondasi dibuat tidak mudah longsor. Untuk tanah yang kurang
keras dibuat
5 : 1, untuk tanah keras tanah tebing dibuat 10 : 1, pada tanah pasir dibuat

Peralatan yang dipergunakan pada pekerjaan galian ini adalah :


1. Cangkul
2. Pengki
3. Garpu ( bila diperlukan )
4. Meteran

Pekerjaan Urugan pasir urug


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian tanah pondasi plat setempat, pondasi batukali, sloof, dan
pondasi tangga selesai dilaksanakan. Pasir urug dipadatkan. Pengurugan dilakukan lapis
demi lapis hingga mendapatkan ketebalan dan kepadatan setebal 5 cm. Pasir urug tidak boleh
terlalu basah dan jika pasir kering maka disiram menggunakan air dan jangan terlalu jenuh. Untuk
pekerjaan di bawah pondasi batu kali dilaksanakan secara pararel dengan pekerjaan pondasi batu
kali.

Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Pekerjaan pondasi batu kali dikerjakan mengikuti panjang bangunan sesuai dengan bentuk dan
denah. Hal ini dilakukan agar beban dinding dapat dipikulnya. Setelah itu dipersiapkan pekerjaan
beton. Salah satunya adalah sloof.
Detail Pondasi batu belah
Pondasi Batu
Belah
1. Pondasi batu kali harus diperhitungkan sedemikian rupa hingga dapat menjamin kestabilan
bangunan terhadap berat sendiri, bebanbeban berguna dan gayagaya dari luar seperti
tekanan angin, gempa bumi dan lainlain. Pondasi tidak boleh turun setempatsetempat.
2. Pondasi langsung atau pondasi dangkal digunakan bila lapisan tanah dapat dengan daya dukung
yang sangat besar, letaknya tidak dalam.
3. Pasangan batu kali disusun sedemikian rupa dengan spesi 1 pc : 3 ps dengan memperhatikan
grading/susunan butir pasir yang memenuhi syarat. Kadar lumpur pasir dibenarkan lebih dari
5%.

Tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


Pasang patok batu untuk memasang 2 profil ( 2 patok untuk tiap profil ). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.
Pasang bilah batu datar pada kedua patol, setinggi profil.
Pasang profil benarbenar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengahtengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
Pasanga profil tersebut pada bilah bidang datar yang dipasang antara 2 patok
dan juga
dipaku agar lebih kuat.
Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan
profil
sehingga kuat dan kokoh.
Setelah semua profil sesuai dengan yang direncanakan dan tidak ada kesalahan
maka
selanjutnya mempersiakan alat dan bahan.
Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap ketinggian 25 cm dari permukaan
urugan
pasir.
Siapkan adukan untuk melekatkan batu kali/belah.
Susun batu diatas lapisan pasir yang sudah dipadatkan tanpa adukan.
Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai
dengan ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan batu tersebut rata.
Sediakan tempat lubanglubang stek kolom dan keperluan lainnya.
Cor stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya.
Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir diurug kembali.
Pekerjaan Pondasi Tapak

Detail Rencana Pondasi Tapak

Pondasi footplat/tapak ini termasuk kategori pondasi dangkal. Pondasi jenis ini biasanya
digunakan pada bangunan yang bebannya tidak terlalu berat seperti pada pekerjaan ini dikarenakan
tidak memiliki bentang antar kolom yang panjang

Galian tanah untuk pondasi footplat/tapak harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana
yaitu 120 cm x 120 cm dengan kedalaman 1,80 meter. Apabila diperlukan untuk mencapai daya
dukung yang baik, dasar galian tanah harus dipadatkan/ditumbuk.

Metode konstruksi untuk pelaksanaan pondasi setempat adalah :

1. Galian tanah Pondasi


2. Penulangan pondasi
3. Pekerjaan bekisting
4. Pengecoran

Galian tanah Pondasi


Tahapttahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu :
Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hatihati serta diukur secara
benar panjang, lebar dan kedalaman pondasi;
Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah
yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan
1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan
pondasi
setempat.
Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalaman tanah padat/tanah keras dengan
daya dukung yang cukup kuat minimal 0.5 kg/cm2;
Bila dasar tanah masih jelek, dengan daya dukung kurang dari 0.5 kg/cm2 , maka galian
tanah harus diteruskan , sampai mencapai kedalaman yang kuat.
Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar
tukang leluasa dalam pekerjaannya;
Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar
tidak mengganggu pekerjaan.

Penulangan Pondasi
a. Perakitan Tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan
tulangan :
Mengukur panjang masingmasing type tulangan yang diketahui dari ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentukbentuk type tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut;
Merakit satu persatu bentuk dan type tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas;

b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar
ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi
tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benarbenar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.

Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton
yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahaptahap pekerjaan bekisting :
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
Papan cetakan tidak boleh bocor.
Papanpapan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
Paku diantara papan secara berselangseling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Pekerjaan
Pengecoran
Bahanbahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton untuk pondasi ini menggunakan mutu beton K250. Bahanbahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat
mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butirbutir pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiranbutiran batuan yang
dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan
agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahaptahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:


Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm
dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahanbahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
Bahanbahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua
semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya.
Setelah adukan benarbenar tercampur sempurna kurang lebih selama 410 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelahcelah tulangan.

Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah
mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

Pekerjaan Sloof
Denah Rencana Sloof

Tahaptahap pembesian sloof :


Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera
didalam gambar rencana, yaitu besi D16 mm dan sengkang besi 8 dengan jarak
sengkang 100 mm dan 200 mm pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan
Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah
pekerjaan
Sengkang dipasang dengan jarak 100 mm , 200 mm pada tumpuan dan 150
mm pada
lapangan sama untuk keseluruhan tulangan.
Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya
tidak
berubah.
Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan
selang seling dan penempatan sambungan di tempattempat dengan
tegangan maksimum sedapat mungkin dihindari.
Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas
dengan tulangan bawah. Dipasang beton decking pada tulangan sloof tersebut
yang berfungsi untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada tulangan
yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton
decking yang dipasang harus disesuaikan dengan tebal selimut beton yang
direncanakan.

Tahaptahap pembuatan bekisting untuk sloof :


Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.
Pemotongan papan kayu dan perakitan bagianbagian bekisting yang akan dibuat
disesuaikan dengan ukuran tie beam tersebut.
Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan
menggunakan mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak
mengalami kesulitan
Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi sloof yang telah ditentukan kemudian
dikunci dengan menggunakan kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan
goyangan.

Tahaptahap pengecoran sloof :


Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan
menggunakan pompa air.
Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya
pengecoran baik pada bekisting pile cap maupun bekisting tie beam.
Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka
digunakan alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton
tersebut dapat memadat.
Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan permukaan beton dengan
menggunakan alat pertukangan manual / plester.

Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 23 hari setelah pengecoran, dengan syarat
poor plate dan sloof tidak menerima beban di atasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu
agar bekisting dapat digunakan untuk bagian yang lain.

Setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai kemudian dilanjutkan dengan urugan tanah dibawah
lantai yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat.

Pekerjaan Struktur Beton Kolom Lantai 1 dan 2, Balok, Plat Lantai

Kolom lantai 1 & 2


Kolom merupakan konstruksi beton yang berfungsi sebagai tiang dari suatu bangunan dan juga
merupakan konstruksi yang menyalurkan beban dari struktur yang berada di atasnya seperti balok,
pelat dan konstruksi atap yang kemudian didistribusikan ke pondasi. Mutu beton K250.

Denah Rencana Kolom Struktur Lantai 1


Denah Rencana Kolom Struktur Lantai 1

Lingkup pekerjaan ini adalah :


Lantai 1 dan 2 :
Kolom Beton K1 25x25 K250
Kolom Beton Praktis Kp 12x12 K175

Penentuan As Kolom
Titiktitik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan
gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alatalat seperti:
theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.

Proses Pelaksanaan :
Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama.
Buat as kolom dari garis pinjaman.
Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Pembesian Kolom

Pembesian Kolom
Proses pembesian dalam pekerjaan ini adalah :
Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain
yang lebih aman
Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih
dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan
sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang
Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut dengan menggunakan alat
bantu ke lokasi yang akan dipasang.
Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai
ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.

Pemasangan Bekisting Kolom


Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai
dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom
Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai
dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100 cm dari masingmasing as kolom.
Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan
dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam
penempatan bekisting kolom.
Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting.
Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.

Pengecoran Kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai
berikut:
Persiapan Pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benarbenar bersih dari kotoran
agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.

Pelaksanaan Pencoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi
dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan
alat bantu untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses
pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan ronggarongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

Pembongkaran Bekisting Kolom


Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses
pembongkarannya adalah sebagai berikut:

Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
Pertamatama, plywood dipukulpukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton
pada plywood dapat terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
Kendorkan bautbaut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting
terlepas.
Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan alat
bantu ke lokasi pabrikasi awal.
Plat Lantai dan Balok

Denah Rencana Balok Struktur

Denah Rencana Plat Lantai


Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada
Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako Polres (Tahap II) sistem balok yang dipakai adalah
konvensional. Balok yang digunakan memiliki tipe yang berbedabeda.

Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan.

Tahap
Persiapan
Pekerjaan Pengkuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan
pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan multipleks 9 mm.
Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar
cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi
dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan
dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.

Tahap pekerjaan Balok dan Plat Lantai


Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara bersamaan pada dasar.

Pemasangan Bekisting Balok


Tahap pemasangan bekiting balok adalah sebagai berikut :
Scaffolding dengan masing masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan
kebutuhan di
lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau Uhead jack nya.
Pada Uhead dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan
diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya,
kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.
Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas surisuri.

Pemasangan Bekisting Plat


Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat
lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan
diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian
scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan Uhead jack nya
Pada Uhead dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas
girder
dipasang surisuri dengan arah melintangnya.
Kemudian dipasang multipleks 9 mm sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi
pada pelat dan dijepit menggunakan siku. multiplek dipasang serapat mungkin, sehingga
tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran.
Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar
beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

Pengeceka
n
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi
level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk
balok dan pelat sudah siap.

Pembesian
Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat
menggunakan alat bantu ke lokasi yang akan dipasang.
Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok
dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.

Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan
yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun
ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua
yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun
ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian
dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling
baik untuk digunakan.

Pembesian Plat
Lantai
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat
menggunakan alat bantu dan dipasang diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran
tulangan D10200.
Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan
kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.

Pengeceka
n
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk
tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama,
diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat
lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak
tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubanglubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam,
dan kebersihannya.

Pengecoran Balok dan Plat ( Lantai dan Dak )


Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi:
Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus
lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan
pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor

Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:


Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang
menyalurkan beton dari beton molen ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa
pengecoran yang di sambungsambung.
Alirkan beton K250 sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alatalat manual.
Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.

Pembongkaran
Beton
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat
benar benar mengeras.

Perawatan Beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2
kali sehari selama 1 minggu

Pekerjaan Tangga Beton

Pemasangan tangga

Pekerjaan pemasangan tangga beton bersamaan dengan pekerjaan balok dan plat

Pekerjaan
Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan
bahan & alat tersebut diatas adalah langkahlangkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Pelat Badan
Tangga
Tidak diperlukan pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung.
Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang
disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga.

Anak
Tangga
Multipleks 9 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi
rangka.

Penyetelan Bordes Tangga


Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai
dibawahnya
sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe
support.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama
seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm).
Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan
kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar
bordes.

Pembongkaran
Bekisting
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam,
sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin
dari pihak direksi.

Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa.
Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan Uhead,
kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7
dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan
ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Ruang lingkup pada pekerjaan arsitektur ini adalah :

Lantai 1 dan 2
1. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
2. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI & DINDING
3. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
4. PEKERJAAN PLAFOND
5. PEKERJAAN PENGECATAN
6. PEKERJAAN SANITAIR
7. PEKERJAAN ATAP

Pekerjaan arsitektur pada paket pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan persiapan, struktur
selesai
dikerjakan.

1. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA M E R A H , PLESTERAN, KOLOM DAN


BALOK PRAKTIS

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata adalah :


Plesteran Dinding dan Acian Dinding untuk Lantai 1 dan 2
Tahaptahap plesteran dinding :

KETERANGAN :

Buat titik kepala plesteran minimal pada dua titik


Buat titik bantu kepalaan antara A-B dengan jarak 1 m.
Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke C dan D
Buat titik-titik bantu kepalaan A-C dan B-D ( secara vertical )
Hubungkan titik-titik kepalaan secara vertical.
Diamkan kepalaan tsb minimal 1 hari spy mengering.
Kempretkan adukan spesi diantara dua kepalaan.
Ratakan dengan jidar dan finiskan dengan roskam
FLOWCHART PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN DINDING

Pekerjaan Kolom dan Balok Praktis Lantai 1 dan 2

Tata cara pelaksanaan pekerjaan kolom praktis dan balok latei :

Persiapan
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat
beton, paku, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi,
pembengkok besi, gergaji, untingunting, benang, selang air, dll.

Fabrikasi besi tulangan


Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar
kerja yang telah disetujui.
Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis dan balok latei.
Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis dan balok latei yang belum ada besi stek
existing, terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.

Fabrikasi bekesting
Fabrikasi bekesting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek
dan perkuatan dengan menggunakan kaso.
Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis dan balok lintel.
Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dan balok lintel dengan
dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/untingunting untuk
pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengecoran beton
Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton readymix K175.
Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan
beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos
2. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
Pemasangan Kudakuda Baja Ringan diatas struktur pendukungnya ( kolom dan ringbalk )
harus dilaksanakan secara benar dan cermat. Agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya
adalah:

Kudakuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya.
Semua kudakuda tegak lurus terhadap ringbalk.
Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kudakuda rata.
Sisi miring atap rata ( tidak bergelombang ).
Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kudakuda baja ringan diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan 2
(dua)
cara, yaitu :
Dipasang langsung diatas ringbalk.
Dipasang diatas ringbalk dengan perantara wallplate.

Penggunaan sistem tumpuan dengan perantara wall plate sedapat mungkin harus dihindari,
karena tumpuan dengna wall plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalk tidak rata. Penggunaan wall plate akan berakibat kedalaman dyna bolt yang
tertanam dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu juga terdapa ruang kosong
didalam wall plate yang dapat mengakibatkan perletakan kudakuda menjadi kurang
stabil.

Tumpuan dengan Wall Plate dan Langsung


Ringbalk
Contoh Penggunaan Wall Plate

Pemasangan kudakuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut :

Langkah 1 : Persiapan Kerja


Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kudakuda, dan tidak diperkenanakan menggunakan
gambar draft sebagai panduan.
Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselematan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian.
Menyiapkan semua perlengkapan untu pemasangan kudakuda, antara lain : Bor dan
Hexagonal Socket, Meteran, Waterpass, Alat Penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu
dan sebagainya.

Langkah 2 : Leveling dan Marking


Memastikan seluruh permukaan atas ringbalk dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.

Memastikan bahwa rangkaian ringbalk telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung
dengan benar.
Memberi tanda posisi perletakan kudakuda ( truss ) sesuai dengan gambar rencana.
Mengukur jarak antar kudakuda.
Langkah 3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kudakuda

Mengangkat kudakuda secara hatihati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda
kuda yang telah dirakit.
Memasang kudakuda sesuai dengan nomornya diatas ringbalk atau wall plate, berdasarkan
gambar kerja.
Memastikan posisi kiri dan kanan kudakuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda kuda
dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kudakuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian sebelah kiri pekerja disebut kiri, sedangkan disebelah
kanannya adalah sisi kanan.
Mengontrol posisi berdirinya kudakuda agar tegak lurus dengan ringbalk menggunakan
benang dan lot ( untingunting ).
Mengencangkan kudakuda dengan plat L ( L Bracket ) dengan menggunkan 4 buah screw 1214 x 20
HEX.
Mengencangkan plat L dengan ringbalk menggunakan dyna bolt dan menambahkan
balok penopang sementara, agar posisi kudakuda tidak berubah.
Mengulangi langkah 1 s.d 6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
Memeriksa ulang jarak antar kudakuda dari as ke as ( maksimum 1.2 meter )
Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kudakuda, dan memastikan garis nok memiliki
ketinggian yang sama ( datar ).
Memasang nok balok.
Memasang bracing ( pengikat ) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas
topchord dan dibawah reng.
Memasang reng ( roof battens ) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kudakuda diikat memakai screw ukuran 1016x16
sebanyak 2 (dua) buah.
Memasang outrigger (gording tambahan setelah kudakuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang
dengan panjang maksimal 120 cm dari kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm.
Outrigger harus diletakkan dan di screw dengan dua buah kuda kuda yang terdekat.
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masingmasing ceilling battens adalah 120
cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kudakuda dan di
screw. Ceilling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
penggantungya.
Pemasangan Atap Genteng Metal
Pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah genteng
tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga pemasangan
lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri atap.

Bahan dan alat :


Aluminium
foil
Sealant gun
Tang
Skrup
Gunting metal
Nok
Gergaji metal
Bor listrik

Langkah pekerjaan :
Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi
(aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi
bolakbalik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan.
Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang
insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu
penyekrupan.
Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi.
Luruskan posisi dan cantelkan. Jika sudah pas, tekan dengan kaki hingga terkunci.
Cara yang sama dilakukan untuk lembaran penutup atap berikutnya.
Lakukan pemasangan penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah
ditentukan. Pemasangan dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus.
Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat
penekuk khusus. Sudut tekukan 80. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan
air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi.
Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap.
Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang
selangseling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik
dengan posisi tegak lurus, sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok
dapat dipotong dengan gunting metal.
Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian
bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup
dengan alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci.
Pemasangan Nok Genteng Metal
Sudut Kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah : 20 30 Derajat,
pengikatnya adalah
dengan paku Ulit tepat diatas sayap nok bagian
samping.

Pemasangan Talang Jurai Seng BJLS


Ikatlah benang dari ujung lispank ke ujung lispank yang lain, gunakan water pass untuk
melevel (meratakan) kedudukan talang. Pasanglah Penggantung Talang dengan Sekrup
setiap 1 meter dengan kemiringan 1mm 3mm. Bila panjang talang melebihi 10 meter,
maka kemiringan harus diukur pada bagian tengahtengah lisplank (dianggap titik tertinggi,
seperti segitiga) sampai pada kedua ujung lispank , ada dua lubang pembuangan.

Pemasangan Listplank GRC


Listplank GRC ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan sesuai dengan
gambar kerja. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antara sekrup yang dipasang
dengan listplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak ini bisa bervariasi dibuat antara 20 cm
s/d 30 cm (sepanjang profil memanjang listplk GRC tersebut), agar terkunci dengan baik
dan kuat.
Setelah pemasangan listplank GRC selesai dilakukan pendempulan pada sekrup dan
sambungan antar papan listplank, agar tampak rapih.
3. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan plafond dilaksanakan pada lantai satu dan Lantai dua. Untuk pelaksanaan pada
lantai satu yaitu apabila dinding sudah selesai di plester. Pada waktu pemasangan rangka
plafond di ikuti pemasangan/instalasi kabelkabel horizontal instalasi penerangan dan
stop kontak. Elevasi pasangan plafond di sesuaikan dengan gambar rencana.Untuk setiap
ruangan pada bangunan ini menggunakan gypsum 9 mm dan GRC dengan rangka hollow
40x40 mm.

Langkah Kerja Pemasangan Rangka dan Plafond


Tentukan /marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
Ruangan serta titiktitik paku kait pada langitlangit dengan jarak sesuai gambar shop
drawing
Pasang rangka tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond
Tentukan jarak penempatan kait penggantung
Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafond
Pasang rangka utama dengan jarak spasi 120 cm
Memasang rangka pembagi dengan jarak 60 cm
Cek elevasi dan jarak rangka plafond
Cek sparing dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal
Pasang panel gypsum pada rangka dengan skrup / paku dengan jarak 60
cm
dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
Mengecek kerapihan dan kerataan dengan menggunakan waterpass
Peralatan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban
Kemudian ditutup menggunakan paper tape dan coumpound ceilling
Setelah itu diamplas
Finishing permukaan plafond gypsum tersebut dengan cat
Ratakan permukaan plafond gypsum tersebut dengan menggunakan plamur sampai terlihat
rata dan lurus
Haluskan dengan amplas sampai rata dan benarbenar halus
Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut,
serta
rol cat untuk bidang yang luas
4. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING LANTAI 1 DAN 2

Pekerjaan Pemasangan Lantai Granit uk. 60 cm x 60 cm Lantai 1 dan 2


Sebelum memasang ubin Granit diatas dasar lantai beton, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat ubin Granit yang dibutuhkan.
Buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan (arah horizontal, vertikal atau
diagonal luas ruang) untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan Granit (lebihkan
sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan
cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang
bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi). Dan pastikan ubin Granit yang datang
dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan.

Cara pemasangan lantai granit :


1. Dimulai dengan menemukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan
dengan mengukur persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian
tandai pertengahan garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan hal yang
penting karena ini akan menentukan di mana harus memasang keramik yang pertama
dan berikutnya.

2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ini ke salah satu dinding

3. Aplikasikan mortar perekat granit dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata pada dasar
lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas, cukup 34 ubin Granit, karena
dikuatirkan perekat akan cepat mengering dan rekatannya pada Granit tidak bagus.
4. Tempatkan Granit di atasnya. Tekan Granit ke bawah dengan pelan dan ketok dengan
palu karet sampai posisi ubin stabil. Pada saat mengetok Granit, pastikan
mengecek suara yang timbul. Bila terdapat suara dengung berarti ada perekat yang tidak
merekat pada Granit. Segera angkat Granit tersebut dan lakukan perbaikan
pengadukan perekat hingga merata dan tempelkan kembali Granit tersebut.

5. Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan teruskan pemasangan ubin


berikutnya

6. Gunakan waterpas alumunium (bubble level) untuk mengepaskan ketinggian Granit. Bila
terlihat tidak merata permukaannya, Anda bisa menambah atau mengurangi mortar
perekat Granit sampai rata.
7. Pada saat pemasangan hingga ujung baris, lakukanlah pengukuran Granit yang
hendak dipotong dengan cara menempatkannya di atas Granit terakhir dan dengan
memberi ruang untuk nat, tandai Granit dengan spidol untuk dipotong.
8. Ulangi langkah nomor 2 hingga 7 untuk baris Granit berikutnya dan dinding berikutnya.
9. Biarkan selama satu hari agar mortar perekat Granit mengering.
10. Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar(semen) yang dipergunakan
untuk mengisi kekosongan atau celah Granit.
11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.

Pemasangan Dinding Keramik


Cara Pemasangan Dinding Keramik Kamar Mandi :
1. Setelah pasangan bata dan instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas
pemasangan keramik.
2. Pasangan bata dipasang diplester tanpa acian
3. Sortir keramik pada kedua sisinya dan sesuaikan dengan ukurannya untuk mendapatkan
keseragaman
4. Rendam keramik pada bak/drum air marmer yang akan dipasang selama 1 jam
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah
proses perendaman
6. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air hingga jenuh.
7. Pasang benang untuk kepalaan, dan benang tersebut harus dicek secara periodik baik
kekencangan maupun elevasinya
8. Cek lebar nad dan hindari laslasan
9. Pasang perekat semen pada permukaan dinding
10. Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik
11. Tempelkan keramik pada posisinya
12. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut menggunakan palu karet agar merata
13. Atur jarak nad agar lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad dapat seragam dan rapi
diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad
14. Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass
15. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
16. Lakukan pengecekan nad dari menggunakan material Grouting nad dengan alat busa spon
17. Setelah kering bersihan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik
5. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BV
Pabrikasi rangka kusen dan daun pintu dilaksanakan di whork shop atau di tempat
konstruksi apabila mendapat persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi
pekerjaan. Jenis dan type kusen di sesuaikan dengan gambar rencana. Pemasangan
kusen pintu dan jendela dapat dilakukan setiap areal lubang yang akan dipasang
kusen dan kaca benar benar sikusiku. Pengukuran sikusiku dapat
dilakukan dengan cara pengukuran yang kedua diagonalnya harus sama.
Pemasangan akan dilakukan jika pekerjaan plesteran /acian disekitar kusen
seluruhnya telah selesai dikerjakan.

Hal ini untuk menghindari ternodanya kusen aluminium tersebut oleh cairan semen,
yang pada akhirnya akan menyebabkan cacatnya permukaan dari kusen tersebut.
Perkuatan kusen terhadap dinding dengan cara penyekrupan. Khusus untuk kusen
yang merupakan dudukan dari daun jendela dan daun pintu maka pada letak engsel
dari daun jendela maupun engsel dari daun pintu pada bagian dalam kusennya diberi
perkuatan. Untuk memperkuat dudukan kaca ke kusen maka harus dijepit oleh
karet atau sealant pada kedua sisinya.
Semuan kusen pintu dan jendela dipasang pada lantai satu dan lantai dua di seuaikan
dengan jenis dan type yang ada dalam gambar. Untuk pemasangan kusen pintu akan
dilaksanakan apabila pasangan lantai keramik tlah selesai dilaksanakan.
Sedangkan untuk pabrikasi akan dilakukan secara bersamaan denga kusen pintu
jendela yang lain.

Bahanbahan
Profil Aluminium 3 /4
Kaca Polos
Karet Sealant
Aksesories lainnya

Peralatan :
Bor
Baji Karet / Kayu
Obeng
Alat Pemotong Profil
Fischer
Gergaji
Pasekon
Meteran

Langkah Pekerjaan :
Fabrikasi Di Workshop/di lokasi proyek telah selesai dilaksanakan sesuai gambar dan
Type yang ada dalam gambar rencana dan telah disesuaikan dengan shop
drawing yang telah disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
Pasang kusen pintu/jendela pada lokasi yang telah ditentukan ( sesuai Type yang ada
).
Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm ).
Masukan Kusen yang siap di pasang ke lubang tembok dengan bantuan
baji
karet/kayu
Atur kedudukan kusen dengan Baji Karet/Kayu
Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding
Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup
Masukan Fischer ke dalam lubang bor.
Fischer di kencangkan dengan obeng.
Pasang Daun Pintu/Jendela ( Setelah di Pasang kaca kedalam kusen ).
Finish tembok / dinding dengan Sealent

6. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING PARTISI GYPSUM

Bahanbahan :
Papan Gypsum tebal 9 mm
Metal furing
Emulsi
Acrylic

Aksesories
Angkur
Skrup
Plat
Baut

Tahap
pelaksanaan :
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat pekerjaan
harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klosklos, baut, angker
angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidangbidang tampak tidak boleh
ada lubanglubang atau cacat bekas penyetelan.
Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu.
Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing
masing bahan yang digunakan.
Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudutsudut pertemuan dengan
bidang lain.
Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langitlangit.
Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type dan lay out.

7. PEKERJAAN PENGECATAN

Pengecatan
Dinding
Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan
yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya
pengelupasan. Kerjakan pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke
ruang dalam. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit yang
diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintupintu, dan kemudian ke bagian bawah.
Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung
jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam
saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering diwadahnya sebelum
dibuang ketempat sampah.
Pemberian Cat
Dasar
Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat
tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall
Sealer Water Base. Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak
rambut untuk mengisi celah celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai
mengapur. Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar
emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya rekat serta daya
isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali
Resisting Primer atau Undercoat Tembok.

Langkah Pengecatan
Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna, minimal
harus
ditunggu selama 28 hari.
Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar
air
harus sudah di bawah 18 %.
Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH
(derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang lebih pH 8.Kalau
lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat.
Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti masih ada semen
bebas
yang belum beraksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan dari bekas
percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, dan
minyak. Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil
permukaan tembok dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang
bersih.
Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 1015% untuk
menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak
lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik. g. Bila permukaan tembok berlumut atau
berjamur cuci dengan larutan kaporit1015%

Pemberian Cat Akhir


Persiapan permukaan harus telah sempurna.
Bagianbagian tembok yang tidak akan dicat, alatalat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai
sudah ditutup plastik atau kertas koran.
Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga,
dan lainlain.
Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat nomor batch (lot)nya.
Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik.
Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 24 jam,
tetap
sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan dilakukan waktu
cuaca terang dan kering.engenceran cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali
kalau dapat habis pada hari itu juga.
Tutup rapatrapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan.

Pengecatan Ulang
Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok dengan
kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih.
Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut/berjamur, cuci
dengan
larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan air bersih.
Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debudebu pengapuran dengan lap
yang
dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya
dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 1015%

Pengecatan Plafond
Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan pengecatan pada tembok. Bahan
cat yang digunakan juga adalah cat untuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada
adalah bahwa plafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga
diperlukan cara khusus dalam menyapukan cat pada plafon.

D. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


Ruang lingkup pada pekerjaan ini adalah
:
Pekerjaan instalasi listrik
Pekerjaan air bersih dan kotor
Pekerjaan pemasangan sanitair

Instalasi Air Bersih


Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana
dapat diketahui jalurjalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan
plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan
luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa : Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
Instalasi Air Kotor
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta
jalur
pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betulbetul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada
tempattempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat
=
15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah
untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada
pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak

Saluran Air Hujan


Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem atau
dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 .
Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan
pipa air hujan dengan saluran pembuang.
Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar
benar kuat.

Saluran Pipa WC ke Septictank


Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya,
karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2 %.
Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena
bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft)
harus dibuat clean out dan fan out.

Penyambungan Pipa
Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa
Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera
masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering
betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah
dioles menjadi tidak rekat.
Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya pada
drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa
minimum 4 baris/alur/drat.

Pekerjaan Instalasi Listrik


Peralatan dan Bahan :
Panel dan kotak pembagi
Saklar dan zekeringzekering
Alatalat ukur (voltmeter & Ampre meter)
MCB
Stop kontak / stop kontak daya
Lampu penerangan
Grounding atau pentanahan

Tahap Pelaksanaan :
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparingsparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus
dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan
bersamaan dengan pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk
perbaikan (perawatan)
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak
tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).

Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
a. tidak boleh ada sambungan
b. dihubungkan dengan elektroda pentanahan
c. ditanam sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langitlangit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok
kayu rangka langitlangit.

Stop kontak dan saklar.


Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm
dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar
harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

Pemasangan Sanitair
Setelah seluruh instalasi pemipaan selesai maka selanjutnya dilaksanakan pemasangan alatalat
sanitair
seperti Closet Duduk, Closet Jongkok, Kran Air, wastafel , Urinoir dan Floor Drain

Pemasangan Closet Duduk


Pembuatan shopdrawing (gambar setting)
Persiapan titik air bersih dan air kotor
Pemasangan seal gasket
Pemasangan tank trim
Pemasangan handle lever
Pemasangan body closet
Pemsangan tanki closet
Pemasangan seat cover
Pemasangan stop valve
Pemeriksaan kebocoran

Pemasangan Wastafel
Pembuatan shopdrawing (gambar setting)
Persiapan titik air bersih dan air kotor
Pemasangan spout
Pemasangan set pipa
Pemasangan handle
Pemasangan siphon/waste body
Pemasangan hanger
Pemasangan screw
Pemasangan kick box
Pemasangan lift rod Pemasangan supply
Pemasangan siphone/valve pipe
Pengecekan kebocoran
BAB IV
URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG
Pengawasan Proyek
Pelaksanaan pengawasan terhadap suatu proyek konstruksi adalah suatu hal yang sangat
penting.
Pengawasan dilakukan supaya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan
rencana, pedoman pelaksanaan konstruksi yang ada, spesifikasi teknis, dan gambar rencana
proyek tersebut. Pada proyek ini dilaksanakan pengawasan terhadap mutu bahan, pengawasan
pelaksanaan pekerjaan, pengendalian waktu serta evaluasi kemajuan pekerjaan. Pihak yang
bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proyek ini adalah konsultan pengawas.

Pengawasan Mutu Material


Pada proyek ini tidak dilakukan uji laboratorium untuk mengawasi mutu material yang digunakan,
pengawasan hanya dilaksanakan dengan pengamatan langsung di lapangan. Sebelum masuk ke
lokasi proyek, material diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Proyek, apakah telah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS). Jika mutu dan spesifikasi material yang masuk tidak
sesuai dengan RKS maka pengawas proyek berhak untuk menolak dan mengeluarkannya dari
lokasi proyek. Keputusan diambil setelah dilakukan konsultasi antara pengawas dengan
kontraktor, sehingga dapat dicari alternatif penggantinya. material yang perlu diawasi antara
lain :

Semen
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa apakah merk, jumlah dan kondisi semen yang tiba di
lokasi dalam keadaan baik dan sesuai dengan pesanan. Bila belum digunakan, semen ditumpuk di
gudang dengan tinggi penumpukan tidak lebih dari 1,5 m dengan memakai alas supaya terhindar
dari kelembaban yang dapat menurunkan kualitas semen tersebut. Semen yang digunakan adalah
semen yang lebih dahulu tiba di lokasi dan dilakukan pemeriksaan kadar air pada semen tersebut
dengan melihat apakah ada gumpalan gumpalan pada semen tersebut. Pada proyek semen yang
digunakan sesuai dengan syarat syarat diatas.

Agregat Halus ( Pasir


)
Pengawasan yang dilaksanakan untuk material pasir, yaitu :

Dengan melihat warna dan variasi butiran apakah mengandung lumpur atau tidak. Bila pasir
berwarna coklat tanah maka pasir mengandung banyak lump
Dengan melihat apakah pasir yang digunakan tidak mengandung kotoran yang berlebihan.
Memeriksa kadar air pasir dengan menggenggam pasir, apabila setelah genggaman dibuka pasir
menggumpal berarti kadar airnya cukup tinggi.
Ditumpuk ditempat yang kering serta tidak bercampur dengan material lain.
Dari hasil pengawasan diketahui bahwa pasir yang digunakan mempunyai kualitas yang
cukup baik yaitu tidak berwarna coklat, tidak mengandung kotoran yang berlebih serta
tidak mengandung kadar air yang tinggi.

Agregat Pasar ( Split


)
Pengawasan yang dilaksanakan meliputi tekstur, kadar air, kadar lumpur, ketahanan dari pengaruh
cuaca dan kebersihan kerikil. Kerikil yang baik harus memiliki tekstur yang kasar, runcing
(bersudut), dan berwarna hitam, selain itu kerikil harus tidak mudah pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan. Dari hasil pengamatan secara visual di
lapangan diketahui kerikil yang digunakan memiliki tekstur yang bagus, tahan terhadap
perubahan cuaca serta memiliki kadar air maupun lumpur yang rendah.

2
Baja Tulangan
Pengawasan terhadap baja tulangan meliputi kebersihan, jenis dan diameter tulangan apakah
telah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Sebaiknya baja tulangan diletakkan di tempat yang
tidak lembab dan terlindung dari hujan.
Pada proyek ini baja tulangan diletakkan di lokasi terbuka karena terbatasnya luas gudang
sehingga baja tulangan langsung terkena cuaca panas maupun hujan. Meskipun demikian baja
tulangan tetap dalam kondisi layak digunakan karena cukup bersih dari kotoran maupun karat
karena tidak terlalu lama ditempatkan di lokasi terbuka. Dalam perakitan tulangan, baja tulangan
yang digunakan telah sesuai dengan gambar bestek baik dari segi jenis dan diameter yang digunakan.

Kayu
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa apakah ukuran dan jenis kayu telah sesuai dengan pesanan
serta dalam kondisi baik, antara lain harus lurus dan tidak terdapat cacat kayu (retak, mengandung
banyak kadar air, terserang rayap, cacat mata kayu). Pada proyek ini kayu digunakan untuk
perancah, bekisting dan kerangka atap dengan kualitas cukup baik karena memenuhi syaratsyarat
di atas.

Batu Bata
Pengawasan dilaksanakan dengan memeriksa apakah bata dalam kondisi baik, yaitu tidak retak
maupun pecah selain itu dengan melihat apakah ukurannya sesuai pesanan atau tidak. Pada
proyek ini, bata ditumpuk di lokasi yang cukup teduh sehingga bata tidak terkena panas matahari
secara langsung yang dapat menyebabkan bata terlalu kering sehingga mudah retak atau pecah

Air
Pengawasan dilakukan secara visual yaitu dengan melihat apakah air yang digunakan telah bersih
dari kotoran yang larut maupun terapung seperti lumpur, minyak, serpihan kayu dan sampah.
Dari hasil pengamatan, kondisi air yang digunakan cukup layak karena memenuhi syaratsyarat di
atas. Pengawasan Mutu Beton Pada proyek ini beton yang digunakan adalah beton produksi manual.
Pengawasan pada beton yang diproduksi di lokasi proyek dilakukan dengan pengamatan visual
terhadap komponenkomponen penyusun beton seperti pasir, air, kerikil dan semen. Selain itu
pengawasan juga dilakukan pada saat beton dibuat dan digunakan dalam pengecoran. Pada proyek
ini mutu material penyusun beton telah memenuhi syarat namun pada fisik beton yang telah jadi
terdapat beberapa kekurangan antara lain adanya beberapa rongga dan tulangan yang tidak
tertutup dengan selimut beton yang disebabkan kekurang hatihatian dalam pelaksanaan
pengecoran. Halhal tersebut dapat mengurangi mutu beton oleh sebab itu kontraktor melakukan
beberapa perbaikan antara lain menutup rongga dan bagian yang tidak tertutup selimut beton
menggunakan adukan beton dengan komposisi yang sama.

Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan


Supaya diperoleh hasil pekerjaan agar sesuai dengan yang diinginkan perlu diadakan pengawasan
terhadap jalannya pekerjaan
Pada proyek ini pengawasan yang dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan meliputi antara
lain :
Perakitan tulangan yaitu : jumlah tulangan yang digunakan, ukuran tulangan, jarak antar tulangan, dan
sambungan tulangan.
Perakitan bekisting yang meliputi : ukuran dari bekisting, cara pemasangan dan
kebocoran yang mungkin terjadi.
Proses pengecoran yang dilakukan dengan memperhatikan cara pemadatan,
penuangan dan tinggi jatuh adukan beton.
Proses finishing yaitu kesesuaian penempatan bahan dengan gambar bestek, kelurusan,
jumlah dan cara pemasangan bahanbahan finishing. Pada pekerjaan beton bertulang
terjadi beberapa penyimpangan antara lain tidak digunakannyavibr ator untuk membantu
pemadatan beton pada saat pengecoran beton. Namun secara keseluruhan proses
pelaksanaan pekerjaan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan RKS.

Evaluasi Kemajuan Pekerjaan


Untuk mengetahui sejauh mana realisasi pekerjaan yang telah tercapai dalam sebuah proyek
maka diperlukan suatu evaluasi yaitu berupa Laporan kerja. Dari laporan tersebut bisa diketahui
jenis dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan, perubahanperubahan yang dilakukan,
kesalahankesalahan yang terjadi dan cara mengatasinya.
Dalam proyek ini laporan kerja tersusun dalam tiga bentuk yaitu :

Laporan Harian
Laporan harian dibuat kontraktor pelaksana. Laporan ini berisi laporan pelaksanaan pekerjaan
dalam satu hari yang memuat tentang jumlah tenaga kerja, bahan yang diterima maupun ditolak,
volume pekerjaan yang dicapai, keadaan cuaca, pekerjaan tambahan, pekerjaan kurang,
perubahan pekerjaan dan halhal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.

Laporan
Mingguan
Laporan Mingguan merupakan rekapitulasi dari Laporan Harian yang berisi prestasi pekerjaan
periode mingguan yang telah dicapai dan bobot terhadap pekerjaan keseluruhan selama satu
minggu. Laporan mingguan juga dibuat oleh kontraktor pelaksanaan.

Laporan Bulanan
Setelah Laporan Harian dan Mingguan dievaluasi dan disetujui, selanjutnya pihak Konsultan
Pengawas membuat Laporan Bulanan yang memuat tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan
proyek selama periode satu bulan.

2
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan uraian mengenai metode pelaksanaan dalam kaitannya dalam pelaksanaan pekerjaan ini
maka kami yakin bahwa kami dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan sabaikbaiknya sesuai
dengan jadwal waktu yang telah di tetapkan oleh pengguna jasa. Sebagai langkah pengamanan
dilokasi proyek langkah langkah yang diterapkan pada setiap pekerjaan kami yang kami
laksanakan adalah seperti tergambar pada diagram Safety Plan dan Safety Patrol.

Demikian Metode Pelaksanaan untuk Pekerjaan Pembangunan Utilitas Gedung Kantor Mako Polres
(Tahap II) . Mudahmudahan kami memenuhi kriteria pemenang dalam Pelelangan Kegiatan ini.
Dan pekerjaan ini akan terlaksana baik apabila mendapat dukungan yang positif dari semua
pihak serta usaha yang keras dalam melaksanakan langkahlangkah setiap pekerjaan sehingga
menghasilkan hasil karya yang baik.

Bandung, 21 Juni 2017


PT. MITRA ECLAT GUNUNG ARTA

HAMDANI
Direktur Utama

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir 1
Kota Bandung

Anda mungkin juga menyukai