Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi

Pleura adalah membran serous yang menutupi permukaan parenkim paru,


mediastinum, diafragma, dan rongga toraks. Struktur tersebut terbagi atas pleura
viseralis dan pleura parietalis. Pleura viseralis melindungi permukaan parenkim paru
terhadap dinding toraks, diafragma, mediastinum dan fisura interlobaris. Pleura
parietalis melapisi permukaan rongga toraks, yang terbagi atas pleura parietalis
kostalis, mediastinalis, dan diafragmatik. Kedua pleura membran tersebut bertemu di
akar hilus paru. Diantara keduanya terdapat rongga ataupun rongga potensial yang
disebut sebagai rongga pleura.
Pleura terdiri dari lima bagian utama, yaitu: sirkulasi sistemik parietal
(percabangan arteri interkostalis dan arteri mamaria interna), ruang interstisial
parietal, rongga pleura yang sisi-sisinya dibatasi oleh sel mesotelial, interstisial paru,
dan sirkulasi viseral (arteri bronkial dan arteri pulmonalis). Pada keadaan normal,
rongga pleura berisi sekitar 10-20 ml cairan yang bermanfaat sebagai pelicin agar paru
dapat bergerak dengan leluasa saat bernapas. Produksinya sekitar 0,01 mg/kgBB/jam
hampir sama dengan kecepatan penyerapan. Dari sirkulasi sistemik, cairan normal dan
protein memasuki rongga pleura. Cairan pleura tersebut mengandung kadar protein
rendah (<1,5 g/dl) yang dibentuk oleh pleura viseral dan parietal.
Cairan pleura difiltrasi di kompartemen pleura parietalis dari kapiler sistemik
menuju rongga pleura karena terdapat sedikit perbedaan tekanan diantara keduanya.
Rongga pleura bertekanan sub-atmosfer dan mendukung inflasi paru. Cairan yang
diproduksi oleh pleura parietal dan viseral selanjutnya akan diserap oleh pembuluh
limfe dan pembuluh darah mikro pleura viseral. Mekanisme ini mengikuti hukum
Starling yaitu jumlah pembentukan dan pengeluaran seimbang sehingga volume
dalam rongga pleura tetap. Jika produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan dan
sebaliknya maka akan terjadi akumulasi cairan melebihi volume normal, dimana hal
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kelainan antara lain infeksi dan kasus
keganasan di paruatau organ luar paru. Terjadinya penumpukan cairan pleura dalam
rongga pleura dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatnya tekanan hidrostatik dalam sirkulasi mikrovaskuler.
2. Menurunnya tekanan onkotik dalam sirkulasi mikrovaskuler.
3. Bertambahnya permeabilitas dinding pembuluh darah pleura.
4. Terganggunya penyerapan kembali cairan pleura ke pembuluh getah bening.
5. Perembesan cairan dari rongga peritoneum ke dalam rongga pleura.

Anda mungkin juga menyukai