Anda di halaman 1dari 3

ANTARA TOPENG DAN HIPNOTIS PEMERINTAH

Ketika mendengar kata MERDEKA mungkin dibenak kita kata MERDEKA mengarah
terhadap kebebasan,kemakmuran,dan kesejahteraan yang adil. Indonesia contohnya dari sabang
sampai merauke ,banyak sekali suku, bahasa dan adat yang mengambarkan kebinekaan tunggal
ika negara Indonesia. Mungkin negara Indonesia merupakan negara yang dianggap sebagai tanah
surga,tetapi dengan sumber daya alam yang banyak belum seutuhnya bisa memanfaatkan dengan
baik oleh rakyat Indonesia. Munculnya investor-investor asing membuat negara ini semakin
dilema, banyak rakyat Indonesia yang terbebas dari pengangguran akan tetapi dampaknya
Indonesia menjadi negara yang dijajah dari segi sumberdaya alam dan ekonominya. Ketika
permerintah sibuk dengan janji-janjinya sedangkan banyak sekali negara asing yang masuk ke
Indonesia tanpa adanya pengawasan yang ketat, mungkin banyak sekali manfaat dengan
datangnya negara asing ke Indonesia untuk investor dan mengurangi pengangguran tetapi
tidaklah Indonesia menjadi negara terjajah sedikit demi sedikit, walau tidak terasa tetapi pada
waktunya akan terjadi dimana negara kita hanya seperti negara tanpa adanya kekuatan untuk
melawan. Antara dilema di dua pilihan semoga pemerintah bukan hanya menjadi wadah bagi
negara asing untuk masuk, tetapi melihatlah kedepaannya Indonesia akan menjadi apa. Antara
topeng kejujuran dan kemunafikan.

Ketika rakyat Indonesia meminta kesejahteraan banyak pejabat tinggi yang tutp telinga,
tutup mata ,atupun tutup hati. Kadang melihat banyak penderitaan dari sabang sampai merauke
dari kelaparaan, kemiskinan, hukum tidak adil, rakyat berbicara tetrapi tidak di urus, seperti
melihat sebuah negara yang kehilangan nahkodanya terombang ambing di tengah lautan dan
tinggal menunggu kapal itu karam, miris melihatnya tetapi apa kami cuman seorang masyarakat
yang tak mampu berbuat apa apa, cuman mahasiswa biasa yang ingin keadilan dan kesejahteraan
di bumi tempat kami dilahirkan.

Mata yang selalu melihat ketidak adilan dari segi hukum, ingin mengunakan mulut ini
untuk berteriak teriak tanpa arah ,ingin memukul tanpa ada yang menghalangi. Banyak kasus di
Indonesia ini dari kasus pencurian bebrapa potong kayu, singkong, kakao meibatkan orang kecil
dan selalu dihukum yang jika dilihat itu untuk mencukupi kebutuhan makan dan sehari-hari.
Tetapi ketika kita melihat korupsi yang menjerat pejabat di Indonesia seperti terlihat selalu
dilindungi. Seperti menemukan kata kata Lebih baik jadi koruptor, selalu dilindungi. Dikutip
dari Beritagar, menjelang perayaan 17 Agustus kemarin menkumham Yasonna Laoly sempat
mengutarakan perlunya merevisi Pasal 34 PP No 99 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Pasal ini berkaitan dengan pemberian remisi terhadap nara
pidana yang terorganisasi seperti koruptor yang berkerja sama dalam pembongkaran dan
penegak hukum untuk kasus yang membelitnya yang berakbibat revisi tahanan koruptor dengan
revisi tahanan biasa akan sama dengan syarat berkelakuan baik dan telah menjalani masa pidana
lebih dari 6 bulan. Jika pasal tersebut bisa dihapus akan timbul pemikiran kalau menjadi seorang
koruptor di negeri Indonesia menjadi hal yang wajar dan tidak menimulkan efek jera.

Sebagai nahkoda generasi penerus bangsa sewajarnya harus selalu tanggap atas kondisi
negara yang sudah semakin kacau ini, ketidak pedulian generasi muda terhadap apa yang
dilakukan pemerintah dan negara asing untuk menduduki Indonesia merupakan awal terjadinya
kehancuran suatu negara, jika pemuda yang di banggakan oleh presiden pertama Ir.Suekarno
Beri Aku 10 Pemuda Niscaya Aku Akan Goncang Dunia , kata kata tersebut yang harus
ditanamkan di generasi sekarang karena pemuda adalah tonggaknya negara selanjutnya. Pemuda
yang katanya bisa merubah segalanya, hanya berkutik dengan dunianya yang kadang kala
menjerumuskan dan menghapuskan ideology pancasila yang ditanamkan oleh para pejuang kita,
mungkin pejuang kita menangis melihat pengorbanannya sekarang hanya menjadi sebuah asa
tanpa adanya tindakan yang dilakukan pemudanya untuk mejaga negara Indonesia dari penjajah.

Mungkin hanya kata kata yang bisa diucapkan karena merasa bingung tanpa arah dan
tujuan,dengan system pemerintahan yang sekarang mungkin hanya bisa terucap kenapa
pejabat pemerintah seperti presiden dan jajarannya tidak dilakukan hipnotis untuk
memberikan pencerahan kedepannya indoneisa ini mau dibawa kemana . Mungkin dengan
terhipnotisnya pejabat pemerintah akan terlihat apakah pejabat itu benar benar ingin Indonesia
itu maju , bebas dalam kemiskinan, keadilan yang merata, hukum yang tidak tumpul di atas.
Sehingga rakyat akan merasa tenang dengan kejujuran pemerintah. Mungkin dengan di lakukan
hipnotis pemerintah akan terlihat atau akan terbongkar kejahatan yang dilakukan pemerintah
yang dulu dan sekarang, terlihat yang tulus mengayomi masyarakat atau yang benar benar
menghancurkan negara ini dengan segala cara. Jika pemerintah menolak dilakukan hipnotis
dalam memecahkan kasus atau memilih pemerintah kedepannya , bisa di simpulkan bahwa orang
atau pejabat itu hanya mementingkan dirinya sendiri , organisasi atau ingin menjadi jembatan
menghancurkan negara Indonesia. Cara ini mungkin simple dan berefek baik bagi Indonesia
tetapi apakah berani pemerintah ini mengambil tindakan ini.

Jangan hanya berbual tanpa tindakan , jangan berjanji tanpa realita. Masyarakat Indonesia
bukan gampang di bodohi dengan bualan bualan dan janji palsu pemerintah. Jangan sampai
rakyat Indonesia marah dengan kinerja pemerintah, murkanya rakyat kepada pemerintan seperti
murkanya Tuhan terhadap umatNya. Ketika ibu pertiwi menangis , maka anaknya pun akan
turun menolongnya. Jika banyak kesengsaran, kemiskinan, dan ketidak adilan di negeri ini ,
rakyat pun akan menghakimi, antara yang mana tulus mengayomi rakyat atau hanya bertopeng
dalam pemerintahan dan beranikah untuk menjalkan hipnotis pemerintah untuk melihat jujur
atau tidaknya pemimpin dan pejabat di negeri Indonesia bukan negeri boneka yang mudah
dimainkan.

Anda mungkin juga menyukai