(796850766) Jurnal M. Nasir Malik
(796850766) Jurnal M. Nasir Malik
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar jatuh tegangan dan susut daya total pada jaringan
distribusi primer penyulang Adyaksa Gardu Induk Panakukang Makassar. Metode yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jatuh tegangan yang terjadi pada kawat
penghantar sebesar 68,481 Volt atau sebesar 0,342 %; (2) Susut daya penghantar adalah 27923,971 Watt
dan susut daya pada transformator distribusi sebesar 68050 Watt, sehingga susut daya total pada
penyulang Adyaksa adalah 95973,971 Watt atau sebesar 2,626 %.
Penyulang Adyaksa merupakan salah oleh unit-unit pembangkit tenaga listrik dalam
satu penyulang yang disuplai dari gardu induk keadaan seimbang, baik besar tegangan maupun
Panakukang Makassar. Penyulang Adyaksa frekuensi yang dihasilkan (Stevenson, 1994).
mensuplai 23 gardu distribusi dengan kapasitas Menurut Dugan & Beaty (1996), keandalan atau
yang berbeda-beda dan tersebar di beberapa lokasi kualitas daya listrik secara umum dapat
untuk melayani konsumen yang berada disekitar dinyatakan sebagai kemungkinan suatu
daerah kompleks perumahan Panakukang Mas, komponen atau suatu sistem penyedia tenaga
termasuk daerah pusat bisnis (perdagangan) listrik menjalankan fungsinya secara memuaskan
seperti Mall Panakukang, Carefour, Panakukang dan sempurna.
Trade Centre (PTC), Gudang Rabat Alfa, dan
pertokoan lainnya.
Seringnya terjadi pengsaklaran
(swicthing) pada gardu distribudi diindikasikan
sebagai akibat dari besarnya jatuh tegangan dan
susut daya pada jaringan distribusi. Seiring
dengan perkembangan wilayah hunian dan pusat
bisnis di daerah Panakukang dan sekitarnya,
mengakibatkan tingkat kebutuhan konsumen akan
tenaga listrik yang bervariasi, maka pada daerah
tersebut dibutuhkan data yang lengkap untuk
meminimalisir gejala-gejala yang dapat
menyebabkan terjadinya susut daya dan jatuh
tegangan yang disebut dengan loses distribusi
tegangan menengah pada daerah tersebut.
Adapun permasalahan dalam penelitian
ini adalah berapa besar jatuh tegangan jaringan
distribusi tenaga listrik pada penyulang Adyaksa
dan berapa besar susut daya jaringan distribusi
tenaga listrik pada penyulang Adyaksa Makassar.
Sedangkan tujuan penelitian ini diharapkan untuk
mengetahui besar jatuh tegangan dan susut daya
jaringan distribusi tenaga listrik pada penyulang
Adyaksa Makassar.
Suatu sistem distribusi secara garis besar Gambar 1. Diagram satu garis distribusi tenaga
terdiri dari tiga bagian, yaitu sistem listrik
pembangkitan, sistem transmisi dan sistem
distribusi. Pusat pembangkitan merupakan tempat Dalam penyaluran tenaga listrik dari
energi listrik dibangkitkan, dan dengan gardu-gardu induk sampai kepada konsumen
menggunakan transformator penaik tegangan diperlukan suatu sistem jaringan distribusi,
(step-up), tegangan listrik dinaikkan menjadi dimana pada jaringan distribusi tersebut timbul
tegangan tinggi dan selanjutnya disalurkan jatuh tegangan dan rugi daya, sedangkan pada
melalui saluran transmisi. Saluran transmisi akan transformator distribusi juga timbul rugi daya
menghubungkan antara pusat pembangkit dengan (Pabla, 1994).
sistem distribusi atau konsumen melalui gardu Menurut Dugan & Beaty (1996), bahwa
induk dengan menurunkan tegangannya pada perubahan tegangan suplai diizinkan antara +5 %
transformator penurun tegangan (step-down) dan 5%, sedangkan menurut Wardani (1996),
menjadi tegangan menengah. Pada bagian bahwa batas toleransi variasi tegangan adalah +5
distribusi inilah energi listrik selanjutnya disalurkan % dan 10% dari tegangan nominal.
ke konsumen untuk berbagai keperluan. Diagram Pendistribusian tenaga listrik dari gardu-
sistem distribusi tenaga listrik ditunjukkan pada gardu induk sampai kepada konsumen diperlukan
gambar 1. suatu sistem jaringan distribusi (Pabla, 1994).
Sistem tenaga listrik di Indonesia Sistem jaringan distribusi dapat dibedakan atas
menggunakan sistem 3 fasa yang seimbang. dua yaitu :
Artinya bahwa tegangan 3 fasa yang dihasilkan
Malik, Analisis
Muh NasirMEDIA ELEKTRIK,LosesVolume
Jaringan
4 Nomor
Distribusi
1, Juni
Primer
2009
Penyulang Adhyaksa Makassar
tiga fasa yang jumlah kawatnya tiga atau empat DVmn = I mn Lmn (Rmn cos q + X mn sin q ) (3)
kawat. Untuk menyalurkan tenaga listrik pada
jaringan distribusi primer digunakan saluran Bagan dari suatu penyulang yang terdapat
kawat udara, saluran kabel udara atau sistem pada suatu sistem jaringan distribusi primer dapat
kabel tanah, dimana penggunaannya disesuaikan dilihat pada gambar 6 berikut.
dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan.
Saluran distribusi primer ini dibentangkan
sepanjang daerah yang disuplai tenaga listrik
sampai pada pusat beban ujung akhir.
inti transformator. Prosesnya mirip dengan arus dengan Deq = (D12 x D23 x D31)1/3 adalah jarak
yang terinduksi pada belitan transformator. Rugi ekivalen dari tiap penghantar dan Ds = re-0,25
ini dapat dihitung dengan rumus berikut : adalah jari-jari rata-rata geometrik penghantar.
2 Sedangkan reaktansi induktif (X L) dapat dihitung
Pe = Ke.f.Bmaks (7)
dari persamaan (12) berikut :
Sedangkan rugi-rugi yang terjadi pada XL = 2.p.f.L (12)
belitan kumparan transformator, yang disebut
dengan rugi tembaga adalah kerugian yang Dengan f adalah frekuensi jala-jala.
tergantung dari besarnya arus beban. Semakin besar
arus beban semakin besar pula rugi tembaga yang
terjadi. Rugi belitan (P cu) sebanding dengan METODE
perubahan kuadrat arus beban. Penelitian ini adalah penelitian analisis
2 deskriptif, yaitu melakukan perhitungan teknis
Pcu = m.I .R (8)
2 untuk menggambarkan fenomena yang terjadi
atau : Pcu = m.I1 (R1 + a.R 22) pada jaringan distribusi primer penyulang
atau : Pcu = m.I22(R2 + a.R 12) Adyaksa Makassar yaitu jatuh tegangan dan rugi
daya.
Dengan m adalah jumlah fasa, R1 adalah resistansi Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
belitan primer, R2 adalah resistansi belitan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
sekunder dan a = konstanta atau pembanding observasi langsung dilapangan, dilakukan untuk
transformasi. Sedangkan arus beban transformator melihat secara langsung kondisi panjang jaringan
distribusi dihitung dengan persamaan (9) berikut : distribusi dan letak gardu distribusi. Teknik
kVA wawancara, dilakukan dengan mewawancarai
I= (9) karyawan (teknisi) gardu induk Panakukang untuk
3V
mendapatkan penjelasan dan keterangan yang
Penyaluran daya listrik pada jaringan lebih akurat tentang penyulang Adyaksa. Teknik
distribusi primer dipengaruhi oleh parameter dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data
resistansi, induktansi dan kapasitansi, ketiga tentang jenis, panjang dan luas penampang
parameter ini mengakibatkan terjadinya jatuh penghantar jaringan distribusi primer, serta
tegangan dan susut daya. Untuk panjang jaringan kapasitas garu distribusi
yang pendek pengaruh kapasitansi dapat
diabaikan. Menurut Stevenson, William, 1994,
resistansi kawat penghantar dapat dihitung dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan persamaan (10) berikut : Penyulang Adyaksa disuplai dari gardu