Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2008). http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-


kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia. diakses
pada 05 Maret 2013.
Anonim. (2013). http://infoimunisasi.com/uncategorized/kasus-dbd-di-dunia-terus
meningkat /. Diakses pada 09 Maret 2013.

Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (revisi 5).


Jakarta: Rineka Cipta.

Arisandi. (2011). Persepsi masyarakat beraban tentang program siaran


pariwisata budaya Bali di tv sebagai media informasi dan promosi.
Laporan Tugas Akhir Program Magister. Jurusan Kajian Pariwisata
Universitas Udayana Denpasar.

Budiarto. (2002). Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.


Jakarta: EGC.

Chandra. (2007). Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta : EGC.

Chaplin, J. P. (2006). Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo

Chayatin N. dan Mubarak W. I.. (2009). Ilmu kesehatan masyarakat teori dan
aplikasinya. Jakarta: Salemba Medika.

Dameria, Siregar Y. I., & Zulkarnaini. (2009). Hubungan sanitasi lingkungan


rumah tangga dengan keberadaan jentik vektor dengue di daerah rawan
demam berdarah dengue dota Dumai 2008. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2
(3), 1978-5283.

Efendi. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat Edisi 2. Jakarta:


EGC.

Entjang I.. (2000). Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Hastono S. P.. (2007). Analisi data kesehatan. Depok: UI

Hernawan A.. (2013). http://www.lensaindonesia.com/2013/02/25/wabah-demam-


berdarah-mulai-telan-korban-jiwa-di-jawa-tengah.html. Diakses 10
Maret 2013.

Jeny. (2012). http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-


faktor-yang-mempengaruhi/. Diakses pada 25 Maret 2013.
Jomima, Theresia dan Syafrudin. (2009). Buku ajar ilmu kesehatan masyarakat
untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info.

Lestari K. (2007). Epidemologi dan pencegahan demam berdarah dengue (DBD)


di Indonesia. farmaka, 5 (2).

Keman S. & Respati Y. K.. (2007). Perilaku 3M, abatasi dan keberadaan jentik
aedes hubunganya dengan kejadian demam berdarah dengue. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 3 (2), 107-118.

Mansjoer. (2000). Kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius.

Maryati & Suryawati. (2006). Sosiologi. Jakarta : Erlangga.

Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses &
praktik, vol. I edisi keempat. Jakarta : EGC.

Pramudiarja U.. (2011). http://health.detik.com/read /2011/02/18/ 163159/ 157 37


96/763/ indonesia-juara-demam-berdarah-di-asean. Diakses pada 4
Maret 2013.

Rahmah. (2008). Demam berdarah dengue. Makalah dipresentasikan pada


pengenalan Kehidupan kampus di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.

Riwidikdo. (2007). Statistik kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Sardjono. (2002). Pendidikan kesehatan adalah pendidikan kepada masyarakat.


Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Satari H. I. dkk. (2010). Buku ajar infeksi dan pediatri tropis. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia.

Satari & Meilasari. (2004). Demam berdarah di rumah & rumah sakit + menu.
Jakarta : Puspa Swara.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC

Vindiyani A. & Yudhastuti R. (2005). Hubungan kondisi lingkungan, kontainer


air, dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk aedes
aegypti dI daerah endemis demam berdarah dengue Surabaya. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 1 (2).

Wahyuni C. U., Keman S. & Fathi. (2005). Peran faktor lingkungan dan perilaku
terhadap penularan demam berdarah dengue di kota Mataram. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 2 (1), 1-10.

Widayatun. (1999). Ilmu perilaku M. A 104. Jakarta: CV Infomedika.

Wirawan. (1998). Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

WHO. (1999). Panduan lengkap pencegahan & pengendalian Dengue & DBD.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai