Anda di halaman 1dari 33

PENGELOLAAN PERBATASAN

NEGARA

TOPIK ;
ESENSI KEBIJAKAN ASIMETRIS
DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

.
KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN PERBATASAN
(Perpres. 12/2010)
BNPP dibantu oleh Sekretariat
Tetap BNPP dengan tugas
membantu Kepala BNPP serta
memberikan dukungan teknis,
koordinatif dan administratif
kepada BNPP.
Fungsi BNPP :
BNPP tediri dari 18 K/L Settap Menetapkan kebijakan
serta 12 Gubernur BNPP program, menetapkan
Kawasan Perbatasan rencana kebutuhan
BNPP
anggaran, mengoordinasikan
pelaksanaan, dan
melaksanakan evaluasi dan
pengawasan
Intervensi lintas sektor
TUGAS
BADAN NASIONAL PENGELOLA
1.
PERBATASAN
MENETAPKAN
KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
PERBATASAN
4. 2.
MELAKSAN MENETAPK
AKAN TUGAS BNPP AN
EVALUASI (Ps. 15 UU RENCANA
DAN KEBUTUHA
PENGAWAS 43/2008)
N
AN ANGGARAN

PELAKSANAAN TEKNIS 3.
PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN MENGOORDINAS
DILAKUKAN OLEH IKAN
INSTANSI SESUAI TUGAS
DAN UNGSINYA PELAKSANAAN
(PASAL 2)
PARADIGMA
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

Melihat prespektif lebih luas


terhadap negara tetangga dan
PERUBAHAN dunia internasional dan tetap
PARADIGMA memberdayakan potensi
dalam negeri.

INWARD LOOKING OUTWARD LOOKING

Menjadikan masyarakat
mampu berdiri sama tinggi
PERUBAHAN atau lebih maju dalam
PARADIGMA beraktivitas dengan negara
tetangga dan internasional

HALAMAN BELAKANG HALAMAN DEPAN

Menjamin keutuhan wilayah,


kedaultan negara,
perlindungan bangsa,
PERUBAHAN sekaligus bermanfaat bagi
PARADIGMA kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
KEAMANAN, KESEJAHTERAAN,
KEAMANAN LINGKUNGAN
wawanBNPP@2013
UNDANG-UNDANG NOM0R 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 361 Ayat (2) : Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan


meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan
kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai wilayah negara.
Pasal 361 Ayat (3) : Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk :
a. penetapan rencana detail tata ruang;
b . pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan
c. pembangunan sarana dan prasarana kawasan.
Pasal 361 Ayat (7) : Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan
perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di
negara tetangga
KONDISI FAKTUAL
KAWASAN PERBATASAN NEGARA
BEBERAPA SEGMEN BATAS NEGARA WILAYAH DARAT DAN LAUT MASIH BELUM
TUNTAS/BERMASALAH (SEGMEN BERMASALAH BERUPA: OUTSTANDING BOUNDER
PROBLEMS (OBP), UNRESOLVED, UNSURVEYED DAN SEJUMLAH BATAS MARITIM).
KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG BELUM SEPENUHNYA AMAN/TERTIB, SEHINGGA
SERING TERJADI KASUS-KASUS PELANGGARAN BATAS NEGARA DAN LINTAS BATAS
NEGARA YANG BERPOTENSI MERUGIKAN NEGARA (PERDAGANGAN ILLEGAL, PENCURIAN
IKAN, PEMBALAKAN LIAR, PERDAGANGAN MANUSIA).
KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG MASIH TERISOLIR DAN TERTINGGAL KARENA
TERBATASNYA INFRASTRUKTUR /SARANA PRASARANA.
KONDISI SOSIAL EKONOMI WARGA MASYARAKAT PERBATASAN YANG MASIH RENDAH
PADAHAL POTENSI SUMBERDAYA CUKUP BESAR.
KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DENGAN NEGARA TETANGGA KHUSUSNYA
RI MALAYSIA DAN SINGAPORE YANG DAPAT MENIMBULKAN KECEMBURUAN SOSIAL
DAN BERPOTENSI DEGRADASI JIWA KEBANGSAAN.
POTENSI SUMBER DAYA DI KAWASAN PERBATASAN BELUM DAPAT DIDAYAGUNAKAN
SECARA MAKSIMAL UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KAWASAN PERBATASAN, (BAHKAN MASIH TERDAPAT KETERGANTUNGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT DARI NEGARA TETANGGA /MALAYSIA)

MUNCUL KERESAHAN DAN KETIDAKPUASAN MASYARAKAT PERBATASAN KARENA NEGARA


TIDAK HADIR (ISU EKSODUS DAN KEWARGANEGARAAN, SEPERTI KASUS LONG APARI,
LUMBIS OGONG, SEBATIK, DSB)
DESENTRALISASI ASIMETRIS LINGKUP PERBATASAN NEGARA

A. PELETAKAN DASAR-DASAR DIMULAINYA


DESENTRALISASI ASIMETRIS
1. Pengembangan Kawasan Perbatasan
2. Pengembangan Daerah Tertinggal.
3. Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan.
4. Penguatan Tata Kelola dan Peningkatan
Kualitas Pemerintahan Daerah.
5. Penataan DOB Untuk Kesejahteraan
Rakyat.
NAWA CITA PRESIDEN RI B. PEMERATAAN PEMBANGUNAN ANTAR
WILAYAH TERUTAMA KAWASAN TIMUR
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN INDONESIA
MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM C. PENGURANGAN KETIMPANGAN ANTAR
KERANGKA NEGARA KESATUAN KELOMPOK EKONOMI MASYARAKAT

Menemukenali dan menetapkan Pola Dasar (Poldas) hubungan, proses dan UU No.43 UU No.23 Th.2014:
Political Asymmetry
(Fokus format pemerintahan yang efektif dan efisien (Pusat-Daerah) dalam Th.2008 : Pemerintah Daerah
Keberpihakan) pengelolaan Kws.Perbatasan Negara, secara terpadu dan professional Wil.Negara Psl. 361

Mengatur hubungan berkaitan Kewenangan, Keuangan, Kontrol dan


Wilayah Kewajiban Pusat
Desetralisasi Kelembagaan (terkait bagi Daerah penerima Desentralisasi Asismetris Bts.Negara dan membangun
Kws.Perbatasan, kawasan
Asimetris memiliki struktur kelembagaan bersifat khusus (Size of government atau Kewenangan, perbatasan, dan
Kemampuan fungsi pemerintah Kws.Perbatasan/ Governability); Organisasi, perlakukan khusus
Kecamatan
Kelembagaan, dan
peran masyarakat perbatasan negara

Administrative Perbatasan perlu perlakuan khusus mengingat perannya sebagai batas


Asymmetry (Fokus dengan negara tetangga. Daerah perbatasan memegang fungsi penting
Pelayanan) Butuh Kebijakan
karena kompleksitas masalah yang dihadapi. Daerah perbatasan harus Asimetris/Inovasi/Terobosan Mekanisme
Perencanaan, Penganggaran, Targeting,
sebagai halaman depan dan bukan halaman belakang NKRI Pengendalian dan Percepatan
Pembangunan Kws.Perbatasan
ARAH KEBIJAKAN
PENGELOLAAN PERBATASAN

1. PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS WILAYAH NEGARA (DARAT, LAUT,


UDARA) SERTA PEMELIHARAAN TANDA BATAS.
2. PENINGKATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN SERTA PENEGAKAN
HUKUM.
3. PEMANTAPAN PELAYANAN LINTAS BATAS NEGARA (CIQS)/POS LINTAS
BATAS NEGARA (PLBN).
4. PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN (RENCANA DETIL TATA
RUANG/RDTR).
5. PENINGKATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DAN
PEMUKIMAN DIKAWASAN PERBATASAN.
6. PENINGKATAN KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DAN EKONOMI
KERAKYATAN YANG BERDAYA SAING.
7. PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN-KESEHATAN DAN
KEBUTUHAN SOSIAL DASAR KAWASAN PERBATASAN.
8. PENINGKATAN SISTEM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN SARANA
PRASARANA PELAYANAN PEMERINTAHAN.
ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA (URUSAN BATAS WILAYAH
NEGARA DAN URUSAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN)

ISU PENGELOLAAN
BATAS WILAYAH NEGARA (Penyelesaian Batas Darat, Laut,
Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam dan Gakum; Diplomasi
Perundingan dan Operasi Pengamanan)

ISU PENGELOLAAN LINTAS BATAS (Criminal border;


illegal trafficking; terorist; Sarpras PLBN dan CIQS ; dan Diplomasi
lintas batas)

ISU PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN


(Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian; Infrastruktur
Pendukung Perekonomian Rakyat, Infrastruktur Pelayanan Sosial
Dasar; Infrastruktur PLBN, Tata Ruang; dan Potensi kawasan
darat dan laut; PKSN dan Kec.Lokpri)
ISU KELEMBAGAAN (Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi
(KIS) Pusat, Sektoral dan Daerah; SDM Stakeholder; Keputusan
Politik Pro Perbatasan dan Kerjasama Bilateral/Trilateral;
Keterkaitan antara Dokumen Perencanaan).
SASARAN DAN TARGET LOKASI
PENGELOLAAN PERBATASAN
2015 - 2019
10 PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN) SBG
KONSENTRASI PENGEMBANGAN (DITAMBAH 16 PKSN
DALAM TAHAPAN PERSIAPAN PENGEMBANGAN).

187 KECAMATAN SBG LOKASI PRIORITAS (LOKPRI)


DI 41 KABUPATEN/KOTA PD 13 PROVINSI.

PEMBANGUNAN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS


NEGARA (PLBN) TERPADU DAN SARANA PRASARANA
PENUNJANG DI KAWASAN PERBATASAN
DOKUMEN PERENCANAAN
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
RPJPN 2005 2025 (UU No. 17 Tahun 2007)

RPJMN 2015-2019 (Per Pres No. 2 Tahun 2015)

GRAND DESIGN/
1 DESAIN BESAR
RENCANA INDUK
PENGELOLAAN
BATAS WILAYAH 2
PENGELOLAAN RENCANA AKSI
NEGARA DAN 3
BATAS WILAYAH
KAWASAN
NEGARA DAN PENGELOLAAN BATAS
PERBATASAN
KAWASAN WILAYAH NEGARA DAN
TAHUN 2011-2025
PERBATASAN KAWASAN
(JANGKA PANJANG)
Per BNPP No.1/2011
TAHUN 2015-2019 PERBATASAN TAHUN
(JANGKA MENENGAH)
2011
Per BNPP No.1/2015
MENGGAMBARKAN BAGAIMANA TAHUN 2012, dst.
VISI & MISI PENGELOLAAN (TAHUNAN)
PERBATASAN SESUAI RPJPN MENGGAMBARKAN APA YANG
2005 2025 YANG AKAN AKAN DILAKSANAKAN UTK MENGGAMBARKAN APA YANG
DIWUJUDKAN DALAM JANGKA JANGKA LIMA TAHUNAN DALAM AKAN DILAKSANAKAN SETIAP
PANJANG TAHUN 2011 2025 MENGELOLA BATAS WILAYAH TAHUNNYA DALAM
NEGARA DAN KAWASAN PENGELOLAAN BATAS WILAYAH
PERBATASAN (2015 2019) NEGARA DAN KAWASAN
PERBATASAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
DAN KAWASAN PERBATASAN

