Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA

A. Pengertian Trimester Pertama


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
(Saifuddin, Abdul Bani, dkk, 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan
berkembang didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus
berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan diluar uterus
(Mochtar Rustam;1988).

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari


konsepsi sampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut
sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system
organ janin sudah terbentuk dan berfungsi

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,


harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun
setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan
trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.

B. Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang
berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit,
embrio,
dan janin.

C. Gejala Pada Kehamilan Trimester 1


Gejala subjektif
1. Amenore
2. Nausea
3. Mual (morning sickness)
4. Payudara terasa penuh dan sensitif
5. Sering berkemih
6. Merasa lemah dan letih
7. Berat badan naik
8. Perubahan mood

Gejala oubyektif
a. Peningkatan temperatur basal tubuh
b. Perubahan kulit
c. Perubahan pada payudara
d. Pembesaran pada abdomen
e. Perubahan pada rahim dan vagina

D. Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)


1. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan saksama.
5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertamas


1) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3
(Asam Alfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor
pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak
omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA (asam eikosapentaenoat)
dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan DHA terbukti sebagai
lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. Jenis Makanan :
Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.
Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri,
ikan tawas.
2) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam
proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan
: Kacang kedelai (tempe, tahu), hati sapi, serelia yang sudah
difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel dan
sebagainya.
3) Vitamin B2 (Riboflavin). Manfaat : Membantu melepas energi dari
proterin serta membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat
selama hamil. Jenis makanan : telur dan keju cheddar.
4) Vitamin B 12. Manfaat : 1) Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang
belakang, sistem saraf dan saluran penceranan. Dengan demikian
berbagai sel tubuh janin yang telah terbentuk berfungsi normal. 2)
Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah. Jenis makanan :
produk olahan kacang kedelai tahu dan tempe, susu dan produk
lainnya.
5) Vitamin C. Manfaat : 1) Membantu penyerapan zat besi kacang-
kacangan, buah serta sayuran. 2) Meningkatkan penyerapan asam folat,
mengurangi risiko pre-eklampsia, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Jenis makanan : jeruk, kiwi, blimbing, paprika.
6) Vitamin D. Manfaat : 1) Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan
membantu keseimbangan mineral dalam darah. 2) Untuk pembentukan
tulang dan gigi. Jenis makanan : Ikan salmon, ikan hering dan susu.
F. Tahap Perkembangan Kehamilan Trimester 1

1. Tahap Perkemnagan Ibu


Minggu ke Hari Perkembangan

I Hari pertama Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi


terakhir, meskipun pembuahan belum terjadi, Ibu sekarang
sudah mulai menghitung hari. Janin berkembang di dalam
rahim Ibu, perasaan mual, nyeri punggung, lelah,
perubahan mood, keram kaki, sering berkemih, dan
konstipasi dapat terjadi di awal kehamilan.

II hari ke-8 Kesehatan Ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang
penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga, dan
istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan Ibu.
Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum
kehamilan, Ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200
kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester
pertama).
III ke-15 sampai ke- Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara
17, mulai terasa tegang dan sakit. Kedua hal tersebut
merupakan pertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat
mengalami ketidakseimbangan mood atau disebut bad
mood yang dikarenakan perubahan hormonal pada Ibu
hamil. Selain itu, mual atau morning sickness juga dapat
terjadi.

IV Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan


beberapa tanda awal kehamilan yaitu payudara yang terasa
nyeri dan membesar, letih, kontraksi Braxton-Hicks, sering
berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim) akan melunak
dan berubah warna.
V Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi,
salah satu pertanda untuk kehamilan. Apabila Ibu
melakukan tes kehamilan, maka akan sangat besar
kemungkinannya untuk positif. Tes ini mendeteksi adanya
hCG, hormon yang meningkat pada saat kehamilan.
Produksi hormon yang masih meningkat dapat
menimbulkan keluhan seperti minggu-minggu sebelumnya.
VI Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu
waktu dan bahagia di waktu berikutnya), hal tersebut wajar
terjadi dan disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi.
Perdarahan berupa bercak merupakan hal normal yang
terjadi di awal kehamilan, namun berhati-hatilah karena
bercak atau flek perdarahan tersebut dapat berupa tanda
awal dari keguguran atau kehamilan ektopik (kehamilan di
luar rahim).

Apabila Ibu mulai sering merasa kelelahan. Sering


berkemih atau sering bolak-balik ke kamar mandi
merupakan tanda umum kehamilan. Hal ini terjadi karena
hormon -hCG akan meningkatkan aliran darah ke daerah
panggul-bagus untuk peningkatan kepuasan seksual selama
kehamilan. Selama kehamilan, efisiensi dari ginjal semakin
membaik sehingga membantu tubuh Ibu untuk
menyingkirkan produk sisa metabolisme lebih cepat.
VII Apabila Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning
sickness, disarankan Ibu mengurangi makan makanan
berlemak, banyak minum cairan, frekuensi makan
ditingkatkan namun dalam porsi yang lebih kecil (6x/hari),
istirahat teratur, dan jangan lupa untuk mengkonsumsi
vitamin prenatal.
Kehamilan akan menyebabkan perubahan pada serviks
(leher rahim). Mukus atau lendir yang terbentuk di pintu
masuk dari kanalis servikal mulai terbentuk dan berfungsi
untuk melindungi rahim. Payudara Ibu akan membesar dan
terasa tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif dan
lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap di sekitar
puting- akan menjadi semakin gelap, semakin besar dan
akan terus membesar dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu Ibu juga dapat melihat adanya bintil-bintil
(seperti saat kita merinding) di sekitar areola. Bintil ini
dinamakan tuberkel Montgomery, yaitu kelenjar keringat
yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola.
VIII Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk
menyusui. Sedangkan rahim Ibu sekarang berukuran
sebesar jeruk.
IX Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul
minggu ini, meskipun Ibu masih belum terlihat jelas
sedang hamil.
X gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness
mulai menurun. Meskipun begitu, fluktuasi kadar
hormonal di dalam tubuh masih menyebabkan
ketidakstabilan emosional atau mood yang naik turun pada
Ibu hamil.

Ibu masih belum mebutuhkan baju hamil sekarang, namun


ibu mungkin merasakan bahwa pakaian atau baju sehari-
hari mulai terasa tidak nyaman atau terasa ketat dan bra Ibu
mulai terasa sempit akibat dari pembesaran payudara.
Untuk mengatasi hal tersebut, pakailah celana yang
memiliki karet elastis pada bagian pinggang, Ibu dapat
membeli bra baru yang nyaman (ukuran payudara dapat
meningkat 1-2 ukuran), dan pakailan pakaian yang longgar.

XI Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang, Ibu


akan merasa lebih nyaman dan dapat makan tanpa diiringi
rasa mual.

Sayangnya beberapa keluhan selama kehamilan seperti


konstipasi (hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan
yang berkaitan dengan kesulitan BAB akibat tinja yang
keras disertai dengan nyeri pada perut.), heart burn (sensasi
rasa panas atau rasa tidak nyaman yang dirasakan dibalik
tulang dada atau tenggorokan atau keduanya), kembung,
bersendawa, dan buang gas yang berkaitan dengan
perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron akan
merelaksasi otot polos di tubuh Ibu. Sakit kepala juga
dapat Ibu rasakan akibat dari peningkatan kadar hormon.
Ibu dapat mencegah terjadinya sakit kepala dengan makan
teratur, tingkatkan asupan cairan, istirahat dan tidur teratur,
serta hindari stres.
XII Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau
di bawah tulang kemaluan. Ibu sudah mulai dapat
berbelanja baju kehamilan saat ini dan akan lebih baik dan
lebih nyaman bila Ibu mulai menggunakan pakaian yang
tidak terlalu ketat.

Perasaaan heart burn pada Ibu saat ini.

Kulit ibu berubah selama kehamilan. Pada sebagian besar


wanita akan muncul garis vertikal berwarna coklat
kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang
disebut dengan linea nigra. Garis ini akan ada selama
kehamilan dan akan menghilang setelah melahirkan.
Jaring-jaring vaskuler dan palmar eritema (kemerahan di
telapak tangan) dapt terjadi akibat pelebaran dari pembuluh
darah dan tingginya kadar estrogen selama kehamilan.
Gejala ini hanya sementara, tidak berbahaya, dan akan
menghilang setelah melahirkan.

2. Tahap Perkembangan Janin


Minggu ke Hari Perkembangan

I awal sejak ovulasi Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan)
sampai berada di ampulla tuba fallopii, Sekitar 30 jam setelah
implantasi. terbentuk, zigot kemudian membelah diri. Menjadi 2 sel,
selanjutnya membelah diri secara deret ukur tanpa henti
dengan selang waktu antara 12 dan 15 jam. Zigot yang
terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah anggur
yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba
falopii menuju rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus
membelah dan berkembang jadi embrio.

