Anda di halaman 1dari 4

FAKULT AS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


COURSE OUTLINE
MATA KULIAH HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

A. Identitas Dosen
1. Nama : Hj.Rosdiana, M.A.
2. Alamat Rumah : Jl. Nusa Indah No. 53 RT 01 RW 02 PD Bulak
Cinangka Sawangan Depok . Hp. 081296450257

B. Identitas Mata kuliah


1. Mata Kuliah : Hukum Perdata Islam di Indonesia
2. Bobot : 2 SKS
3. Komponen : Kompetensi Utama
4. Waktu dan Ruang kuliah :
- HK/ V C: Senen, Jam II (09.20-11.00 WIB), Ruang 4.7.24
- HK/V B : Senen, Jam III (11.10-12.50 WIB), Ruang 4.7.23
- HK/V A: Senen, Jam IV (13.30-15.10 WIB), Ruang 4.7.17
-

C. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia merupakan salah satu komponen dari mata
kuliah utama yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Fokus bahasan
mata kuliah ini adalah butir-butir hukum perdata Islam yang telah dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan negara Indonesia (hukum positif), yang meliputi: perkawinan, kewarisan,
wasiat, hibah, dan perwakafan. Oleh karenanya, mata kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia
sangat terkait dengan beberapa mata kuliah lain, seperti Hukum Perdata, Fiqh Munakahat, Fiqh
Mawaris, dan sebagainya.
Setelah mengikuti mata kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia ini dengan baik,
mahasiswa diharapkan mampu mengetahui hukum perdata Islam yang berlaku di Indonesia. Di
samping itu, mahasiswa diharapkan mampu mempraktekkan dengan baik dan benar materi-
materi hukum perdata Islam Indonesia tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran
1. Gambaran Umum Mata Kuliah dan Kontrak Belajar
2. Memahami Hukum Perdata Islam di Indonesia:
a. Pengertian Hukum Perdata Islam di Indonesia
b. Kedudukan Hukum Perdata Islam dalam Tata Hukum Indonesia
c. Sejarah Berlakunya Hukum Perdata Islam di Indonesia
3. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perkawinan I:
a. Pengertian Perkawinan
b. Prinsip-prinsip Perkawinan
c. Rukun dan Syarat Perkawinan
4. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perkawinan II:
a. Pencatatan Perkawinan
b. Perjanjian Perkawinan
c. Larangan Perkawinan
5. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perkawinan III:
a. Alasan dan Prosedur Poligami
b. Pencegahan Perkawinan
c. Pembatalan Perkawinan
6. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perkawinan IV:
a. Hak dan Kewajiban Suami Istri
b. Harta Kekayaan dalam Perkawinan
7. UTS
8. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perkawinan V:
a. Perkawinan antar pemeluk agama dan status kewarganegaraan yang berbeda.
b. Penyebab Putus Perkawinan dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia
c. Akibat Putus Perkawinan dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia: Iddah,
Ruju`, Ihdad, Mutah, Nafkah Iddah dan Hadhanah.
9. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Kewarisan:
a. Pengertian Kewarisan
b. Ahli Waris dan Kewajiban Ahli waris atas Harta Peninggalan
c. Penyebab dan Penghalang Saling Mewarisi
d. Bagian Masing-masing Ahli waris
10. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Wasiat:
a. Pengertian
b. Rukun dan Syarat Wasiat
c. Yang Tidak Boleh Menerima Wasiat
d. Batalnya Wasiat
e. Pencabutan Wasiat
11. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Hibah:
a. Pengertian
b. Rukun dan Syarat hibah
c. Hubungan Hibah dengan warisan
d. Penarikan Hibah
12. Hukum Perdata Islam di Indonesia Bidang Perwakafan:
a. Pengertian dan Fungsi Wakaf
b. Rukun dan Syarat Wakaf
c. Kewajiban dan Hak atas Benda Wakaf
d. Perubahan dan Pengalihan Harta Wakaf
e. Penyelesaian Sengketa wakaf
13. UAS

E. Indikator Hasil Belajar


1. Mahasiswa mampu menyebutkan pengertian Hukum Perdata Islam di Indonesia, serta
mampu pula menjelaskan kedudukannya dalam tata hukum Indonesia.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah singkat berlakunya Hukum Perdata Islam di
Indonesia.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan Hukum Perdata Islam yang telah dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan negara Indonesia
4. Mahasiswa mampu menguraikan materi hukum perkawinan Islam yang berlaku di Indonesia
dan mampu pula memperbandingkannya dengan fiqh munakahat Imam Mazhab.
5. Mahasiswa mampu menguraikan materi hukum kewarisan Islam yang berlaku di Indonesia
dan mampu pula memperbandingkannya dengan fiqh mawaris Imam Mazhab.
6. Mahasiswa mampu menguraikan materi hukum wasiat Islam yang berlaku di Indonesia dan
mampu pula memperbandingkannya dengan pendapat Imam Mazhab.
7. Mahasiswa mampu menguraikan materi hukum hibah yang berlaku di Indonesia dan mampu
pula memperbandingkannya dengan fiqh munakahat Imam Mazhab.
8. Mahasiswa mampu menguraikan materi hukum perwakafan yang berlaku di Indonesia dan
mampu pula memperbandingkannya dengan fiqh wakaf Imam Mazhab.
9. Mahasiswa mampu menerangkan bagaimana penerapan masing-masing hukum perdata Islam
di Indonesia.
10. Mahasiswa mampu mendeskripsikan prospek hukum perdata Islam di Indonesia.
11. Mahasiswa mampu mempraktekkan hukum perdata Islam Indonesia secara baik dan benar.

F. Strategi Pembelajaran
Dalam perkuliahan ini, dosen menerapkan strategi pembelajaran aktif (active learning)
dengan berbagai model alternatif dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif (active learning) ini
pada dasarnya berorientasi pada mahasiswa (student oriented). Oleh karenanya, metode ceramah
dosen diusahakan untuk diminimalisir, dan mahasiswa aktif melakukan berbagai aktifitas
pembelajaran dan melakukan tugas-tugas yang diberikan dosen, agar mereka dapat belajar secara
mendalam.

G. Penilaian
Penilaian mata kuliah Praktek Hukum Islam di Indonesia terdiri dari tiga komponen:
1. Formatif
Evaluasi ini memberikan perhatian pada kehadiran mahasiswa selama perkuliahan.
Jumlah minimal kehadiran mahasiswa adalah 75% dari jumlah kehadiran dosen. Selain itu,
formatif juga mempertimbangkan kualitas dan keaktifan dalam pelaksanaan tugas-tugas
terstruktur. Bobot prosentase penilaian formatif adalah 40 % dari keseluruhan nilai akhir.
2. Ujian Tengah Semester [UTS]
Ujian tengah semester [UTS] dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
pengetahuan mahasiswa terhadap materi dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan dalam
pertengahan awal semester. UTS dilakukan setelah jumlah perkuliahan mencapai enam kali
pertemuan. Penilaian ujian ini didasarkan pada tingkat obyektivitas, keakuratan/ ketepatan,
orisinalitas, rasional-ilmiah, dan keindahan jawaban soal. Bobot prosentase penilaian UTS
adalah 30% dari keseluruhan nilai akhir.
3. Ujian Akhir Semester [UAS]
Ujian akhir semester [UAS] dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan penguasaan
materi pada mahasiswa dan mengevaluasi pelaksanaan satu semester penuh. UAS dilakukan
setelah seluruh perkuliahan dilakukan, minimal 12 kali pertemuan. Penilaian ujian ini didasarkan
pada tingkat obyektivitas, keakuratan/ ketepatan, orisinalitas, rasional-ilmiah, dan keindahan
jawaban soal. Bobot prosentase penilaian UAS adalah 30% dari keseluruhan nilai akhir.

H. Buku-buku Rujukan
Abd al-Rahman al-Jaziry, Kitab al-Fiqh `ala Madzahib al-Arba`ah, [Beirut: Dar al-Fikr, 1972].
Abu al-Walid ibn Rusyd al-Qurthubi al-Andalusiy, Bidayat al-Mujtahid fi al-Nihayat al-
Muqtashid, [Beirut: Dar al-Fikr, tth.].
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, [Jakarta: Kencana,2006]
Amiur Nuruddin & Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis
Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No 1/1974 sampai KHI, [Jakarta:
Kencana,2004]
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, [Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2000]
Amrullah Ahmad, SF. Dkk, Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, [Jakarta:
Gema Insani Press,1996]
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, [Jakarta: Akademika Pressindo,1992]
Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Quran dan Hadits, [Jakarta: Tinta Mas,1990]
Muhammad Kamal Hamidi, Al-Mawaris wa Al-Hibah wa Al-Wasiyyah, [Iskandariyah: Dar Al-
Matbu`ah al-Jami`ah, t.th]
Muhammad Daud Aly, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, [Jakarta: UI-Press,1988]
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, [Jakarta: Sinar Grafika, 2006]

I. Penutup
Demikian course outline ini disusun. Semoga Allah SWT senantiasa meridlai segala niat
baik dan aktivitas kita semua. Amin.

Ciputat, 4 September 2017


Dosen,

Hj. Rosdiana, MA.

Anda mungkin juga menyukai