NAWA CITA KETIGA UU NO.23 TAHUN 2014


PRESIDEN (Pasal 361 Ayat (7))
Membangun Indonesia dari Pemerintah Pusat wajib
pinggiran dengan memperkuat membangun kawasan perbatasan
daerah-daerah dan desa dalam agar tidak tertinggal dengan
kerangka Negara Kesatuan. kemajuan kawasan perbatasan di
negara tetangga

DIPERLUKAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG SECARA


SPESIFIK MENGATUR KEWENANGAN TUGAS DAN
PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN KAWASAN
PERBATASAN NEGARA
MATRIKS HASIL EVALUASI RENCANA INDUK
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN
TAHUN 2015 - 2019

SASARAN PROGRAM CAPAIAN TARGET


(OUTCOME) / SASARAN PER AGUSTUS 2016
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019
KEGIATAN (OUTPUT) / (SEMENTARA)
INDIKATOR
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
I Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat
A Aspek Penetapan dan Penegasan Batas
A.1 Peningkatan 1. Meningkatnya efektifitas diplomasi dan kejelasan batas wilayah negara dengan 3 negara tetangga di
Perundingan/Diplomasi kawasan perbatasan darat
Batas Negara Wilayah Darat

Jumlah perundingan
batas wilayah negara RI- Kaltara, Kaltim,Kalbar 20 Perundingan 12 Perundingan
Malaysia
Jumlah perundingan
batas wilayah negara RI- Papua 5 Perundingan 5 Perundingan
PNG
Jumlah perundingan
batas wilayah negara RI- NTT 5 Perundingan 2 Perundingan
RDTL
2. Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan

Jumlah Border Sign Post Kaltara, Kaltim dan


200 Unit 22 Unit
RI-Malaysia Kalbar
Jumlah Border Sign Post
NTT 25 Unit 11 Unit
RI-RDTL
Jumlah Border Sign Post
Papua 200 Unit 23 Unit
RI-PNG
Jumlah Pilar Batas RI-
NTT 550 Unit 137 Unit
RDTL
Jumlah Pilar Batas RI-
Papua 770 Unit 198 Unit
PNG
A.2 Peningkatan Investigasi, 1. Terjaganya keberadaan pilar batas negara wilayah darat
Refixation, dan Maintenance
(IRM)

Panjang (km) patok pilar


batas yang terpelihara Kaltara, Kaltim dan
250 km 75 km
dan diperbaiki oleh kedua Kalbar
negara
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA))
INDIKATOR
2. Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan
Jumlah Border Sign Post Kaltara, Kaltim dan
300 Unit 127 Unit
RI-Malaysia Kalbar
Jumlah Border Sign Post
Papua 300 Unit 23 Unit
RI-PNG
A.3 Pembangunan/Peningkatan 1.
Terwujudnya akses jalan ke garis batas negara dan menurunnya aktifitas ilegal di perbatasan
Jalur Inspeksi Perbatasan
(JIP) Panjang (km) jalur
Kaltara, Kaltim dan
inspeksi perbatasan 500 km 111 km
Kalbar
yang terbangun
A.4 Pembangunan/Peningkatan 1. Terjaganya kedaulatan negara di perbatasan
Sarana Prasarana Serta Jumlah peningkatan/
Operasional Perbatasan pembangunan Pos Kaltara,
Pamtas (sarpras Kaltim,Kalbar,NTT 100 Unit 17 Unit
pendukung patroli yang dan Papua
diberikan)
Kaltara,
Jumlah alat komunikasi
Kaltim,Kalbar,NTT 100 Unit 5 Unit
Pos Pamtas
dan Papua
Jumlah kendaraan roda Kaltara,
4 operasional Pos Kaltim,Kalbar,NTT 100 Unit 15 Unit
Pamtas dan roda 2 dan Papua
B.3b Tidak ada pelanggaran dan aktifitas ilegal
Porsentase tidak ada
Kalbar, Kaltara,
pelanggaran dan 100% 45%
Kaltim, NTT, Papua
aktifitas ilegal
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA))
INDIKATOR
II Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara
A Aspek Penetapan dan Penegasan Batas
Program Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum Dan Perjanjian Internasional
A.5 Optimalisasi Diplomasi 1. Meningkatnya Kualitas Hukum Dan Perjanjian Internasional Yang Aman Dari
Terkait Dengan Aspek Politis, Yuridis, Teknis, Dan Keamanan ditetapkan oleh kementerian
Pengelolaan Hukum Dan teknis yang terkait
Perjanjian Internasional Jumlah perundingan
dalam rangka upaya
penyelesaian Batas Laut RI-
60 kali 33 kali
penetapan batas Negara Tetangga
wilayah nasional di
laut
Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan
A.6 1. Teridentifikasinya kondisi TR di lokasi Titik Dasar
Jumlah pilar Titik Sabuk Selatan
Peningkatan Investigasi Referensi (TR)/Titik (Merauke - 50 pilarTR/TD 50 pilarTR/TD
dan pemeliharaan Titik Dasar (TD) Simeulue)
Referensi (TR)/Titik 2. Terpeliharanya keberadaan Titik Referensi (TR) di lokasi Titik Dasar (TD)
Dasar (TD) Jumlah pilar Titik Sabuk Utara dari
Referensi (TR)/Titik Pulau Rondo 50 pilarTR/TD 50 pilariTR/TD
Dasar (TD) sampai Jayapura
A.7 Penegakan Hukum dan 1. Terlaksananya Perubahan UU No. 1/2009 dan pengambilalihan pengendalian
Kedaulatan Wilayah lintas udara (FIR)
Udara Nasional
Jumlah Regulasi FIR sector ABC di - 15 FGD
Perubahan UU atas Kep.Natuna,
- 1 Draft Regulasi Rancangan Inpres FIR
No.1/2009 dan FGD Singapura dan
pengambilalihan FIR Malaysia Perubahan UU
no.1/2009
Dermaga Hankam
di Sei Pancang,
Sungai Torasi,
Jumlah dermaga
Merauke, P. 8 Paket 1 Paket (Sei Pancang)
terbangun
Batek, P. Rondo,
P. Tokong Hiu, P.
Dana, P. Mangkai
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA)
INDIKATOR
PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA
A Aspek Sarana-Prasarana Lintas Batas Darat dan Laut
Program Penguatan Pemerintahan Umum
A.8 Kegiatan pengembangan 1. Terfasilitasinya penataan wilayah administrasi, penegasan batas daerah, toponimi,
dan Penataan Wilayah dan pengembangan/pengelolaan/penyediaan sarpras perbatasan antar negara
Administrasi dan Jumlah provinsi yang
Perbatasan melaksanakan
kerjasama
perbatasan antar 2 Provinsi (Kaltara dan
6 Provinsi
negara (JIM, NTT)
SOSEKMALINDO,
JBC RI-RDTL, JBC
RI-PNG)
Jumlah Pos Lintas
Batas Negara (PLBN) 7 PLBN 2 PLBN
Yang Terbangun
Terlaksananya
dukungan 1 Rancangan Perka
manajemen 7 PLBN Pengelolaan PLBN
pengelolaan PLBN Terpadu
yang terbangun.
Jumlah kesepakatan
kerjasama lintas
30 dokumen 4 Dokumen
batas yang terlaksana
dan terukur
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA)
INDIKATOR
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
Aspek Infrastruktur Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan Konsevasi Energi
A.9 Kegiatan Pembinaan, 1. Terwujudnya Pembangunan Pembangkit Listrik dari EBT
Pengawasan dan Pengusahaan
Aneka Energi Baru Terbarukan