II hari ke-10 atau 11 Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm.

Mulai minggu ke-2


III ke-15 sampai ke- Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm.
17,
ke-17 sampai ke- Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.
19
Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai
terbentuk.

ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm

Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan,


pada minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk
warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon bayi.

IV Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai


berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan
fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana.
Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan menjadi tiga bagian
utama (prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon)
yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing.

Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi


cikal-bakal tulang belakang sudah mengalami penebalan.
Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masih
berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari
juga terbentuk pada minggu ini

V embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.


Pembentukan telinga makin sempurna dengan
terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk
menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin
telinga dalam, sistem pencernaan makin sempurna dan
Bahkan cikal-bakal ginjal dan hati pun sudah terbentuk.
VI embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh-
pembuluh nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi
menurut tugas masing-masing, rongga mulut sudah
tampak, struktur mata sudah terbentuk meski masih
berjauhan letaknya, Ruas-ruas tulang belakang sudah
terbentuk meski masih terlihat samar. Organ tubuh lain
yang juga mulai berkembang di usia kehamilan ini adalah
pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih, jari-jemari,
bahkan otot-otot punggung

VII terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana


jari tangan dan jari kaki akan tumbuh.

VIII sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 in), semua


organ bagian dalam sudah ada pada tempatnya dan sendi-
sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat
dengan jelas.

Mulai minggu ke-5,6,7,8


IX mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun
tumbuh dengan cepat.

X bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupun


satu sama lainnya masih tersambung oleh selaput
kulit.Diakhir
XI semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan berfungsi.

XII akhir trimester pertama- kelopak mata, kuku jari tangan


dan kaki telah kelihatan, persendian bisa bergerak, bayi
mampu mengisap dan menelan.

Mulai minggu ke-9,10,11,12

Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak
organ yang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin
tumbuh dengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.

G. Tanda Bahaya Trimester Pertama


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan
bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil muda.

1. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa


kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda,
perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat,
lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda
vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai
adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tandatanda syok
belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut
kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat
penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus
dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai
dengan keperluan.

Macammacam perdarahan pervaginam

a) Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada


kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.

Macammacam abortus

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa


interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan
kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan
hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan
ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang
disengaja, baik dengan memakai obatobatan mau pun alatalat.
Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,
dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan
jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakantindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi
medis.
Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian
dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah
desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada tandatanda syok
maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode
digital dan kuretase. Setelah itu beri obatobat uterotonika dan
antibiotika.
Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus
yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan
ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Penanganannya: bila ada tandatanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan
secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obatobat uterotonika dan antibiotika.
Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran
membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih
dapat dicegah dengan memberikan obatobat hormonal dan anti
spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti
lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi
janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan
adanya penyebab lain.
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi
his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.

2. Mola Hidatidosa, Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak


spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan
anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin
dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan
40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan
hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara
cepat).
3. Mual Muntah Berlebihan adalah Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80
% primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan
berat ringanya penyakit.
4. Sakit Kepala Yang Hebat, Sakit kepala yang bisa terjadi selama
kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius
dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut,
ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau
terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan
kematian.
5. Penglihatan Kabur, Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada
otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu
adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah).
6. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan. Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-
eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang
muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi
menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain:
jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah
beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti:
sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya Keluarnya cairan berupa air
dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah
dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
8. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia.
9. Demam Tinggi, Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih
38 C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
10. Selaput Kelopak Mata Pucat. Anemia adalah masalah medis yang
umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah
dalam keadaan rendah, kuantitas dari selsel ini tidak memadai untuk
memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi
pada kehamilan karena volume darah meningkat kirakira 50% selama
kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel
darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.H
H. Kunjungan Prenatal Pertama

Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah


sebagai berikut :

1. Untuk memastikan kehamilan

2. Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil

3. Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin

4. Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya

5. Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajaran

6. untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan


ibu dan bayi.

I. Penatalaksanaan
Proses pengkajian terjadi sepanjang periode prenatal.proses dimulai
saat wanita bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga dirinya
hamil. Teknik pengkajian meliputi wawancara, pemeriksaan fisik dan tes
laboratorium. Setiap penyimpangan dari temuan normal dapat
mengindikasikan suatu komplikasi, sehingga harus dilakukan tes dan
pengkajian lebih lanjut
ASUHAN KEPERAWATAN
TRIMESTER I

A. Pengkajian umum
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan
data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan
perawatan bagi klien.

1. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :


a. Biodata:
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama,
umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.

b. Keluhan utama:
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang

c. Riwayat kesehatan:
o Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien
pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti
perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus
lebih besar dari usia kehamilan.
o Riwayat kesehatan masa lalu.

d. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut
berlangsung.
e. Riwayat penyakit yang pernah dialami:
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya
DM, jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary, penyakit
endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut
dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit
menular yang terdapat dalam keluarga.

g. Riwayat kesehatan reproduksi:


Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya,
sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan
menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya.

h. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:


Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan
hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.

i. Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang
digunakan serta keluahn yang menyertainya.

j. Riwayat pemakaian obat:


Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis
dan jenis obat lainnya.

k. Pola aktivitas sehari-hari:


Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan
BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan
saat sakit.
B. Pemeriksaan Fisik

Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya
kelenjar yang bias langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat
metabolic dan ritme, termasuk keteraturan menstrtuasi pada usia subur,
diatur oleh kelenjar tiroid. Efek aktifitas tiroid sangat luas. Oleh karena
itu, observasi tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut, dan status
kardiovaskular merupakan hal yang penting
Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa
payudarah untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan
tetapi, pemeriksa harus waspada terhadap kemungkinan keganasan.
Abdomen
Periksaan abdomen dengan hati-hati dan systematis.pengkajian kulit
dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam,
lesi, jaringan parut, stria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi
rambut. konstur, kesimetrisan, dan adanya hernia juga harus
dicatat.bunyi usus diauskultasi.tinggi fundus dicatat jika pemeriksaan
pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi,
pap smear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB,
apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan
menggunakan KB jenis apa.
C. Diagnosa Keperawatan
Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik
terhadap kehamilan. Untuk meresponsnya, perawat menyusun diagnosa
keperawatan yang sesuai dari daftar berikut:
1. Perubahan Nutrisi ; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan
Dengan Morning Sickness
2. Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh
Hormonal
3. Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual
muntah
4. Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan
Kurang Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang
Normal Dan Dampaknya Terhadap Klien/Keluarga.
5. Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing
Selama Kehamilan
6. Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran
GI

D. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa 1: Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh


Berhubungan Dengan morning sickness
Tujuan: diharapkan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dengan
mengunakan batasan 24 jam.
Rasional : kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu
selama kehamilan.
b. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia khususnya kurang dari 17
tahun dan lebih dari 35 tahun.
Rasional : remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dank lien
lansia mungkin cenderung obesitas
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
Rasional: menentukan kebutuhan belajar khususnya pada periode
prenatal mencegah terjandinya resiko klien dengan nutrisi buruk
dan diet yang seimbang dapat meningkatkan kebutuhan kalori yang
adekuat.
d. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepap tentang diet pranatal
dan suplemen vitamin/zat besi setiap hari
Rasional:materi referensi yang dapat dipelajari dirumah,
meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
e. Evaluasi/motivasi sikap dengan mendengar keterangan klien
dengan umpan balik tentang informasi yang telah diberikan.
Rasional: bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet,
evaluasi lanjut atau intervensi lain mungkin dapat di indikasikan.
f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dan hal yang
tebu selama kehamilan.
Rasional: dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran
pemberi layanan kesehatan.
g. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahan bukan
makanan dan tingkat motivasi untuk memakanya
Rasional: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan
mungkin didasarkan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya,
respon terhadap lapar dan respon tubuh terhadap kebuuhan nutrisi.
h. Timbang berat badan klien. Pastika berat badan pregravid
biasanya. Berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
Rasional: ketidakadekuatan berat badan prenatal/ dibawah berat
badan normal masa kehamilan meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intra uterin (IUGR) pada janin dengan berat badan
lahir rendah.
i. Tunjau ulang frekuensi dan beratnya mual/ muntah
Rasional: mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif
pada status nutrisi prenatal, khusunya pada periode kritis
perkembangan janin.

2. Diagnosa 2: Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik


Dan Pengaruh Hormonal
Tujuan: px merakaan kenyamanan selama kehamilan.
Intervensi:
a. Catat adanya derajat rasa tidak nyaman minor
Rasional: memberikan informasi untuk memilih intervensi
petunjuk terhadap respon klien pada ketidaknyaman dan nyeri.
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selam pemeriksaan
Rasional: ketidnyaman selama pemeriksaan dapat terjadi
khususnya pada klien asing yang telah mengalami
sirkumsisi/infibulasi.
c. Anjurkan pengunaan bra penyokong. Tinjau perawtan putting.
Rasional: memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan
payudara yang membesar, menguatkan jaringan aerolar.
d. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan.
Rasional: stimulasi putting berlebihan dapat memperbesar
kemungkinan persalinan praterm melalui pelepasan oksitoksin.
e. Instruksikan penggunaan tehnik Hoffman untuk putting yang
datar/masuk atau anjurkan penggunaan tutup plastic yang keras(
confi- dry) pada bra.
Rasional : tehnik Hoffman dan penggunaan tutup plastic yang
keras membantu melepaskan perlekatan dan menyebabkan putting
yang masuk/datar menonjol dan menjadi lebih tegak.
f. Kaji adanya hemoroid perhatikan keluhan keluhan gatal, bengkak,
perdarahan.
Rasional: penurunan motilitas GI dan perubahan usus serta tekanan
pada system pembuluh darah oleh pembesaran uterus member
kecenderungan terjadinya hemoroid.
g. Instruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kai dengan kaki
diekstensikan serta mengurangi makan keju dan susu.
Rasional: meningkatkan suplai darah ke kaki. Kelebihan asupan
produk susu mengakibatkan kadar fosfor lebih besar dari pada
kalsium sehingga menimbulkan ketidak seimbangan yang
mengakibatkan kram otot.
h. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang mempengaruhi frekuensi
berkemih. Anjukan menghindari minuman yang mengandung
kafein.
Rasional : frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus yang
membesar terhadap kandung kemih.kafein mempunyai sifat
diuretik yang dapat memperberat masalah frekuensi berkemih.
i. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen
keluarga/pekerjaan.
Rasional : mendorong klien untuk menyusun prioritas termasuk
waktu untuk istirahat.

3. Diagnosa 3: Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan


dengan mual muntah
Tujuan: tidak terjadi kekurangan volume cairan
Intervensi:
a. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)
Rasional: Adanya deyut jantung memastikan adanyajanin bukan
mola hidatidosa.
b. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi.
Peningkatan kadar hormone gonadotropin korionik (HCG),
perubahan metabolisme korbohidrat, dan penurunan motilitas
gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
c. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis, ulkus
peptikum, gastritis, kolesistisis).
Rasional : membantu dalam mengeyampingkan penyebab lain.
Untuk mengetasi masalah khusus dalam mengidentifikasikan
intervensi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan
penurunan berat badan setiap hari. (Rujuk pada MA: Resiko Tinggi
Kehamilan, DK: Nutrisis, perubahan, kurang dari kebutuhan
tubuh.)
Rasional: membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak
dapat dikontrol (hiperemesis gravidarum).
e. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah(TD),
suhu, masukan/haluaran,dan berat jenis urine. Timbang berat badan
klien dan bandingkan dengan standar.
Rasional: indicator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/
kebutuhan hidrassi.
f. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,makan
enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi
karbohidrat (mis, popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.)
Rasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.

4. Diagnosa 4: Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan


Dengan Kurang Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis
Yang Normal Dan Dampaknya Terhadap Klien/Keluarga.
Tujuan : terpenuhinya pengetahuan tentang kehamilan
Intervensi:
a. Buat hubungan perawat- klien yang yang mendukung dan terus
menerus.
Rasional: peran penyuluh/konselor dapat memberikan bimbingan
antisipasi dan meningkatkan tangung jawab individu terhadap
kesehatan.
b. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
dengan perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada
kehamilan, serta meyakinkan tentang aktivitas, perawatan diri dan
sebagainya.
Rasional : memberikan informasi untuk membantu
mengidentifikasi kebutuhan dan membuat rencana perawatan.
c. Klarifikasi kesalahpahaman
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan
dapat memnggau pembelajaran selanjutnya.
d. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: klien dapat mengalami kesulitan belajar kecuali
kebutuhan untuk belajar tersebut jelas.
e. Identifikasi siapa yang memberikan dukungan/intruksi dalam
kebudayaan klien.
Rasional : membantu menjamin kualitas/ konyinuitas asuhan
karena orang pendukung munkin lebih berhasil dari pada
dokter/perawat/bidan dalam memberikan informasi.
f. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
Rasional : penerimaan penting untuk mengembangakan dan
mempertahankan hubungan.
g. Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikan oleh
pria,bidan, atau praktisi wanita.
Rasional : beberapa budaya memandang dokter medis sebagai
seseorang yang menangani penyakit dan mengunakan bidan untuk
melahirkan sehat.tuntunan kesopanan atau budaya dapat
menghambat asuhan yang dilakukan pria dan/ atau dapat meminta
suami tetapa diruangan selama asuhan diberikan.
5. Diagnosa 5: Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan
Dengan Pusing Selama Kehamilan.
Tujuan : tidak terjadi cidera terhadap janin
Intervensi :
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.
Rasional : Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan
dengan kesejahteraan idu, khususnya selama trimester pertama,
saat perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari
factor lingkungan atau keturunan.
b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien
melakukan latihan secukupnya bukan latihan berat (mis.,berenang,
bersepeda).
Rasional : Aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70%
karena latihan keras, bradikardia sementar, kemungkinan
hipertermia janin, dan intra uterine growth retardation (IUGR).
Juga latihan nonendurace prenatal dalam jumlah besar cenderung
memperpendek persalina, meningkatkan kemungkinan kelahiran
vaginal spontan, dan menurunkan perlunya penambahan oksitosin.
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman,
menggunakan kondom. (rujuk pada MK: infeksi prenatal).
Rasional : Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus
dapat meningkatkan resiko transmisi penyakit hubungan kelamin
(PHS). Khususnya human immunodeficiency virus (HIV), bila
klien tidak mengetahui riwayat/ kontak seksual pasangan.
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat
badan. Diskusikan kurva penambahan berat badan normal untuk
setiap trimester.
Rasional : Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada
janin dan bayi berat badan lahir rendah. Obesitas ibu pragravid
telah dihubungkan dengan kelahiran paterm.
e. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang
diketahui mengalami infeksi rubella bila klien tidak kebal, dan
tentang perlunya diimunisasi setelah kelahiran. (Rujuk pada MK:
Infeksi Pranatal).
Rasional : Kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan
terhadap rubella, yang disebarkan oleh infeksi droplet. Pemajanan
dapat mempunyai efek negative pada perkembangan janin,
khususnya pada trimester pertama. Imunisasi setelah kelahiran
mengakibatkan imunitas selama kehamilan selanjutnya.
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
Rasional : Merokok dapat mempenhgaruhi sirkulasi plasenta. Skor
Apagar rendah pada kelahiran (di bawah 7 pada 5 menit)
dihubungkan dengan merokok.
g. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
Rasional : Memberikan informasi tentang gestasi janin:
menggambarkan IUGR; mengidentifikasi kehamilan multiple.
h. Lakukan Tes Serologi
Rasional : Diagnosa positif darik kondisi seperti toksoplasmosis
dapat dibuat.

6. Diagnosa 6: Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air


Di Saluran GI
Tujuan : konstipasi berkurang/hilang
Intervensi :
a. Tentukan kebiasaan eleminasisebelum kehamilan, perhatikan
perubahan selama hamil.
Rasional : pola eleminasi dipertahankan bila mungkin.
b. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-
padian, serat, makanan kasar, dan masukan cairan adkuat.
Rasional : bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu
meningkatkan keefektifan pola defekasi.
c. Anjurkan latihan ringan secara teratur, seperti: jalan kaki. Beri tahu
klien supaya menghindari latihan yang lama dan keras. Perhatikan
keyakinan budaya tentang hal ini.
Rasional : meningkatkan peristaltik dan membantu mencegah
konstipasi. Latihan keras dianggap dapat menurunkan sirkulasi
uteroplasenta, kemungkinan mengakibatkan bradikardia janin,
hipertermia, atau retardasi pertumbuhan. Pada beberaa budaya,
ketidakaktifan d3apat dipandang sebagai perlindungan untuk
ibu/anak.
d. Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau
pembentuk bulk bila diet/latihan tidak efektif.
Rasional : mungkin perlu untuk membantu mengatasi konstipasi
dan menciptakan rutinitas regular.
DAFTAR PUSTAKA

- Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4,


Jakarta :EGC
- Kehamilan Kelahiran Dan Bayi
- Http://Www.Google.Com/

Anda mungkin juga menyukai