Anda di halaman 1dari 21

DOSEN MATAKULIAH : Dr. ASRAN ILYAS ST., MT.

, PhD TUGAS 2

DIKUMPUL TANGGAL : 14 FEBRUARI 2017

PEMODELAN DAN EVALUASI CADANGAN

Model Endapan dan Metode Perhitungan Cadangannya

MASRUROH
D62114003

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2017
MODEL ENDAPAN DAN PERHITUNGAN CADANGANNYA

1. Bentuk-bentuk badan bijih

Berdasarkan bentuk (morfologi) badan bijih dan pola sebaran mineral bijihnya jika
dihubungkan dengan batuan sekitarnya (batuan samping/induk), tubuh endapan bijih
dapat dikelompokkan atas 2, yaitu: badan bijih berbentuk discordant dan badan bijih
yang berbentuk concordant. Discordant yaitu jika bada bijih memotong perlapisan
batuan sekitarnya. Sedangkan concordant yaitu jika badan bijih membentuk pola yang
tidak memotong perlapisan batuan sekitarnya.

A. Badan bijih diskordan (discordant ore bodies)

Badan bijih diskordan dapat dijumpai mempunyai bentuk yang beraturan


(regular shapes) maupun dengan bentuk yang tidak beraturan (irregular shapes).
Badan bijih yang bentuknya beraturan dapat dibedakan atas:
1. Badan bijih yang berbentuk tabular (Gambar 1.1 dan 1.2), dengan ciri antara lain:
badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam arah 2D (panjang
dan lebar), tetapi terbatas dalam arah 3D (tipis),
berbentuk urat (vein-fissure veins Gambar 1.3) dan lodes,
urat-urat umumnya terbentuk di zona rekahan sehingga menunjukkan bentuk
yang teratur dalam orientasinya,
mineralisasi pada umumnya berupa asosiasi dari beberapa kombinasi mineral
bijih dan pengotor (gangue) dengan komposisi yang sangat bervariasi, dan
batas dari penyebaran urat ini umumnya jelas, yaitu langsung dibatasi dengan
dinding urat.
Gambar 2.2. Badan bijih yang berbentuk tabular berupa vein yang mengalami sesar
normal.

Gambar 2.3 Contoh badan bijih yang berbentuk tabular berupa vein dan veinlets.

Gambar 2.4. Pembentukan vein.

2. badan bijih yang berbentuk tubular, dengan ciri antara lain:


badan bijih dengan pola penyebaran relatif pendek (terbatas) dalam arah 2D
namun relatif dalam kearah 3D (arah vertikal),
jika penyebaran badan bijih ini relatif vertikal-sub vertikal biasanya disebut
sebagai pipes atau chimneys, jika penyebarannya horizontal atau subhorisontal
disebut mantos.
Salah satu contoh badan bijih yang berbentuk tubular adalah badan bijih yang
ditemukan di timur Asutralia, sepanjang 2400 km, memanjang dari Queensland sampai
New South Wales, yang terdiri dari ratusan pipa di dalam dan dekat dengan intrusi
granit. Sebagian besar terisi mineralisasi kuarsa dan beberapa diantaranya
termineralisasi dengan bismuth, molybdenum, tungstehn dan tin. Badan bijih
berbetnuk mantos dan pipes dapat dijumpai memiliki percabangan. Mantos dan pipes
umumnya dijumpai berasosiasi, pipes umumnya bertindak sebagai sumber (feeders)
terhadap mantos. Terkadang mantos saling berhubungan diantara lapisan batuan
dengan perantaraan pipes, namun ada pula yang dijumpai sebagai percabangan dari
pipes, contohnya pada Providencia Mine di Mexico dijumpai sebuah badan bijih
berbentuk pipa jauh di kedalaman sebagai sumber dari duapuluh mantos yang dekat
dengan permukaan.Pada beberapa tubuh bijih yang berbentuk tubular terbentuk oleh
aliran larutan mineralisasi secara subhorisontal sehingga tubuh bijih dapat dijumpai
diskontinyu membentuk tubuh bijih yang berbentuk pod.
3. Badan bijih bentuknya tidak beraturan (irregular shapes) dibedakan atas:
a. Badan bijih disseminated:
Badan bijih dengan pola penyebaran mineral bijih yang tersebar di dalam host
rock (Gambar 1.4).
Mineral-mineral bijih tersebut tersebar merata di dalama host rock berupa
(dalam bentuk) veinlets yang saling berpotongan menyeruapai jarring-jaring
yang saling berkaitan membentuk sistem veinlets yang sering disebut
stockwork.
Stockwork ( Gambar 1.5) dijumpai dalam bentuk tubuh endapan yang besar

pada lingkungan intrusi batuan beku asam sampai intermedit, akan tetapi

stockwork juga dapat dijumpai memotong kontak country rocks dan beberapa

dijumpai sebagian atau seluruhnya berada pada country rocks.


b. Badan bijih irregular replacement (Gambar 2.12):

Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-unsur yang


sudah ada sebelumnya.
Proses replacement ini umumnya terjadi pada temperatur rendah sampai
sedang (<400oC), contohnya endapan magnesit pada carbonate-rich
sediments.
Proses replacement lainnya dapat juga terjadi pada suhu tinggi pada kontak
intrusi batuan beku yang membentuk endapan skarn. Tubuh endapannya
dicirikan dengan pembentukan mineral-mineral calc-silicate seperti diopside,
wollastonite, andradite, garnet dan actinolite. Endapan bahan galian ini
umumnya berbentuk sangat tidak beraturan (Gambar 2.12).
Disebut juga endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik).

B. Badan bijih konkordan (concordant ore bodies)


Badan bijih konkordan umumnya terbentuk pada batuan induk (host rock) sebagai
endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih
berbentuk konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan induknya:
1. Sedimentary host rock:
Merupakan endapan dengan batuan induk adalah batuan sedimen (Gambar
2.13).
Endapan-endapan bijih yang tekonsentrasi dalam batuan sedimen cukup
penting, terutama endapan-endapan logam dasar dan besi.
Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih terbentuk (terkonsentrasi)
sebagai suatu bagian yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk
secara epigenetic filling atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori).
Tubuh endapan umumnya menunjukkan perkembangan kearah 2D dan kurang
berkembang kearah tegak lurusnya (Gambar 2.14 dan 2.15).
Endapan-endapan seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada batuan
induknya dengan bidang perlapisan batuan sekitarnya.

Gambar 2.13. Bentuk endapan konkordan pada batuan sedimen


KALKULASI CADANGAN
1. Metoda Triangular
Layout dari segitiga-segitiga

Prisma-prisma triangular;

Menghitung volume setiap segmen dapat ditentukan dengan persamaan;


V = 1/3 (t1 + t2 + t3) S
S = luas segitiga pada segmen 123 (sesuai gambar)
t = ketebalan endapan masing-masing segmen

Total volume seluruh prisma triangular sama dengan volume seluruh segmen pada
blok uji.
Catatan;
Dalam perhitungan cadangan, metoda triangular dapat dianggap sebagai metoda
standar. Meskipun demikian kesalahan yang muncul di dalam penggunaan metoda ini
perlu diperhatikan, sebab terjadinya kesalahan tersebut adalah akibat dari cara
mengelompokkan segita-segitiga prisma di dalam suatu poligon.
Coba perhatikan empat persegi panjang ABCD:

Ada dua cara untuk mengkonstruksikan prisma-prisma triangular dari prisma empat
persegi panjang. Kesalahan relatif dari volume suatu blok yang dibatasi oleh empat (4)
lubang bor dengan ketebalan t1, t2, t3 dan t4 dapat dijelaskan sebagai berikut:
volume dari prisma dapat dihitung dari V1 dengan prisma-prisma triangular ABD dan
BDC atau V2 dengan prisma-prisma triangular ABC dan ADC.
Di dalam perhitungan V1, t2 dan t4 dihitung dua kali sedangkan di dalam perhitungan
V2, t2 dan t3 yang dihitung dua kali.
Volume dari prisma dapat diperoleh dengan membagi dua jumlah V1 dan V2.

Kesalahan relatif antara V1 dan V2 adalah:

Bila dV = 0, maka V1 = V2 dan t1 + t3 = t2 + t4


Dengan demikian, maka metoda triangular hanya teliti bila jumlah t1 dan t3 untuk
setiap prisma sama dengan jumlah t2 dan t4. Andaikan (t1 + t3) dua kali lebih kecil
dari (t2 + t4), yakni;
2(t1 + t3) = (t2 + t4), maka volume V1 lebih besar dari V2 dan kesalahan relatif
adalah sebesar 20 persen.
2. Metoda Daerah Pengaruh (Area of Influence)

Di mana;
l = titik bor/ sumur uji
Kotak arsir = daerah pengaruh
Konstruksi daerah pengaruh pada segitiga tumpul;

Blok bijih dengan 4 daerah pengaruh yaitu 1, 2, 3 dan 4.


Daerah pengaruh dari titik 1 - pola bujur sangkar.

Menghitung cadangan dengan cara mempergunakan metoda daerah pengaruh; daerah


pengaruh titik satu dapat diukur (S1)
Andaikan ketebalan endapan bijih pada titik 1 adalah t1 dengan kadar rata-rata k1,
maka volume essay produk;

(V persen) = S1 x t1 x k1 (volume pengaruh)

Bila specific gravity dari bijih = g, maka:

Tonnage bijih = S1 x k1 x t1 x g (tonnage persen)

3. Metoda Included dan Extended Area


- Metoda Included Area - cadangan dihitung di dalam batas-batas yang ada.

- Metoda Extended Area - cadangan dihitung melampaui batas-batas yang ada

4. Metoda Penampang
a. Rumus Luas Rata-rata (Mean Area);
Rumus luas rata-rata untuk jenis atau tipe endapan yang mempunyai penampang
seragam (Uniform).

b. Rumus Prismoida;

c. Rumus Kerucut Terpancung;


d. Rumus Obelisk;
Rumus ini digunakan untuk menghitung cadangan bijih yang tipikal sebarannya
membaji. Rumus ini merupakan modifikasi dari rumus prismoida dengan cara
men-substitusi;

5. Metoda Isoline
Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih di mana ketebalan dan
kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.
Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam
batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal.
Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur kemudian
mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour grade.

Dimana;
g0 = kadar minimum bijih
g = interval kadar yang konstan antara dua kontur
A0 = luas endapan bijih dengan kadar g0 dan lebih tinggi
A1 = luas endapan bijih dengan kadar g0 + g dan lebih tinggi
A2 = luas endapan biijih dengan kadar g0 + 2g dan lebih tinggi,
Apabila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal ini dapat
dijelaskan melalui contoh berikut ini;

Dalam hal ini;


OPINI:

1. Tabular
Berdasarkan ciri-ciri dan bentuk dari badan bijih tabular yang merupakan vein
yang panjang dan lebar namun tipis, maka perhitungan cadangan yang tepat
digunakan yaitu perhitungan Metode Include Area. Karena endapan ini berupa vein
sehingga perhitungannya harus melibatkan semua area yang tersebar sepanjang vein
yang akan ditambang.
2. Tubular
Bentuk endapan ini bisa cenderung sub vertikal, dapat pula sub horizontal
sehingga karena keteraturan mineralisasinya sehingga dapat dihitung menggunakan
metode Isoline dengan pertimbangan metode ini mampu mencakupi ore body mineral
yang akan ditambang melalui garis-garis seperti kontur.
Badan bijih diskordan (discordant ore bodies)
3. Badan bijih disseminated (Stockwork)
Berdasarkan bentuk stockwork yang tersebar merata di dalama host rock maka
metode yag tepat untuk menghitung endapan ini yaitu Area of Influence atau
diartikan daerah pengaruh karena stockwork ini dalam bentuk veinlets yang saling
berpotongan bahkan memotong kontak country rock dan beberapa dijumpai sebagian
atau seluruhnya berada pada country rocks begitu banyak yang ada di sekitar endapan
ini, maka akan mempengaruhi endapan mineral tersebut.
4. Badan bijih irregular replacement atau endapan metasomatisme kontak
(pirometasomatik).
Endapan ini benar-benar tidak teratur dari bentuk endapannya, maka untuk
menghitung cadangannya dapat menggunakan metode penampang sebab kita akan
melakukan pembagi-bagian sampel atau pembagian sisi yang dihitung sehingga akan
didapatkan rata-rata luas dan volume endapan tersebut.
Badan bijih konkordan (concordant ore bodies)
5. Sedimentary host rock
Bentuknya yang terintegrasi oleh batuan sampingnya dan bidang perlapisan
batuan sedimen maka dapat dihitung menggunakan metode Area of Influence
mineralisasinya mengikuti perlapisan dari batuan sampingnya yaitu batuan sedimen.
RUMUS BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR
A. Bangun Datar

No. Gambar Rumus

Persegi

Bangun persegi memiliki 4 buah simetri


putar dan 4 buah Keliling =4xs

simetri lipat. Luas = s x s (s2)


1
Ket. : s = sisi

Persegi Panjang

Bangun persegi panjang memiliki 2 buah


simetri putar dan 2 buah simetri lipat. Keliling =2x(p+l)
Luas =pxl
2
Ket. : p = panjang
l = lebar

Segitiga

Keliling = AB + BC + AC
Luas = xaxt
3
Ket. : a = alas
t = tinggi
Jajargenjang

Bangun jajargenjang memiliki 2 simetri

Keliling = AB + BC + CD + AD
Luas =axt
4
Ket. : a = alas
t = tinggi

putar dan tidak memiliki simetri lipat.

Trapesium

Keliling = AB + BC + CD + DA
5 Luas = x jumlah sisi sejajar x t
Ket. : t = tinggi

Layang-layang

Bangun layang-layang memiliki 1 simetri


putar dan 1
Keliling = 2 (s1 + s2)
simetri lipat.
Luas = x d1 x d2
6
Ket. : s = sisi
d = diagonal
Belah Ketupat

Bangun belah ketupat memiliki 2 buah


simetri Keliling =4xs
lipat dan 2 Luas = x d1 x d2
7
buah simetri Ket. : s = sisi
putar. d = diagonal

Lingkaran

Keliling = 2r
Luas = x r2
8
Ket. : = phi = 3,14
r = jari-jari
A. Bangun Ruang

No. Gambar Rumus

Kubus

Luas Permukaan = 6 x s2
= 6s2
Volume =sxsxs
1
= s3
Keterangan : s = sisi

Balok

Luas Permukaan = 2 {(p x l) + (p x t)


+ (l x t)}
Volume =pxlxt
2
Keterangan : p = panjang
l = lebar
t = tinggi

Limas

Luas Permukaan = La + jumlah luas


segitiga pada
bidang tegak
3
Volume = 1/3 x La x t
Keterangan : La = alas
t = tinggi
Prisma

Luas Permukaan = (2 x La)+(Ka x t)


Volume = La x t
Keterangan : La = luas alas
4
Ka = keliling alas

t = tinggi

Tabung
Luas Permukaan = 2r (r+t)
Luas Selimut = 2rt
Volume = r2t
5
Keterangan : = phi = 3,14
r = jari-jari alas

t = tinggi tabung

Kerucut
Luas Permukaan = r(r+s)
Luas Selimut = rs
Volume = 1/3 r2t
Keterangan : = phi = 3,14
6 s= panjang garis
pelukis kerucut

r = jari-jari alas

t = tinggi kerucut
Bola

Luas Permukaan = 4 r2
Volume = 4/3 r3
7
Keterangan : = phi = 3,14
r = jari-jari bola

Anda mungkin juga menyukai