187 Lokasi Priroitas


Pembangunan Pembangkit
Kecamatan di Kawasan 300 unit 170 Titik PLTS
Listrik dari EBT (PLTS)
Perbatasan

Program Pengelolaan Ketenagalistrikan


A.10 Kegiatan Penyusunan Kebijakan 2. Terbangunnya Sistem Distribusi dan tersedianya sambungan Listrik untuk Rumah Tangga tidak Mampu
dan Program serta Evaluasi (QW)
Pelaksanaan Kebijakan
Ketenagalistrikan 187 Lokasi Prioritas
Pembangunan PLTD Kecamatan di Kawasan 500 unit 0
Perbatasan

Pembangunan Pembangkit
16 PLBN 16 unit 7 PLBN
Listrik PLTD di PLBN

Program Penyediaan Infrastruktur & Layanan Telekomunikasi & Penyiaran


A.11 Penyediaan Infrastruktur & 3. Tersedianya pengembangan infrastruktur dan layanan telekomunikasi, informatika dan penyiaran di
Layanan Telekomunikasi & wilayah non komersil
Penyiaran Jumlah Penyediaan Akses
187 Lokpri 800 unit 0 Unit
Internet

Jumlah BTS yang dibangun


di Daerah Blank Spot
187 Lokpri 500 unit 3 Unit
Layanan Telekomunikasi di
Kawasan Perbatasan

Jumlah infrastruktur
penyiaran di daerah 60 Lokasi Prioritas 60 unit 2 Unit
perbatasan
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA)
INDIKATOR
Program Pengembangan Infrastruktur dan Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran
A.12 Pengembangan Infrastruktur 1 Meningkatnya jangkauan siaran dan kualitas siaran penyiaran publik
dan Layanan Telekomunikasi Jumlah lokasi
dan Penyiaran pembangunan/perbaikan
tower serta sarana dan
30 Kabupaten 30 unit 3 Unit
prasarana pendukung LPP
TVRI di kawasan
perbatasan
Jumlah lokasi fasilitas
(pemancar, genset, dll) LPP
25 Kecamatan 25 unit 5 Unit
RRI yang direhabilitasi di
wilayah perbatasan
Program Penyelenggaraan Jalan, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Non Status
A.13 Penyelenggaraan Jalan, 1 Terlaksananya Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Jalan/Jembatan Non Status
Pelaksanaan Preservasi dan Jumlah Panjang Jalan Non
Peningkatan Kapasitas Jalan Status yang 187 Lokasi Kecamatan
4.318 km 213 km
Non Status dibangun/ditingkatkan Prioritas
pada kawasan perbatasan
Jumlah Panjang
Jembatan Non Status
187 Lokasi Kecamatan
yang 445 m 127 m
Prioritas
dibangun/ditingkatkan di
Kawasan Perbatasan
Program Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
A.14 Pembangunan dan Pengelolaan Terwujudnya Kinerja Pelayanan LLAJ (Simpul & Konektifitas)
Prasarana dan Fasilitas Lalu Jumlah Lokasi
Lintas Angkutan Jalan 2 Kabupaten di
Pembangunan/Rehabilitas 2 unit Belum Terdata
Kawasan Perbatasan
i/Peningkatan Terminal
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan di Bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Laut
A.15 Pengelolaan dan Meningkatnya Ketersediaan dan Kehandalan armada pelayaran nasional
Penyelenggaraan Transportasi
Laut, Kegiatan Pengelolaan dan Jumlah Kapal Perintis
20 Kabupaten di
Penyelenggaraan di Bidang Penumpang dan Barang 90 unit 1 Unit ( Rute Sebatik-Tawau)
Kawasan Perbatasan
Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang dibangun/disediakan
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi ASDP dan Pengelolaan Prasarana Lalu Lintas ASDP Laut
A.16 Pembangunan Sarana dan Terwujudnya Konektifitas LLASDP (Aksesibilitas, Sarana dan Prasarana)
Prasarana Transportasi ASDP
Jumlah
dan Pengelolaan Prasarana 15 Kabupaten di
Pembangunan/Rehabilitas 122 unit 3 Unit
Lalu Lintas ASDP Kawasan Perbatasan
i Pelabuhan/Dermaga
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) CAPAIAN TARGET
NO PROGRAM / KEGIATAN / SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
/ INDIKATOR (SEMENTARA)

Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara


A.17 Pembangunan, Rehabilitasi dan Meningkatnya Aksesibilitas dan Kapasitas Jaringan Transportasi Udara
Pemeliharaan Prasarana Bandar
Udara Jumlah Bandar Udara yang 28 Kabupaten di
2 Bandara (Kab. Anambas dan
dikembangkan di Kawasan kawasan 39 bandara
Kab.Miangas)
Perbatasan perbatasanPerbatasan
B Aspek Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
B.1 Penataan Regulasi Penataan Meningkatnya kualitas pengaturan penataan ruang kawasan perbatasan
Ruang Kawasan Perbatasan Jumlah regulasi yang 10 Rancangan Rencana
disusun dan ditetapkan Detail Tata Ruang
13 Provinsi Kawasan
dalam rangka 13 rekomendasi Kecamatan Lokpri dan 5
Perbatasan
pemanfaatan ruang Rancangan Rencana Detail
kawasan perbatasan PKSN
Jumlah regulasi yang 10 Rancangan Rencana
disusun dan ditetapkan Detail Tata Ruang
dalam rangka 13 Provinsi Kawasan Kecamatan Lokpri dan 5
13 rekomendasi
pengendalian Perbatasan Rancangan Rencana Detail
pemanfaatan ruang PKSN
kawasan perbatasan
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA)
INDIKATOR
C Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Darat
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi Dan UKM
C.1 Sarana prasarana LLP KUKM Terbangunnya sarana LLP KUKM
Gedung/bangunan LLP
81 lokpri darat 81 Paket Belum Terdata
KUKM
Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
C.2 Peningkatan akses usaha mikro Meningkatnya kapasitas pembiayaan usaha mikro
pada pembiayaan dan layanan
keuangan lainnya Koperasi pemula yang
mendapatkan bimbingan 81 lokpri darat 162 koperasi Belum Terdata
dan penguatan permodalan
C.3 Penguatan kapasitas koperasi dan Meningkatnya pengembangan, produktivitas dan keberlanjutan pengusahaan produk unggulan daerah
sentra usaha mikro dalam rangka berbasis koperasi/sentra usaha mikro (Quick Wins )
mendukung pengembangan produk
unggulan melalui pemanfaatan Koperasi produksi/sentra
sumber daya lokal usaha mikro yang
diperkuat sistem bisnis dan
kapasitas produksinya
81 lokpri darat 81 koperasi Belum Terdata
(skema manajemen/sistem
bisnis, penguatan
kapasitas, pendampingan
dan pendataan)

C.4 Penataan usaha C.4 Meningkatnya akses pemasaran usaha informal, termasuk gerakan ekonomi kuliner rakyat kreatif dan penataan
informal/pedagang kaki lima di sentra-sentra kuliner di kota-kota pesisir (Program Lanjutan)
perkotaan dan daerah tujuan - Pedagang skala mikro
wisata informal/pedagang kaki
lima yang difasilitasi
penataan lokasi dan
sarana usaha,
pemasaran serta
promosi di perkotaan 81 lokpri darat 405 umi Belum Terdata
dan daerah wisata
(bantuan, skema
manajemen,
pendampingan dan
pendataan) (Program
Lanjutan)

- Usaha mikro/koperasi
produsen yang
difasilitasi promosi dan
pemasaran produknya
pada event lokal dan
81 lokpri darat 405 umi Belum Terdata
kepariwisataan
(fasilitasi event
/pameran dan
pendataan) (Program
Lanjutan)
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / CAPAIAN TARGET
PROGRAM /
NO SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) / LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
KEGIATAN
INDIKATOR (SEMENTARA)
D Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Laut
D.1 Pengembangan Meningkatnya Pelabuhan Perikanan
Pembangunan dan yang Dibangun dan Dikembangkan
Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan Pendukung Jumlah pengembangan dan
5 Lokasi PKSN Kawasan
PKSN pembangunan pelabuhan perikanan 5 unit Belum Terdata
Perbatasan Laut
daerah prioritas/PKSN
D.2 Pembinaan dan Meningkatnya Armada Perikanan Tangkap Nasional yang Modern dan Berdaya Saing
Pengembangan Kapal
Perikanan, Alat
Penangkapan Ikan dan Jumlah sarpras pendukung
Pengawasan Kapal penangkapan kapal/perahu 75 LOKPRI 75 unit Belum Terdata
Perikanan di Kawasan penangkap ikan 30 GT
Perbatasan
D.3 Pengelolaan Sistem Tata kelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya di bidang Prasarana dan Sarana yang berdaya saing dan
Prasarana dan Sarana berkelanjutan
Pembudidayaan Ikan di Jumlah Sarpras Budidaya Perikanan 20 LOKPRI 100 unit 5 Unit
kawasan perbatasan Jumlah Sarpras Budidaya Rumput
30 LOKPRI 180 unit 10 Unit
Laut
D.4 Peningkatan daya saing Meningkatnya Mutu Produk Olahan Hasil Perikanan di Sentra Perikanan Terpadu
usaha produk kelautan Jumlah Sarpras Pengolahan dan
dan perikanan berbasis 5 LOKPRI 75 unit Belum Terdata
Pemasaran Hasil Perikanan
SDA, SDM, dan IPTEK Jumlah Sarpras Peningkatan Mutu
di kawasan perbatasan Hasil Perikanan (Cold Storage 5 LOKPRI 5 unit Belum Terdata
Kapasitas 50 Ton)
D.5 Operasional dan D.5 Pengawasan WPP-NRI dari Kegiatan IUU Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP yang efektif
Pemeliharaan Kapal 5 LOKPRI (Laut Cina
Pengawas - Jumlah Kapal Pengawas selatan, Laut
Sumberdaya Kelautan dan Sulawesi, Samudra 10 unit Belum Terdata
Perikanan Pasifik, Laut
Arafuru, Ilwaki)
D.6 Pengelolaan Sumber D.6 Berkembangnya ekonomi di Pulau-pulau Kecil Terluar
Daya Laut, Pesisir, - Jumlah sarana dan prasarana
dan Pulau-Pulau pendukung ekonomi yang
Kecil memadai pada PPKT berpenduduk 29 LOKPRI 29 unit Belum Terdata
yang termasuk dalam lokpri
kawasan perbatasan laut
- Jumlah PPKT yang termasuk
dalam lokpri kawasan perbatasan
50 LOKPRI 50 lokpri Belum Terdata
laut yang ditingkatkan
Rehabilitasi Ekosistemnya
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / CAPAIAN TARGET
NO PROGRAM / KEGIATAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) / LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
INDIKATOR (SEMENTARA)
E Aspek Pelayanan Sosial Dasar Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Di Kawasan Perbatasan
E.1 Bantuan Operasional Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas
Kesehatan (BOK) Jumlah Puskesmas yang
187 LOKPRI 220 12
mendapatkan BOK
Pembinaan Upaya Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas bagi masyarakat
Kesehatan Dasar Jumlah Puskesmas prioritas
nasional di kawasan
perbatasan dengan negara
tetangga yang memenuhi 100 LOKPRI 41 15
standar pelayanan kesehatan
primer

Jumlah provinsi yang


membina pelayanan
kesehatan daerah
13 Prov 13
terpencil/sangat terpencil,
perbatasan dan pulau-pulau 3 Provinsi dan 12
kecil terluar Kabupaten
Jumlah kabupaten/kota yang
membina pelayanan
41 Kab 41
kesehatan daerah perbatasan
dan pulau-pulau kecil terluar
Pembinaan Upaya Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh
Kesehatan Rujukan masyarakat
Jumlah RS Pratama di DTPK 50 LOKPRI 50 5
Peningkatan Pelayanan Pendidikan Di Kawasan Perbatasan
Program Pendidikan Islam
E.2 Peningkatan Akses, Meningkatnya Akses, Kualitas, Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan
Mutu, Kesejahteraan Tersalurkannya Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam
dan Subsidi Pengembangan Pend.
Pendidikan Keagamaan Keagamaan Terpadu di Wil. 50 LOKPRI 50 Belum Terdata
Islam Perbatasan
Program Pendidikan Dasar
Penjaminan Kepastian Tersedianya Layanan Pendidikan SD
Layanan Pendidikan Jumlah Ruang Kelas SD yang
SD 187 LOKPRI 1,500 Belum Terdata
dibangun
Jumlah Sekolah SD yang 5
5 LOKPRI Belum Terdata
dibangun
Jumlah ruang kelas SD yang
187 LOKPRI 1,500 Belum Terdata
direhabilitasi
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / CAPAIAN TARGET
NO PROGRAM / KEGIATAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) / LOKASI TARGET 2015 - 2019 PER AGUSTUS 2016
INDIKATOR (SEMENTARA)
PENGUATAN KELEMBAGAAN
Program Pengembangan Kebijakan Asimetris untuk Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
A.1 Pengembangan Kebijakan Tersedianya Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Kecamatan Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan
Pembangunan Infrastruktur Negara
Pemerintahan Kecamatan Lokasi Jumlah dokumen Rancang
Prioritas Kawasan Perbatasan Negara Bangun Pilot Project
Pengembangan Infrastruktur
Lokpri 8 Belum Terdata
Pemerintahan Kecamatan
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah dokumen Kajian
Pengembangan dan
Penanganan Masalah
Pengelolaan Infrastruktur Lokpri 8 8 Dokumen
Pemerintahan Kecamatan
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah Aplikasi dan Data
Base Infrastruktur
Pemerintahan Kecamatan Regional 4 4
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah Kecamatan Lokasi
Prioritas yang dilakukan
penataan Administrasi Lokpri 164 Belum Terdata
Kependudukan di Kawasan
Perbatasan Negara
Penataan Daerah Otonom di Kawasan Terbentuknya Daerah Persiapan Otonom Baru di Kawasan Perbatasan Negara
Perbatasan Negara Jumlah Daerah Persiapan
Kabupaten/Kota Kawasan
Otonomi Baru di Kawasan 28 28
Perbatasan Negara
Perbatasan Negara
Program Regulasi Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara
A.2 Penyusunan Peraturan Perundangan Tersedianya Peraturan Perundangan tentang Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan
tentang Penguatan Kelembagaan Perbatasan Negara
Pengelolaan dan Pengembangan Jumlah dokumen Peraturan
Kawasan Perbatasan Negara Perundangan tentang
Penguatan Kelembagaan
Terpusat 6 2 Dokumen
Pengelolaan dan
Pengembangan Kawasan
Perbatasan Negara
GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN RENAKSI TA. 2015

AWAL REALISASI PENANGGUNG


ANGGARAN PROSEN
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA (PERKABAN JML PAKET ANGGARAN JAWAB
PERUBAHAN (%)
NO 11 TH 2015) 31 DES 2015 (ASDEP)
01 02 03 04 05 06 07 08
1 PERTAHANAN 820,506,896,550 871 807,519,231,550 694,848,594,850 86.05% Bts Ngr Wil Drt
2 PU & PERA 4,526,177,536,000 369 3,501,301,051,000 3,426,373,208,509 97.86% Infra Fisik + Kesra
3 PERHUBUNGAN 3,418,837,184,558 539 1,611,096,500,637 1,439,998,052,269 89.38% Infra Fisik
4 KOMINFO 100,000,000,000 15 8,533,333,334 4,319,371,134 50.62% Infra Fisik
5 ESDM (KELISTRIKAN) 1,260,331,497,000 80 361,250,000,000 92,371,625,000 25.57% Infra Fisik
6 DIKBUD 810,682,795,000 144 810,682,795,000 712,470,171,750 87.89% Infra EkoKesra
7 KESEHATAN 457,812,968,750 126 457,812,968,750 410,959,670,000 89.77% Infra EkoKesra
8 DESA, PDT & TRANS 531,150,000,000 125 275,345,067,256 179,380,783,931 65.15% Potensi Darat
9 DALAM NEGERI 322,023,443,001 45 56,433,858,000 56,433,858,000 100.00% Infra Pem
10 BNPP 52,222,684,000 30 52,222,684,000 50,672,684,272 97.03% Biro PKH
11 PERTANIAN 260,381,407,000 380 188,108,527,000 178,063,883,204 94.66% Potensi Darat
12 KOPERASI & UMKM 18,000,000,000 139 26,153,810,000 26,153,810,000 100.00% Potensi Darat
13 PERINDUSTRIAN 10,075,133,500 38 2,412,624,000 1,994,016,300 82.65% Potensi Darat
14 PERDAGANGAN 160,033,470,000 41 160,033,469,997 73,095,231,242 45.67% Potensi Laut + Kesra
15 KELAUTAN DAN PERIKANAN 251,086,374,000 80 334,069,069,000 314,666,778,229 94.19% Potensi Laut
16 PARIWISATA 22,882,638,000 5 6,750,000,000 4,945,000,000 73.26% Potensi Laut
17 KETENAGAKERJAAN 16,950,852,000 32 17,125,436,000 15,910,146,500 92.90% Potensi Laut
18 SOSIAL 52,896,363,000 - 53,376,363,000 53,376,363,000 100.00% Infra Pem
19 AGAMA 659,227,972,000 628 659,227,972,000 571,488,566,838 86.69% Infra EkoKesra
20 HUKUM & HAM 7,197,188,000 - 7,197,188,000 - 0.00% Tasbara
21 PP & PA 709,193,000 - 709,193,000 - 0.00% Bts Ngr Wil Laut Udr
22 PEMUDA & OLAHRAGA 1,720,000,000 - 1,720,000,000 - 0.00% Tasbara
23 LH & KEHUTANAN 142,314,820,000 - 142,314,820,000 - 0.00% Tata Ruang
24 BIG 6,979,561,000 326 6,539,000,000 6,539,000,000 100.00% Bts Ngr Wil Drt
25 POLRI 5,619,024,000 4 5,619,024,000 3,371,414,400 60.00% Bts Ngr Wil Laut Udr
26 BAKAMLA 48,726,825,000 20 43,289,345,000 36,372,189,300 84.02% Bts Ngr Wil Laut Udr
27 KEUANGAN - - - - 0.00% Tasbara
28 AGRARIA DAN TATA RUANG - - - - 0.00% Tata Ruang
JUMLAH 13,964,545,825,359 4037 9,596,843,330,524 8,353,804,418,728 87.05% 10
REVIU
PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PERBATASAN
TAHUN 2015

ANGGARAN YANG TELAH DIALOKASIKAN


OLEH 27 KEMENTERIAN/LPNK
SEBESAR Rp. 13,964 TRILYUN LEBIH,
MELIPUTI 4.037 PAKET KEGIATAN
(SUMBER DANA APBN : REGULER,TP, DAK)

TERJADI PERUBAHAN ALOKASI ANGGARAN


MENJADI Rp. 9,691 TRILYUN LEBIH,
REALISASI RP. 8,100 TRILYUN LEBIH (83,59%)

HASIL MONEV DIKETAHUI SEKITAR 14,6 % (Rp.1,18 T)


YANG TERKAIT DENGAN LOKPRI DAN PKSN
3. Realisasi Pelaksanaan Rencana Aksi Pengelolaan Perbatasan Negara TA.2016 (Data Sementara 10 Agustus 2016)

RENAKSI TA. 2016 (PER 10 AGUSTUS 2016)


NO KEMENTERIAN/LEMBAGA ANGGARAN KET.
ANGGARAN AWAL REALISASI PROSENTASE
PERUBAHAN
02 03 04 05 06 07
1 PERTAHANAN 457,334,498,000 457,334,498,000 - - Belum Melaporkan

2 PU & PERA 3,065,057,200,680 4,506,588,670,180 1,058,173,875,124 23.48

3 PERHUBUNGAN 2,258,060,948,000 2,258,060,948,000 330,580,122,787 14.64

4 KOMINFO 99,695,091,000 99,695,091,000 9,102,161,808 9.13


5 ESDM (KELISTRIKAN) 297,772,160,000 297,772,160,000 31,444,740,096 10.56
6 DIKBUD 173,185,334,920 173,185,334,920 14,973,830,000 8.65
7 KESEHATAN 716,697,733,886 715,697,733,886 87,197,834,000 12.18
8 DESA, PDT & TRANS 397,000,000,000 397,000,000,000 - - Belum Melaporkan
9 DALAM NEGERI 36,236,240,000 36,236,240,000 7,881,382,200 21.75
10 BNPP 34,150,000,000 29,800,000,000 2,944,650,000 9.88
11 PERTANIAN 447,215,045,000 447,215,045,000 - - Belum Melaporkan
12 KOPERASI & UMKM 11,625,000,000 11,625,000,000 - - Belum Melaporkan
13 PERINDUSTRIAN 32,482,052,200 32,482,052,200 - - Belum Melaporkan
14 PERDAGANGAN 127,964,859,471 268,716,868,942 14,839,225,132 5.52
15 KELAUTAN DAN PERIKANAN 328,149,914,000 342,349,631,000 6,158,965,574 1.80
16 PARIWISATA 3,119,160,000 6,708,970,000 200,665,000 2.99
17 KETENAGAKERJAAN 20,666,636,000 20,666,626,000 10,155,004,050 49.14
18 SOSIAL - - - - Belum Melaporkan
19 AGAMA 67,788,486,000 67,788,486,000 6,390,540,000 9.43
20 HUKUM & HAM - - - - Belum Melaporkan
21 PP & PA - - - - Tidak Terdapat Alokasi
22 PEMUDA & OLAHRAGA - - - - Belum Melaporkan
23 LH & KEHUTANAN 182,730,220,000 182,730,220,000 - - Belum Melaporkan
24 BIG 8,496,158,000 8,496,158,000 - - Belum Melaporkan
25 POLRI 183,949,537,900 183,949,537,900 45,987,384,475 25.00
26 BAKAMLA 247,182,916,000 247,182,916,000 74,154,874,800 30.00
27 KEUANGAN - - - - Tidak Terdapat Alokasi
28 AGRARIA DAN TATA RUANG 4,710,801,000 4,710,801,000 - - Belum Melaporkan
3. Hasil Musrenbangnas RKP 2017 terkait Pengelolaan Perbatasan Negara

Kementerian/LPNK telah melakukan upaya pembangunan kawasan Perlu dikendalikan agar akhir tahun
perbatasan negara, mayoritas kegiatan yang akan dilaksanakan berfokus 2019 pembangunan fisik di 187
di 41 Kab/Kota Perbatasan namun locus 150 Kec.Lokpri sebagai target Kec.Lokpri dan 10 PKSN dapat
pembangunan TA.2017 masih belum optimal (relative cakupan 30 terwujud dan dirasakan langsung
Kec.Lokpri dari target 150 Kec.Lokpri) oleh masyarakat perbatasan;
REKOMENDASI PENGUATAN KEBIJAKAN ASISMETRIS DALAM PENGELOLAAN
PERBATASAN NEGARA
Nomenklatur pembangunan perbatasan negara adalah pembangunan di
lokasi 187 Kec.Lokpri, 10 PKSN dan 7 PLBN, dan diluar lokasi tsb.bukan
pembangunan perbatasan negara; Hal ini penting sebagai acuan nasional
bagi KL;
Perlu ditingkatkan prosentasi alokasi anggaran pembangunan perbatasan
negara termasuk kebutuhan DAK;
Butuh eksistensi Badan Perbatasan Daerah Prov/Kab/Kota yang telah
dibentuk atas amanat UU No. 43 Th.2008 agar terlaksana percepatan
pembangunan perbatasan negara;
Dibutuhkan sistem dan mekanisme perencanaan, penganggaran dan
pengendalian terpadu pembangunan perbatasan negara dalam Satu Pintu
Manajemen yaitu melalui Sekretariat Tetap BNPP (amanat UU No.43 Th.2008
dan Perpres No.12 Th.2010);
23 Kabupaten Perbatasan Negara (106 Kec.Lokpri dan 5 PKSN) masuk daerah
beririsan dengan Daerah Tertinggal (Datin)/Perpres No.131 Th.2015, kiranya
dapat dijadikan Pilot Project untuk akseleratif kebijakan asimetris nasional
perbatasan negara bagi KL dan Pemda terkait melalui dukungan Bappenas
dan Kementerian Keuangan;
BADAN NASIONAL PENGELOLA
PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai